Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!

Pak Hadi langsung menatap pada Kemuning dengan tatapan yang tajam. Membuat Kemuning langsung menunduk takut, dia bingung harus bagaimana. Tidak mungkin juga dia menerima permintaan Tuan Muda. Semuanya terlalu mustahil.

"Jangan menakutinya Pak!" Sarkas Anston menyadari ketakutan Kemuning.

Anston meraih tangan Kemuning, bunga dan coklat yang dia bawa dia simpan di sebuah bangku yang ada disana. "Mulai saat ini, kau adalah kekasihku"

Kemuning terdiam mendengar itu, benar-benar tidak bisa mengatakan apapun karena Tuan Muda yang sudah mengambil keputusan, bahkan sebelum Kemuning memberikan keputusan.

"Tu-tuan saya..."

Kemuning terdiam ketika Anston yang tiba-tiba memeluknya dengan erat. Kemuning terdiam dengan terkejut. Jantungnya sudah  berdebar dengan sangat kencang.

"Jangan buat aku kecewa dengan penolakanmu itu, faham!"

Mau tidak mau, Kemuning hanya menganggukan kepalanya. Dia mematung ketika Anston tiba-tiba mengecup keningnya. Merasa sangat tidak menyangka jika saat ini dia berada dalam pelukan Tuan Muda.

Pak Hadi dan Asisten Glen berlalu dari sana ketika melihat semuanya sudah mulai aman terkendali. Ketika keduanya masuk ke dalam rumah, mereka melihat sekumpulan pelayan lain yang sedang mengintip. Begitu mereka masuk, semuanya langsung bubar seketika.

"Bekerja yang benar dan jangan terlalu banyak menggosip!" tegas Pak Hadi

Sementara di taman Kemuning semakin bingung dengan semua ini. Kini dia duduk di bangku taman yang menghadap ke kolam ikan yang ada disana. Kemuning hanya diam dengan tangan yang meremas bajunya.

Anston tersenyum sendiri, dia benar-benar merasa bahagia dan lebih tenang ketika sudah menyatakan perasaannya pada Kemuning yang selama ini hanya membuat gelisah.

"Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak suka?"

Pertanyaan dengan nada tidak suka itu membuat Kemuning refleks untuk menggelengkan kepalanya. Kemuning tidak tahu harus melakukan apa saat ini. Dia menjadi kekasih dari Tuan Muda, tapi hanya menurutnya semua ini hanya sebuah lelucon saja. Karena Kemuning sama sekali tidak menyukai Tuan Muda. Lebih tepatnya dia tidak mau membuka hati untuk pria lain.

"Tidak Tuan, bukan seperti itu. Saya hanya tidak enak saja dengan teman-teman yang lain. Saat ini adalah jam kerja saya, jadi tidak seharusnya saya berdiam disini"

Anston merangkul bahu Kemuning, membawanya untuk bersandar di dadanya. Hal ini tentu saja membuat Kemuning berdebar. Merasa takut dan bingung dengan keadaannya yang seperti ini.

"Aku tidak peduli, tidak akan ada lagi yang berani menegur kamu kalaupun tidak bekerja. Pak Hadi juga tidak akan pernah berani"

Saya tahu itu Tuan, tapi nasib saya setelah ini bagaimana? Sudah pasti akan menjadi omongan orang-orang nantinya.

"Tuan, bo-boleh saya bertanya?"

"Tentu saja, asal pertanyaanmu itu tidak yang aneh-aneh"

Kemuning mencoba melepaskan diri dari pelukan Anston, namun pria itu malah semakin erat memeluknya. "Tu-tuan kenapa menyukai saya? Apa Tuan sedang bercanda ya dengan semua ini"

Aku hanya seorang pelayan, ayolah jangan terus bercanda denganku. Hentikan permainanmu ini.

Anston langsung melepaskan rangkulan tanganya, dia berdiri dengan kedua tangan yang di masukan ke dalam saku celananya. Menatap lurus ke depan. Kemuning langsung terdiam melihat itu, jelas wajah Anston terlihat begitu menakutkan. Sangat dingin dengan tatapannya yang tajam.

