Bab 20.

Shanghai, China.

Senyuman yang menghiasi bibir merah Nabila di depan sepasang mata Jimmy terlihat gusar usai mendengar tentang orangtuanya telah diundang untuk datang ke rumah keluarga pemuda ini di Ibukota Beijing pada liburan musim gugur akan datang.

"Tuan Jimmy, apakah kau tak merasa kalau kita terkesan tergesa-gesa untuk hubungan kita yang masih terkesan hambar menurutku?" tanya Gadis manis ini yang mengangkat tatapannya ke arah Jimmy yang memegang tiang kapal laut di depannya.

"Tidak, Aku justru menganggap hubungan kita ini terkesan manis sekali."jawab Jimmy nada santai sambil mengalihkan tatapannya ke arah Nabila yang berdiri di sampingnya.

" Ah, kau terlalu percaya diri sekali sih?"gadis itu menghela napas panjang dan berjalan menuju ke arah pintu kapal laut yang sudah terbuka di atas dermaga di tepi sungai Yangtze.

"Harus dong." jawab Jimmy mengikutinya.

Nabila sudah berdiri di samping pintu mobil pria muda ini lalu begitu pintu mobil terbuka. Gadis itu pun masuk dan duduk di jok samping kanan di kursi yang telah di duduki oleh Jimmy yang menjadi pengemudinya.

Di sebuah taman hiburan yang sangat cantik di kota Shanghai terdapat Fina yang duduk di kursi depan meja makan di dalam kafetaria yang telah menyajikan makanan satay di depannya dengan seorang pria muda tampan yang duduk di kursi di depan meja yang sama.

"Fina,silakan kamu coba untuk makan satay ini ku jamin kau akan menyukainya." kata Afei nada sopan dan ramah menawarkan setusuk satay di tangannya kepada Fina.

"Ya, terimakasih Afei."jawab Fina nada ramah.

Gadis itu menerima satay tersebut dengan sikap bersahabat sehingga Afei dapat merasa tenang dan berani untuk bicara dengan gadis manis dan ramah ini.

" Fina, bolehkah Aku meminta nomor hp mu di Indonesia dan juga alamat rumahmu?"tanya Afei sambil makan satay juga kepada Fina.

"Ya, boleh." jawab Fina tersenyum ramah sambil memberikan nomor hp dan alamat rumahnya di Jakarta kepada Afei.

"Fina,mungkin kau akan menilaiku tak sopan dan tak dewasa dengan menanyakan soal apapun tentang dirimu di dalam waktu yang singkat ini karena kita belum lama kenal." kata Afei yang kini membuka pembicaraan yang mengarah ke arah hubungan yang baik kepada Fina.

"Ah,tidak, Afei.Kau seorang pria yang baik dan ramah juga menyenangkan untuk menjadi teman baik ku di China." kata Fina begitu sopan dengan senyuman ramahnya kepada Afei.

"Iya, terimakasih Fina." kata Afei tampak senang namun suaranya tiba-tiba menjadi gugup ketika ia di tatap begitu dalam oleh Fina.

"Sama-sama, Afei."jawab Fina dengan senyuman manisnya kepada Afei.

Afei mengajaknya menikmati akhir liburannya di kota Shanghai dengan mengunjungi sea world di Disneyland Shanghai yang menampilkan aneka jenis satwa laut yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing.

" Wahhh, ada ikan duyung juga di sini?"Fina amat gembira melihat ikan-ikan cantik di aquarium di sea world tersebut.

"Iya, juga ada pertunjukan ikan lumba-lumba dan pinguin di teater.Mari kita lihat saja." jawab Afei antusias untuk memperlihatkan teater menarik di salah satu gedung ini.

Di sela-sela menonton pertunjukan teater ikan lumba-lumba.Afei memberikan sekotak hadiah persahabatan untuk Fina yang tersenyum manis untuk menyatakan rasa terimakasih atas hadiah tersebut kepada Afei.

Sebuah mobil sport warna hitam meluncur dari jalan raya menuju ke sebuah hotel dan berhenti di depan parkiran lalu seorang gadis mungil dan manis terlihat keluar dari mobil tersebut dengan diikuti oleh seorang pemuda tampan di sisi lain.

"Bila, selamat malam dan sampai jumpa di lain kesempatan untuk kita bisa saling berjumpa kembali." kata Jimmy nada ramah kepada Nabila sambil mengulurkan tangan untuk menyalami tangan gadis itu.

