Kemuning, Nama Yang Lucu!

Karena terlalu terkejut dengan suara bariton itu, membuat Kemuning tidak sengaja menyenggol sebuah piala di atas nakas hinga piala itu pecah berantakan di atas lantai.

Kemuning berbalik dan melihat seorang pria tampan dengan tubuh yang tegap berjalan ke arahnya dengan wajahnya yang dingin.

"Kau!" Dia menunjuk Kemuning, lalu menata pecahan piala yang berserak di atas lantai dengan kilatan penuh amarah di matanya.

"Maafkan saya Tuan, saya benar-benar tidak sengaja. Saya minta maaf"

Kemuning terus membungkukan tubuhnya dengan tubuh yang bergetar dan matanya yang berkaca-kaca. "Maafkan saya Tuan, saya benar-benar tidak sengaja"

Anston menoleh dan menatap Kemuning dan siap marah pada wanita itu. Namun ketika dia melihat tatapan mata Kemuning yang berkaca-kaca dengan wajahnya yang pucat pasi, membuat Anston tidak jadi marah.

"Sudahlah, sana pergi. Aku capek ingin istirahat"

"Sekali lagi maafkan saya, Tuan"

"Kau bereskan dulu pecahan piala itu sebelum keluar. Dan jangan ganggu tidurku!"

"Ba-baik Tuan"

Kemuning segera mengambil sapu dan mulai membersihkan pecahan kaca dari piala itu. Dengan wajah menunduk dan tangannya yang bergetar. Sebenarnya yang membuat Kemuning semakin gugup adalah ketika Tuan Anston yang tiduran di atas tempat tidur.

Anston memperhatikan gerak tubuh Kemuning yang sedang membersihkan pecahan piala itu. Tangannya yang bergetar dan sesekali dia menghapus air matanya.

"Kau tenang saja, aku tidak akan memecat kamu atas kecerobohan kamu ini. Tapi kamu tetap harus mengganti rugi semua ini. Masalah ganti ruginya akan saya bicarakan nanti"

Kemuning mengangguk dengan air mata yang kembali menetes di pipinya. Dia segera menghapus air mata itu dengan punggung tangannya.

"Baik Tuan, terima kasih banyak"

Setidaknya Kemuning tidak di pecat dari pekerjaan ini. Dia sangat membutuhkan pekerjaan ini untuk biaya anaknya. Meski dia tidak tahu apa yang akan menjadi syarat tanggung jawab tentang kecerobohan ini.

"Sekarang kau keluar, jangan mengganggu aku sampai acara nanti malam"

"Baik Tuan"

Kemuning keluar dengan membawa alat kebersihan yang dia bawa ke kamar Anston tadi. Kemuning menghela nafas lega setelah dia keluar dari kamar Anston. Merasa terbebas dari kandang harimau yang siap menerkamnya.

Ya Tuhan, kenapa Tuan Muda begitu menyeramkan. Tatapan matanya benar-benar membuat aku takut.

Kemuning kembali pada tugasnya, dia membantu pelayan lain untuk menyiapkan semuanya. Acara penyambutan Tuan Muda akan segera di laksanakan satu jam lagi.

"Tadi kamu lihat bagaimana Tuan Muda Anston yang begitu tampan. Aaa jika saja aku belum menikah, akan aku pelet dia untuk menjadi suamiku"

"Dukun mana pun tidak akan berani melet orang kaya seperti Tuan Muda Anston. Takut hidupnya hancur dan semua yang dia punya juga akan hancur"

Kemuning hanya fokus mengelap meja di saat pelayan yang lain bekerja tapi sambil membicarakan Tuan Muda rumah ini yang baru kembali dari luar negara.

"Menurut kamu bagaimana Kemuning? Tadi kamu sempat bertemu dengan dia 'kan? Dia tampan sekali ya"

Kemuning hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Dia tidak bisa menjelaskan apapun, karena saat ini dia sedang berpikir bagaimana caranya untuk mengganti rugi piala milik Tuan Anston yang telah dia pecahkan. Kemuning takut jika Tuan Anston akan meminta ganti rugi yang besar. Sementara dirinya hanya seorang single parent yang bekerja untuk menghidupi anaknya.

