Mulai Berbicara

Setelah hari itu, hari di mana kenyataan pahit harus diterima oleh Razka. Kini ia menjalani harinya dengan lebih menjadi seorang pendiam. Tak banyak bicara, ia hanya fokus pada bisnis yang sedang dirintisnya itu. Semakin lama restauran miliknya semakin ramai pengunjung apalagi setiap akhir pekan pengunjung akan sangat ramai bahkan hampir tengah malam. Membuat para pekerja di restauran tersebut harus lembur hingga larut malam.

Kebanyakan para pekerja yang dipekerjakan Razka adalah orang-orang yang mengalami kesulitan ekonomi dalam hidupnya yang ia jumpai dulu saat ia berjualan keliling. Ia sengaja menarik mereka bekerja di tempatnya karna selain ingin menolong mereka dalam memperbaiki hidup juga dapat dipastikan orang-orang seperti itu akan Setia kepada mereka yang dianggap berjasa dalam hidup oleh mereka.

Loyalitas mereka tinggi. Kinerja mereka pun tidak diragukan lagi, mereka bekerja dengan maksimal di setiap waktu. Setidaknya itulah yang dikatakan Paman Max dahulu di saat ia bingung akan merekrut orang seperti apa untuk ia pekerjaan di restauran miliknya itu.

Sekarang ucapan Paman Max memang benar orang-orang seperti itu merasa tertolong kehidupannya setelah Razka mempekerjakan mereka di sana dengan pendapatan yang tidak sedikit menurut mereka. Terbukti dari semangat yang mereka tunjukkan ketika mereka harus terus bekerja hingga larut malam karena pengunjung terus berdatangan.

Meski Razka kini menjadi orang yang begitu dingin dalam bersikap namun ia selalu menggunakan hatinya saat menghadapi masalah-masalah yang ada. Ia hanya belum bisa menerima sikap semua orang yang menyembunyikan kenyataan tentang orang tuanya. Kenapa semua orang merahasiakan hal sebesar ini darinya. Apakah ia masih terlalu lemah untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya? 

Seperti hari ini, pagi hari yang begitu cerah matahari mulai merangkak naik menampakkan dirinya kepada setiap insan yang mendamba kehadirannya. Seorang pemuda termenung di teras rumah sederhana miliknya.

Rumah yang tak ingin ditinggalkannya meski kini ia sudah bisa untuk mengambil cicilan rumah yang lebih baik dari rumahnya saat ini. Namun ia enggan untuk melakukan itu. Menurutnya itu hanya akan menghambur-hamburkan uang saja.

Untuk apa mencari yang besar dan mewah sementara di tempat sederhana saja kita bisa mendapatkan kedamaian dalam hidup. Begitu pikirnya. Tapi kini rumah itu terasa sepi dingin dan tidak senyaman dulu.

Sejak kepulangannya dari pemakaman itu ia tidak banyak berinteraksi dengan sang Nenek. Hal itu membuat sang Nenek merasa asing di rumah tersebut dan asing dengan Cucunya sendiri. Namun ia sadar ini semua adalah kesalahannya yang menyembunyikan kenyataan yang seharusnya diketahui oleh Razka sejak dari dulu. Karena alasan tertentulah Neneknya baru memberi tahukan hal tersebut kepada Razka. Bukan tanpa alasan.

Saat ini ia tengah memandangi Cucunya yang termenung di teras rumah tersebut. Ingin sekali ia menghampiri Cucunya itu dan berbicara dari hati ke hati. Namun ia ragu, Razka akan menolak kehadirannya seperti yang sudah-sudah. Ini sudah hampir dua bulan ia tak berbicara dengan Nenek. Bukan tak ingin Razka berbicara dengan Nenek, sebenarnya ia tak tega melakukan itu namun ia masih kecewa dengan sikap sang Nenek yang menyembunyikan kenyataan tentang kedua orang tuanya. Padahal sejak dulu dia selalu menanyakan hal tersebut kepada sang Nenek. 

"Nak. Apa kau masih tak ingin berbicara dengan Nenek? Lihatlah Nenek sudah renta, dan Nenek tidak tahu akan sampai kapan umur Nenek dapat melihat Cucu kesayangan Nenek yang kini terasa asing dalam hidup Nenek. Maafkan Nenekmu ini."

