Patriak Huang, menaruh tubuh Wu Jian pada salah satu kursi panjang yang berada di tempat sebelumnya mereka gunakan untuk melihat Wu Jian menempa.
Sementara Tetua agung dan yang lain, memutari Pedang yang masih mengambang di atas bekas tungku penempa yang sudah hancur,untuk memuaskan rasa terkejut dan penasaran mereka.
Tetua Yang, Dari akademi Bela diri sangat penasaran dan mendekatkan tanganya pada gagang pedang.
Namun yang terjadi selanjutnya...
BAAMMMMM........
Gelombang energi yang berasal dari pedang, mendorong dan melemparkan tubuhnya,, tubuh tetua Yang terhempas cukup jauh.
Lebih dari itu?! Tetua akademi beladiri itu harus membayar rasa penasaranya dengan luka dalam akibat energi yang menerjangnya.
Beberapa tetua lain segera menolong,,, beruntung,Tetua Luo yang adalah tetua akademi Alchemis segera memberikan sebuah pil penyembuhan pada Tetua Yang, sehingga keadaanya membaik beberapa saat kemudian.
"Ternyata pedang ini telah memilih tuanya sendiri" tutur tetua Luo.
"mm.... tetua Luo benar!! jika pedang ini memilih sendiri tuanya,,maka itu sungguh berbahaya bagi orang lain" timpal tetua Dai dari akademi spiritual.
"Tetua Dai?? apa anda dapat mengukur kekuatan dari pedang ini" Tetua Shuo dari akademi formasi menanyakan kekuatan energi pedang pada Tetua Dai, yang seorang ahli dalam kekuatan Jiwa.
"Tidak tetua Shuo,,, aku tidak bisa mengukurnya" jawab tetua Dai sambil memggelengkan kepala.
"Tetua Kai?? bagaimana menerutmu?? " Tetua Hui dari akademi kultivasi menyerahkan pertanyaanya pada Guru Kai.
Guru Kai lalu menjawab....
"Aku rasa???jika yang di katakan oleh Tetua Yang benar,maka hanya murid Jianlah yang dapat mengendalikan pedang ini" tutur Guru Kai.
"Masuk akal!!! " ucap semua tetua.
Sedangkan Tetua agung Hyun, hanya diam dalam takjub memandang pedang yang akan menjadi pusaka terhebat dalam sejarah, karena memiliki Roh Pedang sendiri.
Karena Metode yang digunakan Wu Jian,mereka dapat menyaksikan Sebuah pedang di level yang lebih tinggi dari Senjata Pusaka Pedang Biru.
Tetua Agung mendekat dan ikut bergabung dengan tetua yg lain...
"Tetua Kai?? dari semua hal yang kita saksikan!! apa tetua Kai dan tetua lainya percaya,,, bahwa pedang itu sesungguhnya adalah sebuah pedang kayu" tutur Tetua agung Hyun.
Mereka semua melupakan satu hal dasar namun sangat penting dari pusaka pedang trsebut.
"Benar!!!! bagaimana kita melupakan sesuatu yang sangat mendasar dari pedang itu!!? "
"Tetua Agung?? dan kita semua yang menjadi saksi atas penempaan pedang ini,, sebaiknya hal itu menjadi rahasia sekte,bagaiman??? " ucap Guru Kai memberi usul.
"Ya,,, tetua Kai benar!! lebih baik kita rahasiakan hal ini sampai kita siap untuk hal hal selanjutnya" Semua tetua akhirnya setuju dengan usulan Kai.
Mereka pun melanjutkan perbincangan sampai beberapa jam berikutnya,, patriak Huang datang bersama Wu Jian yang telah kembali sadar.
"Murid menyapa semua tetua?! " Wu Jian menyapa dan memberi peradatan pada semua tetua dari berbagai akademi.
Kemudian mereka menyebutkan nama masing masing,bahkan mereka memberikan lencana dari setiap akademi, yang artinya,,,, Wu Jian resmi di angkat menjadi murid semua tetua.
Tentu hal itu karena sebuah alasan!! dan alasan trsbut tak lain, karena apa yang telah mereka saksikan dan juga bakat yang di miliki Wu Jian.
Meski kebingungan dengan maksud dari semua tetua yg mengangkatnya sebagai murid,,, namun Guru Kai segera menjelaskan.
"ini adalah hal baik untuk melatih semua keahlianmu Jian'er" tutur Guru Kai.
"Belum pernah ada dalam sejarah sekte pedang biru,, seorang murid di angkat sebagai anak didik dari semua tetua akademi?! bersukurlah Nak!!! " ucap Guru Kai yang lalu di teruskan dengan Wu Jian yang mengiyakan dirinya menjadi murid dari semua tetua sekte pedang biru.
