Part 10

Dakota sampai mengucek mata, siapa tahu salah melihat orang yang ada di dalam video bersamanya. Tak sampai di situ saja, tapi juga memperbesar ukuran agar semakin jelas dan nampak nyata.

Ketika wajah pria yang bercinta dengannya telah memenuhi layar ponsel, mulut Dakota menganga, mata nyaris terlepas karena terlalu lebar saat melotot tak percaya.

“What the ... hell!” Dakota melemparkan ponsel ke atas meja. Saking kuatnya, hingga merosot maju ke depan tanpa hambatan dan akhirnya benda itu jatuh ke lantai.

Tidak pernah mabuk, sekalinya hilang kesadaran langsung membuat kesalahan besar. Dakota menarik rambut sendiri, menyesali perbuatannya yang sudah di luar kendali.

“Kenapa harus cucu keluarga Dominique?” keluh Dakota. Demi apa pun, rasanya dia ingin terjun bebas saja daripada menghadapi kenyataan yang sudah terjadi.

Dakota tidak menyesali virginity diambil saat mabuk, toh itu adalah kesalahannya juga. Tapi, orangnya. “Tidak bisakah pria lain saja? Kenapa harus ada sangkut pautnya dengan keluarga yang seharusnya ku hindari?”

Kacau semua kehidupan Dakota hanya karena satu malam. Rencana mau melupakan sejenak pusingnya pekerjaan, ternyata berakhir petaka. Dia membenturkan kepala di meja selama beberapa kali.

“Tolong ... katakan jika ini hanya mimpi.”

Sepertinya tidak mungkin juga harapan itu terkabul. Keningnya sekarang justru sakit. Dakota menghirup udara dan mengisi rongga di dada.

“Sudahlah, semua telah terjadi. Sekarang cukup menjalani hari ke depan dan tak perlu memikirkan tentang kejadian semalam. Anggap saja tak pernah terjadi.”

Dakota bangkit dari tempat duduk. Membawa tas dan papperbag berisi parfum. “Sayang kalau ditinggal, mahal, wangi pula.” Meski membenci keluarga Dominique, tapi sudah diberi, sayang juga jika tidak diterima.

Dia harus membereskan tentang video yang salah kirim dan perlu dipastikan juga tidak akan tersebar luas.

Pergi ke restoran yang tadi sudah disebutkan. Dakota belum membawa uang yang diminta, nanti transfer saja.

Sampai di restoran, menengok ke kanan dan kiri, mencari Edmud. Ada seorang pria melambai ke arahnya, Dakota lalu menghampiri ke sana.

Duduk di depan pria itu dengan wajah kesal. “Hapus videonya!” Malas basa-basi dengan orang yang bisanya memanfaatkan situasi.

“Uangnya dulu, mana?”

“Kirim nomor rekeningmu.”

“Oke, cantik.” Edmud mengetik sesuatu di ponsel.

Dakota menerima pesan dan langsung membuka. Ia tidak ingin berlama-lama di sana. Saat itu juga membuka mobile banking dan mengirim sejumlah uang yang diminta. Limit transaksi bulanannya sampai habis karena mantan gebetannya yang benalu itu.

“Ini, sudah.” Dakota menunjukkan bukti, lalu mengantongi ponselnya. “Sekarang berikan ponselmu padaku,” pintanya kemudian.

“Akan ku hapus di depan matamu.” Edmud mengarahkan layar ke arah Dakota. Membuka isi pesan whatsapp, lalu membersihkan riwayatnya. Kemudian beralih ke galeri, melakukan hal yang sama. “Sudah, kan? Senang bekerjasama denganmu.”

Saat Edmud hendak memasukkan ponsel ke saku, Dakota merebut secepat kilat. Dia belum puas dan tidak percaya begitu saja.

“Kembalikan!” pinta Edmud.

“Tidak akan.” Dakota membanting benda itu ke lantai dengan keras, hingga menimbulkan bunyi dan pelanggan di sana jadi menatap ke arahnya.

“Berani-beraninya kau merusak ponselku!” Edmud hendak mengambil lagi barangnya.

Sayang, kaki Dakota lebih cepat. Ia berdiri dan pijak berkali-kali alat komunikasi genggam itu dengan ujung heels. “Kau beli lagi, uang yang ku beri sangat cukup. Bahkan sisa banyak kalau untuk membeli ponsel yang sama.”

Benda itu remuk tak tertolong. Diservis juga pasti tak akan bisa karena benar-benar mengenaskan. Hanya kartu yang bisa diselamatkan.

“Urusanku denganmu sudah selesai. Jangan pernah ganggu lagi!” peringat Dakota, lalu pergi meninggalkan restoran begitu saja. Tanpa memesan apa pun.

Kembali ke mobil, Dakota masih saja memikirkan Brennus. Menyesali lagi kenapa harus tak sadar jika orang itu yang ia goda.

Mendorong kepala hingga tersandar di jok. “Semoga dia juga sama, akan melupakan kejadian semalam seperti aku. Malas sekali kalau harus berurusan dengan keluarga Dominique.”

Terpopuler

Comments

Neno Arya

Neno Arya

napa jd ribet Dakota..seharusnya Kao senang dpt Calon suami dr kluarga terkaya yg mana org nya baik hati pula

2024-04-28

0

💐Lusi81

💐Lusi81

urusanmu masih panjang Dakota🤣

2024-02-11

0

Meriana Erna

Meriana Erna

do'a mu TK terkabul 👍🤣🤣

2023-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!