Bab 5

Aku memang lebih baik tak memperdulikan mereka lagi, dan menghapus semua perasaan yang pernah aku rasakan kepada mas Dion saat itu."

"Aku sudah bersuami dan tak berhak untuk masih menyimpan perasaan ke pria lain saat ini. Itu akan menjadi dosa besar untuk ku dalam rumah tangga."

"Ya Allah, hamba mohon ampun atas perasaan ini. Kau yang membolak-balikkan perasaan seseorang, mudahkanlah hamba keluar dari perasaan ku saat ini."

"Jangan kau jadikan hamba mu, menjadi seorang wanita penghuni neraka mu yang panas itu." Ayu berbicara mencurahkan isi hatinya saat ini.

Ayu melanjutkan makan bersama Aisyah, mereka juga sesekali menyapa teman-teman dan saudara mamanya Ayu yang baru datang dan ingin pulang.

*********

Hari ini sangat melelahkan, Ayu pulang ke rumahnya dan ia pulang sendiri dengan sepeda motor lamanya. Dari awal arisan sampai akhir di acara arisan tersebut Bagas tidak muncul untuk berkumpul bersama keluarga Ayu. Semua teman arisan mamanya Ayu dan juga keluarga menanyakan tentang suami Ayu.

Saat Ayu membuka pintu rumahnya

"Kamu ada di rumah mas?" Ayu bertanya saat melihat ke dalam rumah Bagas asik menonton tvnya.

"Menurut mu aku harus ada dimana?!"

"Ini kan rumah ku? Kau tak perlu mengatur mau dimana aku setiap hari." Ketus Bagas.

"Tapi mas setidaknya..." suara Ayu terhenti.

"Hallah...!"

"Berisik!"

"Aku tak ingin rumah ku ini hanya di tempati dengan orang yang selalu mengomeli ku saja!" Bagas berlalu pergi dan tak menghiraukan perkataan Ayu.

Ayu menangis ia merasa dirinya tak dihargai sebagai seorang istri, Bagas mengacuhkan Ayu dari semenjak mereka telah sah menjadi suami istri. Bagas tak pernah berperan sebagai suami Bahkan ia memberi uang belanjanya kepada mamanya daripada ke Ayu. Setiap bulan Ayu harus pergi belanja bersama ibu mertuanya, Bagas tidak pernah memberi sepeser uang pun kepada Ayu. Hingga akhirnya Ayu pun benar-benar memutuskan untuk bekerja dan mencari uang untuk dirinya sendiri. Ayu juga ini membantu keuangan mamanya Karena sekarang telah hidup sendirian.

Ayu sudah memberitahu kepada Bagas bahwa ia akan bekerja, namun Bagas tidak pernah merespon atau melarang dirinya. Bagus bener-bener tidak memperdulikan Ayu sebagai istrinya di rumah tersebut. Kali ini kembali melamar menjadi guru madrasah di tempat ia di bekerja. Gergaji tidak terlalu besar namun pengabdiannya cukup besar untuk dapat mencerdaskan anak bangsa. Itu yang Ayu harapkan ia ingin dunia dan akhiratnya berjalan bersama dengan seimbang, semua ayo lakukan tanpa sepengetahuan dari mamanya. Karena mamanya tahu bahwa Ayu tidak akan bekerja lagi setelah menikah dengan Bagas, Ayu juga memohon kepada dia dan juga Aisyah untuk tidak memberitahu kepada mamanya bahwa ia bekerja kembali di sekolah madrasah saat ini.

"Semua pasti akan baik-baik saja dan aku harus tetap bertahan terus berusaha menjadi yang terbaik bagi mas Bagas." dalam hati tetap menyemangati dirinya.

Malam harinya....

 Bagas tetap tidak pernah tidur bersama di kamar mereka berdua, Ayu selalu sendirian dan setiap hari masak gak pernah mau memakannya. Semakin hari hati Ayu sebagai istri semakin hancur, saat ini mereka bagai orang asing yang tak pernah tegur sapa sama sekali bila tak Ayu duluan yang bertanya kabar ke Bagas suaminya.

Sampai suatu hari papanya Bagas tiba-tiba datang ke rumah menemui mereka berdua. Papanya sempat mampir ketika melewati rumah mereka karena pulang dari rumah teman kerjanya menghadiri sebuah acara bersama mamanya Bagas juga.

