Bab 3.

Usai makan siang di restoran yang menyajikan makanan khas kota Suzhou rombongan tur yang dipandu oleh Afei kembali melanjutkan wisata mereka ke pabrik benang-benang sutra dengan menggunakan bus pariwisata mereka yang luas dan nyaman.

"Dari restoran tadi ke pabrik benang sutra dapat mencapai kurang lebih dua setengah jam untuk kita sampai disana. Karena itu bagi yang ingin tidur silahkan, bagi yang ingin karaokean di bus juga silakan." kata Afei memberitahu para turis asing yang di pandunya itu.

Nabila memilih untuk membaca buku novelnya di kursi penumpang paling belakang. Fina sibuk dengan chatingan dengan temannya yang tidak ikut wisata ke luar negeri bersamanya dan adik sepupunya Nabila.

"Bila, ada salam tuh dari Sandy untukmu dari Jakarta." kata Fina menunjukkan WAnya kepada Nabila.

"Ah, masa bodoh dengan cowok abal-abal dan plin-plan itu." kata Nabila tak peduli dengan WA di hp kakak sepupunya Fina.

"Eh, emangnya kamu diapakan sama si Sandy sampai kau begitu membencinya padahal kan kalian sudah lama pacaran sejak SMA? " tanya Fina ingin tahu.

"Sudah ku tendang jauh-jauh dari hidupku karena dia berselingkuh dengan Nana." jawab Nabila nada geram.

"Eh, benarkah itu? " tanya Fina kaget.

"Ya, benar. Ah kau lihat saja instagramnya Nana dan cowok bau itu di hpmu maka kamu akan lihat pernikahan mereka yang meriah di hari sebelum kita pergi liburan musim panas ke sini, ke China ini." jawab Nabila begitu perih sekali.

"Ah, kau benar sekali, berengsek benar dia itu?! Ah, sudahlah lupakan cowok bau itu dengan kau lihat cowok-cowok ganteng di berbagai kota di China dan siapa tahu ada yang nyantol ke hati kamu." kata Fina menghiburnya dengan tulus.

Perkataan Fina untuk menghiburnya membuat dirinya teringat tentang ciuman tak sengaja di pabrik pembuatan keramik yang dilakukannya dengan cowok ganteng yang menginap di hotel yang sama dengan mereka.

"Ehh, kenapa Aku ingat cowok songong itu?" pikir Nabila. Gadis mungil ini bergidik ngeri saat ia ingat ciuman pertamanya telah diambil oleh cowok asing.

Di mobil sport super canggih dan cute miliknya sendiri. Jimmy termenung sendiri karena cowok ganteng ini juga teringat tentang ciuman itu di otaknya sampai ia tak sadar bahwa dirinya telah sampai di tempat wisatanya yang berikutnya.

"Jimmy.. " panggil seseorang dari pabrik benang sutra begitu ia keluar dari mobilnya.

"Ahuang kau rupanya bekerja di pabrik benang sutra ini sekarang? " sapa Jimmy begitu senang melihat teman masa sekolahnya dulu di pabrik benang sutra yang akan dikunjunginya itu.

"Iya, dan aku akan menjadi pemandu wisatamu di sini." jawab Ahuang gadis cantik yang dahulu teman sekolah Jimmy.

"Mmm, kau tak pernah berubah dari dahulu." kata Jimmy tersenyum ramah kepada Ahuang.

"Hahaha,kau bisa saja." kata Ahuang merona di sapa dengan ramah sekali oleh Jimmy cowok ganteng yang sejak SMA menjadi idolanya.

Ahuang memandu Jimmy melihat peternakan ular sutra untuk mengamati proses pembuatan benang-benang sutra sampai menjadi kain atau sejumlah baju sutra yang halus dan indah juga mahal harganya.

"Wah.."

"Kau membeli peternakan ulat sutra atau tidak nih untuk memperluas usahamu di bidang baju aksesoris dan sepatu? " Ahuang menanyakan soal usahanya dengan sikap santai sekali.

"Ya, boleh juga sih tapi aku akan membicarakan tentang usaha ulat sutra kepada Papa dan Yeye ku di Beijing usai liburan musim panas ku ini." ujar Jimmy sambil melihat pasangan ulat sutra yang sedang menenun benang-benang dari telur kepompong yang melilit atau membungkus ulat sutra itu.

"Apa ulat sutra bisa dimakan? " tanya Nabila di sisi lain di pabrik benang sutra kepada Afei.

