Kebaikan Xi Zian

Xi Zian tak langsung mengajak Wu Jian ke kediamanya,Bangsawan itu memilih mengajak Wu Jian ke rumah makan yang sebenarnya tak jauh dari kediaman keluarga Xi sendiri.

Di rumah makan, Wu Jian di persilahkan untuk memesan makanan kesukaanya, sedangkan Xi Zian hanya memesan satu teko kecil teh hangat.

Bangsawan itu hanya mengamati Wu Jian yang begitu lahap menyantap makananya, tanpa ingin mengganggu.

"Jian'er! jika kau masih lapar! pesan lah semua yang ingin kamu makan! "

"Terimakasih paman! tapi, semua ini sudah cukup,, Junior sudah merasa kenyang" jawab Wu Jian jujur.

"Baiklah,jika sudah selesai,,setelah ini kita akan menuju ke suatu tempat!? "

"kemana paman?? "

"Nanti kau pun akan tau! "

Xi Zian membayar semua tagihan pada pelayan,dengan sedikit terburu buru,Bangsawan itu mengambil kuda yang sebelumnya di titipkan pada salah satu tmpat penitipan yg ada di daerah itu.

Seperti telah di rencanakan,, ternyata Xi Zian menyiapkan dua ekor kuda.

"Jian'er,, apa kau bisa menunggang kuda?? "

"mm.... "

"Baguss,,, kau pakai kuda hitam itu!! " Xi Zian menunjuk salah satu kuda berwarna hitam pekat.

Wu Jian di atas kudanya memacu cepat mengikuti Xi Zian, yang berada di depan agar tak tertinggal jauh.

Butuh waktu beberapa jam untuk sampai pada tempat yang menjadi tujuan Xi Zian, hingga Xi Zian berhenti di sebuah rumah yang tak terlalu besar dengan bangunanya terbuat dari kayu beratap seperti jelaga kering.

"Jian'er?! inilah tempat tujuan kita? " ucap Xi Zian sambil mengikatkan kudanya.

Wu Jian tak menanggapi, dia hanya diam mengikuti Xi Zian meski dia merasa heran dengan tempat tujuan Xi Zian yang berada jauh di kedalaman hutan.

"Kamu istirahatlah!! sementara itu,,paman ingin menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu"

"mm.... " Wu Jian mengangguk.

Sementara menunggu Xi Zian kembali, Wu Jian memanfaatkan waktu menyerap energi untuk memperkuat basis kultivasi,dia juga memasuki kesadaran jiwanya dan berlatih di sana.

Untuk bisa memasuki kesadaran jiwa,setiap kultivator harus memenuhi syarat yaitu bagi mereka yang telah mengaktivkan dua belas titik dentian, juga bagi mereka yang tak memiliki sumbatan pada meridian, agar setiap energi yang di serap tak terhalang ketika masuk ke pori pori,lalu tertampung pada meridian kemudian di salurkan ke dantian.

Dan hal yang paling mendasar,bahwa kultivator itu telah mempelajari dan menguasai kekuatan jiwa.

Wu Jian telah memenuhi syarat syarat itu, artinya bocah 12 tahun itu tidak memiliki masalah apapun baik pada tubuh maupun jiwanya.

Hanya saja,kedua orang tuanya tak memberi tahu kan setiap level atau tingkatan pada kultivasi,WU Jian kecil pun yang memang tak mengerti tingkatan kultivasi, tak perduli ttg hal itu.

Xi Zian,yang selesai dengan urusanya berdiri di halaman rumah,,, pria gagah 40tahunan itu termangu merasakan energi sekitar terserap pada satu titik yang berada di dalam rumah.

"Ternyata anak itu sudah menjadi kultivator"

"Bagaimana bisa aku tak merasakan auranya?? " Xi Zian yang dalam diamnya, heran.

Xi Zian mengambil tempat duduk di bawah pohon halaman rumahnya, dan mengamati Wu Jian melalui persepsinya.

"aaaa..????? " mulut Xi Zian terbuka, dia sangat terkejut dengan hal yang saat ini dia ketahui ttg kultivasi Wu Jian.

