Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?

Pemakaman selesai, semuanya telah benar-benar berakhir. Perjuangan Kemuning untuk kesembuhan anaknya tidak bisa dia lakukan sampai anaknya benar-benar sembuh. Sekarang Kemuning kembali sendiri.

Duduk di kamarnya yang kecil ini, disini biasanya Melati selalu berharap untuk bisa lebih banyak waktu tidur bersama dengan Ibunya. Namun Kemuning tidak bisa mewujudkan itu, karena dia yang harus bekerja untuk Melati.

Kemuning meraih figura foto di atas meja kecil samping tempat tidurnya. Duduk di pinggir tempat tidur dengan menatap foto anaknya yang begitu menggemaskan di foto itu. Melati yang tersenyum ke arah kamera dengan pose dua jari. Sangat menggemaskan.

"Maafkan Ibu Nak, Ibu tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk Melati di saat kamu masih hidup. Maafkan Ibu"

Tangisan Kemuning kembali pecah, dia tidak tahu bagaimana kehidupannya setelah ini. Setelah anak satu-satunya pergi untuk selama-lamanya.

Anston membuka pintu kamar, dia menatap Kemuning yang sedang menangis sambil memeluk sebuah figura foto. Anston menghampirinya, dia tidak menyangka jika pertemuan pertama dengan anaknya Kemuning adalah ketika anak itu sudah tidak lagi bernyawa.

"Ning"

Kemuning mendongak, dia menatap Anston dengan wajahnya yang penuh duka dan kesedihan. "Tu-tuan, maaf ya Tuan jadi harus repot membantu pemakaman Melati"

Jika bukan Anston yang membantu semua urusan pemakaman dan biaya pengobatan Melati yang masih menunggak selama anak itu di rawat beberapa hari di rumah sakit. Semuanya Anston yang mengurusnya, membuat Kemuning harus benar-benar berterima kasih padanya.

"Kemuning, ada yang ingin aku bicarakan" Anston duduk di samping Kemuning, di pinggir tempat tidur itu.

Kemuning menyimpan kembali figura foto yang di pegangnya di atas meja. Dia sepertinya tahu apa yang ingin di bicarakan oleh Tuan Muda padanya.

"Tuan sudah tahu keadaan saya yang sebenarnya. Saya sudah pernah gagal dalam pernikahan, dan sekarang saya juga gagal menjadi seorang Ibu yang bisa menjaga anaknya dengan baik"

Anston langsung memegang tangan Kemuning, hatinya benar-benar sakit ketika dia melihat wanitanya yang hancur seperti ini. Rasanya tidak rela dia melihat air mata Kemuning berjatuhan begitu saja.

"Aku ingin menikahimu, Kemuning"

Deg..

Kemuning langsung menoleh pada Asnton, dia tidak menyangka jika Anston akan bicara seperti itu setelah dia tahu bagaimana keadaan yang sebenarnya ini.

"Tuan jangan bercanda, saya ini hanya seorang janda. Kenapa Tuan ingin menikahi saya? Tuan, masih banyak wanita di luaran sana yang lebih baik dari saya dan tentunya masih gadis juga"

Anston menatap Kemuning dengan lekat, dia tidak suka dengan ucapan Kemuning yang seolah membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.

"Memangnya seorang single parent tidak baik? Bukan kamu yang menilai diri kamu itu baik atau tidaknya, tapi orang lain yang melihat kamu dengan ketulusan. Maka dia akan tahu apa kamu orang baik atau bukan"

Kemuning menatap Anston dengan lekat, memang tidak ada sebuah keraguan di mata pria itu ketika mengatakan tentang ajakannya untuk menikah. Namun Kemuning tetap sadar diri, siapa dirinya dan dia tidak mungkin bisa bersama dengan Anston, karena akan ada banyak hal yang menjadi penghalang hubungan mereka.

"Tuan, apa anda yakin? Apa anda tidak mau mencari wanita lain yang lebih...."

