Merasa Penasaran?

Malam ini Kemuning berangkat bekerja pukul 8 malam, seperti biasa dia akan menitipkan anaknya pada Riri. Kemuning masuk ke dalam Mansion itu lewat pintu belakang, dimana para pelayan dan pekerja lainnya keluar masuk lewat pintu itu.

"Ning, tadi Pak Hadi bilang jika kamu sudah datang di suruh langsung menemuinya" kata Mbak Ati

"Ada apa ya Mbak? Ning tidak merasa melakukan kesalahan" Apa jangan-jangan ini tentang piala yang aku rusak ya. Ya Tuhan, bagaimana ini?

"Aku juga tidak tahu, tapi sebaiknya kamu temui saja dulu"

"Baik Mbak, kalau gitu aku temui dulu Pak Hadi ya"

Kemuning menemui Pak Hadi sebagai kepala pelayan di rumah ini. Dia yang selalu menertibkan semua kinerja pelayan disini, Pak Hadi juga berhak memecat siapapun ketika dia merasa kinerja pelayan itu sudah tidak sesuai dengan kiterianya. Kabar yang Kemuning dengar adalah tentang kepala pelayan disini yang tidak pernah kenal ampun. Ketika pelayan itu salah, maka dia akan langsung memecatnya.

Ya Tuhan, bagaimana kalau sampai aku di pecat juga karena kecerobohan aku yang cukup fatal.

Memecahkan sebuah piala penghargaan milik Tuan Muda di rumah ini, tentu sebuah kesalahan yang fatal yang tidak sedikit kemungkinan bisa di maafkan. Memikirkan hal itu semakin membuat Kemuning takut.

"Kemuning, sini kamu"

Tatapan Pak Hadi yang selalu dingin dan datar, membuat pada pelayan di rumah ini sangat takut dengannya. Tidak terkecuali dengan Kemuning. Dia juga sangat takut dengan Pak Hadi yang hampir tidak pernah terlihat tersenyum sedikit pun.

"I-iya Pak. ada apa ya?"

"Kamu baru datang?"

Kemuning mengangguk dengan tangan yang meremas celana panjang yang dia pakai. Berhadapan langsung dengan Pak Hadi hanya ketika dia pertama kali datang untuk melamar pekerjaan. Dan suasananya masih sama. Menegangkan.

"Tolong bawakan makan malam untuk Tuan Muda, dia ingin makan malam di kamar"

Kemuning tidak merasa lega mendengar itu, karena setelah ini dia akan berhadapan dengan Tuan Muda di rumah ini. Ibaratkan lepas dari kandang macan dan masuk kandang harimau. Begitulah Kemuning saat ini, namun dia juga tidak mungkin menolak karena ini adalah perintah dari atasannya.

"Bak Pak"

Kemuning membawa nampan berisi makan malam yang ringan untuk Tuan Muda. Kakinya bahkan terasa sangat lemah untuk berjalan menaiki anak tangga. Sampai di depan pintu kamar, dia langsung mengetuk pintu.

"Masuk"

Kemuning memutar handel pintu dan segera masuk ke dalam kamar. "Tu-tuan...." Kenapa harus tidak memakai baju seperti itu si.

Kemuning berjalan menghampiri Anston yang sedang duduk di atas sofa tanpa memakai baju. Bagian dadanya benar-benar terlihat jelas. Kemuning berlutut di atas lantai, lalu dia menata makanan yang di bawanya di atas meja depan sofa yang di duduki oleh Anston.

"Makan malamnya Tuan"

Anston menatap Kemuning, wajahnya yang selalu saja terlihat ketakutan dan tidak percaya diri. "Kau tolong bereskan tempat tidurku, aku tidak bisa tidur dengan tempat tidur yang belum di besihkan"

"Tadi pagi saya sudah membersihkannya Tuan"

Kemuning langusng menundukan kepalanya ketika dia melihat tatapan tajam dari Anston. Kemuning menyesal karena sudah berani membantah perintah dari Tuan Muda di rumah ini.

