Belum Berakhir

Belum Berakhir

Bab. 1. Boneka Pemberian

"Ayo kak Senja! cepetan kita masuk ke rumah perlihatkan Mama bonekanya," teriaknya Jingga adiknya Senja yang kegirangan mendapatkan hadiah dari seseorang yang baru dikenalnya.

"Tunggu kakak!" Balasnya dengan teriak Senja pula yang tidak mau kalah dengan kakaknya itu sambil memeluk bonekanya yang cukup besar.

Cittt!!

Pintu pagar besi bercat putih itu terbuka lebar dan berdecit, masuklah dua orang anak kecil berlarian. Mereka beradu lomba lari hingga ke dalam rumahnya.

Senja Aurora Leo dan Jingga Starla Leo berlarian ke arah dalam rumahnya seraya menggendong boneka teddy bear di dalam pelukan masing-masing pemberian dari orang yang tidak dikenalnya dengan baik.

Mereka tidak ada yang mau mengalah saking bahagianya mendapatkan hadiah boneka dari perempuan yang sama sekali tidak dikenalnya itu.

Alya yang sedang mengambil jemuran pakaiannya itu segera menolehkan kepalanya setelah mendengar teriakan dan suara gaduh dari arah pagar rumahnya itu. Aliya menggelengkan kepalanya melihat sikap dan perilaku kedua anak kembarnya itu.

"Astaghfirullah aladzim, kenapa putriku tidak pernah berubah sama sekali, selalu saja adu lari, apa mereka ingin jadi atlit lari," gumamnya Alya yang segera menghentikan kegiatannya itu dan berjalan ke arah anaknya.

Kedua anak kecil itu saking bahagianya mendapatkan hadiah boneka dari orang yang tidak dikenalnya itu. Karena sudah beberapa bulan menunggu mama dan papanya membelikan dia boneka. Hanya janji-janji semata yang dia dapatkan dari mamanya.

Aliya sangat ingin memberikan boneka dari ketika mereka berulang tahun, tetapi Aliya tidak mampu memberikan apa yang diinginkan oleh kedua putri kembarnya itu.

"Senja!! Jingga! Stop jangan berlarian Nak!" Cegahnya Aliya yang khawatir melihat kelakuan anaknya sendiri.

Senja dan Jingga tidak peduli dengan teriakan dari namanya itu. Mereka semakin saja mempercepat langkah laju larinya hingga mereka sudah sampai di tempat mamanya berdiri menunggu kedatangan keduanya.

"Sayang kenapa meski harus berlari, apa kalian sama sekali tidak takut jatuh? Mama saja yang lihat kamu was-was dan ketakutan," ujarnya Aliya sambil memeluk tubuh anaknya.

Aliya terkejut melihat ada dua boneka yang mereka peluk. Salah satunya ada yang berwarna biru dan kuning. Kedua nafas mereka ngos-ngosan dan saling memburu saking capeknya mereka berlari.

"Aku tidak boleh bertanya kepada mereka sebaiknya mereka mandi lalu makan dan cari waktu yang tepat untuk bertanya dimana mereka dapat hadiah bonekanya, nunggu mereka bicara langsung saja karena aku yakin mereka akan berbicara tanpa ditanya," bathinnya Aliya.

Senja dan Jingga tidak mau melepas bonekanya. Anak kecil berusia delapan tahun itu terakhirnya mendapatkan kado dari kedua orang tuanya, ketika mereka berusia enam tahun itu. Berarti sudah dua tahun lebih tidak pernah dapat hadiah lagi.

Ketiga perempuan beda usia dan generasi itu berjalan sambil bergandengan tangan ke arah dalam rumahnya. Mereka berjalan sambil bercanda ria hingga sampai ke dalam kamar putrinya.

Aliya berusaha untuk meraih bonekanya itu, "Sayang bonekanya disimpan dulu yah, apa kamu enggak capek meluk boneka mulu?"

"Maafkan saya yah Mama, Jingga terlalu bahagia Mama dapat hadiah boneka ini," jelas Jingga seraya mengangkat bonekanya ke atas tepat di depan dada Aliya.

"Senja juga simpan dulu bonekanya di atas ranjangnya kamu mandi dulu terus makan, Mama sudah buatkan kalian nasi goreng sosis bakso, kalian pasti belum makan kan?" Tanyanya Aliya.

Senja segera menghentikan kegiatannya," kami sudah kenyang Ma, sudah makan juga tadi sebelum pulang," ungkap Senja.

