Bab 19.

Jimmy memikirkan cara yang paling tepat untuk ia bisa lebih dahulu memperkenalkan Nabila si gadis mungil kepada Mamanya usai ia dengar Mamanya akan selalu mendukungnya.Ia hanya bisa tersenyum mendengarkan perkataan dan Mamanya yang memandanginya sambil makan malam bersama dengannya di restoran mewah di dalam gedung Shanghai Tower.

"Bila, ayo kita segera pergi ke tempat lainnya." kata Fina usai melihat saudarinya menghabiskan makan malam mereka dengan nikmat sekali.

"Ya,Fina.Ayo mumpung masih agak sore untuk kita balik ke hotel kita." kata Nabila gembira.

Jimmy melihat kedua orang gadis itu pergi dari restoran dari tempat duduknya di sisi lain dalam restoran tersebut.Mamanya ikut memperhatikan setiap gerak-geriknya selama mereka menikmati makan malam bersama.

"Ada apa, nak?" tanya Mamanya nada lembut.

"Tak ada apa-apa, Ma.Ayo Aku akan menemani Mama jalan-jalan untuk menghabiskan waktu di malam hari ini bersama putramu ini." jawab Jimmy tersenyum sayang kepada Mamanya di kursi depan meja.Lalu ia mengulurkan tangan kanannya kepada Mamanya dengan senyuman di bibir manisnya.

"Hahaha baiklah,Nak." kata Mamanya tertawa- tawa senang dengan sikapnya yang menyayangi Mamanya itu.

Nabila dan Fina benar-benar menikmati waktu liburan terakhir mereka di kota Shanghai dengan sibuk berbelanja aneka macam souvenir untuk di bawa pulang ke Indonesia sebagai oleh-oleh dari liburan ke China. Mereka berburu berbagai jenis makanan, pakaian, sepatu dan lainnya di toko- toko di dalam mal terbesar di kota tersebut yang harganya sesuai dengan dompet mereka punyai.

"Aku akhirnya bisa membeli jaket merek gucci di sini." kata Nabila begitu gembira dapat membeli pakaian di sukainya itu.

"Ya, Aku juga bisa membeli tas merek Elle yang menjadi favorit ku banget." kata Fina yang selalu memamerkan tas barunya usai membelinya di mal tersebut.

"Fina, apa saja yang akan kamu belikan untuk Mama dan Papa juga Kakak dan Adikmu di sini untuk mereka di rumahmu di Indonesia?" tanya Nabila yang melihat banyaknya belanjaan yang di mobil taksi online yang mengantarkan mereka ke hotel.

"Macam-macamlah seperti baju, celana, jaket, tas dan sepatu untuk mereka dan untuk teman- teman satu gereja ku juga kantor tempatku kerja telah aku siapkan oleh-oleh berupa makanan khas China dan dompet unik ini." jawab Fina di sampingnya dengan senyuman ceria yang selalu menghiasi bibir manis saudari sepupunya itu.

"Wah,kau sungguh menghabiskan uangmu untuk membeli semua ini." kata Nabila tersenyum lihat belanjaan Fina.

"Ya, karena aku menyayangi mereka semua." kata Fina terkekeh sambil menurunkan semua belanjaannya usai mereka tiba di hotel mereka di salah daerah terbaik di kota Shanghai.

"Fina, lihat di sana ada seseorang yang mungkin ingin kau temui sebelum kita pulang ke negara kita tercinta Indonesia." kata Nabila yang telah melihat kehadiran Afei cowok ganteng asal kota Suzhou sedang berdiri di depan pintu hotel.

Fina menoleh ke arah samping dan menemukan cowok ganteng itu tersenyum manis kepadanya lalu membantunya untuk membawa belanjaan ke dalam hotel dengan senyuman menawan hati kepadanya.

"Afei, kenapa kau bisa berada di sini?Bukankah seharusnya kamu sedang sibuk di kota Suzhou?" tanya Fina tak pernah percaya bahwa cowok ini mempunyai waktu untuknya.

"Ya, karena Aku ingin bicarakan tentang sesuatu hal yang sangat penting denganmu sebelum kau pulang ke Indonesia." jawab Afei ketika mereka tiba di depan pintu kamar hotel.

