Kenapa Aku Berdebar?!

Pagi ini Kemuning sudah mulai mengumpulkan berbagai pakaian penghuni rumah disini. Karena dia memang pelayan di bagian mencuci baju dan lainnya. Namun ketika dia sedang memasukan beberapa pakaian ke dalam mesin cuci, tiba-tiba Mbak Maya datang kesana.

"Kamu di panggil sama Nyonya besar, dia menunggu kamu di ruang kerja"

Kemuning merasa tidak melakukan kesalahan, namun kenapa dia di panggil oleh Nyonya besar. "Ada apa ya Mbak, kok aku di panggil sama Nyonya besar"

"Ya, mana aku tahu. Kamu mungkin membuat kesalahan"

Kemuning menghela nafas pelan mendengar nada ketus dari Mbak Maya. Dia berjalan keluar dari tempat pencucian untuk menemui Nyonya besar di rumah ini. Pikirannya bingung dan dia tidak tahu apa yang akan di bicarakan Nyonya besar padanya.

Atau mungkin Tuan Muda yang akan meminta ganti rugi atas pialanya yang aku rusak itu ya. Aduh bagaimana ini? Mana bisa aku menggantinya.

Tok..tok..

Kemuning mengetuk pintu ruang kerja di rumah ini. Langsung masuk ketika dia sudah mendengar suara Nyonya besar yang mengizinkannya untuk masuk. Kemuning masuk dengan wajahnya yang menunduk.

"Kemuning, duduklah"

Kemuning mendongak, dan dia tidak menyangka jika disana juga ada Tuan Muda. Membuat dia semakin gugup saja, yakin jika Tuan Muda akan membahas tentang piala yang dia jatuhkan kemarin hingga hancur itu. Kemuning duduk di atas sofa yang bersebrangan dengan Tuan Muda dan Nyonya besar di rumah ini.

"Ada apa ya, Nyonya memanggil saya?" tanya Kemuning dengan sopan

"Jadi begini, Tuan Muda ingin kamu menjadi pelayan khusus untuk dia. Setiap hari kamu yang menyiapkan pakaian kerja dan perlengkapan lainnya. Kamu juga yang membereskan kamarnya, karena menurutnya kerja kamu kemarin bagus dan sangat rapi"

Kemuning tentu sangat terkejut mendengar ucapan Nyonya besar barusan. Dia menatap Tuan Muda yang terlihat diam dan biasanya, dia malah fokus dengan ponsel di tangannya.

Mungkin ini memang ini cara Tuan Muda untuk mengganti rugi pialanya yang hancur.

"Baik Nyonya"

Kemuning benar-benar tidak bisa menolak, karena dia sadar jika dirinya hanya seorang pelayan yang tidak mungkin bisa membantah perintah dari orang tersebut.

"Sekarang tolong siapkan peralatan mandi untuk aku. Pagi ini aku akan pergi ke Kantor" titah Anston dengan tegas.

"Baik Tuan"

Kemuning berpamitan dan segera keluar kamar untuk pergi ke kamar Tuan Anston. Perlahan dia membuka pintu kamar utama ini dan masuk ke dalam. Kemuning langsung masuk ke dalam ruang ganti dan menyiapkan segala peralatan untuk Anston mandi dan juga pakaian kerjanya.

"Semoga saja Tuan Muda tidak meminta aku untuk mengganti piala itu. Uang darimana aku untuk menggantinya"

Kemuning mengisi bak mandi dengan air hangat. Dia juga memasukan tetesan aroma terapi pada bak mandi.

"Sudah siap semuanya"

Deg..

Kemuning langsung berbalik seketika dan hampir saja dia terjatuh karena lantai kamar mandi yang basah dan licin. Namun dengan sigap tangan kekar itu menahan pinggangnya yang hampir saja jatuh ke atas lantai. Detak jantung Kemuning benar-benar terdengar sangat kencang. Posisi mereka ini sangat dekat hingga membuat dadanya saling bersentuhan.

