ZeeVanya
"Selamat ulang tahun nak.. " ucapan selamat ulang tahun diiringi doa dan harapan terbaik dari orang tua untuk putri semata wayang mereka.
"Bapak ibuk, suksma.. Vanya senang sekali bisa merayakan kelulusan sekolah sekaligus ulang tahun yang ke 18 bersama kalian. " rasa haru bahagia menyelimuti hati Vanya yang mulai hari ini resmi beranjak menjadi remaja dewasa.
Bapak dan Ibu memberikan kado ulang tahun berupa KTP dan juga sebuah sepeda. Ya Bapak Beni hanyalah seorang nelayan yang bekerja memilah ikan di pesisir kampung sebelah timur Pulau Bali.
Sedangkan Ibu Rahma, beliau adalah seorang buruh cuci di salah satu resort dekat pantai Kutha.
Kondisi ekonomi pas pasan namun Bapak dan Ibu tetap mengutamakan pendidikan. Dan hari ini adalah hari dimana putri semata wayang mereka lulus dari anyam pendidikan Sekolah Menengah Atas salah satu sekolah Negeri milik pemerintah, Vanya berhasil lulus sebagai siswi dengan nilai terbaik tiga besar dari satu sekolah.
Sayangnya.. prestasi yang dimiliki Vanya tidak menjamin dirinya bisa melanjutkan sekolah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Cita cita Vanya adalah menjadi seorang desainer wanita yang terkenal namun tampaknya cita cita itu hanya bisa sebatas angan. Karena kondisi keuangan Bapak dan Ibu tidak mencukupi untuk keperluan selain kebutuhan pokok sehari hari.
Hari ini setelah pengambilan ijasah di sekolah, Bapak Beni mengajak keluarga kecilnya menikmati santapan di sebuah restoran dekat wisata pantai Kutha.
Sebuah hal yang biasa bagi sebagian orang namun hal mewah bagi Vanya dan keluarganya. Keluarga kecil yang harmonis dan bahagia, berbekal uang simpanan yang dikumpulkan selama setahun lebih Bapak membeli sebuah sepeda untuk Vanya, bukan sepeda baru melainkan hanya sepeda bekas yang harganya tidak lebih mahal dari sebuah ponsel jadul.
Malu ? tentu saja tidak. Vanya sangat bersyukur memiliki orang tua yang sayang padanya, meski hidup susah makan susah tetapi rasa syukur karena bisa menjalani hidup bersama keluarga sangat berharga lebih dari apapun didunia ini.
Menu santapan terhidang di atas meja, Ikan bakar sambal matha, ayam bakar bumbu betutu khas Bali dan hidangan pelengkap lainnya.
Mereka bertiga makan bersama dengan senang hati, sesekali bercengkerama ringan hingga tak terasa semua hidangan habis tak bersisa.
Usai membayar tagihan makanan, Bapak Beni mengajak Vanya dan istrinya untuk berjalan jalan disekitaran pantai Kutha.
"Sebentar lagi matahari tenggelam, pasti bagus sekali pemandangannya. " kata Ibu Rahma senang,
"Iya, kapan lagi kita bisa jalan jalan bersama menikmati keindahan sunset pantai Kutha ya Pak, Buk.. " ucap Vanya yang tak kalah senang sembari menggandeng tangan kedua orang tuanya.
"Bapak senang sekali hari ini, tapi maaf ya nak jika bapak dan ibuk belum bisa menyekolahkan kamu ke perguruan tinggi tapi bapak janji, bapak dan ibuk akan lebih giat bekerja dan mengumpulkan uang agar kamu bisa kuliah. " Bapak Beni berucap sendu dengan bibir tersenyum getir.
"Bapak sama ibuk tenang saja, kuliah itu bisa kapan saja. Vanya berencana akan mencari pekerjaan untuk membantu Bapak sama Ibuk, nanti sambil bekerja Vanya bisa menabung untuk kuliah. Tidak harus tahun ini kok, bisa tahun depan atau tahun depannya lagi jadi Bapak sama Ibuk gak perlu khawatir. " Vanya tahu betul seperti apa harapan kedua orang tuanya.
Bapak dan Ibuk ingin Vanya mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sekarang, menjadi buruh cuci atau pemilah ikan bukanlah pekerjaan yang patut dibanggakan.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya hidup lebih baik dari mereka, dan Bapak serta Ibuk tidak pernah lelah mendoakan Vanya .
Berjalan kaki dari restoran menuju pesisir pantai yang hanya berjarak 200 meter, ketiga orang tersebut melangkahkan kaki dengan suasana hati yang sangat baik.
Tanpa mereka sadari jika..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
idang
Vanya anak hebat
2024-02-25
1
mama Al
Aku mampir
2023-06-24
0