19. Penemuan baru

Disaat semua orang tertawa, seorang pria datang menghampiri tempat Glorva dan penguji perempuan tersebut berada.

"Biar aku yang mengambil alih disini, kau sudah membuat keributan" Marah pria tersebut.

Penguji perempuan kini merasa bersalah, ia menundukkan kepalanya dan pergi dari sana, semua peserta pun ikut menutup mulut mereka.

"Perkenalkan semuanya, saya adalah Preton Dismith, ahli peracik di Akademi Ini" Ujarnya memperkenalkan diri, "Untuk menangani ini, saya akan menguji langsung obat yang telah di buat oleh peserta atas nama Glorva Dirvanda, untuk kalian yang telah menertawakannya tadi, mari perhatikan sejenak, kita akan uji bersama" Ujarnya mengajak semua peserta yang ada untuk memperhatikannya.

Preton adalah orang yang sangat ahli dalam meracik, ia sudah mempelajari bidang ini selama 40 tahun hidupnya, dan kini ia ditugaskan sebagai penanggung jawab dalam seleksi meracik obat. Keributan yang dihasilkan oleh juniornya tadi membuatnya harus turun tangan, disamping itu ia juga penasaran dengan racikan obat yang baru pertamanya ia lihat.

Semua peserta mulai memperhatikannya, Preton mengaktifkan sihir monitor agar semua peserta yang ada di ruangan dapat melihat dengan jelas, begitu juga dengan para tamu yang menonton diluar ruangan, mereka juga menonton menggunakan monitor sihir.

Preton mengangkat obat padat yang berbentuk lingkaran kecil, obat tersebut berwarna putih dan bertekstur, baru kali ini ia melihat bentuk obat yang seperti ini. Semua orang yang menonton kini melihat jelas obat kecil tersebut di monitor sihir, banyak yang berbisik bisik karna belum pernah melihat jenis obat tersebut.

"Eirla, kau tau jenis obat itu? Tanya Wivon yang mendapati tempat disamping Eirla.

Eirla menggeleng, "Aku juga pertama kali melihat bentuk obat yang seperti itu" Jawabnya yang juga kebingungan.

Wivon kemudian mencolek Nean yang ada didepannya, "Kau tau ob-"

"Tidak tau, jangan bertanya padaku" Jawab Nean cepat sebelum Wivon selesai dengan pertanyaannya.

Preton kemudian meneliti kandungan yang ada pada obat tersebut dengan sihirnya, setelah selesai ia memasang wajah kagumnya, kemudian menyoroti dirinya dimonitor sihir.

"Huah jantung ku seperti akan copot, apakah ia akan menunjukan obatku pada seluruh penonton seperti itu, bagaimana kalau aku benar benar gagal" Batin Glorva yang khawatir, ia terus mengamati Preton.

"Baiklah aku akan menjelaskannya pada kalian semua, ini penemuan baru" Ujar Preton yang membuat semua penonton ricuh.

Jantung Glorva benar benar berhenti, ''Kumohon, aku ingin menghilang dari sini" Batinnya, ia memejamkan matanya tak sanggup melihat sekitarnya karna malu.

"Berat benda ini sekitar 500 Mg dimana ini adalah dosis untuk obat orang dewasa, kandungan yang ada pada obat ini berupa tanaman Cinchora Succirubra dimana tanaman ini memiliki manfaat sebagai anti piretik, obat ini memiliki metabolit utama asetanilida pada manusia, saya akan menguji dan akan menjadikan obat ini sebagai bahan penelitian" Jelasnya, seisi ruangan memberikan tepuk tangan yang meriah, begitu pula dengan para tamu yang menonton.

"Dia terlalu jenius bukan" Tawa Arnold pada Deus yang duduk disampingnya.

"Ya, anda benar, dia anak muda yang jenius" Jawab Deus sambil memamerkan senyum smirknya.

"Ini adalah penemuan baru untuk mengembangkan jenis obat yang ada, seperti yang kita tau, obat obatan yang ada saat ini adalah sejenis ramuan yang mungkin akan pahit kalau kita meminumnya, tapi saya belum mengetahui cara konsumsi obat ini, bisakah anda memberikan penjelasannya?" Tanya Preton pada Glorva, kemudian monitor sihir mengarah pada Glorva. Glorva reflek membuka matanya yang sedari tadi terpejam.

"Ah, s-ebelumnya, nama obat ini adalah Paracetamol, kebetulan saya mengenali satu bahan tumbuhan yang tersedia disini yaitu tanaman Cinchora, saya kemudian mengekstraknya dan mencetaknya dengan dosis tertentu agar semua orang lebih mudah mengkonsumsinya, yaitu dengan ditelan saja" Jelas Glorva yang berusaha percaya diri, suara tepuk tangan kembali meriuhkan Seisi ruangan, begitu juga dengan para tamu yang hadir, mereka tampak kagum dengan racikan obat yang dibuat oleh Glorva.