"Sudah makan! Kalian makan dimana?" Tanyanya Aliya penuh selidik.

"Ada perempuan baik hati yang ikhlas dan tulus mentraktir kami makan," jawab Jingga.

"Iya Ma, Tante itu baik sekali sama kami berdua sudah ditraktir makan enak-enak di restoran ehh dibelikan lagi boneka ini, dia baik banget yah Ma," pungkasnya Senja yang ikut menimpali percakapan mereka.

"Alhamdulillah kalau ada orang yang berbaik hati membelikan kalian boneka dan juga mentraktir makan yang enak-enak lagi, tapi apa kalian sudah mengucapkan makasih kepada perempuan baik hati itu Nak?" Tanyanya Aliya lagi.

"Itu sudah pasti kami lakukan Mama,kan Mama yang selalu ngajarin kami untuk selalu berterima kasih kepada orang yang membantu kami dan selalu bersyukur dalam keadaan apapun," ucap keduanya serentak.

Aliya terdiam sesaat sambil memperhatikan dengan seksama perkataan kedua putri kembarnya itu. Raut wajahnya menyiratkan kebahagiaan sekaligus penasaran dan kebingungan dalam waktu yang bersamaan.

"Alhamdulillah makasih banyak ya Allah… Engkau mempertemukan anakku hari ini dengan orang yang begitu baik, aku berharap orang itu tulus menolong dan membantu anakku," gumamnya Aliya.

Aliya membantu menyiapkan pakaian ganti untuk kedua anak kembarnya itu dengan telaten. Aliya kembali mengalirkan air matanya itu ketika melihat banyaknya pakaiannya Jingga dan Senja yang kebanyakan sudah lusuh dan warnanya memudar.

Aliya mengambil dua pasang potong pakaian anaknya itu," maafkan Mama Nak belum mampu belikan kalian pakaian baru, sudah hampir tujuh bulan, uang belanja bulanan dari papa kalian semakin berkurang, jadi Mama harus pandai-pandai mengatur keuangan supaya akhir bulan tidak kehabisan," lirihnya Aliya seraya memangku dua pasang pakaian piyama untuk Jingga dan Senja.

Aliya masih terduduk diujung ranjang anaknya dengan sesekali menyeka air matanya itu yang menetes tanpa aba-aba.

Keesokan harinya, Aliya yang sedang menyiram beberapa tanaman bunga pagi itu tanpa sengaja melihat ada beberapa mobil yang berhenti tepat depan rumahnya itu.

"Siapa yang punya itu mobil,kok parkirnya tepat depan pagar rumahku segala lagi," kesalnya Aliya yang merasa terganggu dengan cara parkir supir mobil tersebut.

Aliya hendak menegur pemilik mobil tersebut, tapi langkahnya terhenti ketika melihat sekaligus mendengar teriakan heboh dari kedua anaknya itu.

"Tante Adinda!" Teriak Jingga dan Senja yang sedang bermain di ayunannya ketika sadar melihat seorang wanita yang turun dari mobilnya dengan pakaian yang modis dan serba mahal yang kemungkinannya Aliya tidak akan mampu dibelinya dalam keadaan ekonominya seperti sekarang.

Aliya melototkan matanya dan terperangah melihat kedua anaknya yang ternyata mengenali perempuan cantik dan seksi itu.

Senja dan Jingga berlarian ke arah perempuan yang disapa Tante Adinda itu. Aliya tidak bergerak sama sekali di tempatnya hanya menatap apa yang dilakukan oleh kedua anaknya yang begitu akrab dengan tetangga barunya itu.

Aliya tidak sengaja melihat ke arah perempuan itu hingga tatapan mata keduanya saling bertemu satu sama lainnya. Aliya jadi salah tingkah karena ketahuan diam-diam memperhatikan wanita yang begitu elegan dalam berpenampilan. Jika dibandingkan dengan dirinya sungguh jauh berbeda, tapi dari segi kecantikan, Aliya sebenarnya lebih unggul.

Senja dan Jingga baru berusia delapan tahun beberapa bulan yang lalu sedangkan Aliya menikah dengan Leo suaminya disaat baru beranjak usia dua puluh tahun, sembilan belas tahun kurang lebih empat bulan belum genap 20 kala itu.

Leo seorang karyawan perusahaan yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka tinggal, walaupun status pekerjaan Leo biasa saja,  tetapi gajinya cukup menghidupi keluarganya.

Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga" ada give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

siapa y..masa k dua ortu nya g tau ank nya d beri boneka sama orang lain

2023-08-09

0

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-18

3

Uneh Wee

Uneh Wee

assalamualaikum maaa

2023-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Boneka Pemberian
2 Bab. 2. Kedatangan Tetangga Baru
3 Bab. 3. Pengurangan Jatah Bulanan
4 Bab. 4. Kepulangan Leo Carlando Khalid Pratama
5 Bab. 5. Kebohongan Kecil Ditutupi Dengan Kebohongan Besar
6 Bab. 6. Janji Yang Diingkari
7 Bab. 7. Sosis dan Bakso Bakar Penawarnya
8 Bab. 8. Berharap Tidak Seperti
9 Bab. 9. Kedatangan Tetangga Baru
10 Bab. 10. Mencoba Peruntungan
11 Bab. 11. Permintaan Yang Ditolak
12 Bab.12 Ke Rumah Sakit
13 Bab. 13. Kedekatan Yang Instan
14 Bab. 14. Kedatangan Leo
15 Bab. 15. Tidak Mungkin
16 Bab. 16. Keputusan Aliya Azizah Humairah
17 Bab..17. Leo Carlando Zain Frustasi
18 Bab. 18. Keputusan Aliya Finis
19 Bab. 19. Kemarahan Leo Carlando Zain Pratama
20 Bab. 20 Talaq Tiga Untuk Adinda
21 Bab. 21. Kecemasan Leo Carlando
22 Bab. 22. Keberangkatan Ke Banjarmasin
23 Bab. 23. Sambutan Dari Sepupu
24 Bab. 24. Harapan Salim Kamal
25 Bab. 25. Perasaan Yang Tak Terbalas
26 Bab. 26. Kedatangan Kembali
27 Bab. 27. Mencari Asisten Rumah Tangga
28 Bab, 28. Pertemuan Dengan Adicandra
29 Bab. 29. Sia-sia
30 Bab. 30. Rencana Tiga Pria
31 Bab. 31. Tekad Leo
32 Bab. 32. Pertolongan
33 Bab. 33. Kekesalan Twins Senja dan Jingga
34 Bab. 34. Status Senja
35 Bab. 35. Perasaan Yang Berbeda
36 Bab. 36. Percakapan Santai
37 Bab. 37. Pertemuan
38 Bab. 38 Tangis Bahagia
39 Bab. 39. Senyuman Kebahagiaan
40 Bab. 40. Kebahagiaan
41 Bab. 41. Jingga Galau
42 Bab. 42. Kesepakatan Kabir Kasyafani dan Senja
43 Bab. 43. Rival Abadi
44 Bab. 44. Kebersamaan Senja dan Kabir
45 Bab. 45 Rencana Surprise Gagal
46 Bab. 46. Tak Terduga
47 Bab. 46. Keputusan Senja
48 Bab. 48. Merasa Rendah Diri
49 Bab. 49. Perdebatan
50 Bab. 50. Sebuah Keputusan
51 Bab. 51. Keraguan Senja
52 Bab. 52. Pertemuan Dua Keluarga
53 Bab. 53. Persiapan Lamaran
54 Bab. 54. Keputusan Final
55 Bab. 55. Proses Lamaran
56 Bab. 56. Keputusan Aliah Aziza Humaira
57 Bab. 57. Lamaran
58 Bab. 58. Bos
59 Bab. 59. Pertemuan Kembali
60 Bab. 60.. Akhirnya Terkuak Juga
61 Bab. 61
62 Bab. 62. Perang Urat Syaraf
63 Bab. 63
64 Bab. 64. Saling Mengagumi
65 Bab. 65. Kedatangan Tamu Spesial
66 Bab. 66 Pertemuan Dengan Papa
67 Bab. 67. Kabar Duka
68 Bab. 68. Keterbukaan Kabir
69 Bab. 69. Rencana Leo
70 Bab. 70. Persiapan Ijab Kabul
71 Bab. 71. Sah Juga
72 Bab. 72 Antara Bahagia dan Sedih
73 Bab. 73. Kedatangan Tamu Spesial Tetangga Sebelah
74 Bab. 74. Dugaan Yang Keliru
75 Bab. 75. Pilihan Senja
76 Bab. 76. Kecewa
77 Bab. 77 Hari Pertama Menjadi Suami istri
78 Bab. 78. Senja Yang Diam-diam Perhatian
79 Bab. 79. Perbincangan Santai
80 Bab. 80. Menunggu Penilaian Dari Kabir