"Jian'er?! sebelumnya,,,tetua Yang mencoba memegang pedang yg baru saja kau buat! namun tetua Yang mendapatkan penolakan dari pedang trsbut!! sekarang, ambilah pedang mu itu" pinta Guru Kai.
Wajah Wu Jian lalu menoleh ke arah pedang yang masih melayang di tempatnya semula.
Bocah itu melangkah perlahan, mendekati pedangnya dengan tenang dan memegang gagang pedangnya.
Whooooosssssssssss.............
Tiba tiba,sebua pusaran angin yang perlahan membesar mengurung Wu Jian yang berada di dalamnya bersama pedang yang kini dalam genggamanya.
Patriak dan semua tetua di paksa menjauh karena kekuatan angin yang sangat luar biasa.
Kelamaan,,, angin trsebut membentuk pusaran tornado membumbung ke langit dan sakin besar.
Fenomena itu akhirnya berhasil membuat geger seisi sekte,banyak dari mereka yang panik.
bahkan semua tetua mulai mewaspadai fenomena yang tercipta dari energi pedang yang saat ini Wu Jian taklukan.
"Bagaimana ini, patriak?? " teriak Tetua agung Hyun, sambil menutupi wajahnya yang terdampak oleh pusaran angin.
"kita percayakan saja pada Murid Jian Tetua Hyun!!!" sahut patriak.
Guru Kai yang tak jauh dari keduanya, sedikit khawatir dengan muridnya tersebut.
Namun, Peria kekar tersebut tak bisa menerjang gelombang tornado yang kekuatanya sangat besar.
Dari luar pusaran angin, adalah fenomena seperti bencana,,, namun lain hal dengan yang terjadi pada Wu Jian.
Bocah itu bersikap tenang dangn mata tertutup sambil tangan yang masih memegang pedangnya.
Wu Jian tengah mendapat pencerahan dari Roh pedangnya untuk mengendalikan serta menggunakan kekuatanya,Wu Jian lalu menggabungkanya dua hal yang di dapat dari pencerahanya trsebut dengan jurus jurus pedang yang di wariskan Ibunya.
Di luar pusaran angin,,, Kekuatan dari fenomena tersebut semakin meluas, dan hampir keluar area dari Rumah penempaan dan mapir melahap gedung akademi Penempaan.
Beruntung,,, Puncak puncak dari pusaran itu melesat ke bawah titik pusat pedanga dan.....
DDDEEEMMMMMMMMM..........
Sekte Pedang Biru mengalami goncangan hebat dari benturan tornado yang sangan besar.
Sekali lagi,,Semua orang di buat panik oleh goncangan yang berasal dari rumah penempaan sebelum beberapa saat kemudian, ke adaan mulai kembali tenang.
Wu Jian perlahan membuka mata, dan menatap pedangnya yang kini dalam genggaman tangan.
Patriak Huang dan lainya, segera mendekat pada Wu Jian.
"Jian'er?? bagaimana keadaanmu?? " semua orang menanyakan keadaan bocah itu dengan kekhawatiran yang sama.
Namun Wu Jian segera menjawab..
"Murid baik baik saja Guru!! " tuturnya.
Namun sedetik kemudian,,,mulut kecilnya terbuka lebar, saat matanya melihat keadaan di sekitar rumah penempaan yang kini luluh lantak.
Gleukkk......
Wu Jian menelan ludah,,,, dia merasa sangat bersalah dengan keadaan rumah penempaan yang kini di lihatnya.
Guru Kai yang melihat wajah bersalah muridnya langsung menggoda Wu Jian.
"Apa kau merasa bersalah?? "
"mm... benar Guru!! "jawab Wu Jian jujur.
" mm.. bagaiman kalau Jian'er mengganti semua kerusakan ini, dengan Sebuah pedang untuk semua gurumu?? "
"haaa..... " Wu Jian keheranan dengan persyaratan Guru Kai, namun ketika bocah itu kembali melihat kondisi area rumah penempaan...
"Baik!!! Murid akan membuatkan Guru masing masing satu pedang!!? "
"Dengan syarat!!! murid meminta bahan bahan yang berkwalitas tinggi,bagaimana Guru??! " tutur Wu Jian.
Semua tetua yang mendengar syarat dari Wu Jian langsung mengiyakan, karena mereka sangat menginginkan sebuah senjata seluar biasa seeprti pedang yg di miliki Wu Jian saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
lontong
^_^
2025-03-24
1
MATADEWA
Balas jasa....
2025-03-23
1
Harman Loke
mantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaappppp banget
2025-02-13
0