Pada akhirnya Nenek memberanikan diri menghampiri Razka dan berbicara kepadanya. Razka memejamkan matanya menahan suatu gejolak dalam hatinya. Kemudian ia berbalik menatap tubuh renta sang Nenek yang sudah hampir dua bulan ini ia asingkan. Ia mulai melangkahkan kakinya mendekati sang Nenek lalu menjatuhkan dirinya dalam pelukan sang Nenek. Nenek menyambutnya dengan pelukan hangat rasanya sudah lama sekali ia tidak merasakan pelukan hangat ini. Nenek menitikan air matanya sambil mengusap punggung Razka dengan penuh kasih sayang. Membuat Razka meneteskan air mata namun segera di usapnya. Ia melepaskan pelukannya menuntun sang Nenek untuk duduk di bangku teras rumah tersebut. Sementara dirinya duduk di lantai merengkuh lutut renta sang Nenek. Nenek mengelus kepalanya dengan sayang. Ia akan mulai berbicara.

"Kau tahu sayang. Ayahmu adalah seorang pengusaha hebat. Perusahaan yang dia pimpin memiliki cabang di berbagai kota. Siapa yang tak mengenal Radika Pratama semua orang mengenalnya sayang, baik dari kalangan atas maupun bawah. Karna Ayahmu adalah seorang yang baik yang bekerja dengan hatinya. Ia dan Ibumu selalu membantu mereka yang terlihat kesulitan dalam hidup. Karna kebaikannya ia mendapatkan orang-orang yang setia bekerja kepadanya seperti orang yang saat ini membantumu selama ini. Kau tau siapa Max dan Toni? Mereka adalah salah satu orang kepercayaan Ayahmu Nak. Loyalitas mereka tidak diragukan lagi mendengar kau kembali mereka meninggalkan pekerjaan mereka demi untuk membangkitkan Tuan mereka kembali sayang. Yaitu adalah kau Nak. Razka Pratama yang sesungguhnya adalah seorang Tuan Muda dalam keluarga besar Pratama." 

Nenek mulai menceritakan tentang kedua orang tau Razka. Razka mendongak menatap netra hitam sang Nenek tidak ada kebohongan di dalam sana, hanya ada kesungguhan yang terlihat di dalamnya. Nenek menghentikan tangannya mengusap kepala Razka saat Razka mendongakkan kepalanya menatap kepadanya. Ia menatap sang Cucu dengan lembut memancarkan kasih sayang tak terbatas untuknya. Nenek menghembuskan nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kau tahu gedung tinggi di pusat kota di sana?" 

Nenek menunjuk ke sebuah arah dimana pusat kota berada, Razka mengikuti arah yang ditunjuk sang Nenek lalu mengangguk mengerti.

"Itu adalah perusahaan milik Ayahmu yang seharusnya kaulah yang menggantikannya duduk di sana sebagai pemimpin. Bukan dia."

Razka tersentak, ia tahu gedung itu adalah milik Pratama grup namun ia tak menyangka jika itu adalah perusahaan milik Ayahnya yang berarti adalah miliknya. 

"Tapi kenapa Nenek merahasiakan ini semua dariku Nek? Kenapa Nenek tidak memberitahuku tentang mereka Nek? Apa aku tidak berhak tahu tentang mereka Nek?" 

Tanya Razka, pertanyaan inilah yang ingin ditanyakannya sejak kepulangan mereka dari pemakaman itu.

"Bukan seperti itu sayang, Nenek melakukannya untuk kebaikanmu untuk mempertahankan hidupmu sayang. Jika Nenek memberitahukan semua ini kepadamu dari dulu Nenek khawatir kau akan mencari tau keberadaan mereka dan itu membuat Nenek takut mereka yang mengincarmu akan menemukan keberadaan kita saat itu. Untuk itu Nenek merahasiakan ini darimu. Karena saat itu Nenek masih harus bersembunyi dari pengejaran orang orang yang ingin mengambilmu dari Nenek." 

Nenek membelai wajah Razka lembut.

"Dan Nenek tidak akan membiarkan mereka mengambilmu dari Nenek. Maka dari itu Nenek membawamu bersembunyi di tempat ini sampai Max menemukan keberadaan kita saat usiamu 10 tahun waktu itu kau ingat?"

