" Kenapa dengan mama..." Tanya mama Sofi, masih menertawa kan azkia
" Kenapa mama bilang? Lihat lah, Yang ada mama bukan nya membantu ku, mama malah menertawa kan ku secara langsung bukan..." Ucap azkia berdecak kesal
Ia tak lagi mendengar apa yang di ucap kan mama nya, ia pun berlalu ke kamar mandi untuk menyegar kan pikiran, yang saat ini sedang buntu
***
Sedang kan Adnan, ia kini tengah pokus di hadapan layar komputer nya tengah menghitung penghasilan bulanan,
Yang Adnan, peroleh dari menjual makanan ringan, dan membuka sebuah tokoh cookies, dan kukis
" Adnan? Kamu tidak makan.." Tanya mama nya ketika ia masuk ke dalam kamar anak nya
" Bentar lagi ma... Ini belum selesai menghitung nya." Ucap Adnan, mendongak ke arah sang mama
" Oh.. ya sudah, Mama dan papa tunggu di bawah ya.." Ucap mama
" Iya ma..." Jawab Adnan singkat
Ia pun kembali pokus ke laptop nya dengan menyimak dan menghitung secara detail apa yang kurang dan apa yang di butuh kan. Setelah nya ia pun memberes kan semua yang ada di meja nya ketempat semula
Setela semua nya beres ia pun menghampiri ke dua orang tua nya yang telah menunggu nya di meja makan untuk makan malam
***
Sedang kan di sisi azkia. Ia tengah cemberut kepada sang mama, yang seenak nya menyuruh mengantar kan sayur buatan sang mama ke rumah adnan
" Mama tidak menerima penolakan azkia.." Ucap mama tegas kepada anak gadis nya
" Gak bisa sih ma, Nyuruh yang lain aja.." ucap azkia, yang enggan ke rumah adnan
" Gak ada? dan gak bisa? Biasa nya juga kamu? yang cepat sekali kalau giliran di suruh antar makanan kesana.." ucap mama Sofi heran
" Malu lah ma? Tadi aku di tolak mentah-mentah oleh nya? dan sekarang, mama suruh aku ke sana? Yang benar saja." Ucap azkia tak terima dengan ke putusan sang mama
" Ya. Elah? biasa nya juga kamu gak pernah ada malu nya.." Ucap papa azkia, terkekeh kecil
melihat anak nya yang berdebat dengan istri nya, dan merasa keheranan mendengar penolakan azkia barusan
" Iya..ya kan pa.? Biasa nya juga mau kan pa.." Ucap mama Sofi, sambil tertawa geli melihat penolakan azkia
'' itu kan biasa nya ma, ini luar biasa, azkia nggak mau.'' tolak azkia lagi
'' ya..ampun KIA, hanya mengantarkan sebentar saja? masak kamu gak mau sih .'' mama Sofi berdecak kesal
'' KIA malas lah ma,'' ujar azkia lagi
'' nggak ada kata malas,, cepat kamu ambil itu wadah nya..'' seru mama Sofi
dengan malas-malasan azkia beranjak dari tempat nya, mau tak mau kia, akan mengantar kan makanan ke rumah adnan,
sedang kan Sofia, kini menyalin sayur nya, ke dalam tipuware, agar azkia lebih mudah membawa nya
'' ini sudah selesai kia,, sana kamu antar..'' ucap mama Sofi
'' KIA males banget ma.'' KIA menyeret kaki nya, mendekat ke arah sang mama
'' ya..ampun KIA, dekat aja pun bukan jauh banget..'' ucap mama berdecak kesal, sambil memberikan rantang nya kepada azkia
dengan gontai, KIA melangkah kan kaki nya ke rumah adnan,
'' lebih baik aku lewat dari belakang saja, dari pada dari muka nanti bakal ketemu dengan Adnan lagi, yang ada malu banget aku.'' gumam KIA, sambil memutar langkah kaki nya ke arah samping rumah
sambil celingukan, KIA menoleh ke kanan dan kiri, untuk memastikan, apa kah ada Adnan di belakang atau tidak,
'' aman,, tidak ada orang..'' ujar KIA
ia melangkah kan kaki nya ke arah pintu dapur yang terhubung ke halaman belakang rumah Adnan