"Baik Tuan, saya akan bersihkan sekarang"

Kemuning langsung berdiri dan berjalan ke arah tempat tiur. Mulai membersihkan tempat tidur Anston. Padahal jelas tadi pagi dia sudah membersihkannya.

"Kau sudah lama bekerja disini?"

"Baru beberapa bulan saja Tuan"

Anston menyapkan buah-buahan segar ke dalam mulutnya, namun tatapannya tertuju pada Kemuning yang sedang membersihkan tempat tidurnya.

"Sebelumnya kau bekerja dimana?"

"Jualan kecil-kecilan Tuan, tapi berhenti karena kehabisan modal"

Jujur sekali dia menjawab. Anston menatap Kemuning dengan lekat, wanita itu memang terlihat sangat rapi dalam mengerjakan sesuatu hal. Selesai membersihkan tempat tidur Anston, Kemuning kembali menghampiri Anston yang sudah selesai makan.

"Kalau begitu saya permisi dulu keluar Tuan"

Anston hanya mengangguk saja, dia menatap Kemuning yang sedang membereskan bekas makannya itu. Lalu pergi keluar kamar.

"Aneh sekali, kenapa aku malah merasa penasaran dengan pelayan itu"

Anston adalah sosok pria yang dingin, dia hampir tidak pernah merasa tertarik pada seorang perempuan yang selama ini mendekatinya.

Perempuan-perempuan cantik dan kaya yang menurutnya semuanya sama saja. Tidak ada hal yang membuat dia tertarik. Namun entah kenapa dengan pelayan di rumahnya ini, justru dia merasa sangat penasaran.

"Jangan gila kamu Anston, dia hanya seorang pelayan"

#######

Kemuning mengecek setiap sudut ruangan malam ini. Mengambil beberapa pakaian kotor yang sudah berada di dalam ranjang dekat kamar yang di tempati oleh Nyonya besar dan Tuan muda di rumah ini.

Derap langkah kaki yang dia dengar membuat Kemuning menoleh, dan dia melihat seorang petugas keamanan yang memang bekerja di waktu yang sama dengannya. Seorang pria yang sudah tua itu selalu saja menggoda Kemuning.

"Hai Ning, sedang apa? Mau Mas bantu?"

Kedipan mata genit dari pria itu membuat Kemuning mundur satu langkah. "Tidak usah Pak, saya bisa sendiri"

Kemuning sudah akan berjalan melewati tubuh pria itu, namun tanganya langsung di cekal olehnya. "Lepas Pak, jangan ganggu saya atau saya teriak"

"Teriak saja jika kamu berani, pastinya kamu juga akan di marahi dan akhirnya di pecat karena sudah mengganggu tidur tuan rumah disini"

Kemuning menjatuhkan keranjang cucian yang dia bawa itu hingga mengenai kaki dari pria itu.

"Sial, awas saja kamu Kemuning, aku tidak akan melepaskan kamu malam ini"

Kemuning mencoba lari, namun tangannya langsung di tarik hingga dia jatuh ke atas lantai. Kemuning mencoba meronta ketika pria tua itu berada di atasnya dan tangannya yang mencoba untuk merobek kaos yang dia gunakan.

"Lepas, tolong...hmmpt"

Bibirnya langsung di bekap oleh tangan pria itu hingga Kemuning tidak bisa melakukan itu. Pria itu yang mulai menjamah tubuh Kemuning dengan tangannya. Kemuning mencoba berontak dengan air mata yang sudah menetes begitu saja.

Kaki dan tangan Kemuning terus meronta-ronta. Dia berharap ada yang mengetahuinya. Sialnya karena dia berada di lorong rumah ini yang memang sepi dan penerangan lampu yang minim. Apalagi dengan mulutnya yang di bekap dengan kuat oleh tangan pria itu, membuat Kemuning tidak bisa berteriak meminta tolong.

Ya Tuhan, tolong selamatkan aku.

"Sialan kau!"

Bugh...

Tendangan keras itu membuat pria tua di atas tubuh Kemuning, jatuh seketika.

