Merekah Indah

Di dalam perjalanan menuju ke rumah pamannya, Kenneth memasang headset nirkabel untuk menelepon Dario, "Halo, Paman"

"Ada apa?"

"Pertolongan pertama untuk orang pingsan apa?"

Dario langsung berkata, "Apa masih ads tanda-tanda bernapas?"

Kenneth menoleh sekilas ke belakang dan Senja menganggukkan kepala.

"Masih" Jawab Kenneth.

"Berarti masih aman. Posisikan secara terlentang dan naikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm dari dada, guna mengembalikan aliran darah kembali ke otak. Lalu, longgarkan pakaiannya dan bawa ke rumah sakit secepatnya" Sahut Dario.

Kenneth menoleh sekilas ke jok belakang dan Senja langsung melakukan semua perintah yang diberikan oleh pamannya Kenneth.

"Siap, Paman. Terima kasih" Kenneth lalu mematikan panggilan teleponnya dan menekan pedal gas mobil lebih dalam.

Sesampainya di vilanya Dario, Kenneth langsung membopong Rania yang masih pingsan ke kamarnya Dario dan Dario sontak berlari kecil mengikuti laju larinya Kenneth sambil berteriak kesal, "Hei, bocah tengil! Kenapa kau bawa dia ke sini dan kau masukkan dia ke kamarku? Kenapa tidak kau bawa ke rumah sakit, hah?!"

"Pacarku bilang kalau putrinya ini sakit leukimia. Paman,kan, ahli kanker" Sahut Kenneth dengan santainya sambil menunjuk Senja dengan sorot matanya

Dario mengikuti arah pandangnya Kenneth dan sontak menatap wanita yang umunya tidak jauh beda dengannya lalu menoleh cepat ke Kenneth untuk bertanya, "Dia apa?"

Senja langsung mendelik ke Kenneth dan menyemburkan, "Hei bocah tengil! Aku buka. pacar kamu!"

Kenneth menggaruk kepalanya, sambil mendengus kesal lalu segera berkata,"Kenapa kalian semua memanggilku bocah tengil dan kenapa kalian semua malah menatapku? Rania butuh pertolongan segera!"

Dario menyentil kening Kenneth sambil berkata, "Lain kali jangan bawa pasien ke rumahku lagi!"

Kenneth meringis sambil mengusap keningnya dan Senja bersedekap sambil bersandar ke tembok dan masih mendelik kesal ke Kenneth.

Dario langsung memeriksa kondisi Rania dengan penuh ketelitian. Lima belas menit kemudian, Dario mengenakkan badan lalu berjalan mendekati Senja.

Senja langsung menegakkan badan dan bertanya, "Bagaimana kondisi Rania?"

"Dia baik-baik saja.Tidak ada bahaya yang mengkhawatrikan" Sahut Dario.

"Syukurlah. Tapi, kenapa Rania belum sadar?"

"Dia kelelahan dan tertidur lelap saat ini Saya tidak membuatnya sadar karena saya pikir tidur panjang baik untuk dia biar besok pagi dia bisa bangun lebih segar" Sahut Dario.

"Oooooo. Terima kasih banyak, Dok"

"Saya tidak suka dipanggil Dok, Kak, dan Mas, di rumah" Sahut Dario sambil berjalan melintas Senja.

Senja langsung mengekor langkah Dario dan bertanya, "Kalau begitu saya harus memanggil apa saat ini?"

Kenneth mengekor langkah Senja dan menyahut, "Panggil dia Kakak tua saja, dia lebih tua dari kamu"

"Burung, dong, Kakak tua" Senja menoleh ke Kenneth dan Kenneth sontak tertawa terbahak-bahak.

Dario langsung berteriak sambil terus melangkah lebar menuju ke dapur, "Ken, jangan menguji kesabaranku!"

Kenneth semakin mengeraskan tawanya sambil berkata, "Siap, Paman!"

Senja terus mengekor Dario dan sesampainya di dapur, Senja bertanya, "Apakah saya boleh tidur di sini untuk menemani Putri saya, Tuan Dario?"

Dario hanya menoleh dan sambil menenggak botol minuman dia kemudian berjalan melintasi Senja tanpa mengatakan apapun.

Kepala Senja berputar mengikuti arah perginya Dario lalu ia menoleh ke Kenneth dan Kenneth langsung menyahut, "Itu tandanya boleh. Ayo aku antar ke kamar tamu" Kenneth meraih tangan Senja, menggenggam dan menariknya.

Kenneth kembali melambung bahagia saat ia melihat Senja mengijinkan dirinya meraih dan menggenggam tangan Senja.

"Masuklah dan selamat beristirahat, Senja" Kenneth tersenyum dengan tatapan penuh cinta.

Senja langsung masuk ke kamar itu sambil berkata, "Aku tetap lah dosen kamu" Lalu Senja membanting pintu di depan Kenneth.

Kenneth terkekeh geli lalu sambil mengelus-elus tengkuknya, Kenneth berjalan pelan ke kamarnya dengan terus mengulas senyum bahagia.