"Ma-maaf Tuan"

Anston mengerjap dan langsung melepaskan Kemuning dari pelukannya. "Kau ini ceroboh sekal, kalau sampai kau menghancurkan lagi barangku. Aku tidak akan mengampuni kau lagi"

Kemuning hanya menunduk dengan tangan yang meremas baju yang di pakainya. "Maaf Tuan, saya benar-benar tidak sengaja" Lagian anda juga yang membuat saya kaget.

"Sudahlah, kau keluar dan tolong bilang pada Pak Hadi untuk membuatkan sarapan untuk saya"

"Baik Tuan"

Kemuning berlalu dari kamar Anston, sementara Anston sendiri langsung membuka pakaiannya dan masuk ke dalam bak mandi. Anston menyentuh dadanya sendiri.

Sial, kenapa aku berdebar.

#######

Kemuning pulang ke rumah pukul 10 pagi, setelah dia selesaikan dengan pekerjaannya itu. Rasa lelahnya langsung terobati ketika dia melihat wajah ceria anaknya.

"Ibu.."

"Hai Melati Sayang, sudah makan?"

"Iya Ibu, sudah makan bersama Tante Riri barusan"

Kemuning duduk di teras rumah, menatap Riri dengan penuh rasa syukur karena dia bisa mempunyai teman sebaik Riri. "Makasih ya Ri, kamu sudah mau aku repotkan setiap hari"

"Apaan si, aku ikhlas menjaga Melati. Lagian aku juga suka dengan dia, sangat menggemaskan"

Kemuning tersenyum mendengar itu, dia tahu bagaimana Riri yang selalu baik padanya. "Udah sarapan Ri?"

"Udah, tadi aku beli nasi kuning di depan gang sana"

"Berapa? Biar aku ganti, pasti kamu juga beliin untuk Melati"

Riri menepuk tangan Kemuning yang sudah merogoh tasnya untuk menguarkan uang. "Apaan si Ning, kamu masih saja gak enakan sama aku. Lagian cuma sebungkus nasi kuning doang. Gak usah kamu ganti, lebih baik uangnya kamu simpan untuk pengobatan Melati. Dia mimisan lagi tuh tadi pagi"

Kemuning menghela nafas pelan, dia menatap anaknya yang sedang bermain di halaman rumah. Melati terlihat ceria dan sehat seperti anak pada umumnya. Namun dia mempunyai kelainan pada jantung sejak lahir. Baru di ketahui setelah usia lima bulan. Dan pada saat itu, hati Kemuning benar-benar hancur. Dia yang baru saja di cerai oleh suaminya dan harus menerima kenyataan jika anaknya mempunyai penyakit bawaan.

Riri merangkul bahu sahabatnya itu, dia tahu jika hidup yang dijalani oleh Kemuning sangat berat. "Sabar ya, aku yakin semua perjuangan kamu selama ini tidak akan sia-sia. Melati akan sembuh"

Kemuning menunduk dengan air mata yang menetes begitu saja di pipinya. "Tapi aku harus bagaimana lagi Ri? Melati harus segera di operasi jika ingin umurnya bertahan cukup lama. Tapi jangankan untuk biaya operasi, untuk makan sehari-hari saja kami susah"

Gaji yang Kemuning terima dari bekerja sebagai seorang pelayan, hanya habis untuk menebus obat-obatan Melati yang harganya tidak murah itu. Sisanya hanya dia gunakan untuk makan dan membayar sewa kontrakan rumah yang di tempatinya ini. Bahkan sudah tidak terhitung lagi berapa besar dia meminjam uang pada Riri, namun sampai saat ini belum bisa dia ganti. Beruntung karena Riri yang begitu baik dan tidak pernah membahas tentang hutangnya itu.

"Kenapa kamu tidak minta pada keluarga suami kamu? Kalaupun memang mereka tidak menginginkan kehadiran Melati, tapi setidaknya Ayahnya masih harus bertanggung jawab, karena Melati tetap anaknya"

"Sudah aku coba Ri, tapi tidak ada respon apapun. Aku sudah lelah untuk terus berurusan dengan mereka semua. Aku hanya ingin hidup tenang dan membesarkan anakku.. Hikss..."

