Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?

Pagi ini Kemuning masih sibuk dengan pekerjaannya. Dia juga membantu Pak Hadi yang sedang mneyiapkan sarapan untuk Tuan Muda. Nyonya besar juga masih belum kembali dari tempat anak pertamanya itu.

Drett..

Getaran ponsel di dalam saku apron hitam yang di pakainya, membuat Kemuning langsung merogoh saku apronnya itu. Melihat siapa yang menelepon.

"Hallo Ri, ada apa?"

Perasaan Kemuning sudah tidak tenang ketika dia melihat siapa yang meneleponnya. Sahabatnya yang dia mintai tolong untuk menjaga anaknya di rumah sakit.

"Ning dimana? Cepat ke rumah sakit sekarang, Melati kritis"

Deg..

Tubuh Kemuning langsung lemas seketika, mendengar itu. Air mata langsung luruh begitu saja di pipinya. "I-ya Ri, kamu tunggu aku ya. Aku datang kesana sekarang"

Kemuning memasukan ponselnya ke dalam saku celana. Membuka apron yang di pakainya, lalu dia menghampiri Pak Hadi yang masih menyelesaikan masakan terakhirnya.

"Pak saya izin pulang sekarang ya, anak saya kritis di rumah sakit Pak. Tolong izinkan saya, Pak" mohon Kemuning dengan air mata yang mengalir di pipinya itu.

"Baiklah Kemuning, kau boleh pulang cepat hari ini"

"Terima kasih banyak Pak"

Kemuning langsung berlalu ke arah loker para pelayan disini. Dia mengambil jaket dan tasnya. Air mata tidak bisa dia tahan, terus mengalir di pipinya. Mbak Ati yang melihat itu langsung menghampiri Kemuning.

"Kamu kenapa Ning?"

"Mbak, aku harus pulang. Melati kritis di rumah sakit"

Tentu Mbak Ati tahu siapa Melati, Kemuning sering bercerita tentang anaknya itu. "Ya ampun Ning, kamu yang sabar ya. Melati pasti akan baik-baik saja"

Kemuning mengangguk, dia memeluk sebentar Mbak Ati. "Aku pergi dulu, Mbak"

Kemuning keluar dari mansion itu lewat pintu belakang seperti biasa. Sampai di halaman depan, dia melihat Anston yang berdiri di dekat mobilnya. Kemuning bingung, apa dia harus menghampiri Tuan Muda yang sekarang menjadi kekasihnya itu. Namun jika tidak, takutnya akan menjadi masalah kedepannya.

"Kenapa kau malah diam di situ? Cepat masuk, biar aku antarkan kamu pulang"

Hah?!

Sekarang Kemuning malah bingung sendiri harus bagaimana. Anston memang janji untuk mengantarkan Kemuning pulang pagi ini, tapi tidak dengan situasi yang seperti ini. Kemuning berjalan menghampiri Anston.

"Maaf Tuan, saya harus ke rumah sakit sebentar"

"Aku antarkan, cepat naik!"

Kemuning sudah tidak bisa banyak berdebat dengan Anston, dia harus segera sampai di rumah sakit dan melihat keadaan anaknya. Kemuning langsung naik ke dalam mobil mewah itu. Tangannya saling bertaut, dia tidak bisa untuk tenang, bagaimana keadaan Melati sekarang. Hanya itu yang ada di dalam pikirannya.

Dengan perlahan Anston meraih tangan Kemuning yang saling bertaut itu. Di saat ini Kemuning sedang sangat membutuhkan seseorang yang mendampinginya yang bisa menguatkannya.

"Tenang, semuanya akan baik-baik saja"

Kemuning menatap Anston bingung, dia seolah tahu apa yang sedang Kemuning alami saat ini. Anston tidak mengetahui tentang Melati, tapi dia seolah tahu jika Kemuning sedang mengkhawatirkan seseorang.

Bagaimana reaksinya saat dia tahu jika aku sudah pernah menikah dan mempunyai anak.

