Karya Pertama

Lembar demi lembar, Wu Jian membaca dan menghapal setiap keterangan tentang penempaan yang tertulis pada buku kitab penempaan yang dia baca.

Remaja tanggung itu,menikmati waktunya tanpa menghiraukan appun.

"Ternyata bahan bahan yang di kususkan untuk pembuatan senjata, sangat banyak"

"Tapi.... itu juga masih terbagi sesuai kwalitas dan tingkatan itu sendiri"

"Dalam buku ini tertulis,, senjata terhebat yang pernah di buat dalam sejarah adalah Pusaka Pedang Biru"

Setiap hari selama seminggu Wu Jian keluar masuk perpustakaan mengisi waktunya di sana.

Hingga hampir semua buku kitab penempaan selesai bocah itu baca dan hapal.

"Jadi seperti itu?? "

"jika aku menggunakan bahan yang tepat, aku bisa menggabungkanya dengan pedang kayu pemberian ayah,dengan sebuah inti roh sebagai media pusat energi dan kekuatan pedang"

"Tapi di mana aku bisa mendapatkan inti roh, dan bahan yang tepat?? "

Wu Jian berfikir, bahwa mungkin saja untuk mendapatkan dua hal tersebut, tidak lah mudah.

Mau tidak mau,remaja tanggung itu akan meminta tolong pada tetua Xi Wen untuk membantunya mendapatkan dua hal yang dia butuhkan.

Pada akhirnya, Wu Jian menyelesaikan bacaan kitab terakhirnya dan pergi mengunjungi Tetua Xi Wen, untuk meminta bantuan.

Tetua Wen,sedikit terkejut dengan permintaan Wu Jian kecil, yang menginginkan Batu meteor api merah/atau batu pelangi dan inti roh dari binatang roh tingkat 5 ke atas.

Tetua Wen menyanakan peruntukan dari dua hal yang di inginkan Wu Jian.

Dengan gamblang bocah itu menjelaskan maksud dan peruntukan kedua benda tersebut, yang akhirnya membuat Tetua Xi Wen paham dan mengatakan....

"Baiklah Jian'er!!! Paman akan mengusahakanya dalam waktu seminggu!!"

"Paman hanya ingin kembali mengingatkan!!! giatlah belajar dan berlatih!! karna semua itu kelak akan menjadi sesuatu yang tidak akan pernah kau sesali!! "ucap Tetua Wen yang di jawab dengan anggukan oleh Wu Jian.

Wu Jian pamit seusai menyampaikan keperluanya,,, Bocah itu kembali ke akademi Penempaan, dan langsung pergi ke Rumah tempa.

Di sana, Wu Jian mengusap usap pedang kayunya,,, otak bocah 12tahun itu meraba raba ke berbagai simulasi ttg pembuatan pedang pertamanya, sambil mengulas beberapa hapalan dari kitab penempaan.

"hm..... aku harus yakin!!! "

"Pedang kayu ini akan selamanya menemaniku di menapaki jalan kultivator" Wu Jian mengangkat pedang kayunya.

Sejuru kemudian,,, Wu Jian melompat ke area pinggir sungai,lalu melatih ke ahlian berpedangnya.

Wu Jian memulai dengan gerakan perlahan untuk beberapa lama.

Dia mengayunkan pedang kayunya, memutar, menebas, menusuk memutar badan sambil kembali memutar pedangnya.

Semakin lama, gerakan yang di peragakan Wu Jian semakin cepat,,, Bocah itu mengikuti hembusan angin sebagai sarana pusat dari kekuatan pedangnya.

tcah..... tcah.... syaahhh

Wu Jian mulai berkeringat, namun bocah itu semakin bersemangat dengan latihanya.

Selesai dengan pedang kayunya,,, Wu Jian melanjutkan pelatihan dengan beladirinya.

Wu Jian mempraktekan kombinasi jurus bela diri dari Pedang Biru dan sekte Ghuan yang di wariskan oleh Wu Feng dan A Yin.

Gerakanya Terlihat lemah namun selaras,tetapi,,,, bagi Tetua Kai, yang saat ini memperhatikan Wu Jian dari jauh sedari awal Wu Jian mulai berlatih....

"Jurus jurus yang mematikan!!! " gumam tetua Kai,yang kagum dengan anak dari sahabat lamanya tersebut.