81 Bab. 81. Hemm
82 Bab. 82. Ungkapan Lewat Gerakan
83 Bab. 83. Guntur Aswin Nasution
84 Bab. 84. Hadiah Pertama
85 Bab. 85. Menyerahkan
86 Bab. 86. Terciduk
87 Bab. 85. Keberangkatan Jingga
88 Bab. 88. Di Luar Dugaan
89 Bab. 89. Tantangan Guntur
90 Bab. 90. Tantangan Sukses All
91 Bab. 91. Kemarahan Guntur Aswin Nasution
92 Bab. 92. Resepsi Pernikahan
93 Bab. 93. Masih Resepsi Pernikahan
94 Bab.94. Ternyata Jebakan
95 Bab. 95. Berusaha
96 Bab. 96. Penyelamatan
97 Bab. 97. Pertolongan Yang Tepat
98 Bab. 98. Kembali kuliah
99 Bab.99. Kehebohan
100 Bab. 100. Keinginan Kabir
101 Bab. 101. Memanfaatkan Waktu Luang
102 Bab. 102. Berbagai Macam Pertanyaan
103 Bab. 103. Kekaguman Ketiga Bestinya Senja
104 Bab. 104. Bohong Lagi
105 Bab. 105. Kesedihan dan Kecewa Aliya
106 Bab. 106. Keanehan Senja
107 Bab. 107. Rasa Rindu
108 Bab. 108. Kehebohan di Kantin
109 Bab. 109. Senja Tak Sadarkan Diri
110 Bab. 110. Saling Mengungkapkan Dalam Diam
111 Bab. 111. Keberangkatan Leo dan Aliya
112 Bab. 112. Nasehat Aliya dan Leo
113 Bab. 113. Otewe Bandara SH
114 Bab. 114. Keberangkatan Leo dan Aliya ke Tanah Arab
115 Bab. 115. Senja Pingsan Lagi
116 Bab. 116. Berita Gembira
117 Bab. 117. Amarah Kabir
118 Bab. 118. Kabir kabur
119 Bab. 119. Perhatian Tulus
120 Bab. 120. Feeling
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123 Terciduk plus Ketahuan
124 Bab. 124. Keterkejutan Berjamaah
125 Bab. 125. Permintaan Icha
126 Bab. 126. Ketahuan
127 Bab. 127. Menjelaskan
128 Bab. 128. Icha Lolos Lagi
129 Bab. 129. Hampir Saja Ketahuan
130 Bab. 130. Pernyataan Cinta Guntur Aswin
131 Bab. 131. Hasil Tes
132 Bab. 132. Salah Paham
133 Bab. 133. Pertolongan Pertama
134 Bab. 134. Pertemuan Kembali
135 Bab. 135. Kegembiraan Kabir Kasyafani
136 Bab. 136. Kembali Ke Bumil Misterius
137 Bab. 137. Rencana Kabir
138 Bab. 138.
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 148. Kemarahan Mike Andres
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab. 165
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168
169 Bab. 169
170 Bab. 170
171 Bab. 171
172 Bab. 172
173 BB. 173
174 Bab. 174
175 Bab. 175
176 Bab. 176
177 Bab. 177
178 Bab. 178
179 Bab. 179
180 Bab. 180
181 Bab. 181
182 Bab. 182
183 Bab. 183
184 Bab. 184
185 Bab. 185
186 Bab. 186
187 Bab.187
188 Bab. 188
189 Bab. 190
190 Bab. 191
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab. 193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 198
199 Bab. 199
200 Bab. 200
201 Bab. 201
202 Bab. 202
203 Bab. 203
204 Bab. 204
205 Bab. 205
206 Bab. 206
207 Bab. 207
208 Bab. 208
209 Bab. 209
210 Bab. 210
211 Bab. 211
212 Bab. 212
213 Bab. 213
214 Bab. 214
215 Bab. 205
216 Bab. 206
217 Bab. 217. Pertemuan Kembali
218 Bab. 218
219 Bab. 220
220 Bab. 220
221 Bab. 221
222 Bab. 222
223 Bab. 223
224 Bab. 224
225 Bab. 225
226 Bab. 226
227 Bab. 227
228 Bab. 228
229 Bab. 229
230 Bab. 230
231 Bab. 231
232 Bab. 232