Ucap Nenek menatap netra hitam milik Razka, Razka mengangguk. Ia sangat ingat jelas saat itu.

"Dengan kedatangan Max Nenek mempunyai harapan baru, harapan besar Nenek menjadikanmu seorang yang kuat dan membantumu menemukan jalanmu sendiri. Seiring berjalannya waktu kau sangat mirip dengan mendiang Ayahmu, kau penuh semangat dan pantang menyerah persis seperti Ayahmu waktu muda dulu."

Kata Nenek tersenyum menatap lekat wajah Razka, Razka masih setia mendengarkan. Nenek membelai wajah Razka dan mendongakkannya ke atas.

"Lihatlah wajah ini. Wajah ini persis seperti Ayahmu jika kau ingin mengetahui seperti apa wajah Ayahmu maka bercerminlah di sana kau dapat melihat pantulan wajah Ayahmu"

Nenek tersenyum masih setia memegang wajah Razka, dan Razka pun tersenyum mendengar penuturan sang Nenek.

"Benarkah Nek? Aku mirip ayahku? Lalu bagaimana rupa Ibuku Nek? Apa ada sesuatu yang ku ambil darinya?"

Razka masih menatap dengan mata yang berbinar sekarang ia akan mengenali kedua orang tuanya.

"Yaahhh. Titik hitam pada matamu itu adalah milik Ibumu. Kau mendapatkannya dari Ibumu. Persis seperti mata ibumu. Sebenarnya kau memiliki seorang adik perempuan dan wajahnya mirip sekali wajah Ibumu Nak. Tapi entah di mana ia saat ini berada. Nenek tidak tau."

Raut wajah Nenek kembali murung mengingat satu Cucunya tak dapat ia bawa pergi karena ditahan oleh mereka. Razka terkejut menerima kenyataan baru bahwa ia memiliki seorang adik. Ia bertanya dengan semangat.

"Kenapa Nenek tidak membawanya ikut bersama kita? Dan siapa yang menahannya Nek?"

Ia tidak tau alasan apa yang membuat sang Nenek melakukan hal tersebut.

"Saat Nenek pergi dari rumah itu mereka menahan adikmu katanya sebagai jaminan untuk mereka karena kau adalah sebuah ancaman untuk mereka. Untuk itu setelah kita pergi dari sana mereka mengirim orang untuk menculik dan membunuhmu."

Nenek terdengar geram menahan amarah yang membuncah dalam dirinya. Razka hampir saja tidak mempercayai itu semua jika saja ia mendengarnya dari orang lain.

"Bisakah Nenek ceritakan kejadian itu kepadaku Nek? Nenek harus percaya aku akan kuat mendengarnya. Aku ingin mengetahui yang sebenarnya terjadi Nek? Agar aku tidak ragu dalam mengambil langkah." 

Ia berkata dengan yakin meminta sang Nenek menceritakan kejadian beberapa tahun lalu. Nenek mengangguk mengerti mungkin sudah saatnya Razka mengetahui semuanya.

"Baiklah. Akan Nenek ceritakan semuanya kepadamu. Setelah ini kau harus siap dengan kemungkinan yang akan terjadi ke depannya. Apa kau sudah siap menerima semua ini?"

Tanya Nenek sebelum memulai bercerita... Razka mengangguk dia sudah sangat siap untuk menerima semuanya.

"Razka siap Nek, ceritakanlah! Semuanya!"

Dan mulailah Nenek menceritakan kejadian 20 tahun silam.

Terpopuler

Comments

Ardika Zuuly Rahmadani

Ardika Zuuly Rahmadani

emil pasti adiknya razka

2021-07-19

2

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

pasti adiknya itu emilia

2021-01-19

1

ᥫ᭡𝐚𝐧𝐭𝐢𝐚🧸

ᥫ᭡𝐚𝐧𝐭𝐢𝐚🧸

semangat razka...eh bentar dulu jangan² adiknya razka itu Emil ya....