Tetua Kai, bahkan larut dalam pikiranya membayangkan Wu Jian adalah sosok teman lamanya Wu Feng.

"hhhaaaaa......"Wu Jian berteriak sembari bersiap dengan sebuah pukulan yang sudah di bungkus dengan energi dan.......

BOMMM....

Wu Jian memukul sebuah batu berukuran sedang menggunakan energinya, hingga menciptakan ledakan kecil.

Tetua Kai segera tersadar dari lamunanya mendengar sebuah ledakan dari tempat Wu Jian berlatih.

"Benar benar berbakat!!! " gumam Tetua Kai.

*

*

Seminggu berlalu, dengan Wu Jian yang membiasakan diri belajar menempa yang di bimbing langsung oleh Tetua Kai.

Awalnya,, Wu Jian hanya di minta untuk mempelajari suhu api yang sesuai dan di ukur dengan kualitas bahan yang akan di jadikan senjata.

Di hari ke tiga sampai seminggu ini, barulah Wu Jian benar benar berlatih penempaan, meski hanya menggunakan bahan besi biasa.

Tetua Kai tak henti hentinya di buat takjub oleh Wu Jian.

Selain bocah itu bisa menghapal dengan cepat, namun dalam prakteknya, Wu Jian juga tak kalah bagus dari bakat menghapalnya tersebut.

Wu Jian tengah menempa sebuah pisau kecil, ketika Tetua Wen datang ke Rumah penempaan itu menemui nya dan tetua Kai.

"Salam Tetua Wen?? " Tetua Kai menyapa dan di balas salam dari Tetua Wen.

Tetua Wen tak bicara,,saudara dari Xi Zian itu lebih tertarik dgn Wu Jian yang saat ini tengah membuat sesuatu dari tempaanya, sambil memanjakan dagunya.

'Anak ini,cepat belajar' pikir Tetua Wen.

Tetua Kai yang melihat gurat kekaguman dari wajah tetua Wen, hanya dapat menarik sudut bibir, tersenyum kecil.

Wu Jian yang tak tau kalau tetua Wen saat ini berada tak jauh di belakangnya, tetap fokus pada penempaan pertamanya sebelum bocah itu akhirnya berteriak....

"Berhasillll..... hahahahaa" Bocah itu kegirangan sampai melompat lompat, karena berhasil membuat senjata pertamanya, yaitu pisau biasa dari bahan besi.

Prokkk... prokkk.... proookkk....

Dari belakang punggung Wu Jian,, Tetua Kai dan tetua Wen bertepuk tangan sambil mendekat pada Wu Jian.

"Selamat Jian'er" kedua tetua trsbt memberikan ucapan selamat pada Wu Jian atas keberhasilan pertamanya.

"Guru!? lihatlah!!! lihatlah pisau buatan ku!! " Dengan senyum khas bocah berusia 12tahun, Wu Jian memberikan pisau karya pertamanya dalam menempa.

Tetua Kai menerima pisau itu lalu memeriksanya....

"ini....?? " Tetua Kai kaget, saat tau bahwa pisau buatan muridnya yang di tempa dengan besi biasa, mampu menyimpan energi tanpa meledak seperti tempo hari.

"Tetua Wen,, ikutlah dengan ku!! dan kau juga Jian'er!! " Tetua Kai mengajak pada keduanya keluar dari rumah penempaan.

Tetua Kai kemudian melihat lihat sekitar, mencari sebuah batu yang cukup besar lalu....

Shwwoooosssss.......

Tetua Kai melemparkan pisau buatan Wu Jian tepat pada sebuah batu yang tak terlalu besar tak jauh dari ketiganya dan.....

DUAAARRRRR............

Batu trsbut hancur oleh lemparan pisau buatan Wu Jian.

Tetua Kai kemudian segera mengambil kembali pisau itu dan memeriksanya lagi.

Luar biasanya,,, tak terdapat goresan atau lecet pada bilah atau ujung tajam pisau yang belum di asah itu.

"Lihatlah Tetua Wen!!! " pisau itu di berikan pada tetua Wen, agar tetua Wen juga dapat memeriksanya.

"Luar biasa" ucap Tetua Wen, lalu keduanya menatap ke arah Wu Jian.

