Sesekali Leo menatap intens ke arah istrinya yang sedang sibuk memanasi makanan untuk dirinya. Dengan cekatan Aliyah menyiapkan semua masakan yang sudah dimasaknya sore tadi. Ia hanya asal mencepol rambutnya itu, sehingga terekspos dengan jelas leher putih jenjangnya itu. Leo kesusahan menahan air liur melihat leher putih jenjangnya Aliya.
Leo jadi salah tingkah karena kedapatan sedang memperhatikan Aliya, sehingga ia berbasa-basi untuk menutupi kenyataan itu, "Sayang Jingga dan Senja ada dimana, apa mereka sudah tidur?" Tanyanya Leo disela kesibukan memperhatikan apa saja yang dilakukan oleh Aliyah.
Aliya sementara waktu menghentikan sesaat aktivitasnya menata beberapa piring yang sudah terisi beberapa jenis makanan diatas meja. Ia kemudian menolehkan kepalanya ke arah suaminya yang sedang duduk sambil memainkan gawainya yang hanya menutupi kegugupannya.
"Alhamdulillah putriku sudah tidur Mas,hanya saja mereka selalu menanyakan perihal kabarnya Mas yang sama sekali tidak mengangkat teleponnya mereka," ungkap Aliya.
"Ooh gitu, sekolah mereka lancar kan,gimana dengan uang sekolahnya?" Tanyanya balik Leo.
"Alhamdulillah sekolahnya lancar, hanya saja karena bayar uang bulanan di sekolahnya sehingga belanja bulananku berkurang," jelas Aliya.
"Kenapa kamu tidak ngomong sama Mas saja jika kamu kesulitan dan butuh uang,maaf sudah beberapa bulan aku tidak kasih kamu uang full, insya bulan ini akan kembali seperti semula," ujarnya Leo.
"Bukannya saya enggak chat mas,saya sudah chat tapi tidak terkirim chat aku bahkan sampai sekarang masih centang satu loh," Aliya berusaha berbicara lembut dan tidak mau melontarkan banyak pertanyaan.
Leo menepuk keningnya itu, ia baru tersadar jika selama beberapa hari di Bandung hpnya terjatuh ke dalam saluran air ketika berada di proyek. Bukan dia yang memegangi hpnya tersebu setelah menggantinya dengan hp baru.
"Semoga saja dia di sana tidak bertindak aneh-aneh dan melanggar perjanjian kami, aku berharap juga ia tidak macam-macam dengan anak dan istriku," bathinnya Leo.
"Apa hp Mas masih normal?"
"Iya maaf hampir saja lupa tanya kamu, hpku terjatuh ke dalam saluran got sehingga nomorku hampir seminggu tidak aktif, maafkan mas yang tidak memberitahumu agar kamu tidak cemas," elaknya Leo yang memang kenyataannya seperti itu.
Malam itu kedua pasangan suami istri itu menikmati makan malamnya seperti biasanya. Mereka sesekali bercengkrama dan berbincang-bincang membicarakan masalah kehidupan sehari-hari kedua putri kecilnya. Leo begitu pintar dan lihainya menyembunyikan fakta yang sudah dilakukannya di luar sana.
Aliya menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan-pelan dan berharap apa yang nantinya dibicarakan oleh keduanya tidak menimbulkan kesalahpahaman dari pihak suaminya itu.
"Heemm! Mas gimana dengan pekerjaannya, apa lancar-lancar saja?" Tanyanya Aliya yang membuka pembicaraan setelah beberapa menit terdiam yang hanya sekedar berbasa-basi saja.
Aliya tidak mau langsung bertanya masalah uang jatah bulanannya yang sedikit berkurang itu dari biasanya. Takutnya suaminya salah paham sehingga ia harus berhati-hati dalam masalah ini. Sedangkan kebutuhan pokok setiap hari semakin bertambah banyak dan mahal tentunya.
Leo masih melanjutkan kunyahan makanannya itu," Alhamdulillah lancar dan berkat usaha kami semua bulan depan bos menjanjikan akan memberikan bonus besar untuk kami semua, semoga saja promosi kenaikan jabatan bisa menjadi kenyataan,bantu doakan Mas yah sayang," ungkapnya Leo dengan kedua pasang bola matanya yang berbinar cerah saking bahagianya mengingat perkataan dari atasannya.
Aliya begitu bahagia mendengar perkataan dari suaminya itu, "Syukur Alhamdulillah kalau seperti itu,saya sangat senang dengarnya Mas, berarti uang belanja bulananku tidak dipotong lagi untuk bulan depan," timpalnya Aliya yang langsung mengatakan apa yang sejak tadi ingin dibicarakan olehnya.