2020-10-25

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Pagi Hari
3 Kampus
4 Seperti Biasa
5 Emilia
6 Dua Tahun Lalu
7 Emilia II
8 Luna
9 Kelulusan
10 Awal Baru
11 Paman Toni
12 Kenyataan
13 Mulai Berbicara
14 20 Tahun Silam
15 Tragedi 20 Tahun Silam
16 20 Tahun Silam Kedatangan Seseorang
17 20 Tahun Silam Ketamakan
18 20 Tahun Silam Niat Terselubung
19 Sebuah Kebenaran
20 Pertemuan
21 Paman Max
22 Paman Max Pencarian
23 Paman Max Menemukan
24 Paman Max Kembali
25 Paman Max Kejadian Tak Terduga
26 Kedatangan Razka
27 Hilang
28 Mencari Emil
29 Menemukan
30 Haru
31 Bertemu Nenek
32 Emil Dan Paman Max
33 Rumah Baru
34 Mengunjungi Ayah Dan Ibu
35 Rindu
36 Drama
37 Rencana
38 Rencana Berjalan
39 Pembalasan
40 Dibuang
41 Alasan
42 Berita
43 Konferensi Pers
44 Kejutan Kecil
45 Anak Adalah Cerminan Orang Tua
46 Pertemuan
47 Siapa?
48 Sebuah Teka-Teki
49 Siapa Mereka???
50 Tamu Tak Diundang
51 Mulai Pendekatan
52 Penolakan
53 Usaha Razka
54 Siapa Atmaja?
55 Diterima
56 Janji Ayah
57 Menunaikan Janji Ayah
58 Hari Bahagia Mia
59 Kejutan Untuk Hendi
60 Sony Atmaja
61 Peristiwa Berdarah
62 Mengembalikan Pada Pemiliknya
63 Asisten Pribadi Hendi
64 Melamar Aisyah
65 Kehilangan
66 Mencari Jejak Aisyah
67 Sebuah Undangan
68 Memenuhi Undangan
69 Niat Terselubung Nyonya Quin
70 Terpesona
71 Melebihi Manisnya Madu
72 Keharuan
73 Hari Yang Dinanti
74 Janji Dihadapan Tuhan
75 Mendekatkan Diri
76 Permintaan Kecil Aisyah
77 Malam Perpisahan
78 Kedatangan Subroto
79 Sisi Lain Aisyah
80 Luna Lagi
81 Rasa Cemas Dan Amarah
82 Siap Menjadi Makmum
83 Segala Rasa
84 Malam Mendebarkan
85 Malam Mendebarkan II
86 Mencoba Menerima
87 Dua Gadis Misterius
88 Mengungkap Misteri
89 Tabir Masa Lalu
90 Tabir Masa Lalu II
91 Tabir Masa Lalu III
92 Tabir Masa Lalu IV
93 Tabir Masa Lalu V
94 Kasih Sayang
95 Kemesraan
96 Keluarga Harmonis
97 Mengunjungi Restauran
98 Rencana Kunjungan
99 Awal Pertemuan Aisyah dan Razka
100 Pembalasan Kedua
101 Panik
102 Kencan
103 Aisyah
104 Aisyah II
105 Aisyah III
106 Honeymoon
107 Cerita
108 Waktu Berdua
109 Sebuah Kisah Lama
110 Visual Tokoh Dalam Cerita
111 Kisah Kelam Masa Lalu
112 Sekolah
113 Bullying
114 Orang Misterius
115 Acara Sekolah
116 Sesuatu Terjadi
117 Terjadi Lagi
118 Menjemput Aisyah
119 Keadaan Aisyah
120 Siapa Lagi?
121 Dia Lagi?
122 Deri
123 Ketakutan Aisyah
124 Kekeluargaan
125 Bulan Madu Lagi
126 Kakek Juna
127 Perasaan Aneh
128 Pertemuan II
129 Pertemuan III
130 Pertemuan IV
131 Pertemuan V
132 Benang Tipis
133 Merelakan Dan Menerima
134 Malam Hangat
135 Ngidam
136 Ketakutan
137 Kejutan
138 Ayah
139 Orang Asing
140 Orang Asing II
141 Bertemu Ibu
142 Keputusan
143 Keputusan Emilia
144 Masa Lalu Rendy Dan Sasha
145 Luka Lama
146 Luka Lama II
147 Mencoba Menerima
148 Semua Demi...