tok
tok
tok
kia berulang kali mengetuk pintu dapur, berharap ada yang membukakan pintu untuk nya,
'' eh.. non,, sedang ada di situ.'' heran art mama Afifah
'' ini mbak, mau antar sayur..'' ujar KIA, di ambang pintu
'' owalah neng.. masuk sini..'' ajak nya kembali
'' nggak ah mbak,, di sini saja..'' ujar azkia menolak ajakan masuk art tersebut
namun naas nya, mama Adnan melihat azkia berada di ambang pintu dapur, membuat azkia sedikit sungkan
" eh... Ada azkia? Masuk sini sayang..? ucap mama Adnan, ketika melihat ada azkia di pintu dapur rumah mereka
Karena azkia tidak melalui pintu depan, ia takut bertemu dengan Adnan, maka dari itu
Azkia mencari jalan yang lebih cepat untuk mencapai rumah nya Adnan, dan melalui pintu dapur lah jalan pintas nya
bisa sampai di tempat adnan, lebih cepat Karena lebih dekat dari dapur ketimbang dari pintu depan
" Gak usah Tante? Aku cuma mau anterin ini aja kok? di suruh mama tadi." Ucap azkia tersenyum canggung, karena ada Adnan duduk di dekat mama Adnan
" Sini duduk dulu azkia, Tante pindah dulu wadah nya." Ucap mama afifah
" Besok aja Tante di ambil nya.." ucap azkia, ingin melarikan diri
" Gak usah? Ini punya mama kamu? nanti Tante lupa, dan mama kamu mencari nya.." Ucap Afifah sebagai alasan, agar azkia tidak pergi terlalu cepat dari rumah nya
Sedang kan Adnan, yang melihat azkia, berada di pintu dapur mama nya merasa sangat muak dengan kehadiran gadis tersebut
" Makasih banyak ya.. Azkia." Ucap mama Afifah
" Iya Tan, sama-sama." Ucap azkia detik berikut nya ia pun berpamitan dengan mama Adnan, kembali ke rumah nya
jika berada di rumah Adnan terlalu lama, yang ada azkia tidak enak melihat tatapan Adnan pada diri nya
***
Pagi hari menyambut azkia dengan begitu cerah nya, azkia memang terbiasa bangun pagi, tapi kali ini ia begitu malas bangun pagi, walau sinar matahari terlalu terang benderang
" Azkia kenapa kamu belum bangun juga.." tanya mama Sofi ketika melihat anak gadis nya belum juga bangun
" Masih ngantuk ma.." Ucap azkia sebagai alasan saja padahal ia sudah bangun dari tadi subuh, namun enggan untuk beranjak dari tidur yang paling nyaman menurut azkia
" Bagai mana kamu tidak di tolak? Jadi gadis pemalas seperti ini.." Ucap mama ngedumel, ketika melihat azkia masih rebahan di atas ranjang
" Azkia gak ada jadwal hari ini ma, lagian mama kenapa sih, bawa-bawa cinta azkia yang di tolak sih,, gak ada hubungan nya ma.." ucap azkia malas bangkit
" Tapi kamu belum sholat azkia." Ucap Mama Sofi mengingat kan
" Azkia sudah sholat ma.." Ucap azkia lirih
***
Sedang kan Adnan, pagi-pagi sekali sudah berangkat ke bakery milik keluarga, yang di diri kan oleh papa nya.
Sedang kan sang Papa, sudah tak sanggup mengurusi usaha nya lagi. Dan memberikan semua ke pada adnan
Alhasil, semua usaha kedua orang tua nya, di serah kan kepada Adnan semua, Berharap kelak usaha yang di pegang anak nya akan berkembang biak, di tangan adnan
" Selamat pagi pak." Ucap pelayan bakery, ketika melihat Adnan masuk ke dalam toko bakery
" Pagi juga mbak.." saut singkat adnan
Ia pun berlalu masuk ke dalam ruangan nya. Untuk menyelesai kan pekerjaan nya yang masih menumpuk
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
SAHRIANI
hihihi
2023-06-09
0
Nona Bucin 18294
wahhh, niatnya mau ngehindar dari dia ma 😂
2023-06-08
0