Leo menatap intens ke arah istrinya itu dan mulai nampak panik dan kebingungan harus menjawab apa pertanyaan dari istrinya itu. Ia terdiam seribu bahasa tapi gesture tubuhnya menyiratkan ada kegelisahan, kegundahan dan kepanikan di sana.
"Kenapa Aliya menyebut masalah ini, saya kira hal ini tidak akan dipertanyakan ataupun dipermasalahkan olehnya, aku sangat tahu kamu sedari awal pasti komplain dengan semua perlakuan dan keputusanku, tapi aku hanya berusaha untuk berlaku adil, Aliya maafkan Mas yang kali ini harus kembali berbohong, walaupun tadi sempat mengatakan kepada kamu kalau saya dipromosikan naik jabatan, padahal itu hanya rekayasa saja agar pemotongan uang bulanannya tidak kamu pertanyakan tapi malah bertanya hal yang tidak," Leo membatin.
Aliya menatap intens ke arah suaminya itu yang menunjukkan respon yang membuat benak Aliya timbul berbagai macam pertanyaan," Mas Leo apa gajiannya bulan ini tepat waktu atau mungkin ada masalah di kantor sehingga gajinya dipotong?" Tanyanya Aliya yang menatap intens suaminya itu.
"Apa aku jujur saja jika aku sudah pindah bekerja dari tempat semula gara-gara ketahuan kalau aku punya hubungan dengan Adinda, jadi aku terpaksa mengandalkan keuangannya Adinda, aku juga masih mencari kemana-mana pekerjaan yang cocok denganku, karena aku takut jika terus bergantung pada Adinda ia akan memanfaatkan kembali keadaan seperti awal kami bertemu, walaupun aku tidak menampik jika aku juga suka pada Adinda tapi, rasa sayangku lebih besar kepada Alia," Leo kebingungan dan bimbang apakah berterus terang saja atau harus hidup dalam kebohongan untuk selamanya.
Aliya dengan sabar menunggu tanggapan dari suaminya itu dengan patuh dan duduk dengan tenang di depan suaminya.
"Kalau aku jujur apa Aliya akan menerima semua yang aku katakan? aah sebaiknya tunggu aku dapat kerjaan baru saja agar aku tidak berbohong masalah gaji dan pekerjaanku lagi, maaf," Leo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Leo berusaha nampak tenang, walaupun dalam hatinya ketegangan itu terjadi, tapi sekuat tenaga ia menutupi apa yang terjadi padanya.
Leo semakin merasa bersalah saja dengan kebohongan dan pengkhianatannya, "Ya Allah… mungkin aku sudah berdosa telah mengkhianati istri sebaik,sesholeha seperti , aku tidak ingin hidup seperti ini ya Allah… tapi aku tidak punya pilihan lain lagi tidak mungkin aku melihat dengan sebelah mata nasibnya gara-gara saya ia harus hidup dalam lingkaran hubunganku dengan Aliya," Leo dilema dengan kisah hidup pernikahannya.
Leo kasihan dengan perempuan itu yang sudah direnggutnya dengan paksa ketika dalam pengaruh minuman beralkohol malam itu.
"Aku hanya berharap semoga saja aku tidak mengecewakan keduanya dan jika suatu saat nanti Aliya mengetahui apa yang aku perbuat bisa menerimanya dengan ikhlas dan tidak sepenuhnya menyalahkanku, karena jujur aku mencintai mereka berdua tapi, aku tidak sanggup untuk melepaskan salah satu dari mereka dan aku akan berusaha untuk berlaku adil walaupun itu hal yang sulit aku lakukan." kenyataannya hanya Aliyah yang mampu selalu membuatku bahagia," Leo menatap istrinya yang sedang membersihkan peralatan makannya itu.
Alia tanpa sengaja melihat apa yang dilakukan oleh suaminya itu dan berasa ada yang aneh," ya Allah… jauhkanlah aku dari prasangka buruk yang selalu menghantuiku ini, aku tidak ingin memiliki pikiran jelek,tapi hati kecilku sudah beberapa hari ini tidak tenang,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Uneh Wee
dasar yh laki " didunia halu dan. dunia nyata sama aja egois
2023-06-12
0
Rini Musrini
pantesan adinda baik sm anaknya alya ternya selingkuhannya leo
2023-06-10
2
Anna
istri Sholehah
2023-06-03
1