149 Semua Demi... II
150 Dia Alasanku...
151 Dia Alasanku... II
152 Dia Alasanku... III
153 Kemelut Hati Rendy
154 Pilihan
155 Berkumpul Kembali
156 Kasih Sayang Tak Terbatas
157 Pengampunan
158 Pengampunan II
159 Hendi, Deri, Mirna
160 Bertemu Mirna
161 Bertemu Mirna II
162 Bertemu Mirna III
163 Keputusan Hendi
164 Kembalinya Mirna
165 Hari Yang Melelahkan
166 Kejutan Rendy
167 Kepergian Razka
168 Dilema Aisyah
169 Hantaman
170 Memahami Keadaan
171 Titik Temu
172 Titik Temu II
173 Jalan Buntu
174 Kemalangan
175 Gugur
176 Tahun kesedihan
177 Kejadian Malam Itu
178 Melarikan Diri
179 Pesan Beracun
180 Kedatangan Aisyah
181 Pembalasan Aisyah
182 Panik
183 Pulang
184 Rencana
185 Wanita Hebat
186 Kunjungan
187 Malam Akhir Pekan
188 Orang Dari Masa Lalu
189 Tidak Jadi
190 Bodoh
191 Perjuangan Seorang Wanita
192 Little Ayra
193 Fachru
194 Fachru II
195 Kecemasan
196 Rapat
197 Keanehan
198 Rencana Pernikahan Emil
199 Perasaan
200 Tak Perlu Risau
201 Pemeriksaan
202 Pemeriksaan Lanjutan
203 Permintaan Lagi
204 Penyatuan Keluarga
205 Pernikahan Emilia
206 Keikhlasan
207 Takdir Yang Harus Diterima The End
208 Pengumuman
209 Side Story' (Razka)
210 Side Story' (Razka)
211 Awal Kehidupan Baru
212 Bekerja
213 Persaudaraan Razka
214 Teman Baru
215 Kedekatan
216 Rencana Perjodohan
217 Siapa Yang Kau Pilih?
218 Takdir Yang Tak Terduga (END)
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Perkenalan
2
Pagi Hari
3
Kampus
4
Seperti Biasa
5
Emilia
6
Dua Tahun Lalu
7
Emilia II
8
Luna
9
Kelulusan
10
Awal Baru
11
Paman Toni
12
Kenyataan
13
Mulai Berbicara
14
20 Tahun Silam
15
Tragedi 20 Tahun Silam
16
20 Tahun Silam Kedatangan Seseorang
17
20 Tahun Silam Ketamakan
18
20 Tahun Silam Niat Terselubung
19
Sebuah Kebenaran
20
Pertemuan
21
Paman Max
22
Paman Max Pencarian
23
Paman Max Menemukan
24
Paman Max Kembali
25
Paman Max Kejadian Tak Terduga
26
Kedatangan Razka
27
Hilang
28
Mencari Emil
29
Menemukan
30
Haru
31
Bertemu Nenek
32
Emil Dan Paman Max
33
Rumah Baru
34
Mengunjungi Ayah Dan Ibu
35
Rindu
36
Drama
37
Rencana
38
Rencana Berjalan
39
Pembalasan
40
Dibuang
41
Alasan
42
Berita
43
Konferensi Pers
44
Kejutan Kecil
45
Anak Adalah Cerminan Orang Tua
46
Pertemuan
47
Siapa?
48
Sebuah Teka-Teki
49
Siapa Mereka???
50
Tamu Tak Diundang
51
Mulai Pendekatan
52
Penolakan
53
Usaha Razka
54
Siapa Atmaja?
55
Diterima
56
Janji Ayah
57
Menunaikan Janji Ayah
58
Hari Bahagia Mia
59
Kejutan Untuk Hendi
60
Sony Atmaja
61
Peristiwa Berdarah
62
Mengembalikan Pada Pemiliknya
63
Asisten Pribadi Hendi
64
Melamar Aisyah
65
Kehilangan
66
Mencari Jejak Aisyah
67
Sebuah Undangan
68
Memenuhi Undangan
69
Niat Terselubung Nyonya Quin
70
Terpesona
71
Melebihi Manisnya Madu
72
Keharuan
73
Hari Yang Dinanti
74
Janji Dihadapan Tuhan
75
Mendekatkan Diri
