13. kebohongan Dimas

setelah sampai di apartemen Cinta langsung masuk kekamar ,mandi ganti baju santai dan merebahkan tubuhnya yang letih diatas ranjang.

huh.......menghembuskan napas kuat tapi tidak tau kenapa , Cinta hanya merasa sesak itu saja .

tok ...

tok....

tok.....

" non Cinta.....makan malamnya sudah siap. " panggil mbok nah.

" iya mbok......ntar kalau Cinta lapar ....Cinta makan kok " balasnya sedikit berteriak .

" jangan ketiduran lagi ya....ntar sakit perutnya " mbok nah mengingatkan

" iyaaaa...." jawab Cinta masih dengan suara yang tidak berubah.

" mbok " sapa Dimas pelan yang sudah ada di belakang mbok nah

" Astaghfirullah ....den......ngejutin mbok aja " seru mbok nah sambil memegang dadanya karena terkejut , mbok nah tidak menyadari kehadiran Dimas dibelakangnya .

" biar saya yang mengajak Cinta makan, mbok nah istirahat saja " ucap Dimas

" iya den ....kalau perlu apa apa ,mbok dikamar, panggil saja " jawab mbok nah

Dimas mengangguk.

" Cin....Om boleh masuk ! " tanya Dimas

hening tidak ada jawaban.

ceklek

pintu terbuka,manik mata Dimas melihat Cinta yang sudah tertidur diatas ranjang sambil memeluk boneka bunny nya

ckckck,....

Dimas berdecak ,

baru juga lima menit yang lalu menjawab panggilan mbok nah, sekarang sudah tidur saja . ujar Dimas dalam hati

Dimas duduk ditepi ranjang, menaikan kedua kaki nya keatas ranjang menyandarkan punggung di kepala ranjang.

dilihatnya Cinta tidur miring menghadap dinding , Dimas tidak bermaksud menganggu Cinta yang baru tertidur . diberikannya sedikit waktu .

manik matanya berkeliling melihat seluruh kamar Cinta .

hatinya terenyuh memikirkan nasib Cinta.

kasihan kamu Cin, diusiamu yang masih kecil, kamu sudah kehilangan kedua orang tuamu.

kenapa nasib Om, ayahmu , ibu mu dan dirimu , kita berempat bersama menjadi yatim piatu dari kecil ? kamu dan ibu mu masih sedikit beruntung karena kalian masih sempat merasakan kasih sayang orang tua kalian, bagaimana dengan Om dan ayahmu ? kami tidak pernah tahu bagaimana sosok orang tua kami .

cin.....semoga anak keturunan kita kelak tidak bernasib sama seperti kita ya ....Doa Dimas dalam hati, Dimas tidak menyadari ada yang keliru dalam doanya.

Dimas terus saja berdialog dengan dirinya sendiri , tanpa sadar jari tangannya menyurai rambut Cinta.matanya pun memerah .

Dimas pun memejamkan matanya , menikmati perihnya hati , tidak tau apa yang harus di lakukan agar Cinta tidak merasakan kekurangan kasih sayang.

hingga Cinta membalikkan badan dan

" arghrrrrr......." Cinta menjerit

Dimas pun kaget dan menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.

" ssstttttt.....Cinta diam,berisik " ucap Dimas menurunkan kedua tangan dari telinga .

" Om ngapain ? " tanya Cinta terkejut

" tidur " jawab Dimas asal

" hah ....sejak kapan ? " Cinta masih tidak percaya

" kamu kenapa tidur kok bisa kayak kebo gitu , dari tadi Om disini ,masa kamu gak nyadar sih " jawab Dimas sinis

Cinta cuma nyengir .

" serius....Om ngapain aja dikamar Cinta ? " selidik Cinta memicingkan mata menatap Dimas.

" memang kamu sama sekali gak merasakan apa pun ? " goda Dimas menahan senyum berusaha serius .

Cinta cuma menggeleng

" lain waktu kita ulang lagi ya " Dimas mengedipkan mata menggoda lagi.

" maksud Om ? " Cinta penasaran .

Dimas tidak menjawab, meraih tangan Cinta sedikit memaksa ,membawa ke meja makan

" ayok....saatnya kita makan. " ajak Dimas menuju meja makan

Cinta hanya bisa menurut . menggeser kursi dan duduk berhadap hadapan dengan Dimas , perlahan mulai makan .

tapi dikepalanya masih terus memikirkan apa yang telah Dimas lakukan kepadanya. kenapa Dimas pakai main rahasia rahasia segala.

di depannya ,Dimas sambil mengunyah makanan terus tersenyum memperhatikan Cinta , ia tahu kalau Cinta terus memikirkan ucapan Dimas tadi , dan Dimas juga tidak berniat jujur pada Cinta