Sampai di rumah sakit, Kemuning langsung turun begitu saja. Tuan Muda juga ikut turun saat di bukakan pintu oleh supir. Segera menyusul Kemuning untuk masuk ke dalam rumah sakit.

Kemuning berlari menghampiri Riri yang sedang duduk di kursi tunggu depan ruang rawat Melati. "Ri, bagaimana Melati?"

Riri mendongak, dia berdiri dan langsung memeluk Kemuning. Riri juga sangat takut, bagaimana jika Melati tidak baik-baik saja. "Dokter masih di dalam dan belum keluar, semoga saja Melati baik-baik saja ya"

Kemuning hanya bisa memeluk sahabatnya sambil menangis. Takut sekali akan ada hal buruk yang terjadi pada anaknya itu. Ketika suara pintu ruangan terbuka, Kemuning langsung menoleh dan menatap Dokter yang menatapnya denagn lelah.

"Bagaimana Dok? Melati baik-baik saja 'kan?"

Dokter menggeleng pelan sebagai tanda jika dia sudah tidak bisa menyelamatkan pasiennya. "Melati sudah terlalu kuat untuk bertahan sampai saat ini, jadi sekarang dia sudah menyerah dengan rasa sakitnya"

Kemunin menggeleng dengan air mata yang mengalir deras di pipinya. Tubuhnya hampir saja limbung ke atas lantai ketika Anston  langsung menahannya. Memeluknya dengan erat.

"Tidak Dokter, saya tahu kalau anda sedang berbohong. Dokter tolong selamatkan anak saya, jangan berbohong seperti ini Dokter"

Tangisan Kemuning pecah seketika, dunianya semakin hancur saat satu-satunya keluarga yang dia miliki harus pergi. Anaknya adalah segalanya, dia tidak mempunyai siapa-siapa lagi selain Melati dan Riri.

"Maafkan kami, tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Semuanya tetap hanya Tuhan yang menentukan semuanya"

Anston terus memeluknya, mengecup puncak kepala Kemuning yang benar-benar rapuh sekarang. Dia merasa sangat bersalah karena tidak tahu tentang keadaan anak dari Kemuning ini. Yang waktu itu dia kira anaknya Kemuning hanya sakit demam biasa.

"Sudah, semuanya sudah menjadi takdir Tuhan. Kamu harus ikhlas"

Kemunin terus menangis dalam pelukan Anston. Sekarang dunianya benar-benar hancur, tidak ada lagi yang dia perjuangkan dalam hidupnya ini.

"Melati, kenapa meninggalkan Ibu secepat ini. Maafkan Ibu, Melati"

Anston membantu Kemuning untuk masuk ke dalam ruang rawat Melati itu. Kakinya begitu lemas saat melihat tubuh anaknya yang sudah terbujur kaku di atas ranjang pasien. Anston terus merengkuh tubuh Kemunin, dia tahu ini tidak akan mudah untuk seorang Ibu.

Kemuning membuka kain yang menutupi seluruh tubuh Melati yang sudah tidak bernyawa itu. Wajah anaknya terlihat sangat cerah, tidak ada lagi luka yang di deritanya. Tidak akan terus menanyakan dimana Ayahnya.

Bu, kalau nanti Melati besar, Melati akan menjadi Dokter ya. Biar Ibu tidak nangis terus kalau Melati sakit.

Ulang tahun Melati kapan Bu? Melati mau kue, hehe.

Tangisan Kemuning semakin pecah saat mengingat semua kenangan bersama dengan anaknya. Padahal hanya tinggal satu bulan lagi, adalah ulang tahun Melati. Namun anak itu harus menutup mata saat ini. Sebelum hari ulang tahun ke 3 tahunnya.

Kemuning mengelus kepala Melati, dia mengecup kening anaknya untuk terakhir kalinya. "Selamat jalan Nak, Ibu senang dan bangga bisa memiliki kamu dan bisa hidup dengan kamu selama hampir 3 tahun ini. Maafkan Ibu karena tidak memberikan yang terbaik untuk Melati. Maafkan Ibu, Nak... Hiks.."

