BAB 19 (Bukan Kekasih Tuan Kenzo)

Kenzo menarik Rea ke dalam pangkuannya, dia tidak bisa menahan diri lagi jika menyangkut wanita ini. Tubuh Rea begitu menggoda, meskipun tidak sintal dan seksi tapi bisa membuat Kenzo berhasrat.

Baginya, Rea memang spesial, selama seminggu ini Rea menjadi pelayan pribadinya, Kenzo bisa menahan diri meskipun begitu ingin menyentuh wanita itu.

Padahal biasanya Kenzo sangat tidak bisa menahan hasrat jika memang kebutuhannya itu minta dipenuhi. Seorang Casanova sejati dan tidak pernah memikirkan perasaan seorang wanita, Kenzo telah mati rasa dengan yang namanya cinta. Tapi jika bersama dengan Rea, ada suatu perasaan yang sulit untuk dia jabarkan. Kenzo begitu patuh untuk tidak menyentuh Rea terlalu lebih setelah wanita itu mengatakan jika dia tidak akan menyerahkan kesuciannya kepada pria yang bukan suaminya.

Kenzo juga tidak berpikir akan menjadi suami Rea, tetapi pria itu merasakan sesuatu yang aneh ketika Rea mengatakan hal itu.

Sedangkan Rea begitu terkejut ketika tiba-tiba Kenzo menariknya ke dalam pangkuan.

"Tuan, jangan seperti ini, ini di kantor," lirih Rea saat Kenzo mencium lehernya.

Rea hanya merasa takut jika ada seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Kenzo. Dia sama sekali tidak risih dengan sentuhan Tuan Ken, malah sebaliknya. Rea mulai menikmatinya.

"Ya kamu harus dihukum dulu, biar tidak tanya yang tidak-tidak, aku tidak suka!" Rea menahan dada Kenzo saat pria itu akan menciumnya.

"Pertanyaan yang mana Tuan? Apa saya bertanya aneh-aneh pada tuan?" Tanya Rea mengerutkan kening.

"Kamu lupa?" Rea hanya mengangguk lemah.

Kenzo berdecak tidak suka, ternyata Rea malah menyepelekan pertanyaan itu. "Sudahlah, tidak perlu kau ingat lagi, setelah ini akan ada tamu kolegaku, jangan sampai tergoda karena dia cukup tampan," ujar Kenzo mencium bibir Rea kemudian menurunkan tubuhnya.

Rea juga tidak berpikir jika kolega Kenzo akan tergoda dengan dirinya yang sangat kampungan sekali.

'Menurut ku hanya kamu saja yang tergoda denganku karena mungkin kamu sudah bosan dengan wanita-wanita cantik di luar sana!' batin Rea.

Tentu saja dia tidak akan pernah berpikir untuk menggoda para laki-laki mapan dan tampan. Memangnya Rea itu wanita apa, dia saja harus bertaruh harga diri demi melayani keinginan Kenzo.

"Memangnya kenapa jika saya tergoda, tuan?" Kenzo melotot pada Rea.

"Tidak boleh, kamu hanya milikku!" Jawab pria itu kembali mencium bibir Rea. Dia tidak suka Rea mengatakan hal itu, entah kenapa Kenzo merasa jika Rea adalah miliknya, padahal dia selama ini tidak pernah melakukan hal itu terhadap wanita manapun.

Kenzo beranjak untuk mengambil laptop yang ada dimeja kerjanya. Dia tidak mau berlama-lama dengan Rea, karena tahu sendiri jika berada di dekat wanita itu, Kenzo kecil pasti berulah.

Rea juga merasa lega karena Kenzo sudah pergi meninggalkannya, jantung Rea jadi tidak beres kalau pria tampan itu selalu memperlakukannya seperti kekasih saja. Rea kan tidak sanggup apalagi harus berpikir bisa menjadi kekasih Kenzo.

Tidak lama setelah itu Britney membuka pintu setelah mengetuknya tiga kali.

"Tuan Ken, Tuan Axel dan sekretarisnya sudah datang," ujar wanita seksi itu. Tidak lupa lirikan matanya pada Rea yang hanya diam saja tanpa terpengaruh sama sekali. Padahal niatnya ingin mengimunisasi. Tidak tahu saja Britney terhadap Rea, di mana wanita itu bisa bersikap tegas dan angkuh dihadapan Susi.

"Persilahkan mereka masuk!" Sahut Kenzo tanpa menatap sekretarisnya.

"Baik Tuan," Britney keluar dan mempersilahkan tamunya masuk.

Rea akan beranjak ketika tamu Kenzo datang, seorang pria tampan, tinggi dan gagah bersama seorang pria di belakangnya masuk ke dalam ruangan Kenzo.

"Selamat datang Tuan Axelo, silahkan duduk," ujar Kenzo mempersilahkan tamunya duduk di sofa yang berhadapan dengan Rea.

"Tuan, saya keluar dulu, mau beli sesuatu," ujar Rea tidak enak karena merasa tidak pantas jika dia ikut duduk bergabung bersama dengan orang-orang besar itu.

"Ambilah uang ini, lalu berbelanja lah sesuka hatimu, jangan lupa kembali sebelum makan siang," bisik Kenzo.

Rea mengangguk dan mengambil uang yang diberikan oleh Kenzo padanya. Setelah itu Rea keluar dari dalam ruangan Kenzo.

Namun, saat sudah diluar, Rea dikejutkan dengan tatapan Britney dan salah seorang perempuan yang juga tengah menatapnya dengan tatapan tajam.

"Eh, sebenarnya siapa kamu? aku tahu kamu bukan kekasih Tuan Kenzo, mungkin kamu salah satu wanita yang di bayar, ya? hahahaha!" ejek Britney kemudian menutup mulutnya karena kelepasan tertawa.

"Britney, tidak mungkin lah Tuan Kenzo mau sama wanita kampungan seperti ini, pasti tidak akan lama dia akan dibuang oleh Tuan Kenzo, setelah rasanya hambar, hahahaha!" sahut wanita yang bersama Britney tadi sambil menahan tawa.

Rea tidak menggubris dua wanita itu, memang benar apa yang mereka katakan, Kenzo tidak mungkin menyukainya dan menjadikannya kekasih, bahkan Rea juga mengiyakan dalam hati jika dia pasti bisa dibuang kapan saja oleh Tuan Kenzo. Makanya Rea harus pintar menjaga diri.

"Aawww!"

"Eh, maaf!"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***