76
Permintaan Kecil Aisyah
77
Malam Perpisahan
78
Kedatangan Subroto
79
Sisi Lain Aisyah
80
Luna Lagi
81
Rasa Cemas Dan Amarah
82
Siap Menjadi Makmum
83
Segala Rasa
84
Malam Mendebarkan
85
Malam Mendebarkan II
86
Mencoba Menerima
87
Dua Gadis Misterius
88
Mengungkap Misteri
89
Tabir Masa Lalu
90
Tabir Masa Lalu II
91
Tabir Masa Lalu III
92
Tabir Masa Lalu IV
93
Tabir Masa Lalu V
94
Kasih Sayang
95
Kemesraan
96
Keluarga Harmonis
97
Mengunjungi Restauran
98
Rencana Kunjungan
99
Awal Pertemuan Aisyah dan Razka
100
Pembalasan Kedua
101
Panik
102
Kencan
103
Aisyah
104
Aisyah II
105
Aisyah III
106
Honeymoon
107
Cerita
108
Waktu Berdua
109
Sebuah Kisah Lama
110
Visual Tokoh Dalam Cerita
111
Kisah Kelam Masa Lalu
112
Sekolah
113
Bullying
114
Orang Misterius
115
Acara Sekolah
116
Sesuatu Terjadi
117
Terjadi Lagi
118
Menjemput Aisyah
119
Keadaan Aisyah
120
Siapa Lagi?
121
Dia Lagi?
122
Deri
123
Ketakutan Aisyah
124
Kekeluargaan
125
Bulan Madu Lagi
126
Kakek Juna
127
Perasaan Aneh
128
Pertemuan II
129
Pertemuan III
130
Pertemuan IV
131
Pertemuan V
132
Benang Tipis
133
Merelakan Dan Menerima
134
Malam Hangat
135
Ngidam
136
Ketakutan
137
Kejutan
138
Ayah
139
Orang Asing
140
Orang Asing II
141
Bertemu Ibu
142
Keputusan
143
Keputusan Emilia
144
Masa Lalu Rendy Dan Sasha
145
Luka Lama
146
Luka Lama II
147
Mencoba Menerima
148
Semua Demi...
149
Semua Demi... II
150
Dia Alasanku...
151
Dia Alasanku... II
152
Dia Alasanku... III
153
Kemelut Hati Rendy
154
Pilihan
155
Berkumpul Kembali
156
Kasih Sayang Tak Terbatas
157
Pengampunan
158
Pengampunan II
159
Hendi, Deri, Mirna
160
Bertemu Mirna
161
Bertemu Mirna II
162
Bertemu Mirna III
163
Keputusan Hendi
164
Kembalinya Mirna
165
Hari Yang Melelahkan
166
Kejutan Rendy
167
Kepergian Razka
168
Dilema Aisyah
169
Hantaman
170
Memahami Keadaan
171
Titik Temu
172
Titik Temu II
173
Jalan Buntu
174
Kemalangan
175
Gugur
176
Tahun kesedihan
177
Kejadian Malam Itu
178
Melarikan Diri
179
Pesan Beracun
180
Kedatangan Aisyah
181
Pembalasan Aisyah
182
Panik
183
Pulang
184
Rencana
185
Wanita Hebat
186
Kunjungan
187
Malam Akhir Pekan
188
Orang Dari Masa Lalu
189
Tidak Jadi
190
Bodoh
191
Perjuangan Seorang Wanita
192
Little Ayra
193
Fachru
194
Fachru II
195
Kecemasan
196
Rapat
197
Keanehan
198
Rencana Pernikahan Emil
199
Perasaan
200
Tak Perlu Risau
201
Pemeriksaan
202
Pemeriksaan Lanjutan
203
Permintaan Lagi
204
Penyatuan Keluarga
205
Pernikahan Emilia
206
Keikhlasan
207
Takdir Yang Harus Diterima The End
208
Pengumuman
209
Side Story' (Razka)
210
Side Story' (Razka)
211
Awal Kehidupan Baru
212
Bekerja
213
Persaudaraan Razka
214
Teman Baru
215
Kedekatan
216
Rencana Perjodohan
217
Siapa Yang Kau Pilih?
218
Takdir Yang Tak Terduga (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!