Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, langit sudah gelap lagi. Donita mengajak suaminya itu untuk makan di bawah, biasanya makanan hotel selalu bermacam dan enak-enak. Di pukul enam nya, setelah bersiap lalu keluar kamar.
"Kamu duluan, aku mau ajak Anjani," ucap Kevin.
Donita yang mendengar itu merasa keberatan, "Aku gak salah denger? Kamu mau ajak dia makan sama kita? Bareng-bareng?!" protesnya.
"Ya gak bareng-bareng juga, cuman mau ngingetin Anjani aja supaya gak lewatin makan malam," jawab Kevin meluruskan, apakah dirinya terlalu kentara khawatir?
"Aku ini makin curiga saja sama kamu Kevin, kayanya kamu ada apa-apa ya sama Anjani? Kenapa sih kamu perhatian banget sama dia?" tanya Donita menginterogasi.
Tadinya Donita tidak mau terlalu berprasangka buruk, tapi setiap hari sikap suaminya ini kepada Anjani merasa tidak normal. Mana ada cerita atasan se perhatian itu pada pembantu, apalagi sampai memperhatikannya juga.
"Aku memang begini dari dulu Donita, lagian orang tua aku aja sayang kok sama Anjani," ucap Kevin.
"Oh jadi kamu juga sayang sama dia?!" tanya Donita keras.
"Bukan gitu, almarhum kedua orang tua nitipin dia ke aku. Sebenarnya Anjani itu dari panti asuhan, bahkan orang tua aku sudah nganggap dia anaknya sendiri. Kamu pasti mengerti apa yang aku jelaskan."
Itu berarti maksudnya Kevin pun harus memperlakukan Anjani dengan baik? Tetapi Donita merasa keberatan, Ia khawatir sikap care suaminya ini malah memunculkan perasaan baru. Sepertinya Donita harus memperhatikan terus gerak-gerik mereka.
"Kamu tenang saja Donita, jangan terlalu berpikir jauh," gumam Kevin tidak yakin sendiri dengan perkataannya.
Akhirnya Donita pun memilih tidak pergi duluan, khawatir jika lebih dulu pergi Kevin akan menyusulnya lama, itu berarti mengobrol dengan Anjani pun lama. Donita merasa tidak boleh lengah.
Kevin lalu mengetuk pintu kamar Anjani, tidak lama terbuka dan munculah kepala Anjani. Perempuan itu tidak melihatkan tubuhnya, dilihat dari rambutnya yang ditutupi handuk sepertinya baru selesai mandi.
"Anjani kamu baru mandi? Saya dan Donita mau ke bawah untuk makan malam," ucap Kevin memberitahu.
"I-iya Tuan saya baru selesai mandi, silahkan anda dan Nyonya lebih dulu saja, nanti saya akan menyusul," kata Anjani berusaha ramah karena ada Donita, tatapan perempuan itu terlihat memicing tajam.
"Ya sudah kalau gitu kami duluan, kamu nanti nyusul ya kalau sudah bersiap, jangan terlalu lama." Setelah mengatakan itu, Kevin menggandeng tangan Donita menariknya pergi dari sana.
Setelah pasangan itu menjauh, Anjani menutup lagi pintu kamarnya sambil bernafas lega. Jika harus berakting profesional begitu rasanya sangat tertekan, apalagi Anjani harus memanggil suaminya sendiri dengan sebutan Tuan, dirinya benar-benar seperti pelayan saja.
Tidak mau terlalu memikirkannya, Anjani memilih memakai bajunya dan bersiap untuk ke bawah. Ia tidak bawa banyak baju, tapi celana panjang dengan baju kaos panjang menurutnya tidak buruk. Selesai bersiap, Anjani pun keluar kamar untuk ke lantai bawah.
Suasana hotel malam ini terasa lebih ramai. Melihat penampilan mereka yang rapih-rapih, membuat Anjani merasa sedikit ciut karena Ia hanya pakai baju biasa. Ya semoga saja dirinya tidak terlalu memalukan.
Saat Anjani sedang mencari tempat duduk yang kosong, suara yang memanggil namanya membuat Anjani pun langsung melihat ke arah suara. Kevin terlihat melambaikan tangan padanya, Anjani pun memutuskan menghampiri.
"Ada apa ya Tuan? Apa anda butuh sesuatu?" tanya Anjani memastikan.