Ayu terkejut karena mereka datang tidak memberi kabar kepada Ayu terlebih dahulu. Sementara Ayu belum sempat menyiapkan apa pun untuk di suguhkan kepada kedua mertuanya. Ayu sedikit bingung dan harus bagaimana, dia malu kalau tidak memberikan suguhan karena pertama kali papanya Bagas main ke rumah mereka. 

Ayu pergi ke dapur untuk menyiapkan teh disana, dan hanya ada lima cake pemberian tetangga yang ada arisan tadi dan Ayu membantunya. Itulah yang bisa Ayu keluarkan untuk kedua mertuanya itu, sedangkan Bagas tak memperdulikannya sama sekali. Ayu tak memegang uang sama sekali saat ini, dan gajiannya juga belum keluar, karena belum tanggalnya. Setiap hari Ayu harus mengutang dengan mengisi bahan bakar motornya yang dalam bentuk eceran.

"Mama dan papa tak beri kabar kalau mau singgah ke rumah, jadi Ayu bisa siapkan untuk mama dan papa."

"Iya kan mas?" Ayu berpura-pura di hadapan mertuanya.

"Gak apa-apa nak Ayu..."

"Mama dan papa datang hanya sebentar, ingin melihat keadaan kalian berdua saja kok dan sekalian mampir karena kebetulan lewat sini." ucap mertua Ayu yang laki-laki.

Mereka pun asik mengobrol dan sampai lupa waktu, antara Ayu dan papanya Bagas begitu akrab. Sehingga membuat mamanya Bagas sangat kesal melihat kedekatan mereka. Sementara Bagus capek kalau harus terus-terusan berpura-pura baik dengan Ayu di depan papanya. Bagas pun akhirnya pamit masuk ke ruang kerjanya, dengan alasan masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan saat ini. Bagas pun berlalu berjalan begitu saja meninggalkan kedua orang tuanya, sampai di ruang kerjanya Bagas mengunci pintu dan segera tidur dan tak membuat apa pun.

Mama dan papanya Bagas sudah pamit pergi dari rumah mereka untuk kembali ke rumahnya. Bagas tak sedikit pun mengantar ke depan dan tak memperdulikan, sekarang Ayu baru tahu kalau Bagas kurang akhlak dan sangat dimanja oleh mamanya. Ayu pun masuk ke dalam rumah setelah mama dan papa Bagas telah jauh melaju dengan mobilnya, Ayu menjadi bingung saat ini dalam bersikap. Di satu sisi ia harus menutupi apa yang terjadi dalam rumah tangganya, di sisi yang lain ia takut kalau dirinya sudah tak sanggup untuk menutupi dan harus segera ambil keputusan.

Ayu memulai kembali aktivitasnya dan segala tugas di sekolah tempat ia bekerja saat ini. Setelah semuanya selesai, Ayu akan tidur sejenak beristirahat dan bangun di tengah malam untuk selalu bercerita pada Sang Pencipta untuk semua yang ia rasakan. Buliran air mata pun jatuh dengan suara lirih meminta agar dirinya kuat menjalani ujian dariNya.

Ayu juga tak lupa mendoakan almarhum papanya yang sudah pergi meninggalkannya. Dan selalu mengingat kembali pesan-pesan yang papanya pernah ucapkan kepada Ayu. Setelah itu Ayu pun kembali tidur di kasurnya, dan masih memakai mukenahnya. Setiap hari itu yang dilakukan Ayu, dan menanti perubahan suaminya menjadi perduli kepadanya. Ingin menjadi istri yang sesungguhnya dan bukan istri yang hanya ada di atas kertas saja.

Pagi di depan gerbang sekolah Madrasah...

Aisyah terlihat keluar dari dalam mobil bersama Dion, pagi itu mereka ke sekolah dengan naik mobil bersama. Ayu selalu tidak pernah diantar oleh Bagas ke tempat kerjanya, dan selalu menaiki motornya yang lama itu. Ayu menundukkan pandangannya ketika lagi memarkirkan motornya dan berpura-pura tak mengetahui kejadian yang ada di depan matanya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

🥑⃟Serina

🥑⃟Serina

dahlah balik aja sama Dion wkwkkw, dripd tersiksa batinnya

2023-06-15

0

🛡️Change⚔️ Name🛡️

🛡️Change⚔️ Name🛡️

Kenapa sih ada udang dibalik bakwan? 😑

2023-06-15

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

bagas

2023-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!