Tidak Jadi Dipecat?!

Kemuning sangat takut sekarang. Karena mau bagaimana pun dia yang tidak menyebabkan Tuan Muda seperti ini, tapi sungguh Kemuning tidak tahu tentang alerginya Tuan Muda ini.

"Pelan-pelan Tuan"

Kemuning mendudukan Tuan Muda di pinggir tempat tidur, lalu mengangkat kedua kaki Tuan Muda ke atas tempat tidur. Membantunya untuk merebahkan tubuhnya.

"Saya benar-benar minta maaf Tuan, saya tidak tahu kalau anda alergi seafood"

Anston hanya menatap Kemuning dengan tatapan yang sulit di artikan. Namun tatapannya itu justru semakin membuat Kemuning ketakutan. Apalagi dia pernah melihat sendiri bagaimana kemarahan Anston yang begitu menyeramkan.

Apalagi saat dia mendengar cerita para teman kerjanya, jika Anston juga tidak segan menendang Pak Baban dan memecatnya karena sebuah kesalahan. Padahal yang di lakukan Pak Baban hanya karena dia yang hampir melecehkan Kemuning. Lalu bagaimana dengan Kemuning sekarang? Yang jelas melakukan kesalahan pada Tuan Muda sendiri. Bukan pada orang lain.

"Anston.."

Nyonya besar masuk ke dalam kamar, dia menatap Kemuning yang langsung mundur beberapa langkah dari dekat tempat tidur. Memberi ruang untuk Nyonya besar melihat keadaan putranya.

Nyonya besar duduk di pinggir tempat tidur dan mengecek keadaan anaknya ini. Lalu dia menoleh pada Kemuning yang hanya menundukan wajahnya sedari tadi.

"Kamu ini gimana si? Biasanya kamu bekerja dengan baik, kenapa sekarang hampir membahayakan anak saya. Kalau tahu begini, saya tidak akan lagi izinkan kamu untuk mengurus semua keperluan Tuan Muda"

"Bu, sudahlah. Aku juga tidak papa, lagian dia 'kan sudah bilang kalau dia tidak tahu tentang alergi yang aku alami"

Dokter Sila yang baru saja membuka pintu dan mendengar ucapan Anston, benar-benar membuat dia tertegun. Biasanya Anston akan marah besar pada siapapun yang melakukan kesalahan. Apalagi saat ini kesalahannya menyangkut tentang kesehatannya dan hampir saja merenggut nyawa. Namun kenapa Anston malah membiarkan saja.

Ini aneh, baru pertama kalinya aku melihat Anston yang seperti ini. 

Sila menatap seorang pelayan yang berdiri dengan wajah yang menunduk. Rasanya terlalu aneh bagi dia ketika melihat sikap Anston yang seperti ini.

"Asnton, aku datang untuk memeriksa keadaan kamu" kata Dokter Sila yang berjalan menghampiri mereka.

Kemuning mendongak dan menatap Dokter muda yang begitu cantik, dia sedikit heran karena Dokter itu berani memanggil Tuan Muda dengan namanya seperti itu. Tapi ketika melihat sikap Nyonya besar yang langsung menyambutnya dengan hangat, Kemuning berpikir jika Dokter cantik itu memang sudah lama kenal dengan keluarga ini.

"Kau kasih aku obat biasa saja, tanpa harus memeriksa aku. Ini hanya alergi yang biasa aku alami"

"Tidak bisa seperti itu Anston, kau tetap harus di periksa dulu sebelum memberi obat. Sudah diam saja, sekarang buka kancing kemejanya"

Anston hanya berdecak kesal mendengar perintah dari Sila yang tidak bisa dia bantah. Anston membuka dua kancing kemejanya. Dan Dokter Sila langsung memeriksa keadaannya.

Kemuning hanya diam melihat interaksi keduanya yang begitu dekat. Sampai banyak pikiran dan tanda tanya dalam kepalanya. Siapa Dokter Sila ini?

"Ngapain kamu masih disini? Keluar!"

Kemuning langsung gelagapan ketika mendengar ucapan Nyonya besar yang begitu ketus padanya. Kemuning langsung mengangguk.