"Gleuk... " Xi Zian di paksa menelan ludahnya.

"Bocah ini??? apa dia di berkati?? " Xi Zian masih penasaran dan kembali mengamati Wu Jian, dengan lebih tenang hingga tak terasa,Xi Zian melakukanya sampai malam hari.

____________

Malam berganti pagi,dgn Wu Jian yang kini masih terlelap tidur di atas ranjang nya, setelah menyelesaikan pelatihanya hingga larut malam.

Xi Zian berdiri di samping Bocah yang telah di belinya dari pasar budak, menatap lekat wajah Bocah 12th tersebut,dengan membawa semangkuk bubur di salah satu tangannya.

"Semoga aku tidak salah memilih anak ini untuk membantuku,, haiihhh" Xi Zian berharap pada Wu Jian kecil.

"Hoooaaaammmmm......selamat pagi ayaaahhh??? selamat pagi ibuuuu?" dengan wajah lusuh khas bocah baru bangun tidur,jejak air lahar dari mulut yang mengalir, juga mata yang belum terbuka sempurna.

Wu Jian menguap sambil mengucapkan salam pagi pada kedua orang tuanya yang biasa dia lakukan setiap hari.

"Selamat pagi Jian'er? " Sahut Xi Zian.

Mendengar suara yang bukanlah ayahnya, Wu Jian membuka paksa salah satu matanya.

"eee.....??? " Wu Jian berfikir sejenak.

"Paman Xi???? "Wu Jian langsung tersadar sepenuhnya,karna di kagetkan oleh Xi Zian yang dia kira sebagai ayahnya.Wu Jian lupa bahwa dirinya berada di kediaman Xi Zian.

" Bersihkan dirimu!! lalu makanlah sarapan ini! setelah itu,paman akan menunggumu di halaman depan"Xi Zian menyuruh Wu Jian mandi.

"mmm.... baik paman" Wu Jian pun bergegas melakukan apa yang di perintahkan Xi Zian, lalu segera dia memanfaatkan waktunya.

Sambil menunggu Wu Jian selesai membersihkan diri,Xi Zian mengisi waktu untuk melatih ke ahlian berpedangnya,sebagai sarana olahraga di pagi hari.

"Apa kau sudah selesai?? "Xi Zian menghentikan latihan ringannya,setelah melihat Wu Jian keluar dari Rumah.

" sudah paman!! terimakasih!!?? "ucap Wu Jian sambil memangkupkan tangan.

" Mari duduk di sebalah sana, Jian'er!!"ajak Xi Zian menunjuk kursi kayu yang berada di bawah pohon.

"Jian'er?? paman melihat kau selalu membawa pedang kayu itu bersamamu?? apa itu dri orang tuamu?? " Xi Zian memulai obrolan dengan bocah 12tahun itu.

Mendengar Xi Zian menyinggung pedang kayunya, Wu Jian mengambil pedang kayu dari punggungnya itu, lalu dia letakan di paha serta mengusap usapnya.

"Ya paman!! pedang kayu ini adalah pemberian ayahku" jawab Wu Jian dgn polos.

"lalu?? apa ada hal lain yang ayahmu berikan sebagai bekal? " lanjut Xi Zian penasaran.

"Tidak ada paman!! hanya pedang kayu ini saja sebagai bekal perjalananku dari ayah! " tukas Wu Jian.

"Perjalanan?? "Xi Zian makin penasaran.

" Benar paman!! Jian'er sebenarnya tengah melakukan perjalanan ke sekte pedang biru"

Deggghhhh........

Xi Zian tersntak, Mendengar penuturan dari bocah 12tahun, yang hendak pergi ke sekte pedang biru,yang bahkan jaraknya sangat jauh dari tempatnya saat ini.

"ada apa, paman?? " Wu Jian melihat wajah terkejut Xi Zian dan bocah itu merasa heran.

"Jian'er?? apa kau tahu seberapa jauh sekte pedang biru itu?? " tanya Xi Zian.