Acara pun di mulai, para tamu undangan sudah banyak yang datang dan menyambut Tuan Anston dengan begitu hormat. Berkumpul di sebuah sofa di ruang tengah untuk mengobrol dengan orang-orang yang tentunya tidak sembarang.

"Selamat atas pencapaian anda di luar negara kemarin. Saya tidak menyangka jika Tuan Muda seperti anda bisa memenangkan tander yang begitu besar"

Anston hanya tersenyum, tentu dia sudah terbiasa dengan pujian-pujian seperti ini atas semua pencapaiannya.

"Ternyata Tuan Andian memang mempunyai sosok penerus yang hebat"

Lagi-lagi Anston hanya tersenyum saja, sampai tatapannya tertuju pada pelayan yang tadi dia temui di kamarnya. Yang telah memecahkan piala miliknya. Kemuning yang membawakan beberapa botol minuman untuk tamu yang datang. Dia menunduk ketika melihat wajah Tuan Anston yang menatapnya begitu lekat.

Ya Tuhan, apa dia sedang memikirkan tentang pialanya yang rusak dan memikirkan ganti rugi yang akan dia ajukan padaku.

"Mi-minumnya Tuan"

Kemuning menaruh beberapa botol minum dan gelas yang dia bawa di atas meja. Segera dia berdiri dan berlalu dari sana, tidak lupa untuk mengangguk hormat pada mereka semua sebelum dia pergi.

######

Acara telah selesai, para pelayan yang di sibukan untuk membereskan semua bekas pesta. Sementara Anston sedang berada di kamarnya, dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan posisi yang terlentang.

"Sial, kenapa aku terus terbayang wajah pelayan itu. Dia yang ketakutan dengan wajah pucat dan tubuhnya yang bergetar membuat aku merasa lucu melihatnya"

Ceklek..

Suara pintu yang terbuka membuat Anston langsung menoleh ke arah pintu. Dia melihat Ibunya yang masuk ke dalam kamarnya. Duduk di pinggir tempat tidur.

"Ibu senang kamu kembali lagi kesini, Ans. Setelah kepergian Ayah kamu dan kamu yang juga pergi ke luar negara, benar-benar membuat Ibu merasa kesepian"

Anston bangun, dia merangkul bahu Nyonya besar dan mengecup pipi wanita yang telah melahirkannya itu. "Aku sudah lelah terus mengejar kesuksesan di negara orang. Sekarang aku akan melanjutkan perusahaan Ayah"

Ibu mengelus punggung tangan Anston, seorang Ibu yang selalu merindukan anaknya yang selama ini lebih banyak menghabiskan waktu di luar negara.

"Oh ya Bu, tadi yang membersihkan kamar aku siapa ya? Pelayan, tapi terlihat masih muda"

"Oh, itu Kemuning. Pelayan yang kerjanya dari malam sampai pagi. Dia memang baru beberapa bulan bekerja disini. Memangnya kenapa? Apa dia membuat kamu tidak nyaman?"

Anston menggeleng cepat, dia tidak merasa tidak nyaman. Hanya saja dia merasa penasaran saja. "Tidak Bu, ya aku suka dengan kerja dia. Kalau dia saja yang mengurus segala kebutuhan aku dan membersihkan kamar aku ini,  bagaimana?"

"Tapi dia hanya bekerja dari malam sampai pagi saja"

"Ya, tidak papa. Dia bisa menyiapkan pakaian kerjaku pagi hari dan membersihkan kamar aku malam hari"

"Baiklah kalau memang itu mau kamu, Ibu akan coba bicara dengan Kemuning"

"Iya Bu, terima kasih ya"

Ibu mengangguk, apa yang tidak akan dia lakukan untuk anaknya ini selama dia masih bisa mewujudkannya.

Jadi namanya Kemuning ya, lucu sekali namanya. Terdengar aneh, tapi lucu.