Kenneth terkejut saat ia masuk ke dalam kamarnya, "Paman! Kenapa Paman ada di kamarku?"

"Tentu saja aku di sini. Kamar tamu kau kasih ke wanita itu dan kamarku kau kasih ke cewek itu" Ucap Dario sambil meringkuk acuh tak acuh.

Kenneth menghela napas panjang dan kembali berkata, "Ya, harus gimana lagi? Aku melakukan semuanya demi kemanusiaan. Itu sikap terpuji, kan? Bukankah lelaki sejati harus begitu?"

Dario menyahut tanpa bangun dan merubah posisinya, "Terserah kamu. Pokoknya besok mereka semua harus pulang dan jangan bawa mereka ke sini lagi! Camkan itu!"

"Oke, Paman" Sahut Kenneth sambil naik ke ranjang lalu merebahkan diri di samping Dario.

Dario yang masih meringkuk dan memunggungi Kenneth langsung berkata, "Jangan banyak gerak dan jangan peluk aku pas tidur nanti!"

"Ya, mana, aku tahu aku gerak atau nggak, aku meluk Paman atau nggak. Aku, kan, tidur Paman"

Dario mendengus kesal dan berkata, "Tidurlah!"

Keesokan harinya, Rania bangun dan langsung menegakkan badan di atas kasur sambil mengedarkan pandangannya ke semua penjuru. "I......ini, kan kamar Dario? Apa aku tidur sambil berjalan terus sampai sini? Wah, parah, nih!"

"Apanya yang parah?"

Rania langung menoleh ke pintu, "Ma! Mama kenapa ada di sini?"

"Hai, pagi! Ada aku juga, nih" Kenneth muncul dari balik punggung Senja.

"Kamu..........ah, aku lupa nama kamu"

"Ken. Aku keponakannya Paman Dario" Sahut Ken sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

Senja duduk di tepi ranjang dan menatap Rania lalu bertanya, "Kamu kemarin pingsan dan Ken membawa kamu ke sini. Bagaimana perasaanmu pagi ini? Apa kau merasa pusing? Demam? Mual?"

Rania menggelengkan kepala lalu bertanya ke Kenneth, "Pingsan? Aku tidak pingsan Aku cuma mencoba tidur di atas karpet karena kegerahan" Sahut Rania acuh tak acuh.

"Apa?! Kau sudah bikin panik semua orang ternyata kau cuma mencoba tidur di atas karpet?" Kenneth melotot sempurna.

Senja menghela napas panjang lalu bangkit berdiri sambil berkata, "Lain kaku jangan seperti itu lagi! Bi Gum sampai menangis panik melihat kamu rebahan di atas karpet dan mengira kamu itu pingsan"

Alih-alih meminta maaf, Rania menatap Kenneth dan bertanya, "Di mana Paman kamu?"

"Paman sudah pergi ke rumah sakit. Ada panggilan darurat jam empat pagi tadi. Ayo sarapan terus aku akan antarkan kalian pulang"

"Nggak usah! Aku bisa pulang sendiri sama Rania" Sahut Senja.

"Oke. Terserah Bu dosen saja" Sahut Kenneth.

Beberapa menit kemudian, Kenneth, Senja dan Rania makan di meja makan.

"Siapa yang masak? Enak banget sup ayam ini" Tanya Senja.

Kenneth tersenyum lebar dan berkata, "Tentu saja.........."

"Kamu?" Tanya Rania.

Kenneth menggelengkan kepala sambil berkata, "Bukan, hehehehehe. Tapi, Paman Dario. Paman Dario itu seperti Vampire. Dia tidur paling lama cuma dua jam. Setelah itu ia akan pergi ke dapur dan memasak. Dia seperti itu sejak kematian tunangannya yang terkena leukimia sama seperti kamu. tunangannya meninggal pas Paman Dario baru magang beberapa bulan menjadi dokter umum. Sejak itu Paman Dario langsung mengambil spesialis apa aku kurang tahu pokoknya berkaitan dengan kanker Dia terus bergelut dengan tanaman herbal dan obat-obatan juga mengenali kanker lebih dalam"

"Oh, pantas saja Dokter Dario sangat ahli di bidang kanker" Sahut Senja.

"Lalu, Istrinya di mana sekarang?" Tanya Rania.

"Tunangannya sudah meninggal, ya, tentu saja Paman Dario belum punya istri" Sahut Kenneth.

Rania langsung membeliak senang, "Benarkah? Lalu, kekasih?"

Senja langsung menatap putrinya dengan wajah penuh tanda tanya.

"Paman Dario tidak pernah berpacaran dan dekat dengan wanita sejak tunangannya meninggal. Pamanku yang keren, cerdas, dan tampan itu hanya berpacaran dengan tanaman-tanamannya"

Rania langsung mengulas senyum lebar di wajah cantiknya. Hatinya kembali merekah indah penuh harapan.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ada harapan buat rania 😅

2023-06-23

0

Spyro

Spyro

Dapat harapan ya say... Ayolah pepet terus 😂

2023-06-19

1

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

tetap saling mendukung kak

2023-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!