Brennus mengantar Dakota sampai ke gedung apartemen wanita itu saat sudah diberi tahu. Melihat betapa teler orang yang sejak tadi meracau disepanjang perjalanan, bahkan tidak segan menggerayangi tubuhnya sampai ia harus mengikat tangan menggunakan kaos. Sejak tadi Dakota berusaha membelai dan memancing hasrat. Dia terpaksa melakukan hal itu karena mulai menegang, di bawah sana tidak bisa diam jika terus digoda. Jadilah kini bertelanjang dada. Setidaknya aman dari belaian sekretaris kembarannya yang sedang mabuk dan hilang akal.
Kalau tak begitu, bisa-bisa fokusnya saat berkendara menjadi hilang. Siapa yang tahan jika paha terus diusap begitu sensual hingga ke area pangkal juga sempat teremas oleh tangan nakal. Bukannya sampai tujuan, yang ada akan menjadi mobil goyang di tepi jalan.
Mobil berhenti di depan sebuah gedung berlantai sepuluh. Brennus menengok ke samping. Dakota terlihat miris. Mabuk sampai cegukan.
“Mau ku biarkan masuk dan jalan sendiri sampai ke dalam, tapi kasian juga. Bagaimana jika ketidakwarasannya menuntun dan membisikkan supaya terjun ke lantai bawah?” Brennus bergeleng dan memutuskan untuk tidak melepaskan Dakota pulang seorang diri.
Pria itu memiliki hati yang baik. Brennus juga merasa bertanggung jawab karena ia pasti akan merasa bersalah kalau terjadi hal buruk dengan seseorang yang dilihat sedang tidak baik-baik saja, tapi dibiarkan tanpa membantu. Jadi, turun dari sisi kemudi, tidak lupa membawa tas wanita di tangan kiri.
Memutari bagian depan mobil, Brennus melepaskan ikatan kaos di tangan Dakota. Memakai kain itu untuk menutupi tubuhnya lagi.
“Masih bisa berjalan, kan?” tanya Brennus. Membantu Dakota turun dari mobil.
“Tentu saja, lihat ini.” Namanya juga tidak sadar, Dakota mengayunkan kaki dengan gerakan sempoyongan dan tidak lurus ke depan, justru ke arah jalan.
Brennus segera menarik tangan Dakota saat ada sepeda motor melaju. Hampir saja tertabrak kalau tidak cekatan.
“Aku antar sampai ke dalam.” Menarik tangan Dakota agar tak menuju jalan raya terus.
“Gendong,” rengek Dakota dengan kedua tangan merentang. Sudah seperti orang gila, sekarang berubah manja seperti anak-anak pula. Efek alkohol memang luar biasa berhasil menendang habis sisi rasionalnya.
“Jalan sendiri, kakimu masih baik-baik saja,” tolak Brennus.
Namun, Dakota langsung melompat ke sisi depan pria itu. Dia melingkarkan tangan di leher. Otomatis dua lengan kekar Brennus pun menahan paha wanita itu agar tak terjatuh.
Tidak tiba-tiba diturunkan secara mendadak, Brennus cukup menghela napas. “Lantai berapa?”
“Delapan.” Dakota meletakkan kepala yang terasa berat ke pundak kokoh entah milik siapa. Mungkin jika dalam kondisi normal, dia pasti akan merutuki diri sendiri. “Badanmu wangi sekali, suka, mungkin aku akan ganti yang sama sepertimu.” Hidung terus menghidu tepat di leher, titik sensitif.
Sekuat mungkin Brennus menahan gelenyar yang mulai menjalar saat merasakan hembusan napas Dakota terasa bagaikan belaian lembut di kulitnya. Rasanya ingin ia jatuhkan ke lantai. Sayangnya hati tak sampai untuk berbuat seperti itu.
“Kamar nomor berapa?” tanya Brennus saat sampai di lantai delapan.
“Delapan nol enam.” Astaga, semakin gila saja Dakota. Lidahnya bergerak di tengkuk pria itu. Dalam isi pikiran hanya tentang menggoda dan memberikan hadiah pada temannya.
Sampai di depan pintu kamar yang dimaksud, Brennus langsung menurunkan Dakota. “Coba dibuka.”
“Nol, delapan, lima, dua.” Dakota tidak mau menekan tombol-tombol di pintu. Dia terus bergelayut dan menggoda.
Akhirnya Brennus yang membuka. Dakota langsung menarik lingkar leher kaos pria itu tanpa banyak kata. “Ayo kita buat video supaya temanku senang mendapatkan hadiah ulang tahun dariku.”
Biasanya pria yang agresif, tapi dalam situasi seperti ini, Dakota jauh lebih menyeramkan. Tidak memberikan celah sedikit pun untuk menjauh dan menghindari serangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Neno Arya
Dakota binal
2024-04-28
0
Deasy Dahlan
Dakota nya sdh hilang kesadaran.... Dan menggoda brennus
2023-12-27
0
Ney Maniez
baik tapii....
2023-11-28
1