Anston terus merangkul bahu Kemuning, mendongakan wajahnya untuk menahan air matanya yang mulai menggenang di pelupuk mata.

"Ikhlaskan anak kamu, dia akan bahagia disana"

Tidak ada yang bisa melawan takdir, jika Tuhan sudah berkehendak, maka apa yang bis di lakukan oleh Kemuning. Dia hanya bisa ikhlas dan merelakan kepergian Melati, meski pastinya sangat berat.

Bersambung

Episodes
1 Tuan Muda Akan Pulang?!
2 Kemuning, Nama Yang Lucu!
3 Kenapa Aku Berdebar?!
4 Merasa Penasaran?
5 Kemarahan Tuan Muda
6 Alergi?!
7 Tidak Jadi Dipecat?!
8 Kesal
9 Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10 Ternyata Benar Jatuh Cinta
11 Wanita Yang Berbeda?
12 Jadilah Kekasihku?
13 Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14 Bahagia Mempunyai Pacar?!
15 Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16 Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17 Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18 Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19 Panggil Aku Sayang!
20 Saya Mencintai Anda!
21 Kemana Kemuning?!
22 Aku Akan Menikahimu
23 Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24 Syarat Dari Nyonya Besar?!
25 Kita Akan Menikah Besok?!
26 Apa Keputusan Yang Benar?!
27 Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28 Belum Mendapatkan Restu
29 Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30 Pengasuhnya Amelia?!
31 Masih Mendukung Sila!
32 Suamiku Alergi Seafood!
33 Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34 Peringatan Kedua?!
35 Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36 Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37 Kemarahan Anston
38 Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39 Makan Malam Yang Terlambat
40 Apa Kau Sakit?!
41 Artikel Tentang Datang Bulan
42 Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43 Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44 Kedatangan Sila
45 Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46 Pil Kontrasepsi
47 Jangan Menghancurkan Harapanku!
48 Pendendam?!
49 Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50 Perdebatan (Part 1)
51 Perdebatan (Part 2)
52 Marah Lagi?!
53 Keributan Malam Hari!
54 Aku Siap Mengandung Anakmu!
55 Diganti 5 Kali Lipat?!
56 Bersikap Manis?!
57 Gagal-Gagal!
58 Kedai Ayam Goreng?!
59 Siapa Vivian?!
60 Senang Istrinya Cemburu?!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tuan Muda Akan Pulang?!
2
Kemuning, Nama Yang Lucu!
3
Kenapa Aku Berdebar?!
4
Merasa Penasaran?
5
Kemarahan Tuan Muda
6
Alergi?!
7
Tidak Jadi Dipecat?!
8
Kesal
9
Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10
Ternyata Benar Jatuh Cinta
11
Wanita Yang Berbeda?
12
Jadilah Kekasihku?
13
Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14
Bahagia Mempunyai Pacar?!
15
Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16
Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17
Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18
Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19
Panggil Aku Sayang!
20
Saya Mencintai Anda!
21
Kemana Kemuning?!
22
Aku Akan Menikahimu
23
Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24
Syarat Dari Nyonya Besar?!
25
Kita Akan Menikah Besok?!
26
Apa Keputusan Yang Benar?!
27
Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28
Belum Mendapatkan Restu
29
Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30
Pengasuhnya Amelia?!
31
Masih Mendukung Sila!
32
Suamiku Alergi Seafood!
33
Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34
Peringatan Kedua?!
35
Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36
Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37
Kemarahan Anston
38
Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39
Makan Malam Yang Terlambat
40
Apa Kau Sakit?!
41
Artikel Tentang Datang Bulan
42
Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43
Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44
Kedatangan Sila
45
Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46
Pil Kontrasepsi
47
Jangan Menghancurkan Harapanku!
48
Pendendam?!
49
Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50
Perdebatan (Part 1)
51
Perdebatan (Part 2)
52
Marah Lagi?!
53
Keributan Malam Hari!
54
Aku Siap Mengandung Anakmu!
55
Diganti 5 Kali Lipat?!
56
Bersikap Manis?!
57
Gagal-Gagal!
58
Kedai Ayam Goreng?!
59
Siapa Vivian?!
60
Senang Istrinya Cemburu?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!