233 Bab. 233
234 Bab. 234
235 Bab. 235
236 Bab. 236
237 Bab. 237
238 Bab. 238
239 Bab. 239
240 Bab. 240
241 Bab. 241
242 Bab. 242
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Bab. 1. Boneka Pemberian
2
Bab. 2. Kedatangan Tetangga Baru
3
Bab. 3. Pengurangan Jatah Bulanan
4
Bab. 4. Kepulangan Leo Carlando Khalid Pratama
5
Bab. 5. Kebohongan Kecil Ditutupi Dengan Kebohongan Besar
6
Bab. 6. Janji Yang Diingkari
7
Bab. 7. Sosis dan Bakso Bakar Penawarnya
8
Bab. 8. Berharap Tidak Seperti
9
Bab. 9. Kedatangan Tetangga Baru
10
Bab. 10. Mencoba Peruntungan
11
Bab. 11. Permintaan Yang Ditolak
12
Bab.12 Ke Rumah Sakit
13
Bab. 13. Kedekatan Yang Instan
14
Bab. 14. Kedatangan Leo
15
Bab. 15. Tidak Mungkin
16
Bab. 16. Keputusan Aliya Azizah Humairah
17
Bab..17. Leo Carlando Zain Frustasi
18
Bab. 18. Keputusan Aliya Finis
19
Bab. 19. Kemarahan Leo Carlando Zain Pratama
20
Bab. 20 Talaq Tiga Untuk Adinda
21
Bab. 21. Kecemasan Leo Carlando
22
Bab. 22. Keberangkatan Ke Banjarmasin
23
Bab. 23. Sambutan Dari Sepupu
24
Bab. 24. Harapan Salim Kamal
25
Bab. 25. Perasaan Yang Tak Terbalas
26
Bab. 26. Kedatangan Kembali
27
Bab. 27. Mencari Asisten Rumah Tangga
28
Bab, 28. Pertemuan Dengan Adicandra
29
Bab. 29. Sia-sia
30
Bab. 30. Rencana Tiga Pria
31
Bab. 31. Tekad Leo
32
Bab. 32. Pertolongan
33
Bab. 33. Kekesalan Twins Senja dan Jingga
34
Bab. 34. Status Senja
35
Bab. 35. Perasaan Yang Berbeda
36
Bab. 36. Percakapan Santai
37
Bab. 37. Pertemuan
38
Bab. 38 Tangis Bahagia
39
Bab. 39. Senyuman Kebahagiaan
40
Bab. 40. Kebahagiaan
41
Bab. 41. Jingga Galau
42
Bab. 42. Kesepakatan Kabir Kasyafani dan Senja
43
Bab. 43. Rival Abadi
44
Bab. 44. Kebersamaan Senja dan Kabir
45
Bab. 45 Rencana Surprise Gagal
46
Bab. 46. Tak Terduga
47
Bab. 46. Keputusan Senja
48
Bab. 48. Merasa Rendah Diri
49
Bab. 49. Perdebatan
50
Bab. 50. Sebuah Keputusan
51
Bab. 51. Keraguan Senja
52
Bab. 52. Pertemuan Dua Keluarga
53
Bab. 53. Persiapan Lamaran
54
Bab. 54. Keputusan Final
55
Bab. 55. Proses Lamaran
56
Bab. 56. Keputusan Aliah Aziza Humaira
57
Bab. 57. Lamaran
58
Bab. 58. Bos
59
Bab. 59. Pertemuan Kembali
60
Bab. 60.. Akhirnya Terkuak Juga
61
Bab. 61
62
Bab. 62. Perang Urat Syaraf
63
Bab. 63
64
Bab. 64. Saling Mengagumi
65
Bab. 65. Kedatangan Tamu Spesial
66
Bab. 66 Pertemuan Dengan Papa
67
Bab. 67. Kabar Duka
68
Bab. 68. Keterbukaan Kabir
69
Bab. 69. Rencana Leo
70
Bab. 70. Persiapan Ijab Kabul
71
Bab. 71. Sah Juga
72
Bab. 72 Antara Bahagia dan Sedih
73
Bab. 73. Kedatangan Tamu Spesial Tetangga Sebelah
74
Bab. 74. Dugaan Yang Keliru
75
Bab. 75. Pilihan Senja
76
Bab. 76. Kecewa
77
Bab. 77 Hari Pertama Menjadi Suami istri
78
Bab. 78. Senja Yang Diam-diam Perhatian
79
Bab. 79. Perbincangan Santai
80
Bab. 80. Menunggu Penilaian Dari Kabir
81
Bab. 81. Hemm
82
Bab. 82. Ungkapan Lewat Gerakan
83
Bab. 83. Guntur Aswin Nasution
84
Bab. 84. Hadiah Pertama
85
Bab. 85. Menyerahkan
86
Bab. 86. Terciduk
87
