Bab 19 - Persiapan

Kediaman Azzam

"Selalu saja mengurusi orang lain. Inilah mereka, tidak pernah pandang bulu membantu orang, tapi juga harus berpikir dulu sebelum melakukan tindakan. Terlalu baik sama orang malah di manfaatkan." Fatimah menggerutu kesal mengenai anak dan cucunya yang perhatian sama orang sampai segitunya.

"Nek, kami kan hanya membantu. Apa ada yang salah dengan itu?" tanya Khanza.

"Tentu ada karena kalian terus memikirkan wanita tidak jelas itu dibandingkan mengurus diri kalian sendiri. Hampir tiap hari kamu dan Azriel suka menginap di sana, kalian melupakan keluarga. Azzam dan Azzura juga sama saja."

"Mah, anak itu tidak memiliki siapapun. Jadinya kita menemani dia dan juga hanya kita yang bisa membantunya. Lagian sesama manusi memang harus saling bantu," kata Azzam.

"Kalian terlalu baik, jangan sampai kebaikan kalian dimanfaatkan oleh wanita tidak jelas itu. Mama tidak mau kalian terlalu baik!"

"Daripada bertengkar, mending Khanza mempersiapkan barang-barang yang akan di bawa mondok." Khanza berdiri menuju kamarnya. Ia tidak mau terus mendengar ucapan sang nenek yang terus melarang mereka berbuat baik.

"Kamu benar, nanti sore kita berangkat ke kota B. Ayah juga mau mengerjakan tugas dulu," ujar Azzam yang juga beranjak berdiri.

"Kalian semua selalu saja menghindar. Naufal, kamu jangan ngikutin jejak mereka ya. Kamu harus nurut apa kata Nenek."

"Assalamualaikum," ucap seseorang. Fatimah menoleh.

"Waalaikumsalam." Namun ia mengerutkan keningnya ketika Azzura dan Azriel datang tidak berdua, melainkan bertiga.

"Ngapain kalian membawa dia kesini? Ini rumah bukan tempat penampungan orang, ya. Suruh saja dia pergi dari sini!" Fatimah berdiri tidak suka Naura ada di sana.

Naura di paksa ikut ke rumah Azzam dengan alasan berangkat bareng bersama Khanza yang juga akan mondok juga. Naura menunduk menyembunyikan tubuhnya di balik Azzura.

"Mah, Naura mau mondok juga. Dia akan tinggal di kota B. Jadinya Azzura bawa dia kesini, sekalian mau berangkat bareng." Azzura menggenggam tangan Naura, ia membawa Naura masuk.

"Lagi dan lagi kalian berbuat sesuatu tanpa izin dari mama. Selalu saja begini."

"Nek, ini hanya sebentar kok. Nanti sore kita berangkat nganterin Khanza dan sekalian Naura ikut bareng kita. Hanya sebentar saja istirahat di sini," sahut Azriel.

"Terserah kalian saja lah, percuma bicara sama kalian kalau omonganku tidak di dengar." Fatimah menggerutu kesal, ia memilih masuk ke tempat nonton TV.

"Ayo masuk! Tidak usah takut, beliau memang seperti itu, tapi hatinya memang baik ko. Sekarang kamu istirahat dulu di kamar. Nanti kita berangkat bareng." Azzura membawa Naura masuk ke dalam rumah.

"Bunda, aku masuk dulu." Azriel juga berpamitan menuju kamarnya. Ia ingin istirahat sampai nanti sore. Mumpung ada waktu tiga jam lagi, jadinya Azriel memilih istirahat dulu.

"Iya."

*****

Kamar tamu.

Naura memperhatikan sekeliling tempat. Kamar tamu yang terlihat rapi dan juga wangi.

"Kamu istirahat dulu di sini, ya."

"Hmmm Tante, sebelum terima kasih sudah mau membantuku. Aku tidak tahu bagaimana caranya membalas setiap kebaikan tante dan keluarga. Maaf gara-gara aku juga Tante dan yang lainnya bertengkar dengan tante Fatimah." Naura merasa bersalah. Ia hanya orang baru, tapi sudah membuat keluarga ini berjasa padanya dan juga sudah membuat mereka adu mulut karenanya.

"Sama-sama, Nau. Kamu tidak perlu melakukan apapun selain belajar dengan giat. Kamu tidak perlu memikirkan balas Budi pada kami, tapi balaslah dengan menjadi wanita muslimah yang baik. Kamu juga tidak usah memikirkan ucapan mama Fatimah, yang penting niat kamu untuk berubah menjadi jalan menuju Ridhonya."

"Kenapa Tante baik banget?" Naura terharu.

"Karena semua orang dimata Allah sama. Kita harus berbuat baik sama orang sekalipun orang itu berbuat jahat. Agama kita mengajarkan untuk selalu berbuat kebaikan. Hmm ya sudah, Tante tinggal dulu, ya. Selamat istirahat." Azzura tersenyum hingga matanya terlihat menyipit di balik cadar.

"Sekali lagi makasih, Tante."

"Sama-sama, nanti Tante kesini lagi." Azzura pun meninggalkan Naura sendirian dan membiarkan Naura beristirahat.

Naura kembali memperhatikan ruangan tersebut. Ia menghela nafas berat. "Mudah-mudahan ini adalah awal yang baik untuk aku kedepannya. Bismillah semoga aku bisa menjadi wanita yang jauh lebih baik lagi."

*****

Kamar Azzura.

Ceklek.

Azzura masuk dan ia melihat suaminya tengah berkutat dengan kegiatannya. Azzam sedang memangku laptop sambil duduk di atas kasur.

"Mas," panggi Azzura sambil melangkah mendekati suaminya. Lalu ia ikut duduk di samping Azzam.

"Iya sayang," jawab Azzam memberhentikan dulu kegiatannya.

"Baju-baju aku yang kekecilan akan aku kasih ke Naura, apa boleh? Dia ingin ikut mondok."

"Masyallah, dia mau berubah?" Azzura mengangguk.

"Tentu boleh. Daripada pakaian kamu yang tidak di pakai mubazir, mending kamu kasih aja. Itu lebih bermanfaat untuk Naura. Tentu aku tidak akan keberatan, justru aku mendukung kamu selama apa yang kamu lakukan adalah hal baik."

Azzura tersenyum, lalu ia berdiri. "Kalau gitu aku pisahkan dulu pakaian yang tidak aku gunakan." Azzura melepaskan dulu cadarnya, kemudian berjalan menuju lemari tempat baju-baju yang sudah tidak terpakai atau sudah kekecilan di tubuhnya. Kenapa ia tidak memberikannya pada Khanza, karena putrinya sudah banyak bajunya. Tadinya baju yang tidak di gunakan mau ia sumbangkan, tapi melihat Naura yang tidak memiliki baju muslim membuat Azzura berinisiatif memberikan baju yang tidak terpakai.

*****

Tok .. tok ...

Naura yang mendengar suara ketukan pintu beranjak berjalan. Kemudian ia membuka pintunya, namun Naura mengerutkan keningnya menatap wajah Azzura

"Tante siapa." Naura tidak mengenalinya, yang ia tahu mamanya Azriel bercadar.

"Apa Tante mengganggu kamu?"

"Tidak, Tante. Jadi Tante ini?"

"Mamanya Azriel. Boleh masuk?"

"Tentu saja boleh, ini kan rumah Tante." Naura baru tahu, ia terkagum-kagum melihat wajah cantik Azzura.

Azzura tersenyum sambil melangkah. Ia menyimpan setumpuk pakaian ke atas kasur.

"Ini ada baju ganti yang akan kamu kenakan. Maaf tidak sebagus baju-baju di toko. Ada yang masih baru ada juga yang kekecilan di badan Tante."

"Tante ini semua sangat bagus." Naura menatap baju-bajunya yang ia nilai sangat bagus.

Azzura tersenyum. "Kalau kamu mau, kamu bisa kenakan gamis. Nanti sore kita berangkat ke kota B."

"Tapi Tante, Naura tidak bisa memakai jilbab. Apa boleh Naura belajar dari Tante? Dan apa boleh Naura mencoba salah satu bajunya?"

"Tentu saja boleh. Silahkan!"

Naura nampak tersenyum, ia pun memilih salah satu baju yang ada di atas kasur. Kemudian berlari ke kamar mandi dan mencobanya.

Azzura menunggu Naura. Hingga orang yang ia tunggu ke luar.