"Kamu pikir aku bisa bercanda soal perasaan? Aku tidak pernah bercanda dengan sebuah perasaan"

Kemuning mendongak mendengar ucapan Anston barusan. Jika apa yang di ucapkan oleh Anston adalah benar, maka Anston memang benar-benar dengan ungkapan cintanya itu. Kemuning masih tidak percaya dengan semua ini. Rasanya ini adalah sebuah mimpi yang terlalu indah baginya. Dicintai Tuan Muda.

"Tapi, saya hanya seorang pelayan"

Anston berbalik dan menatap Kemuning dengan lekat. "Lalu kenapa? Apa ada masalah jika aku mencintai seorang pelayan? Yang penting aku masih mencintai wanita 'kan?"

Kemuning diam dengan wajah menunduk, memang tidak salah dan tidak akan ada yang melarang jika memang Anston mencintai Kemuning yang hanya sebagai seorang pelayan. Tapi tetap akan menjadi sebuah hal yang sulit di terima oleh orang-orang di sekitar mereka.

Kemuning berdiri, dia memberanikan diri untuk menatap Anston. "Tuan, saya tidak pantas untuk Tuan. Saya hanya seorang pelayan yang tidak mempunyai apa-apa. Saya benar-benar tidak merasa pantas untuk..."

Cup..

Mata Kemuning terbelalak saat dengan cepat Anston menarik tengkuk lehernya dan mencium bibirnya. Kemuning langsung ingin melepaskan diri, namun tangan Anston yang satunya lagi malah menarik pinggangnya hingga tubuh mereka semakin rapat.

Anston memberikan luma*tan lembut di bibir Kemuning. Membuat Kemuning hanya diam, dia benar-benar terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Anston barusan. Kemuning benar-benar tidak mengerti kenapa Anston sampai harus melakukan ini padanya.

Beberapa saat ciuman itu berlangsung, Anston melepaskan tautan bibir mereka. Namun tetap tidak melepaskan lingkaran tangannya di pinggang Kemuning. Anston menempelkan kening keduanya dengan nafas yang memburu.

"Ingat satu hal saja, jika cinta itu tidak akan tahu kemana dia mencari rumahnya. Dan aku telah memilih kamu sebagai rumah untuk hati dan perasaan cintaku ini"

Deg..

Hati Kemuning berdebar mendengar itu, tidak terasa air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Kemuning tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri jika dia merasa sangat terharu dengan apa yang di lakukan oleh Tuan Muda padanya.

Tidak pernah dalam seumur hidupnya di perlakukan seperti ini oleh seorang pria, termasuk dengan mantan suaminya dulu. Dan hati Kemuning benar-benar tersentuh dengan ucapan Anston barusan.

Ya Tuhan, jika memang ini semua sudah menjadi takdir yang di tuliskan untukku. Aku akan mencoba untuk menjalaninya.

Kemuning menghela nafas pelan, dia mendongak dan menatap Anston dengan lekat. "Saya tidak berjanji bisa memberikan apa yang Tuan inginkan dan apa yang bisa membuat Tuan bahagia. Tapi jika memang ini sudah menjadi keputusan Tuan, maka saya akan mencoba untuk menjalaninya"

Mendengar itu, Anston sangat senang. Dia langsung memeluk Kemuning dengan erat. Tidak ada lagi yang keluar dari mulutnya, Anston hanya merasa kebahagiaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Ternyata begini rasanya jatuh cinta.

Dengan ragu, Kemuning mulai mengangkat tangannya dan membalas pelukan dari Anston. Tidak bisa membohongi jika sekarang hatinya juga ikut berdebar senang.

Entah ini yang terbaik atau bukan, tapi aku akan mencoba menjalaninya Ya Tuhan.