"Kamu sudah bawa makanannya? Kenapa bengong di sana?" Kevin malah menanyakan ini, karena dari tadi Ia memperhatikan.
"Sudah, tapi gak ada meja yang kosong," jawab Anjani sambil tersenyum kikuk.
"Ya sudah duduk di sini saja, cari meja lain agak susah," ucap Kevin sambil menarik salah satu kursi ke belakang agar perempuan itu bisa duduk.
Donita yang tadi sedang menikmati makanannya sampai berhenti mendengar itu. Ia kembali kesal melihat suaminya itu yang perhatian begitu pada Anjani, tidak peduli sekali pun si Anjani itu anak panti atau apapun.
Sempat Anjani menatap Donita, seolah meminta izin karena khawatir tidak terima. Tetapi Kevin malah menarik tangannya membuat Anjani pun duduk di kursi itu dan menyimpan makanannya di meja.
"Santai saja, kamu dulu juga kan sering ikut makan semeja sama aku dan Mama Papa," ucap Kevin menjelaskan, sekalian menyindir Donita agar perempuan itu tahu dan tidak salah paham terus.
"Iya sih Tuan, tapi itu kan dulu. Kalau sekarang ada Nyonya Donita, saya takut mengganggu," gumam Anjani kembali melirik Donita.
Donita lalu memutar bola matanya malas, "Iya memang kamu ini ganggu, kamu yang ikut kami liburan aja sudah ganggu!" ketusnya.
Sekarang Donita jadi merasa menyesal karena sempat menerima permintaan Kevin yang ingin mengajak Anjani liburan, karena merasa perempuan itu tidak terlalu banyak bekerja seperti rencana di awal.
Ini kan waktunya honeymoon dirinya dengan Kevin sebagai pasangan suami istri baru. Bukannya waktunya mereka menghabiskan waktu bersama, Donita malah harus dibuat menahan cemburu melihat suaminya di saat seperti ini saja masih perhatian pada Anjani.
"Hei kamu jangan dulu makan, bawain aku salad lagi sama mie!" perintah Donita sambil mendorong salah satu piringnya yang sudah kosong.
Baru saja Anjani akan menyuapkan makanannya, tidak jadi saat mendengar perintah itu. Tanpa sadar Ia mendengus sambil mengumpati Donita dj dalam hati, kesal sekali di ganggu, tapi Anjani ingat dengan posisinya sekarang.
Dengan terpaksa Anjani pun beranjak lalu pergi dari sana sambil membawa piring kosong itu. Ternyata untuk membawa salad harus mengantri, terpaksa lah Anjani harus menahan lapar.
Akhirnya setelah beberapa menit mengantri Anjani dapat juga. Tetapi saat berbalik Ia malah terkejut karena bertabrakan dengan seseorang, hingga membuat salad itu terjatuh dan mengenai baju laki-laki asing itu.
"Ya ampun!" pekik Olivia terkejut.
"Hei kamu ini punya mata gak sih? Lihat baju saya jadi kotor!" omel laki-laki itu marah.
"Maaf tapi bukannya anda yang menabrak saya ya? Saya sudah hati-hati kok pegangnya," ucap Anjani membela diri, merasa dirinya benar.
"Jangan salahkan saya ya, kamu itu yang salah. Dilihat dari penampilan kamu kayanya baru pertama kali ya ke hotel mewah begini? Benar-benar kampungan sekali, pasti baru coba makanan mahal begini ya? Jadi bolak-balik terus!" Kurang ajarnya laki-laki dewasa itu malah semakin mempermalukan.
Keributan itu tentu saja menjadi pusat perhatian orang lain. Kevin dan Donita yang tidak jauh duduk di sana pun ikut melihat. Kedua mata Kevin terbelak melihat Anjani yang sedang dimarahi seorang pria paruh baya.
"Hei Kevin kamu mau kemana? Biarin aja dia, itu salah dia!" ucap Donita menahan suaminya. Entah kenapa merasa senang melihat Anjani di permalukan begitu.
Tetapi Donita malah terkejut saat Kevin menghempaskan tangannya lalu pergi, sudah pasti akan menghampiri Anjani. Lagi-lagi perempuan itu, membuat Donita kesal saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
$uRa
siapa ya yang salah di antara ketiga orang itu...Anjani...Kevin atau donitaa
2023-09-24
0