Riri langsung memeluk Kemuning, matanya ikut berkaca-kaca ketika mendengar tangisan Kemuning yang begitu memilukan. Dia tahu bagaimana wanita ini menjalani hidupnya dengan sangat berat selama ini, namun dia tetap tegar menjalaninya. Meski ada waktunya dia merasa rapuh dan mengeluh.

Bersambung

Episodes
1 Tuan Muda Akan Pulang?!
2 Kemuning, Nama Yang Lucu!
3 Kenapa Aku Berdebar?!
4 Merasa Penasaran?
5 Kemarahan Tuan Muda
6 Alergi?!
7 Tidak Jadi Dipecat?!
8 Kesal
9 Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10 Ternyata Benar Jatuh Cinta
11 Wanita Yang Berbeda?
12 Jadilah Kekasihku?
13 Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14 Bahagia Mempunyai Pacar?!
15 Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16 Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17 Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18 Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19 Panggil Aku Sayang!
20 Saya Mencintai Anda!
21 Kemana Kemuning?!
22 Aku Akan Menikahimu
23 Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24 Syarat Dari Nyonya Besar?!
25 Kita Akan Menikah Besok?!
26 Apa Keputusan Yang Benar?!
27 Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28 Belum Mendapatkan Restu
29 Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30 Pengasuhnya Amelia?!
31 Masih Mendukung Sila!
32 Suamiku Alergi Seafood!
33 Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34 Peringatan Kedua?!
35 Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36 Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37 Kemarahan Anston
38 Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39 Makan Malam Yang Terlambat
40 Apa Kau Sakit?!
41 Artikel Tentang Datang Bulan
42 Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43 Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44 Kedatangan Sila
45 Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46 Pil Kontrasepsi
47 Jangan Menghancurkan Harapanku!
48 Pendendam?!
49 Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50 Perdebatan (Part 1)
51 Perdebatan (Part 2)
52 Marah Lagi?!
53 Keributan Malam Hari!
54 Aku Siap Mengandung Anakmu!
55 Diganti 5 Kali Lipat?!
56 Bersikap Manis?!
57 Gagal-Gagal!
58 Kedai Ayam Goreng?!
59 Siapa Vivian?!
60 Senang Istrinya Cemburu?!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tuan Muda Akan Pulang?!
2
Kemuning, Nama Yang Lucu!
3
Kenapa Aku Berdebar?!
4
Merasa Penasaran?
5
Kemarahan Tuan Muda
6
Alergi?!
7
Tidak Jadi Dipecat?!
8
Kesal
9
Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10
Ternyata Benar Jatuh Cinta
11
Wanita Yang Berbeda?
12
Jadilah Kekasihku?
13
Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14
Bahagia Mempunyai Pacar?!
15
Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16
Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17
Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18
Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19
Panggil Aku Sayang!
20
Saya Mencintai Anda!
21
Kemana Kemuning?!
22
Aku Akan Menikahimu
23
Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24
Syarat Dari Nyonya Besar?!
25
Kita Akan Menikah Besok?!
26
Apa Keputusan Yang Benar?!
27
Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28
Belum Mendapatkan Restu
29
Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30
Pengasuhnya Amelia?!
31
Masih Mendukung Sila!
32
Suamiku Alergi Seafood!
33
Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34
Peringatan Kedua?!
35
Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36
Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37
Kemarahan Anston
38
Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39
Makan Malam Yang Terlambat
40
Apa Kau Sakit?!
41
Artikel Tentang Datang Bulan
42
Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43
Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44
Kedatangan Sila
45
Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46
Pil Kontrasepsi
47
Jangan Menghancurkan Harapanku!
48
Pendendam?!
49
Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50
Perdebatan (Part 1)
51
Perdebatan (Part 2)
52
Marah Lagi?!
53
Keributan Malam Hari!
54
Aku Siap Mengandung Anakmu!
55
Diganti 5 Kali Lipat?!
56
Bersikap Manis?!
57
Gagal-Gagal!
58
Kedai Ayam Goreng?!
59
Siapa Vivian?!
60
Senang Istrinya Cemburu?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!