Nabila dan Fina mengikuti langkah Jimmy yang mengantarkan mereka ke kamar hotel mereka begitu mereka tiba di kota Shanghai lalu mereka menaruh koper mereka di sana sebelum mereka di ajak untuk melihat-lihat kota Shanghai oleh pria tampan yang baik hati ini.
"Marilah Aku akan menemani kalian berwisata ke berbagai tempat menarik di kota Shanghai usai kalian berdua mengikuti jadwal travel kalian dari agen wisata kalian." kata Jimmy tersenyum ramah kepada Nabila dan Fina yang telah cepat mengikutinya turun ke lobi hotel untuk kembali bergabung dengan rombongan tur mereka.
"Hei Jimmy memangnya siapakah pemandu wisata kami di kota Shanghai?" tanya Nabila yang tak melihat adanya orang lain yang berdiri di dekat pemandu wisata asal Indonesia mereka yang bernama Rian.
"Ada kok, disana pemandu wisata kalian telah datang untuk menemani kalian berwisata ke seluruh tempat menarik di kota Shanghai." jawab Jimmy menggunakan lirikan matanya menunjuk ke arah Luhan rekan kerjanya sendiri.
"Wah ganteng banget pemandu wisatanya...!" seru rombongan tur yang terpesona dengan raut wajah tampan Luhan.
Luhan sendiri memandang heran kepada Jimmy yang telah memerintahkannya untuk menjadi pemandu wisata untuk rombongan tur dari Indonesia untuk menemani Nabila dan Fina yang menjadi prioritas utama Jimmy.
"Hmm,kenapa harus aku yang melakukan tugas besar ini? " tanya Luhan nada masam kepada Jimmy yang menatapnya tajam.
"Lakukan saja apa yang telah Aku perintahkan padamu karena aku sudah membayar kamu." kata Jimmy melalui tatapannya kepada Luhan di dekat Rian.
"Baiklah, selamat berlibur dan bersenang-senang semuanya di kota Shanghai." kata Jimmy nada riang gembira kepada Nabila dan Fina sambil melambaikan tangannya kepada kedua orang gadis itu sebelum meninggalkan hotel.
Nabila dan Fina tertawa gembira melihat Luhan yang memasang wajah terpaksa secara jelas namun pemuda ini tetap bersikap ramah dan sopan kepada mereka dan rombongan tur yang segera mengikuti Luhan ke bus pariwisata di parkiran.
"Tempat wisata pertama kali untuk dikunjungi oleh kalian adalah kota tua Shanghai.Mari Aku akan memandu acara liburan kalian." kata Luhan yang memperlihatkan kota tua Shanghai melalui televisi di bus pariwisata di sepanjang jalan ke kota tersebut.
Nabila dan Fina tak memperhatikan Luhan yang sibuk berbicara tentang keindahan daerah yang menjadi tempat-tempat kuno di kota Shanghai karena mereka memilih untuk tidur.
"Kota Shanghai keren banget..!" seru Sulastri dan rombongan tur yang lainnya.
Di sebuah rumah mewah di dearah superelit di kota Shanghai terlihatlah Jimmy yang sedang menikmati sarapan pagi dengan ditemani oleh seekor anjing kecil berbulu putih dan seorang pria tua yang menjadi kepala pelayan rumahnya yang biasa dipanggil Paman Sui.
"Paman Sui, bagaimana kabar dari keluargamu di kota Harbin?" tanya Jimmy sambil sarapan pagi kepada pria tua berwajah ramah dan sabar itu.
"Ah, Tuan Muda Jimmy, keluargaku sekarang ini hanya Xiu Xiu cucu perempuanku saja karena semua anggota keluargaku sudah lama sekali meninggal dunia karena virus covid 19 kemarin." jawab Paman Sui tersenyum pilu kepada Jimmy.
"Oh, Aku turut berdukacita atas keluargamu.Lalu Xiu Xiu tinggal bersama siapa di rumah tuamu di sana?" tanya Jimmy yang menatap sedih kepada Paman Sui yang menghibur hati dengan minum secangkir kopi hangat tanpa gula.