"Tante, bagaimana?" Azzura menengok, ia memperhatikannya.

"Cantik sekali." Azzura menatap Naura dengan tatapan kagum karena baju yang di kenakan Naura terlihat sangat cocok di tubuh mungilnya.

"Tante serius?"

"Serius, Nau. Kamu sangat cantik. Sekarang tinggal mengenakan hijab. Mari Tante bantu."

Naura mengangguk. Ia pun duduk di tepi ranjang sedangkan Azzura mencari kerudung yang pas dengan bajunya. Lalu Azzura membantu Naura.

Lagi-lagi Azzura begitu terpesona oleh kecantikan Naura yang terlihat lebih menonjol. "Cantiknya. Ini sangat cocok di pakai oleh kamu."

"Bunda, apa Bunda melihat ..." perkataan Azriel terhenti ketika ia menatap wajah seseorang.

"Masyallah! Cantiknya."

Episodes
1 Bab 1 - Prolog
2 Bab 2 - Melarikan Diri
3 Bab 3 - Terima kasih
4 Bab 4 - Mengadu
5 Bab 5 - Dimarahi
6 Bab 6 - Bingung
7 Bab 7 - Mencari pekerjaan
8 Bab 8 - Sebuah Tawaran
9 Bab 9 - Terpaksa Menerima
10 Bab 10 - Mobil Bergoyang
11 Bab 11 - Menyesal
12 Bab 12 - Jebakan
13 Bab 13 - Membantu
14 Bab 14 - Membantu Part 2
15 Bab 15 - Mencari
16 Bab 16
17 Bab 17 - Ingin berubah
18 Bab 18 - Ajakan Azzura
19 Bab 19 - Persiapan
20 Bab 20
21 Bab 21 - Penjara Suci
22 Bab 22 - Tidak ada kata terlambat
23 Bab 23 - Suasana Baru
24 Bab 24 - Sebuah Pertanyaan
25 Bab 25
26 Bab 26 - Mengatur
27 Bab 27 - Masak sambil Belajar
28 Bab 28 - Waktu Cepat Berlalu
29 Bab 29 - Tidak Sesuai Ekspektasi
30 Bab 30 - Menghindari
31 Bab 31 - Sebuah Peringatan
32 Bab 32 - Curhatan Naura
33 Bab 33 - Kabar Baik
34 Bab 34 - Segenggam Rindu Untuk Ibu
35 Bab 35 - Kembali Mondok
36 Bab 36 - Mengintip
37 Bab 37 - Salah Paham
38 Bab 38 - Sebuah Fitnah
39 Bab 39 - Hukuman
40 Bab 40 - Ungkapan Perasaan
41 Bab 41 - Kabar Menyesakkan
42 Bab 42 - Aku akan berjuang
43 Bab 43 - Kabar mengejutkan
44 Bab 44 - Kabar Mengejutkan part 2
45 Bab 45 - Panik
46 Bab 46 - Keadaan yang berbeda
47 Bab 47 - Kabar Duka
48 Bab 48 - Sebuah Permintaan
49 Bab 49 - Kenyataan tentang Naura
50 Bab 50 - Terpaksa Meminangnya
51 Bab 51
52 Bab 52 - Siapa yang menikah?
53 Bab 53 - Terluka luar dalam
54 Bab 54 - Keegoisan Fatimah
55 Bab 55 - Apa hubungan kalian?
56 Bab 56 - Keingintahuan Khanza
57 Bab 57 - Idenya Fatimah
58 Bab 58 - Dia?!
59 Bab 59 - Tentang Masa Lalu
60 Bab 60 - Lontaran Hinaan
61 Bab 61 - Kisah kita cukup sampai disini
62 Bab 62 - Terkejut
63 Bab 63 - Nasihat dari Aditya
64 Bab 64 - Permintaan maaf
65 Bab 65 - Rencana Fatimah
66 Bab 66 - Kedatangan Azriel
67 Bab 67 - Tekad Azriel
68 Bab 68 - Halal secara agama dulu
69 Bab 69 - Pernikahan dadakan
70 Bab 70 - Aku tidak mau!
71 Bab 71 - Pengantin Pengganti
72 Promosi Novel - Khanza ( air mata pernikahan )