"Baik Nyonya"

Kemuning langsung keluar dari kamar Tuan Muda. Dia masih belum tenang, karena pastinya Tuan Muda tidak akan membiarkan dirinya lepas begitu saja setelah banyak melakukan kesalahan pada Tuan Muda.

"Bagaimana Ning?" Mbak Ati langsung bertanya dengan nada khawatir pada Kemuning.

Kemuning langsung memeluk Mbak Ati dengan erat. "Ning juga tidak tahu Mbak, kalau sampai Ning di pecat bagaimana?"

Mbak Ati tahu bagaimana perasaan Kemuning saat ini yang sedang gelisah. Dia mengelus punggung Kemunig dengan lembut. "Sabar Ning, kamu tenang saja ya. Semoga Tuan Muda tidak kenapa-napa dan kamu juga tidak akan di pecat"

"Iya Mbak"

Kemuning hanya bisa berharap jika Tuan Muda tidak akan memecatnya, karena dia juga bingung harus bagaimana saat ini jika benar Tuan Muda memcatnya. Pastinya dia tidak akan pernah bisa mencari pekerjaan yang lebih baik dari ini. Meski hanya menjadi seorang pelayan, tapi bekerja di tempat ini mempunyai gaji yang cukup dan memadai untuk segala kebutuhannya dibandingkan dengan tempat kerja yang lain.

Kemuning kembali bekerja, meski pikirannya yang sangat kacau. Dia membereskan bekas makan malam itu.

"Ning, tadi yang datang Dokter Sila ya?"

Kemuning mengangguk menanggapi pertanyaan Mbak Ati itu. "Dia itu siapa Mbak? Aku belum pernah melihatnya"

"Dokter Sila itu teman Tuan Muda sejak kecil, dia besar di keluarga ini karena Ayahnya itu adalah sahabat mendiang Tuan Besar. Jadi dia begitu dekat dengan Tuan Muda, sering di gosipkan kalau mereka akan menikah"

Kemuning hanya diam dan melanjutkan pekerjaannya. Dia tidak bisa di ajak untuk mengobrolkan apapun saat ini, karena saat ini yang ada di pikirannya hanya tentang bagaimana nasib pekerjaannya ini setelah dia melakukan kesalahan sangat fatal.

Kemuning menoleh ke arah tangga ketika dia mendengar suara derap langkah. Dokter Sila bersama Nyonya besar berjalan menuruni anak tangga.

"Kemuning, kamu ikut saya ke ruang kerja sekarang"

Tidak ada yang bisa di lakukan oleh Kemuning selain menganggukan kepalanya. Dia tahu apa yang akan di bicarakan oleh Nyonya besar padanya, pastinya tentang kejadian barusan yang menimpa Tuan Muda.

"Sila, kamu tidak mau menginap saja disini? Sudah malam loh ini"

"Tidak usah Tante, aku harus kerja besok pagi"

"Baiklah kalau begitu, sering-sering main kesini ya. Kalau libur kerja, main kesini"

"Iya Tante"

Kemuning hanya diam dengan tangan yang terus mengelap meja. Meski dia jelas mendengarkan percakapan Dokter Sila dan Nyonya besar yang memang terlihat sangat akrab.

Pantas saja mereka akrab, calon menantu dan mertua rupanya.

Setelah Dokter Sila pergi, Nyonya besar langsung menyuruh Kemuning untuk ikut dengannya ke ruang kerja. Kemuning hanya bisa pasrah saja, mengikuti Nyonya besar ke ruang kerja.

"Kamu tahu kesalahan kamu 'kan?"

Kemuning hanya mengangguk mendengar ucapan Nyonya besar. Dia tahu kesalahannya apa saat ini. Kemuning berdiri diam di depan meja kerja, dimana Nyonga besar duduk di kursi depan meja kerja itu.