"Tidak ada yang bisa membuat hati aku bergetar seperti saya melihat kamu. Tidak ada yang bisa membuat aku tersenyum sendiri saat mengingat wajah ketakutan kamu itu, ketika berhadapan dengan aku. Kamu pikir aku bercanda dengan perasaanku ini?"

Kemuning terdiam, ini bagaikan seperti mimpi yang indah. Kemuning tidak pernah menyangka jika keputusannya untuk pindah kerja di mansion mewah itu akan mempertemukan dia dengan Tuan Muda yang tiba-tiba saja mengatakan cinta padanya.

"Saya tidak tahu kedepannya akan seperti apa. Tapi saya akan mencobanya Tuan, anda sudah terlalu baik untuk saya yang hanya seorang pelayan. Saya tidak mau menjadi pekerja yang kurang ajar, hingga tidak memberikan kesempatan untuk anda"

Anston masih menatap Kemuning dengan lekat. Dia tahu bagaimana Kemuning yang masih mempunyai trauma dalam sebuah hubungan. Terlihat jelas dari tatapan matanya yang masih terlihat ragu pada Anston.

"Jadi, kau mau menikah denganku?"

Kemuning hanya tersenyum dan mengangguk tipis. "Tapi tolong tidak untuk sekarang Tuan"

"Ya, aku mengerti"

Keputusan Anston yang semakin bulat untuk menjaga Kemuning dan menjadi pelindung untuknya. Anston bisa jelas melihat kerapuhan Kemunin saat dia di tinggalkan oleh anaknya. Tentu saja Anston sangat yakin untuk menjaga wanitanya yang penuh dengan luka dalam hidupnya ini.

########

Kemuning masih belum masuk bekerja, dia masih berduka dengan kepergian anaknya. Pagi ini Mbak Ati datang dengan beberapa temannya. Mereka semua datang untuk mengucapkan berduka cita pada Kemuning.

"Sabar ya Ning, semua ini adalah takdir Tuhan. Jangan terus bersedih"

Kemuning mengangguk, matanya masih terlihat sangat sembab karena terus menangis. Kemuning yang terus menangis dengan setiap malam, ketika mengingat anaknya.

"Terima kasih kalian sudah menyempatkan datang kesini"

"Iya Ning, kamu kuat ya"

Pintu yang terbuka tiba-tiba membuat semua orang langsung menoleh ke arah pintu rumah ini. Semuanya terdiam melihat Tuan Muda yang berada di ambang pintu. Kemuning hanya menghela nafas pelan, karena pastinya setelah ini dia akan menjadi bahan gosip para pelayan di mansion.

"Tuan Muda"

Semuanya menganggukan kepala dengan hormat saat Anston berjalan masuk ke dalam rumah. Menghampiri Kemuning yang duduk di kursi tunggal. Anston mengelus kepala Kemuning dan mengecup puncak kepalanya. Tentu saja hal itu membuat orang-orang yang ada disana terkejut.

"Tu-tuan, ada apa Tuan datang kesini?" tentu saja Kemuning jadi gugup sendiri dengan apa yang di lakukan oleh Anston.

"Kenapa memangnya? Aku melihat keadaan calon istriku, apa ada masalah?" tanya Anston yang langsung menatap ke arah mereka semua yang ada disana.

"Ti-tidak Tuan, kalau begitu kami pamit dulu ya Ning, Tuan" ucap salah satu teman Kemuning yang datang kesana.

Mbak Ati mengelus tangan Kemuning, mencoba memberikan kekuatan untuk Kemuning. "Kamu pasti kuat, aku yakin kamu akan bisa melewati semua ini"

"Iya Mbak terima kasih"

Dan mereka semua langsung berdiri, menganggukan kepala dengan hormat pada Anston. Berpamitan juga, lalu mulai melangkah menuju pintu.

"Jangan menyebarkan berita tidak jelas di mansion. Kalau saja saya mendengarnya, siapapun itu akan saya pecat saat itu juga" kata Anston dengan suara yang begitu tegas

"Baik Tuan"

Setelah mereka pergi, kini hanya tinggal mereka berdua yang berada di rumah kecil ini. Anston duduk di kursi yang berada di samping Kemuning. Tangannya meraih tangan Kemuning dan menggenggamnya lembut. Mengecup punggung tangan Kemuning.