Wu Jian yang di tatap oleh kedua tetuanya merasa heran, bocah itu hanya bengong sambil matanya bergantian memandang dua tetua yang ada di hadapanya.

"Ada apa Guru?? tetua?? kenapa kalian memandang Jian'er seperti itu??? " tanya bocah itu yang masih merasa aneh oleh tatapan kedua tetuanya.

"mm.... Jian'er?? apa kau bisa membuat pisau yang seperti ini lagi?? " Tetua Kai membuang kesungkanan dan menanyakan kesanggupan Wu Jian.

"Bisa Guru!! " ucap Wu Jian menjawab gurunya.

"Berapa yang bisa kau buat dalam seminggu?? " tanya Guru Kai lagi.

"Itu....??? Jian'er tak tua,Guru!! tapi pasti banyak, kalo selama seminggu" tutur Wu Jian.

Mendengar muridnya memiliki kesanggupan,,, Guru Kai tersenyum, begitupun dengan Tetua Kai.

"Bagussss!!! Guru, memberi tugas pada Jian'er, selama seminggu ini,, Jian'er harus membuat pisau yang sama sebanyak banyaknya!!! bagaiman apa Jian'er sanggup?? "

"Sanggup Guru!! " tegas Wu Jian.

Tetua Kai, menghampiri Wu Jian dan memberikan sebuah kotak kayu yang tak trlalu besar pada Wu Jian.

"Jian'er,, di dalam kotak itu,trdapat dua benda yang Jian'er minta pada paman seminggu yg lalu!! " ucap Tetua Wen.

Wu Jian menerima kotak itu, lalu segera menyimpanya ke sebuah rak yang berada di rumah penempaan kemudian kembali pada Guru dan pamanya.

"Baiklah Jian'er,, waktu masih panjang!! Guru memberimu waktu istirahat sampai besok kau memulai misi yang Guru katakan tadi?! "

"Mmm...... bagaimana kalau Jian'er ikut paman ke sebuah toko bahan penempaan?? "ajak Tetua Wen.

Wu Jian langsung mengangguk senang dengan ajakan Tetua Xi, dan segera mengikutinya pergi ke sebuah toko yang di maksud oleh Tetua Wen.

________________

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeerriiiiiiuuuuuuuuuuuuuussssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuussssss Wu Jian untuk meningkatkan cara membuat penempaan

