Happy reading.....
Sore ini Amanda sedang membantu pelayan di rumah untuk memasak makan malam. Dia memang selalu melakukan tugasnya sebagai seorang istri, walaupun di sana banyak pelayan dengan tugasnya masing-masing.
Bagi Amanda, menyenangkan suami itu adalah hal yang utama, apalagi soal masakan. Dia ingin suaminya memakan masakan dari tangannya sendiri, kecuali saat Amanda memang tidak bisa memasak.
Ketika wanita itu sedang memotong wortel untuk dibuat sup ayam, tiba-tiba Fitri masuk ke dapur dan mengambil air minum di kulkas.
Namun seketika tatapan Amanda menyipit dengan heran, menatap ke arah Fitri dari atas rambut sampai ujung kaki.
"Kamu habis dari mana, Dek?" tanya Amanda.
"Habis shopping," jawab Fitri dengan cuek, kemudian dia melenggang keluar dari arah dapur.
'Kenapa bisa sama ya?' batin Amanda. 'Tidak. Tidak mungkin. Mungkin memang hanya sama saja, tidak mungkin jika Fitri itu ...' Amanda menggantungkan ucapannya di dalam hati.
Dia mencoba untuk berprasangka baik kepada adiknya, kemudian wanita itu pun melanjutkan masaknya kembali.
.
.
Tepat jam 07.00 malam, Darius pulang masuk ke dalam kamar dan langsung melepaskan dasinya. Amanda yang melihat itu pun berjalan ke arah sang suami, kemudian dia membuka kancing kemeja pria tampan tersebut.
Seketika penciuman wanita itu terganggu, karena dia mengendus sesuatu yang berbeda dari kemeja suami tersayangnya.
'Kenapa bau parfum perempuan ya?' batin Amanda, kemudian dia menatap ke arah Darius yang saat ini juga sedang menatap ke arahnya.
"Ada apa, sayang?" tanya Darius.
"Nggak papa, Mas. Cuma kemeja kamu, kok bau parfum perempuan ya?" Amanda menatap dengan menyipit ke arah Darius.
Mendengar ucapan Amanda, Darius sedikit gugup. "Ah, masa sih sayang? Hanya perasaan kamu aja kali. Lagian kan kamu juga tahu, aku ini bekerja sayang, sudah pasti kerumunannya sama wanita. Jadi mungkin parfum mereka nempel di baju aku. Jangan berpikiran yang tidak-tidak." Darius mengacak pucuk kepala Amanda, kemudian dia mengecup kening wanita itu.
"Udah ah, aku mau mandi. Kamu siapin baju salinnya ya!" Setelah itu Darius meninggalkan Amanda masuk ke dalam kamar mandi.
Wanita tersebut masih memegang kemeja milik suaminya, dia menatap ke arah punggung tegap Darius yang hilang di balik pintu.
"Mungkin Mas Darius benar, ini hanya perasaanku saja, aku terlalu bernegatif thinking. Sudahlah Amanda, jangan berpikir yang tidak-tidak, yang nantinya malah akan menjadi bumerang untuk dirimu sendiri. Mas Darius orang yang setia, tidak mungkin dia bermain belakang," gumam Amanda meyakinkan dirinya sendiri.
Setelah menyiapkan baju ganti, dia pun turun ke lantai bawah untuk membuatkan kopi suaminya, dan di sana ternyata sudah ada Fitri dan juga Haris yang sudah duduk.
"Malam kakak ipar," sapa Haris.
"Malam," jawab Amanda sambil tersenyum.
Tak lama Darius, Om Samuel dan juga Tante Dina pun datang ke meja makan, lalu pelayan mulai menyiapkan makan malam untuk mereka. Sementara Amanda menyiapkan makanan untuk Darius begitu pula dengan Fitri.
"Oh iya Darius, Amanda, apa kalian tidak ingin honeymoon lagi?" tanya om Samuel kepada anak dan juga menantunya.
UHUUK! UHUUUK!
Mendengar ucapan sang Papa, Darius tersedak makanannya sendiri. Kemudian Amanda menyerahkan air putih dan langsung ditegak oleh pria itu.
"Kamu ini, baru Papa bertanya seperti itu aja sudah kesedak?" Om Samuel menggelengkan kepalanya.
"Ya, gimana aku nggak kaget. Papa nyuruh aku sama Amanda honeymoon? Lah, kita aja nikah udah 5 tahun Pah, bukan pengantin baru lagi." Darius kembali melanjutkan makannya kembali.
slSementara itu Amanda hanya diam saja, menyimak.
"Iya, Papa tahu. Tapi kan karena kalian lagi program hamil, jadi tidak ada salahnya kalian honeymoon untuk kedua kalinya kan? Lagi pula, kalian sudah lama juga tidak keluar negeri jalan-jalan dan juga liburan bersama. Jadi saran papa sih, kamu luangkan waktu untuk liburan bersama dengan Amanda. Rumah tangga itu bukan tentang harmonis saja, tapi keduanya harus meluangkan waktu satu sama lain. Apalagi kamu," jelas Om Samuel kepada putranya.