Tidak ada pilihan lain bagi Kemuning, lagian dia juga tidak mungkin bisa menolak perasaan Anston lagi, karena dia yang sudah tidak menerima penolakan apapun dari Kemuning. Tapi Kemuning hanya mencoba untuk menjalaninya tanpa melibatkan perasaan untuk saat ini. Membiarkan Tuan Muda mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena Kemuning mempunyai keyakinan lain, jika suatu saat Anston pasti akan bosan juga dengan main-mainnya ini.

Bersambung

Episodes
1 Tuan Muda Akan Pulang?!
2 Kemuning, Nama Yang Lucu!
3 Kenapa Aku Berdebar?!
4 Merasa Penasaran?
5 Kemarahan Tuan Muda
6 Alergi?!
7 Tidak Jadi Dipecat?!
8 Kesal
9 Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10 Ternyata Benar Jatuh Cinta
11 Wanita Yang Berbeda?
12 Jadilah Kekasihku?
13 Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14 Bahagia Mempunyai Pacar?!
15 Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16 Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17 Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18 Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19 Panggil Aku Sayang!
20 Saya Mencintai Anda!
21 Kemana Kemuning?!
22 Aku Akan Menikahimu
23 Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24 Syarat Dari Nyonya Besar?!
25 Kita Akan Menikah Besok?!
26 Apa Keputusan Yang Benar?!
27 Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28 Belum Mendapatkan Restu
29 Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30 Pengasuhnya Amelia?!
31 Masih Mendukung Sila!
32 Suamiku Alergi Seafood!
33 Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34 Peringatan Kedua?!
35 Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36 Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37 Kemarahan Anston
38 Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39 Makan Malam Yang Terlambat
40 Apa Kau Sakit?!
41 Artikel Tentang Datang Bulan
42 Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43 Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44 Kedatangan Sila
45 Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46 Pil Kontrasepsi
47 Jangan Menghancurkan Harapanku!
48 Pendendam?!
49 Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50 Perdebatan (Part 1)
51 Perdebatan (Part 2)
52 Marah Lagi?!
53 Keributan Malam Hari!
54 Aku Siap Mengandung Anakmu!
55 Diganti 5 Kali Lipat?!
56 Bersikap Manis?!
57 Gagal-Gagal!
58 Kedai Ayam Goreng?!
59 Siapa Vivian?!
60 Senang Istrinya Cemburu?!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tuan Muda Akan Pulang?!
2
Kemuning, Nama Yang Lucu!
3
Kenapa Aku Berdebar?!
4
Merasa Penasaran?
5
Kemarahan Tuan Muda
6
Alergi?!
7
Tidak Jadi Dipecat?!
8
Kesal
9
Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10
Ternyata Benar Jatuh Cinta
11
Wanita Yang Berbeda?
12
Jadilah Kekasihku?
13
Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14
Bahagia Mempunyai Pacar?!
15
Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16
Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17
Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18
Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19
Panggil Aku Sayang!
20
Saya Mencintai Anda!
21
Kemana Kemuning?!
22
Aku Akan Menikahimu
23
Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24
Syarat Dari Nyonya Besar?!
25
Kita Akan Menikah Besok?!
26
Apa Keputusan Yang Benar?!
27
Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28
Belum Mendapatkan Restu
29
Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30
Pengasuhnya Amelia?!
31
Masih Mendukung Sila!
32
Suamiku Alergi Seafood!
33
Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34
Peringatan Kedua?!
35
Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36
Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37
Kemarahan Anston
38
Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39
Makan Malam Yang Terlambat
40
Apa Kau Sakit?!
41
Artikel Tentang Datang Bulan
42
Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43
Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44
Kedatangan Sila
45
Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46
Pil Kontrasepsi
47
Jangan Menghancurkan Harapanku!
48
Pendendam?!
49
Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50
Perdebatan (Part 1)
51
Perdebatan (Part 2)
52
Marah Lagi?!
53
Keributan Malam Hari!
54
Aku Siap Mengandung Anakmu!
55
Diganti 5 Kali Lipat?!
56
Bersikap Manis?!
57
Gagal-Gagal!
58
Kedai Ayam Goreng?!
59
Siapa Vivian?!
60
Senang Istrinya Cemburu?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!