"Bisa, apakah kamu ingin mencoba untuk makan malam menu ulat sutra goreng atau rebus?" Afei menawarkan menu makanan unik kepada gadis mungil ini.

"Ih, di kota Dali, aku pernah lihat aneka makanan menjijikkan seperti kelabang, kecoa, ulat sutra, belalang dan ulat bambu. Ih, aku tak mau makan itu. " kata Fina yang segera mundur dari rak-rak bambu yang menjemur hasil benang-benang sutra yang di hasilkan oleh ulat-ulat sutra yang membuat benang-benang sutra aneka macam warna.

"Ya, sudah, kalian dan teman-teman satu grup kalian akan ku ajak makan malam menu aman dan terpercaya." kata Afei yang mengajak para anggota tur wisatanya ke arah ruangan baju -baju sutra yang sangat cantik.

"Wahh, aku mau beli beberapa baju, syal, topi, sprei dan tirai dari sutra aneka warna." kata Fina yang terpesona dengan baju-baju sutra di ruang barang jadi di pabrik benang sutra.

Nabila lebih tertarik pada gaun cheongsam sutra warna merah keemasan motif burung hong di patung manekin yang dipajang di etalase ruang lainnya di pabrik benang sutra itu.

"Wahhh.. Aku mau membeli gaun itu." Kata gadis mungil ini yang telah menghampiri etalase ruang yang seperti ruang kantor dalam pabrik tersebut.

Namun pada saat ia ingin menyentuh kaca dari etalase tersebut terlihatlah seorang pria tampan di bagian lain etalase tersebut juga sedang lihat gaun cheongsam sutra itu dengan tatapan mata tertarik sekali.

"Ehhhhh, untuk apa cowok songong itu ingin beli gaun cheongsam sutra itu juga? " tanya Nabila pada dirinya sendiri sebelum mengelilingi kaca etalase tersebut untuk menemui seorang pria lain yang diduga sebagai pemilik pabrik benang sutra itu atau karyawan pentingnya.

"Tuan Liu, Aku mau membeli gaun cheongsam sutra itu untuk ulang tahun adik perempuanku Jennie yang akan berulang tahun pada minggu depan." kata Jimmy yang segera membayar biaya gaun cheongsam sutra itu dengan hpnya kepada Tuan Liu pemilik pabrik benang sutra itu.

"Baik,Tuan Jimmy." kata Tuan Liu segera panggil Ahuang untuk mengeluarkan dan membungkus gaun cheongsam sutra itu dengan rapi untuk di serahkan kepada Jimmy yang sudah membeli gaun cheongsam sutra itu.

"Mmm.. Aku terlambat untuk membelinya.." kata Nabila nada lesu dengan wajahnya begitu sedih sekali sampai Tuan Liu yang sudah melihatnya itu segera mendekatinya.

"Nona, jangan khawatir karena Aku masih ada satu gaun cheongsam sutra yang sama seperti gaun cheongsam sutra itu untuk kamu atau siapapun yang ingin membeli gaun cheongsam sutra karya desainer muda terbaik ku." kata Tuan Liu yang rupanya memahami isi hati Nabila.

"Ohhh? " Nabila nyaris tidak percaya bahwa Tuan Liu menawarkan gaun cheongsam sutra yang sama kepadanya.

"Ya,tunggu Aku akan mengambilkannya untukmu dari ruang penyimpanan barang ekslusif yang ada di pabrik benang sutra- ku ini." kata Tuan Liu dengan baik hati sekali benar-benar pergi ke ruang penyimpanannya lalu mengeluarkan gaun cheongsam sutra yang sama dari ruang di dekat laci di belakang meja kerjanya dan memberikan gaun cheongsam sutra yang sama kepada gadis mungil yang menarik hati pria tampan usia dua puluh delapan tahun itu.

"Wahh,terimakasih banyak Tuan Liu.Aku akan segera membayarnya." kata Nabila dengan senyuman ramahnya kepada Tuan Liu seraya mengeluarkan hpnya dari tas selempangnya dan membayar biaya gaun cheongsam sutra yang sama kepada Tuan Liu.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

Shopia Asmodeus

Shopia Asmodeus

🗿🗿🗿🗿🗿🗿

2023-08-07

0

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

masih dikenang ya dlm ingatan

2023-07-31

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

oh, begitu ternyata

2023-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!