Bab. 85. Keberangkatan Jingga
88
Bab. 88. Di Luar Dugaan
89
Bab. 89. Tantangan Guntur
90
Bab. 90. Tantangan Sukses All
91
Bab. 91. Kemarahan Guntur Aswin Nasution
92
Bab. 92. Resepsi Pernikahan
93
Bab. 93. Masih Resepsi Pernikahan
94
Bab.94. Ternyata Jebakan
95
Bab. 95. Berusaha
96
Bab. 96. Penyelamatan
97
Bab. 97. Pertolongan Yang Tepat
98
Bab. 98. Kembali kuliah
99
Bab.99. Kehebohan
100
Bab. 100. Keinginan Kabir
101
Bab. 101. Memanfaatkan Waktu Luang
102
Bab. 102. Berbagai Macam Pertanyaan
103
Bab. 103. Kekaguman Ketiga Bestinya Senja
104
Bab. 104. Bohong Lagi
105
Bab. 105. Kesedihan dan Kecewa Aliya
106
Bab. 106. Keanehan Senja
107
Bab. 107. Rasa Rindu
108
Bab. 108. Kehebohan di Kantin
109
Bab. 109. Senja Tak Sadarkan Diri
110
Bab. 110. Saling Mengungkapkan Dalam Diam
111
Bab. 111. Keberangkatan Leo dan Aliya
112
Bab. 112. Nasehat Aliya dan Leo
113
Bab. 113. Otewe Bandara SH
114
Bab. 114. Keberangkatan Leo dan Aliya ke Tanah Arab
115
Bab. 115. Senja Pingsan Lagi
116
Bab. 116. Berita Gembira
117
Bab. 117. Amarah Kabir
118
Bab. 118. Kabir kabur
119
Bab. 119. Perhatian Tulus
120
Bab. 120. Feeling
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123 Terciduk plus Ketahuan
124
Bab. 124. Keterkejutan Berjamaah
125
Bab. 125. Permintaan Icha
126
Bab. 126. Ketahuan
127
Bab. 127. Menjelaskan
128
Bab. 128. Icha Lolos Lagi
129
Bab. 129. Hampir Saja Ketahuan
130
Bab. 130. Pernyataan Cinta Guntur Aswin
131
Bab. 131. Hasil Tes
132
Bab. 132. Salah Paham
133
Bab. 133. Pertolongan Pertama
134
Bab. 134. Pertemuan Kembali
135
Bab. 135. Kegembiraan Kabir Kasyafani
136
Bab. 136. Kembali Ke Bumil Misterius
137
Bab. 137. Rencana Kabir
138
Bab. 138.
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 148. Kemarahan Mike Andres
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab. 165
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168
169
Bab. 169
170
Bab. 170
171
Bab. 171
172
Bab. 172
173
BB. 173
174
Bab. 174
175
Bab. 175
176
Bab. 176
177
Bab. 177
178
Bab. 178
179
Bab. 179
180
Bab. 180
181
Bab. 181
182
Bab. 182
183
Bab. 183
184
Bab. 184
185
Bab. 185
186
Bab. 186
187
Bab.187
188
Bab. 188
189
Bab. 190
190
Bab. 191
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab. 193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 198
199
Bab. 199
200
Bab. 200
201
Bab. 201
202
Bab. 202
203
Bab. 203
204
Bab. 204
205
Bab. 205
206
Bab. 206
207
Bab. 207
208
Bab. 208
209
Bab. 209
210
Bab. 210
211
Bab. 211
212
Bab. 212
213
Bab. 213
214
Bab. 214
215
Bab. 205
216
Bab. 206
217
Bab. 217. Pertemuan Kembali
218
Bab. 218
219
Bab. 220
220
Bab. 220
221
Bab. 221
222
Bab. 222
223
Bab. 223
224
Bab. 224
225
Bab. 225
226
Bab. 226
227
Bab. 227
228
Bab. 228
229
Bab. 229
230
Bab. 230
231
Bab. 231
232
Bab. 232
233
Bab. 233
234
Bab. 234
235
Bab. 235
236
Bab. 236
237
Bab. 237
238
Bab. 238
239
Bab. 239
240
Bab. 240
241
Bab. 241
242
Bab. 242

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!