2024-04-03

1

Bambang Irawan

Bambang Irawan

mantap

2024-03-24

1

Iwan Arema

Iwan Arema

siiippp 👍🏼

2024-01-15

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menjadi Budak
3 Kebaikan Xi Zian
4 Wu Feng Muda
5 Kena Omelan
6 Feng Gege
7 Rencana A Xun
8 Kelayakan
9 Xi Yuyin
10 Qing Xue
11 Memilih Ke Ahlian
12 Sah Menjadi Murid
13 Perpustakaan
14 Karya Pertama
15 Penyampaian Guru Kai
16 Roh pedang
17 Syarat
18 Penunjukan Pemimpin
19 Persiapan
20 Bertemu Hao Chun
21 Kematian Iblis Serigala Api
22 Kakek Paman
23 Ketertarikan Kaisar Jhung
24 Izin Bertualang
25 Sibuk
26 Petualangan Di Mulai
27 Iblis Kera Putih
28 Daging Binatang Iblis
29 Iblis Harimau
30 Berkultivasi
31 Seperti Aku
32 Biksu Tao
33 Umur Biksu Tao
34 Kekaisaran Nan Zhong
35 Iblis Badak
36 Menjual Rumput Bintang
37 Pelelangan
38 Sepakat
39 Jiang Gege
40 Keributan
41 Berpisah
42 Membuat Perhitungan
43 Terbaik
44 Asal Mula Aliansi Hitam
45 Zhentian
46 Menjadi Pemberontak
47 Nan Yung
48 Di Buang
49 Sumpah Zhentian
50 Obrolan
51 Pembantaian
52 Rencana Penculikan
53 Kabar Pelelangan
54 Jebakan Makan Tuan
55 Panglima Ye
56 Iblis Betina
57 Mencegat
58 Bocah Tidak Sopan
59 Bencana Yang Di Persiapkan
60 Rupa Sejati
61 Kematian Iblis Betina
62 Kembali ke Kota Hyen
63 Terbangunya Raja Laba Laba
64 Serangan 1
65 Serangan 2
66 Serangan 3 (Mati Penasaran)
67 Serangan Tiba-Tiba
68 Pamit
69 Laut
70 Bing
71 Kedai Bing Mao
72 Bing Lao Tze
73 Membuka Jalur Penghubung
74 Makan Bersama
75 Kuda Langit
76 Hutang Taruhan
77 Badai kematian
78 Kecantikan Kedua
79 Menuai Karma
80 Selamat Tinggal
81 Lembah Jian
82 Ras Kaisar
83 Pemuda Bertopeng
84 Melamar
85 Misi
86 Malam Pengantin
87 Burung Pipit
88 Calon Ratu Benua Biru
89 Benua Hitam
90 Teratai Es
91 Calon Murid
92 Sayap Iblis
93 Ratu Api Liao Yi
94 Qian Du Shen
95 Termakan Strategi
96 Kebodohan
97 Kerisauan Biksu Tao
98 Mulut Lebih Mampu
99 Kalah Langkah
100 Ancaman Datang
101 Mengigau
102 Sial
103 Aksi Wu Feng
104 Wu Jian Vs Dan Gui
105 Kekuatan Darah Kaisar
106 Penuturan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Menjadi Budak
3
Kebaikan Xi Zian
4
Wu Feng Muda
5
Kena Omelan
6
Feng Gege
7
Rencana A Xun
8
Kelayakan
9
Xi Yuyin
10
Qing Xue
11
Memilih Ke Ahlian
12
Sah Menjadi Murid
13
Perpustakaan
14
Karya Pertama
15
Penyampaian Guru Kai
16
Roh pedang
17
Syarat
18
Penunjukan Pemimpin
19
Persiapan
20
Bertemu Hao Chun
21
Kematian Iblis Serigala Api
22
Kakek Paman
23
Ketertarikan Kaisar Jhung
24
Izin Bertualang
25
Sibuk
26
Petualangan Di Mulai
27
Iblis Kera Putih
28
Daging Binatang Iblis
29
Iblis Harimau
30
Berkultivasi
31
Seperti Aku
32
Biksu Tao
33
Umur Biksu Tao
34
Kekaisaran Nan Zhong
35
Iblis Badak
36
Menjual Rumput Bintang
37
Pelelangan
38
Sepakat
39
Jiang Gege
40
Keributan
41
Berpisah
42
Membuat Perhitungan
43
Terbaik
44
Asal Mula Aliansi Hitam
45
Zhentian
46
Menjadi Pemberontak
47
Nan Yung
48
Di Buang
49
Sumpah Zhentian
50
Obrolan
51
Pembantaian
52
Rencana Penculikan
53
Kabar Pelelangan
54
Jebakan Makan Tuan
55
Panglima Ye
56
Iblis Betina
57
Mencegat
58
Bocah Tidak Sopan
59
Bencana Yang Di Persiapkan
60
Rupa Sejati
61
Kematian Iblis Betina
62
Kembali ke Kota Hyen
63
Terbangunya Raja Laba Laba
64
Serangan 1
65
Serangan 2
66
Serangan 3 (Mati Penasaran)
67
Serangan Tiba-Tiba
68
Pamit
69
Laut
70
Bing
71
Kedai Bing Mao
72
Bing Lao Tze
73
Membuka Jalur Penghubung
74
Makan Bersama
75
Kuda Langit
76
Hutang Taruhan
77
Badai kematian
78
Kecantikan Kedua
79
Menuai Karma
80
Selamat Tinggal
81
Lembah Jian
82
Ras Kaisar
83
Pemuda Bertopeng
84
Melamar
85
Misi
86
Malam Pengantin
87
Burung Pipit
88
Calon Ratu Benua Biru
89
Benua Hitam
90
Teratai Es
91
Calon Murid
92
Sayap Iblis
93
Ratu Api Liao Yi
94
Qian Du Shen
95
Termakan Strategi
96
Kebodohan
97
Kerisauan Biksu Tao
98
Mulut Lebih Mampu
99
Kalah Langkah
100
Ancaman Datang
101
Mengigau
102
Sial
103
Aksi Wu Feng
104
Wu Jian Vs Dan Gui
105
Kekuatan Darah Kaisar
106
Penuturan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!