Anston tersenyum sendiri dengan pemikirannya itu. Entah kenapa wajah pelayan itu cukup menghantui dirinya. Kemuning, nama yang terdengar asing dan aneh. Tapi entah kenapa dia merasa lucu mendengar nama itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

vi

vi

lanjjjjuuuuut thor pls

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Tuan Muda Akan Pulang?!
2 Kemuning, Nama Yang Lucu!
3 Kenapa Aku Berdebar?!
4 Merasa Penasaran?
5 Kemarahan Tuan Muda
6 Alergi?!
7 Tidak Jadi Dipecat?!
8 Kesal
9 Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10 Ternyata Benar Jatuh Cinta
11 Wanita Yang Berbeda?
12 Jadilah Kekasihku?
13 Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14 Bahagia Mempunyai Pacar?!
15 Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16 Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17 Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18 Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19 Panggil Aku Sayang!
20 Saya Mencintai Anda!
21 Kemana Kemuning?!
22 Aku Akan Menikahimu
23 Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24 Syarat Dari Nyonya Besar?!
25 Kita Akan Menikah Besok?!
26 Apa Keputusan Yang Benar?!
27 Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28 Belum Mendapatkan Restu
29 Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30 Pengasuhnya Amelia?!
31 Masih Mendukung Sila!
32 Suamiku Alergi Seafood!
33 Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34 Peringatan Kedua?!
35 Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36 Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37 Kemarahan Anston
38 Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39 Makan Malam Yang Terlambat
40 Apa Kau Sakit?!
41 Artikel Tentang Datang Bulan
42 Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43 Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44 Kedatangan Sila
45 Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46 Pil Kontrasepsi
47 Jangan Menghancurkan Harapanku!
48 Pendendam?!
49 Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50 Perdebatan (Part 1)
51 Perdebatan (Part 2)
52 Marah Lagi?!
53 Keributan Malam Hari!
54 Aku Siap Mengandung Anakmu!
55 Diganti 5 Kali Lipat?!
56 Bersikap Manis?!
57 Gagal-Gagal!
58 Kedai Ayam Goreng?!
59 Siapa Vivian?!
60 Senang Istrinya Cemburu?!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tuan Muda Akan Pulang?!
2
Kemuning, Nama Yang Lucu!
3
Kenapa Aku Berdebar?!
4
Merasa Penasaran?
5
Kemarahan Tuan Muda
6
Alergi?!
7
Tidak Jadi Dipecat?!
8
Kesal
9
Kau Jadi Pacarku, Bagaimana?
10
Ternyata Benar Jatuh Cinta
11
Wanita Yang Berbeda?
12
Jadilah Kekasihku?
13
Entah Pilihan Yang Benar Atau Salah?!
14
Bahagia Mempunyai Pacar?!
15
Melati Menyerah Dengan Rasa Sakitnya?
16
Apa Seorang Single Parent Tidak Baik?
17
Mulai Mendapatkan Respon Dari Kemuning
18
Apa Menjadi Single Parent, Salah?!
19
Panggil Aku Sayang!
20
Saya Mencintai Anda!
21
Kemana Kemuning?!
22
Aku Akan Menikahimu
23
Tidak Pernah Merasa Dicemburui
24
Syarat Dari Nyonya Besar?!
25
Kita Akan Menikah Besok?!
26
Apa Keputusan Yang Benar?!
27
Menjadi Istri Dibelakang Layar?!
28
Belum Mendapatkan Restu
29
Menjauhkan Anston Dan Kemuning!
30
Pengasuhnya Amelia?!
31
Masih Mendukung Sila!
32
Suamiku Alergi Seafood!
33
Apa Yang Akan Membuatmu Marah?!
34
Peringatan Kedua?!
35
Siapa Yang Dipanggil Sayang?
36
Pakai Gaun Tidur Lagi?!
37
Kemarahan Anston
38
Cinta Dan Hatinya Hanya Untuk Kemuning!
39
Makan Malam Yang Terlambat
40
Apa Kau Sakit?!
41
Artikel Tentang Datang Bulan
42
Entah Harus Bahagia Atau Bagaimana?
43
Kenapa Kamu Cantik Sekali?!
44
Kedatangan Sila
45
Apa Yang Ibu Katakan Padamu?
46
Pil Kontrasepsi
47
Jangan Menghancurkan Harapanku!
48
Pendendam?!
49
Kau Adalah Pendamping Hidupku!
50
Perdebatan (Part 1)
51
Perdebatan (Part 2)
52
Marah Lagi?!
53
Keributan Malam Hari!
54
Aku Siap Mengandung Anakmu!
55
Diganti 5 Kali Lipat?!
56
Bersikap Manis?!
57
Gagal-Gagal!
58
Kedai Ayam Goreng?!
59
Siapa Vivian?!
60
Senang Istrinya Cemburu?!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!