"Mm... tidak paman" jawab Wu Jian sambil menggeleng.

"haissss...... lalu apa yang menjadi tujuanmu pergi kesana?? " lanjut Xi Zian.

"Jian'er hanya di minta untuk mewakili ayah dan ibu menjadi bagian dari sekte pedang biru, paman! "

"Siapa nama ayah dan ibumu, jian'er?" Xi Zian semakin penasaran sekaligus heran dengan pikiran kedua orang tua Wu Jian, mereka begitu yakin dengan putranya hingga membiarkanya pergi ke tempat yang sangat jauh, tanpa memikirkan resiko dan bahaya yang akan di hadapi bocah 12tahun itu.

"Nama ayahku Wu Feng dan ibuku adalah A Yin, paman! "dengan masih mengusap pedang kayunya, Wu Jian yang polos mengatakan nama kedua orang tuanya.

Deggggggg................

Sementara,,,Xi Zian lebih tersentak lagi, mengetahui identitas kedua orang tua dari Wu Jian.

Xi Zian berusaha untuk bersikap biasa di hadapan Wu Jian, agar bocah itu tak melihat bagaimana ekspresinya ketika bocah itu menyebutkan nama kedua orang tuanya.

"haissss,,,,,ternyata alam ini begitu sempit" gumam Xi Zian sambil memggelengkan kepalanya.

"Dasar kultivator gila!!! bahkan pada putramu kau tega membiarkanya menempuh perjalanan yang begitu jauh sendirian?? " Xi Zian mengumpati Wu Feng ayah Wu Jian, yang ternyata Xi Zian mengenal ayah dari Wu Jian tersebut.

"heheheeee,,, kali ini, aku akan membuatmu kesal, saudaraku!!! lihat saja!!! " terbesit di pikiran Xi Zian sebuah rencana.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuutttttt

2024-04-02

2

Bambang Irawan

Bambang Irawan

mulai menarik

2024-03-24

0

Ayahnya putra fajar ㊍㊍

Ayahnya putra fajar ㊍㊍

ternyata temennya orang tua

2024-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menjadi Budak
3 Kebaikan Xi Zian
4 Wu Feng Muda
5 Kena Omelan
6 Feng Gege
7 Rencana A Xun
8 Kelayakan
9 Xi Yuyin
10 Qing Xue
11 Memilih Ke Ahlian
12 Sah Menjadi Murid
13 Perpustakaan
14 Karya Pertama
15 Penyampaian Guru Kai
16 Roh pedang
17 Syarat
18 Penunjukan Pemimpin
19 Persiapan
20 Bertemu Hao Chun
21 Kematian Iblis Serigala Api
22 Kakek Paman
23 Ketertarikan Kaisar Jhung
24 Izin Bertualang
25 Sibuk
26 Petualangan Di Mulai
27 Iblis Kera Putih
28 Daging Binatang Iblis
29 Iblis Harimau
30 Berkultivasi
31 Seperti Aku
32 Biksu Tao
33 Umur Biksu Tao
34 Kekaisaran Nan Zhong
35 Iblis Badak
36 Menjual Rumput Bintang
37 Pelelangan
38 Sepakat
39 Jiang Gege
40 Keributan
41 Berpisah
42 Membuat Perhitungan
43 Terbaik
44 Asal Mula Aliansi Hitam
45 Zhentian
46 Menjadi Pemberontak
47 Nan Yung
48 Di Buang
49 Sumpah Zhentian
50 Obrolan
51 Pembantaian
52 Rencana Penculikan
53 Kabar Pelelangan
54 Jebakan Makan Tuan
55 Panglima Ye
56 Iblis Betina
57 Mencegat
58 Bocah Tidak Sopan
59 Bencana Yang Di Persiapkan
60 Rupa Sejati
61 Kematian Iblis Betina
62 Kembali ke Kota Hyen
63 Terbangunya Raja Laba Laba
64 Serangan 1
65 Serangan 2
66 Serangan 3 (Mati Penasaran)
67 Serangan Tiba-Tiba
68 Pamit
69 Laut
70 Bing
71 Kedai Bing Mao
72 Bing Lao Tze
73 Membuka Jalur Penghubung
74 Makan Bersama
75 Kuda Langit
76 Hutang Taruhan
77 Badai kematian
78 Kecantikan Kedua
79 Menuai Karma
80 Selamat Tinggal
81 Lembah Jian
82 Ras Kaisar
83 Pemuda Bertopeng
84 Melamar
85 Misi
86 Malam Pengantin
87 Burung Pipit
88 Calon Ratu Benua Biru
89 Benua Hitam
90 Teratai Es
91 Calon Murid
92 Sayap Iblis
93 Ratu Api Liao Yi
94 Qian Du Shen
95 Termakan Strategi
96 Kebodohan
97 Kerisauan Biksu Tao
98 Mulut Lebih Mampu
99 Kalah Langkah
100 Ancaman Datang
101 Mengigau
102 Sial
103 Aksi Wu Feng
104 Wu Jian Vs Dan Gui
105 Kekuatan Darah Kaisar
106 Penuturan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Menjadi Budak
3
Kebaikan Xi Zian
4
Wu Feng Muda
5
Kena Omelan
6
Feng Gege
7
Rencana A Xun
8
Kelayakan
9
Xi Yuyin
10
Qing Xue
11
Memilih Ke Ahlian
12
Sah Menjadi Murid
13
Perpustakaan
14
Karya Pertama
15
Penyampaian Guru Kai
16
Roh pedang
17
Syarat
18
Penunjukan Pemimpin
19
Persiapan
20
Bertemu Hao Chun
21
Kematian Iblis Serigala Api
22
Kakek Paman
23
Ketertarikan Kaisar Jhung
24
Izin Bertualang
25
Sibuk
26
Petualangan Di Mulai
27
Iblis Kera Putih
28
Daging Binatang Iblis
29
Iblis Harimau
30
Berkultivasi
31
Seperti Aku
32
Biksu Tao
33
Umur Biksu Tao
34
Kekaisaran Nan Zhong
35
Iblis Badak
36
Menjual Rumput Bintang
37
Pelelangan
38
Sepakat
39
Jiang Gege
40
Keributan
41
Berpisah
42
Membuat Perhitungan
43
Terbaik
44
Asal Mula Aliansi Hitam
45
Zhentian
46
Menjadi Pemberontak
47
Nan Yung
48
Di Buang
49
Sumpah Zhentian
50
Obrolan
51
Pembantaian
52
Rencana Penculikan
53
Kabar Pelelangan
54
Jebakan Makan Tuan
55
Panglima Ye
56
Iblis Betina
57
Mencegat
58
Bocah Tidak Sopan
59
Bencana Yang Di Persiapkan
60
Rupa Sejati
61
Kematian Iblis Betina
62
Kembali ke Kota Hyen
63
Terbangunya Raja Laba Laba
64
Serangan 1
65
Serangan 2
66
Serangan 3 (Mati Penasaran)
67
Serangan Tiba-Tiba
68
Pamit
69
Laut
70
Bing
71
Kedai Bing Mao
72
Bing Lao Tze
73
Membuka Jalur Penghubung
74
Makan Bersama
75
Kuda Langit
76
Hutang Taruhan
77
Badai kematian
78
Kecantikan Kedua
79
Menuai Karma
80
Selamat Tinggal
81
Lembah Jian
82
Ras Kaisar
83
Pemuda Bertopeng
84
Melamar
85
Misi
86
Malam Pengantin
87
Burung Pipit
88
Calon Ratu Benua Biru
89
Benua Hitam
90
Teratai Es
91
Calon Murid
92
Sayap Iblis
93
Ratu Api Liao Yi
94
Qian Du Shen
95
Termakan Strategi
96
Kebodohan
97
Kerisauan Biksu Tao
98
Mulut Lebih Mampu
99
Kalah Langkah
100
Ancaman Datang
101
Mengigau
102
Sial
103
Aksi Wu Feng
104
Wu Jian Vs Dan Gui
105
Kekuatan Darah Kaisar
106
Penuturan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!