73 Bab 72 - Nyaman
74 Bab 73 - Di balik cerita
75 Bab 74 - Ternyata kamu ...
76 Bab 75 - Perasaan Revan
77 Bab 76 - Pembicaraan pria
78 Bab 77 - Halusinasi
79 Bab 78 - Bukti Nyata
80 Bab 79 - Berbicara
81 Bab 80 - Sean
82 Bab 81 - Masa lalu Aditya
83 Bab 82 - Masa lalu Aditya part 2
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 - Prolog
2
Bab 2 - Melarikan Diri
3
Bab 3 - Terima kasih
4
Bab 4 - Mengadu
5
Bab 5 - Dimarahi
6
Bab 6 - Bingung
7
Bab 7 - Mencari pekerjaan
8
Bab 8 - Sebuah Tawaran
9
Bab 9 - Terpaksa Menerima
10
Bab 10 - Mobil Bergoyang
11
Bab 11 - Menyesal
12
Bab 12 - Jebakan
13
Bab 13 - Membantu
14
Bab 14 - Membantu Part 2
15
Bab 15 - Mencari
16
Bab 16
17
Bab 17 - Ingin berubah
18
Bab 18 - Ajakan Azzura
19
Bab 19 - Persiapan
20
Bab 20
21
Bab 21 - Penjara Suci
22
Bab 22 - Tidak ada kata terlambat
23
Bab 23 - Suasana Baru
24
Bab 24 - Sebuah Pertanyaan
25
Bab 25
26
Bab 26 - Mengatur
27
Bab 27 - Masak sambil Belajar
28
Bab 28 - Waktu Cepat Berlalu
29
Bab 29 - Tidak Sesuai Ekspektasi
30
Bab 30 - Menghindari
31
Bab 31 - Sebuah Peringatan
32
Bab 32 - Curhatan Naura
33
Bab 33 - Kabar Baik
34
Bab 34 - Segenggam Rindu Untuk Ibu
35
Bab 35 - Kembali Mondok
36
Bab 36 - Mengintip
37
Bab 37 - Salah Paham
38
Bab 38 - Sebuah Fitnah
39
Bab 39 - Hukuman
40
Bab 40 - Ungkapan Perasaan
41
Bab 41 - Kabar Menyesakkan
42
Bab 42 - Aku akan berjuang
43
Bab 43 - Kabar mengejutkan
44
Bab 44 - Kabar Mengejutkan part 2
45
Bab 45 - Panik
46
Bab 46 - Keadaan yang berbeda
47
Bab 47 - Kabar Duka
48
Bab 48 - Sebuah Permintaan
49
Bab 49 - Kenyataan tentang Naura
50
Bab 50 - Terpaksa Meminangnya
51
Bab 51
52
Bab 52 - Siapa yang menikah?
53
Bab 53 - Terluka luar dalam
54
Bab 54 - Keegoisan Fatimah
55
Bab 55 - Apa hubungan kalian?
56
Bab 56 - Keingintahuan Khanza
57
Bab 57 - Idenya Fatimah
58
Bab 58 - Dia?!
59
Bab 59 - Tentang Masa Lalu
60
Bab 60 - Lontaran Hinaan
61
Bab 61 - Kisah kita cukup sampai disini
62
Bab 62 - Terkejut
63
Bab 63 - Nasihat dari Aditya
64
Bab 64 - Permintaan maaf
65
Bab 65 - Rencana Fatimah
66
Bab 66 - Kedatangan Azriel
67
Bab 67 - Tekad Azriel
68
Bab 68 - Halal secara agama dulu
69
Bab 69 - Pernikahan dadakan
70
Bab 70 - Aku tidak mau!
71
Bab 71 - Pengantin Pengganti
72
Promosi Novel - Khanza ( air mata pernikahan )
73
Bab 72 - Nyaman
74
Bab 73 - Di balik cerita
75
Bab 74 - Ternyata kamu ...
76
Bab 75 - Perasaan Revan
77
Bab 76 - Pembicaraan pria
78
Bab 77 - Halusinasi
79
Bab 78 - Bukti Nyata
80
Bab 79 - Berbicara
81
Bab 80 - Sean
82
Bab 81 - Masa lalu Aditya
83
Bab 82 - Masa lalu Aditya part 2
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!