"Ini berbeda dengan ramuan obat dimana kita harus meneguk satu botol untuk mengkonsumsinya, obat yang diracik oleh peserta atas nama Glorva menjadi sebuah penemuan baru dan saya akan menempatkan obat ini dijenis obat demam, saya akan menguji obat ini terlebih dahulu, setelah obat ini dinilai aman, saya akan memproduksi obat ini dengan bantuan Glorva" Ujar Preton lagi.

Kemudian seorang wanita berlari mendekati Preton dengan membawa segulung kertas yang berisikan nilai para peserta.

"Dan karna seleksi meracik obat sudah selesai melakukan penilaian, maka saya umumkan secara langsung, semua peserta yang ada disini berhasil lolos, harap untuk berkumpul diaula akademi sekarang, sekian terimakasih" Lanjutnya lagi dan membuat seisi ruangan kembali heboh, monitor sihir pun telah di nonaktifkan sehingga Glorva bisa bernafas dengan lega.

"Bodoh sekali aku, kenapa aku baru tau kalau yang mereka semua buat adalah ramuan, bukankah obat dan ramuan itu berbeda, atau aku yang terlalu bodoh?" Teriak Glorva menyesal, ia baru memperhatikan semua racikan yang telah dibuat oleh para peserta.

"Pantas saja dimeja ada botol ramuan, aku malah membuat obat tablet" dumbelnya lagi. Setelah semua orang keluar dari lab, Glorva masih ada disana mengeluarkan uneg uneg dihatinya.

"Apakah itu sebuah kesalahan?" Tanya seseorang yang mengagetkan Glorva.

"Nean? Aku kira dia sudah ke aula" Batin Gorva, ia tiba tiba merasa canggung.

"M-maksudmu?"

Nean menghela nafas, "Kenapa kau seperti menyesal setelah memamerkan semua keahlianmu, kau bertingkah seolah kau tidak tau apa apa tentang dunia ini, bukankah sikapmu mencurigakan?" Tanya Nean dengan aura intimidasinya.

"Astaga apakah aku terlalu terang terangan menunjukan ketidak tahuanku tentang dunia ini?, jangan sampai identitas ku yang berasal dari dunia lain akan ketahuan" Panik Glorva, pasalnya ia memang belum banyak mengetahui tentang dunia ini, terlebih lagi ia menghabiskan waktunya dihutan untuk berlatih bersama Jidante.

"Aaah ha ha haha, tidak mungkin aku tidak tau ha ha" Tawa Glorva canggung, "Ah kita harus cepat pergi ke aula, ayo!" Ajaknya mengalihkan keadaan, ia kemudia menarik lengan Nean dan berlari menuju Aula Akademi.

"Dia sangat mencurigakan, aku harus hati hati karna paman pasti memerintahkan mata mata untuk mengawasi ku" Batin Nean yang hanya diam saat tangannya ditarik oleh Glorva.

Saat tiba diaula, Nean melepaskan tangannya, lalu pergi begitu saja meninggalkan Glorva.

"Sikap kasarnya harus dirubah" Kesal Glorva yang melihat kepergian Nean.

Semua perhatian peserta kini terfokus kan oleh seorang pria paruh baya yang berdiri di panggung Aula.

"Ho ho selamat untuk para peserta yang sudah berhasil lolos seleksi" Ujarnya sambil tersenyum lebar.

"Perkenalkan saya adalah Den Feash, penanggung jawab Akademi Chandel, saya dengan bangga menyambut kalian semua sebagai calon siswa baru kami" Lanjutnya, lalu suara tepuk tangan memenuhi aula.

"Tahun ini saya melihat banyak siswa berbakat yang berhasil lolos, tapi itu bukan berarti kalian akan diperlakukan istimewa, diakademi ini semua setara, jadi saya harap tidak ada yang meninggikan dirinya hanya karna berasal dari keluarga bangsawan, fokuslah terhadap skill kalian" Jelas Den Feash.

"Saya akan memberikan kalian waktu 3 hari untuk menyiapkan diri dan barang barang kalian, karna selama 3 tahun diakademi, kalian akan tinggal diasrama yang sudah disediaka" Lanjutnya lagi.

"Baiklah kalau begitu, seleksi hari ini berakhir dan sampai bertemu tiga hari kedepan" Ujarnya mengakhiri.

Semua peserta mulai membubarkan diri mereka, saat Glorva akan keluar dari aula, Preton menahannya dan mengajaknya kesuatu tempat. Wivon yang melihat tersebut diam diam mengikuti mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!