"Saya sudah berusaha mengikuti aturan di rumah ini yang di tetapkan oleh mendiang suami saya. Tidak ada kesempatan kedua untuk yang membahayakan anak kesayangannya itu. Karena kamu bukan yang pertama kali membuat alergi anak saya kambuh seperti ini. Tapi saat ini saya tidak bisa melakukan itu karena Anston sendiri yang telah melarang saya untuk memecat kamu. Saat ini kamu masih selamat, jangan pernah melakukan kesalahan apapun lagi"

"Baik Nyonya, terima kasih banyak"

Kemuning akhirnya bisa menghela nafas lega, karena dirinya tidak di pecat.

Bersambung

Episodes
1 Tuan Muda Akan Pulang?!
2 Kemuning, Nama Yang Lucu!
3 Kenapa Aku Berdebar?!
4 Merasa Penasaran?
5 Kemarahan Tuan Muda
6 Alergi?!
7 Tidak Jadi Dipecat?!
8 Kesal
9 Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10 Ternyata Benar Jatuh Cinta
11 Wanita Yang Berbeda?
12 Jadilah Kekasihku?
13 Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14 Bahagia Mempunyai Pacar?!
15 Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16 Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17 Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18 Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19 Panggil Aku Sayang!
20 Saya Mencintai Anda!
21 Kemana Kemuning?!
22 Aku Akan Menikahimu
23 Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24 Syarat Dari Nyonya Besar?!
25 Kita Akan Menikah Besok?!
26 Apa Keputusan Yang Benar?!
27 Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28 Belum Mendapatkan Restu
29 Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30 Pengasuhnya Amelia?!
31 Masih Mendukung Sila!
32 Suamiku Alergi Seafood!
33 Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34 Peringatan Kedua?!
35 Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36 Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37 Kemarahan Anston
38 Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39 Makan Malam Yang Terlambat
40 Apa Kau Sakit?!
41 Artikel Tentang Datang Bulan
42 Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43 Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44 Kedatangan Sila
45 Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46 Pil Kontrasepsi
47 Jangan Menghancurkan Harapanku!
48 Pendendam?!
49 Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50 Perdebatan (Part 1)
51 Perdebatan (Part 2)
52 Marah Lagi?!
53 Keributan Malam Hari!
54 Aku Siap Mengandung Anakmu!
55 Diganti 5 Kali Lipat?!
56 Bersikap Manis?!
57 Gagal-Gagal!
58 Kedai Ayam Goreng?!
59 Siapa Vivian?!
60 Senang Istrinya Cemburu?!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tuan Muda Akan Pulang?!
2
Kemuning, Nama Yang Lucu!
3
Kenapa Aku Berdebar?!
4
Merasa Penasaran?
5
Kemarahan Tuan Muda
6
Alergi?!
7
Tidak Jadi Dipecat?!
8
Kesal
9
Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10
Ternyata Benar Jatuh Cinta
11
Wanita Yang Berbeda?
12
Jadilah Kekasihku?
13
Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14
Bahagia Mempunyai Pacar?!
15
Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16
Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17
Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18
Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19
Panggil Aku Sayang!
20
Saya Mencintai Anda!
21
Kemana Kemuning?!
22
Aku Akan Menikahimu
23
Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24
Syarat Dari Nyonya Besar?!
25
Kita Akan Menikah Besok?!
26
Apa Keputusan Yang Benar?!
27
Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28
Belum Mendapatkan Restu
29
Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30
Pengasuhnya Amelia?!
31
Masih Mendukung Sila!
32
Suamiku Alergi Seafood!
33
Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34
Peringatan Kedua?!
35
Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36
Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37
Kemarahan Anston
38
Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39
Makan Malam Yang Terlambat
40
Apa Kau Sakit?!
41
Artikel Tentang Datang Bulan
42
Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43
Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44
Kedatangan Sila
45
Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46
Pil Kontrasepsi
47
Jangan Menghancurkan Harapanku!
48
Pendendam?!
49
Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50
Perdebatan (Part 1)
51
Perdebatan (Part 2)
52
Marah Lagi?!
53
Keributan Malam Hari!
54
Aku Siap Mengandung Anakmu!
55
Diganti 5 Kali Lipat?!
56
Bersikap Manis?!
57
Gagal-Gagal!
58
Kedai Ayam Goreng?!
59
Siapa Vivian?!
60
Senang Istrinya Cemburu?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!