"Sialan kau, berani-beraninya melakukan perbuatan seperti ini di rumahku"

Anston menduduki tubuh pria itu dan terus memukuli wajahnya hingga pria itu terkapar. Sementara Kemuning beringsut ke pojok ruangan. Dia benar-benar sangat ketakutan, tangannya memeluk tubuhnya sendiri. Menutupi bagian bahunya yang terlihat jelas karena bajunya yang robek.

Bersambung

Episodes
1 Tuan Muda Akan Pulang?!
2 Kemuning, Nama Yang Lucu!
3 Kenapa Aku Berdebar?!
4 Merasa Penasaran?
5 Kemarahan Tuan Muda
6 Alergi?!
7 Tidak Jadi Dipecat?!
8 Kesal
9 Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10 Ternyata Benar Jatuh Cinta
11 Wanita Yang Berbeda?
12 Jadilah Kekasihku?
13 Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14 Bahagia Mempunyai Pacar?!
15 Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16 Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17 Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18 Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19 Panggil Aku Sayang!
20 Saya Mencintai Anda!
21 Kemana Kemuning?!
22 Aku Akan Menikahimu
23 Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24 Syarat Dari Nyonya Besar?!
25 Kita Akan Menikah Besok?!
26 Apa Keputusan Yang Benar?!
27 Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28 Belum Mendapatkan Restu
29 Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30 Pengasuhnya Amelia?!
31 Masih Mendukung Sila!
32 Suamiku Alergi Seafood!
33 Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34 Peringatan Kedua?!
35 Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36 Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37 Kemarahan Anston
38 Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39 Makan Malam Yang Terlambat
40 Apa Kau Sakit?!
41 Artikel Tentang Datang Bulan
42 Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43 Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44 Kedatangan Sila
45 Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46 Pil Kontrasepsi
47 Jangan Menghancurkan Harapanku!
48 Pendendam?!
49 Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50 Perdebatan (Part 1)
51 Perdebatan (Part 2)
52 Marah Lagi?!
53 Keributan Malam Hari!
54 Aku Siap Mengandung Anakmu!
55 Diganti 5 Kali Lipat?!
56 Bersikap Manis?!
57 Gagal-Gagal!
58 Kedai Ayam Goreng?!
59 Siapa Vivian?!
60 Senang Istrinya Cemburu?!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tuan Muda Akan Pulang?!
2
Kemuning, Nama Yang Lucu!
3
Kenapa Aku Berdebar?!
4
Merasa Penasaran?
5
Kemarahan Tuan Muda
6
Alergi?!
7
Tidak Jadi Dipecat?!
8
Kesal
9
Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10
Ternyata Benar Jatuh Cinta
11
Wanita Yang Berbeda?
12
Jadilah Kekasihku?
13
Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14
Bahagia Mempunyai Pacar?!
15
Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16
Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17
Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18
Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19
Panggil Aku Sayang!
20
Saya Mencintai Anda!
21
Kemana Kemuning?!
22
Aku Akan Menikahimu
23
Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24
Syarat Dari Nyonya Besar?!
25
Kita Akan Menikah Besok?!
26
Apa Keputusan Yang Benar?!
27
Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28
Belum Mendapatkan Restu
29
Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30
Pengasuhnya Amelia?!
31
Masih Mendukung Sila!
32
Suamiku Alergi Seafood!
33
Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34
Peringatan Kedua?!
35
Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36
Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37
Kemarahan Anston
38
Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39
Makan Malam Yang Terlambat
40
Apa Kau Sakit?!
41
Artikel Tentang Datang Bulan
42
Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43
Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44
Kedatangan Sila
45
Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46
Pil Kontrasepsi
47
Jangan Menghancurkan Harapanku!
48
Pendendam?!
49
Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50
Perdebatan (Part 1)
51
Perdebatan (Part 2)
52
Marah Lagi?!
53
Keributan Malam Hari!
54
Aku Siap Mengandung Anakmu!
55
Diganti 5 Kali Lipat?!
56
Bersikap Manis?!
57
Gagal-Gagal!
58
Kedai Ayam Goreng?!
59
Siapa Vivian?!
60
Senang Istrinya Cemburu?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!