"Fina, kau pergilah dengan Afei dan tinggalkan saja barang belanjaanmu di kamar hotel kita." kata Nabila memahami isi hati Afei dan Fina di depannya itu.

"Baiklah, terimakasih Nabila." kata Fina dengan senyuman malu kepada Nabila.

"Dah, Bila. " kata Afei tersenyum ramah kepada Nabila sambil berjalan mengikuti Fina ke arah lift di sudut koridor lantai delapan belas di gedung hotel.

Nabila baru saja akan membawa masuk semua barang belanjaannya dan Fina ke kamar hotel tiba-tiba ada seseorang memanggilnya dari arah belakangnya dan ia pun membalikkan badannya lalu menemukan Jimmy Wu berdiri di depannya dengan senyuman menawan hatinya.

"Hai,Nabila.Apakah kau ada waktu untuk bicara denganku di suatu tempat yang nyaman?" sapa Jimmy nada sopan kepada Nabila.

"Hai juga, Jimmy.Ya, ada." jawab Nabila sambil mengunci kembali kamar hotel setelah barang belanjaannya dan Fina telah berada di dalam kamar hotel dengan aman.

Jimmy mengajak Nabila pergi makan di sebuah kedai pinggiran kota Shanghai yang terletak di dekat sungai Yangtze sambil menunggu kapal pesiar datang untuk menemani mereka berdua berkeliling kota Shanghai di aliran sungai yang paling cantik di kota Shanghai.

"Wah, mie di sini enak banget." kata Nabila yang terlihat senang sekali makan semangkuk mie khas kota Shanghai bersama Jimmy.

"Ya, kedai ini adalah salah satu dari kedai paling kusukai untuk makan mie khas kota ini karena selain rasanya yang enak juga mienya lembut dan kenyal juga aman di lambung." kata Jimmy di depannya dengan senyuman yang membuat hatinya berdebar tak karuan.

"Terimakasih untuk undangan makan mie enak ini." kata Nabila tersenyum ramah kepada Jimmy yang mengajaknya untuk bersulang minum air soda rasa buah dengan gelas cantik di meja.

"Sama-sama, Bila.Ohya, lain waktu giliran kamu untuk mengundang aku makan khas daerahmu tinggal di Indonesia pada saat Aku akan wisata ke sana." kata Jimmy tersenyum sopan kepada Nabila sambil membayar biaya makanan ini di kasir sebelum mereka pergi dari kedai itu.

Di kapal pesiar,mereka benar-benar menikmati keindahan malam hari di kota Shanghai dari kapal pesiar yang berlayar di atas permukaan air sungai Yangtze yang bening.

"Nabila,Aku ingin memintamu untuk kau dapat menjadi kekasihku benaran bukan kekasih palsu atau kontrakanku semata." kata Jimmy dengan nada tulus mengulurkan kotak kecil warna pink kepada Nabila yang tercengang dengan ucapan yang keluar dari mulut cowok ganteng di depan sepasang matanya ini.

"Jimmy, apakah kau tak terkesan terburu-buru untuk memintaku menjadi kekasih benaranmu?" tanya Nabila nada sopan kepada Jimmy yang menatapnya dengan ketulusan yang membuat hatinya harus benar-benar memahami apapun di ucapkan oleh cowok ganteng ini sebelum ia bisa menerima permintaan tersebut darinya.

"Tidak, karena Aku sudah mendapatkan izin dari Mamaku untuk memiliki pacar dan kau juga tahu kalau Mama dan Papamu pun menyetujui kita berdua bisa menjadi sepasang kekasih yang sah dan resmi di hadapan mereka.Ya, karena Yeye- ku sudah mengundang mereka untuk datang ke rumah kami di Beijing pada akhir musim panas ini yaitu awal musim gugur." jawab Jimmy yang memamerkan senyuman paling tampannya itu kepada Nabila di depannya sambil mengagumi keindahan rembulan di air sungai Yangtze yang jernih dari kapal pesiar.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Bagus ceritanya Kak

2023-06-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!