Darius hanya menganggukkan kepala, "Iya Pah, nanti Darius pikirkan ya. Lagi pula, jadwalnya sekarang juga lagi padat banget."
Bukannya dia tidak mau mengajak Amanda untuk liburan, hanya saja memang pekerjaan Darius akhir-akhir ini sangatlah padat dan tidak bisa ditinggalkan, itu kenapa dia tidak sempat untuk mengajak istrinya liburan bersama.
Sementara di sisi lain Amanda juga sangat mengerti tentang pekerjaan Darius. Dia tidak ingin mengekang pria itu, apalagi mengajaknya untuk liburan saat pekerjaan sedang menumpuk. Amanda tidak ingin dicap sebagai seorang istri yang terlalu menuntut.
"Apa yang dikatakan Mas Darius itu benar, Pah. Pekerjaannya saat ini sedang banyak sekali dan tidak bisa ditinggalkan. Tidak apa-apa kok, lagi pula tidak harus liburan juga, hanya dekat-dekat sini juga tidak masalah Pah. Tidak harus keluar negeri," jawab Amanda sambil tersenyum ke arah mertuanya.
"Iya Papa tahu, tapi ini kan demi kelanggengan rumah tangga kalian juga. Karena rumah tangga itu bukan hanya untuk dibina saja, tapi harus ada kesadaran dari setiap pasangan masing-masing untuk membahagiakan pasangannya, dan waktu itu adalah hal yang sangat berharga, yang tak bisa diulang kembali. Jadi jangan sampai jika nanti kalian menyesal, karena setelah kalian mempunyai anak, maka akan jarang sekali untuk bisa liburan bersama."
Pasangan suami istri itu pun menganggukkan kepalanya bersamaan.
Setelah makan malam selesai, Amanda dan juga Darius masuk ke dalam kamar. Namun setelah beberapa menit, Darius kembali ke luar sambil membawa laptopnya.
"Kamu mau ke mana, Mas?" tanya Amanda.
"Aku mau ke ruang kerja dulu ya, masih ada kerjaan. Kamu kalau mau tidur, tidur aja duluan. Soalnya aku lembur kayaknya deh." Darius berjalan ke arah Amanda kemudian mengecup pipi wanita itu.
"Ya sudah, tapi jangan malam-malam ya Mas. Jangan terlalu diforsir."
"Iya sayang."
Amanda tersenyum sambil menatap tubuh Darius yang hilang di balik pintu, dia benar-benar bersyukur memiliki suami yang mengerti akan dirinya, bahkan selalu bersikap hangat dan romantis di saat cobaan tengah melanda rumah tangga mereka.
'Semoga saja kamu masih bisa bersikap romantis ini ya Mas, sama aku sampai kita tua dan sampai ajal menjemput.' batin Amanda penuh harap.
Dia melihat ke arah tas kerja milik Darius, kemudian wanita itu ingat jika pulpennya semalam dipinjam oleh suaminya. Akhirnya Amanda pun membuka tas tersebut untuk mengambilnya.
Dia memasukkan tangannya dan merogoh dan meraba. Namun, bukan pulpen yang ia dapatkan melainkan sebuah sapu tangan.
"Loh, ini sapu tangannya siapa?" gumam Amanda dengan bingung sambil mengangkat sapu tangan bercorak bunga berwarna pink.
Entah kenapa Amanda seperti tidak asing dengan sapu tangan itu, tapi dia lupa pernah melihatnya di mana dan siapa pemiliknya.
'Rasanya Mas Darius tidak punya sapu tangan ini deh? Dia juga jarang membawa sapu tangan, dan tidak mungkin warnanya pink seperti ini. Kenapa perasaanku jadi tidak enak ya?' batin Amanda sambil memegangi dadanya.
Dia akan keluar dari kamar untuk menuju ruang kerja, namun seketika terhenti. Amanda takut jika nanti pertanyaannya malah akan membuat Darius tidak nyaman dan malah jadi pertengkaran untuk mereka berdua.
Namun dia juga penasaran sapu tangan siapa itu, sehingga berada di tas suaminya.
"Tidak. Mas Darius tidak akan marah hanya karena pertanyaan ini. Aku harus bertanya baik-baik sama Mas Darius, sebenarnya punya siapa sapu tangan ini," gumam Amanda.
Kemudian dia melanjutkan jalannya kembali menuju ruang kerja milik suaminya, namun saat dia akan memegang knock pintu terdengar suara perempuan di dalam.
"Itu suara perempuan siapa yang sedang ngobrol bersama Mas Darius?" ucap lirih Amanda bertanya-tanya.
BERSAMBUNG .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Alpha
ketahuan gak ya
2023-10-22
1
Andri Situmorang
seru juga cerita nya
2023-10-22
1
Siti Komariah
bener2 edan ini suami,,ade mpo di garap jg dasar kemaruk..emosi aq jdnya 😤
2023-07-25
2