Kenapa aku bisa melihat sosok yang hangat di balik sikap dingin Tuan Muda di luaran sana.

Bersambung

Episodes
1 Tuan Muda Akan Pulang?!
2 Kemuning, Nama Yang Lucu!
3 Kenapa Aku Berdebar?!
4 Merasa Penasaran?
5 Kemarahan Tuan Muda
6 Alergi?!
7 Tidak Jadi Dipecat?!
8 Kesal
9 Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10 Ternyata Benar Jatuh Cinta
11 Wanita Yang Berbeda?
12 Jadilah Kekasihku?
13 Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14 Bahagia Mempunyai Pacar?!
15 Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16 Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17 Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18 Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19 Panggil Aku Sayang!
20 Saya Mencintai Anda!
21 Kemana Kemuning?!
22 Aku Akan Menikahimu
23 Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24 Syarat Dari Nyonya Besar?!
25 Kita Akan Menikah Besok?!
26 Apa Keputusan Yang Benar?!
27 Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28 Belum Mendapatkan Restu
29 Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30 Pengasuhnya Amelia?!
31 Masih Mendukung Sila!
32 Suamiku Alergi Seafood!
33 Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34 Peringatan Kedua?!
35 Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36 Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37 Kemarahan Anston
38 Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39 Makan Malam Yang Terlambat
40 Apa Kau Sakit?!
41 Artikel Tentang Datang Bulan
42 Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43 Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44 Kedatangan Sila
45 Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46 Pil Kontrasepsi
47 Jangan Menghancurkan Harapanku!
48 Pendendam?!
49 Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50 Perdebatan (Part 1)
51 Perdebatan (Part 2)
52 Marah Lagi?!
53 Keributan Malam Hari!
54 Aku Siap Mengandung Anakmu!
55 Diganti 5 Kali Lipat?!
56 Bersikap Manis?!
57 Gagal-Gagal!
58 Kedai Ayam Goreng?!
59 Siapa Vivian?!
60 Senang Istrinya Cemburu?!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tuan Muda Akan Pulang?!
2
Kemuning, Nama Yang Lucu!
3
Kenapa Aku Berdebar?!
4
Merasa Penasaran?
5
Kemarahan Tuan Muda
6
Alergi?!
7
Tidak Jadi Dipecat?!
8
Kesal
9
Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10
Ternyata Benar Jatuh Cinta
11
Wanita Yang Berbeda?
12
Jadilah Kekasihku?
13
Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14
Bahagia Mempunyai Pacar?!
15
Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16
Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17
Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18
Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19
Panggil Aku Sayang!
20
Saya Mencintai Anda!
21
Kemana Kemuning?!
22
Aku Akan Menikahimu
23
Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24
Syarat Dari Nyonya Besar?!
25
Kita Akan Menikah Besok?!
26
Apa Keputusan Yang Benar?!
27
Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28
Belum Mendapatkan Restu
29
Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30
Pengasuhnya Amelia?!
31
Masih Mendukung Sila!
32
Suamiku Alergi Seafood!
33
Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34
Peringatan Kedua?!
35
Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36
Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37
Kemarahan Anston
38
Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39
Makan Malam Yang Terlambat
40
Apa Kau Sakit?!
41
Artikel Tentang Datang Bulan
42
Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43
Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44
Kedatangan Sila
45
Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46
Pil Kontrasepsi
47
Jangan Menghancurkan Harapanku!
48
Pendendam?!
49
Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50
Perdebatan (Part 1)
51
Perdebatan (Part 2)
52
Marah Lagi?!
53
Keributan Malam Hari!
54
Aku Siap Mengandung Anakmu!
55
Diganti 5 Kali Lipat?!
56
Bersikap Manis?!
57
Gagal-Gagal!
58
Kedai Ayam Goreng?!
59
Siapa Vivian?!
60
Senang Istrinya Cemburu?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!