"Iya,selamat malam juga untukmu Jimmy." jawab Nabila tersenyum sopan dan menyambut tangan pemuda ini namun ia dikejutkan oleh pemuda ini yang menariknya untuk mendekat kepada pria di depannya ini.

"Kau mau apa? " tanya Nabila nada gugup sekali ketika ia melihat pemuda tampan itu mendekati dirinya lalu mencium bibirnya dengan lembut.

"Memberikan ciuman persahabatan untukmu." jawab Jimmy nyengir sambil berjalan ke mobil lalu masuk ke mobil dan meluncur keluar dari area hotel.

Nabila masih termangu di depan pintu lobi hotel di depan sepasang matanya.Gadis ini merona di kedua pipinya yang putih sampai ia tak melihat kedatangan Fina yang baru saja datang ke hotel mereka dengan diantar oleh Afei.

"Kenapa kau masih disini?" tanya Fina mendekati saudarinya dengan keheranan.

"Menunggumu." jawab Nabila cepat sambil lihat ke arah Afei yang tersenyum jahil kepadanya di belakang saudarinya.

"Oh ya? Ah, seharusnya kau tak perlu menunggu Aku di sini di luar pintu lobi karena kamu dapat menunggu Aku di dalam kamar hotel kita saja untuk keamananmu sendiri." kata Fina yang telah meraih jemarinya lalu mengajaknya masuk ke hotel usai melambaikan tangan ke Afei di pintu lobi hotel.

Afei mengangkat bahunya lalu berjalan kembali ke mobilnya dan meluncurkan mobilnya keluar dari hotel menuju ke sebuah klub malam untuk menemui Jimmy sahabatnya di sana.

"Jimmy,maaf aku telah membuat kamu lama untuk menunggu aku datang ke klub ini."kata Afei nada meminta maaf atas keterlambatannya kepada Jimmy yang tersenyum pengertian di depan meja bartender sambil minum wine.

" Duduklah. "kata Jimmy nada singkat.

" Jimmy, sebenarnya ada apa denganmu akhir- akhir ini?"tanya Afei nada perhatian dan senyum di bibirnya menunjukkan kepedulian terhadap sahabatnya ini.

"Biasalah, Nainai ku yang merepotkan itu selalu memaksakan kehendaknya sendiri untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupanku." jawab Jimmy nada getir.

"Oh, Nainai mu ada dua yang mana?" tanya Afei sambil minum segelas wine.

"Nainai Kelly istri pertama Yeye-ku yang selalu saja mencari kesalahanku untuk mendepak aku keluar dari keluarga Wu hanya karena Aku cucu dari istri kedua dari suaminya yaitu Nainai Wu Lan." jawab Jimmy nada suaranya begitu hampa sekali.

"Keluargamu sungguh rumit sekali dari dahulu sampai sekarang tak ada yang namanya saling mengerti satu sama lainnya." kata Afei dengan senyuman memahami suasana hati Jimmy yang sedang sedih karena sikap tak adil dari keluarga Wu.

"Ya, semua itu sebenarnya kesalahan Yeye- ku yang menikah dengan dua orang wanita didalam hidupnya ya mesikpun istrinya yang pertamanya itu adalah pernikahan yang diatur oleh orangtua kandungnya dahulu dan pernikahannya dengan istri keduanya itu adalah cinta sejatinya namun ia tetap tak pernah bisa memberikan keadilan dan kenyamanan bagi keluarganya yakin antara anak-anak dan cucu-cucunya dari istri pertama dengan anak dan cucunya dari istri keduanya itu yang menyebabkan aku merasa muak untuk aku tetap hidup di dalam lingkungan keluarga Wu." kata Jimmy yang pandangan sepasang matanya tampak kosong.

Afei menepuk-nepuk bahunya untuk menghibur dirinya.Ia pun menganggukan kepalanya untuk kembali tersenyum tegar dan semangat kepada Afei yang selalu ada untuknya sebagai sahabat terdekatnya sejak mereka duduk di bangku SMA di universitas Harvard University, USA.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

🌿Leony Fernanda🔱🎻

🌿Leony Fernanda🔱🎻

menarik cerita nabila & jimmy juga afei & fina.
lanjut thor mpe tamat

2023-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!