"Seorang diri karena gadis itu tidak bersekolah lagi." jawab Paman Sui tersenyum kecil kepada Jimmy.
"Paman Sui, kalau begitu Aku mau mengundang Xiu Xiu untuk tinggal bersama denganmu di sini dan melanjutkan pendidikan di fakultas terbaik di kota ini." kata Jimmy nada tulus ingin bantu keluarga Paman Sui.
"Tuan Muda Jimmy, terimakasih banyak karena Anda ingin membantu keluargaku." kata Paman Sui menangis terharu dengan kebaikan majikan mudanya ini.
"Ya, sama-sama Paman Sui." kata Jimmy yang tersenyum ramah kepada Paman Sui.
Lalu Jimmy mengangkat tatapan matanya yang tajam kepada seorang gadis muda yang cantik seperti artis terkenal Liu Yi Fei yang baru saja masuk ke ruang makan.Ia pun menghela napas dalam-dalam sebelum kembali melanjutkan pada sarapannya di meja makan.
"Selamat pagi untuk Kakakku tersayang tumben kau mau datang ke rumah kita untuk sarapan pagi bersamaku, adikmu yang paling cantik dan manis sedunia." sapa adiknya yang bernama Jennie Wu dengan senyuman centil dan manja.
"Ya, kebetulan saja Aku ada pekerjaan di daerah ini maka Aku sekalian mampir dulu ke sini." kata Jimmy tanpa mengalihkan perhatiannya kepada sarapannya.
"Oh,baiklah, kau bisa berkenalan lebih dahulu dengan calon adik iparmu yang akan datang ke rumah untuk jemput Aku dan mengantarkanku ke kampus untuk kerja." kata Jennie tersenyum senang melihat kakaknya masam mendengar tentang calon suaminya itu.
"Hmm." gumam Jimmy.
"Oh ya, ku dengar kau sudah punya pacar cantik asal Indonesia. Apakah itu benar?" tanya Jennie sambil sarapan pagi kepada Jimmy kakaknya itu yang akhirnya teralihkan dari piring kosong di meja makan depan kakaknya itu.
"Ya, benar. " jawab Jimmy singkat.
"Kalau begitu kau ajaklah pacarmu untuk jumpa dengan kami pada malam hari ini di rumah kita untuk makan malam bersama."kata Jennie nada antusias untuk jumpa dengan calon kakak ipar.
" Belum waktunya untuk kau jumpa dengannya karena dia sedang sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang desainer muda Indonesia."kata Jimmy asal saja menyebutkan pekerjaan Nabila kepada Jennie.
"Wah, begitukah? Hebat sekali calon kakak ipar kesayanganku." kata Jennie tersenyum manis kepada Jimmy.
"Ya, Jennie.Baiklah aku harus kembali ke kantor untuk kerja.. Sampai jumpa nanti malam untuk kamu, Adikku yang cantik." kata Jimmy dengan senyuman menawannya kepada Jennie sambil berdiri dari kursi makannya.
Jennie menatap jengkel dengan sikap gengsi dari kakaknya itu.Ia dan kakaknya semenjak kecil selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik untuk kakek mereka dapat mempercayai mereka sebagai cucu-cucu yang dapat diandalkan untuk menjalankan perusahaan keluarga Wu.
"Hmm, andai Kakak Daniel tak mundur dari tugas sebagai penerus perusahaan Yeye mungkin Aku dan Kak Jimmy takkan selalu bersaing seperti ini yang membuat hubungan persaudaraan kami agak kurang akrab." batin Jennie.
Jimmy berpapasan dengan seorang pria muda yang baru saja naik ke lantai atas untuk menuju ke ruangan dalam rumah keluarga Wu.Jimmy sama sekali tidak menghiraukan siapa pria itu karena baginya sama sekali tidak penting untuk diketahui olehnya.
"Jennie,tadi diluar sana aku sepertinya melihat kehadiran Kakak keduamu yang sombong dan angkuh itu."kata kekasih dari Jennie di pintu ke ruangan dalam rumah keluarga Wu kepada adik terkecil dari Jimmy ini dengan senyuman angkuh pula.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments