Markas Axel ...
Di tempat ini, ayah tiri Jekey melihat foto musuh terbesarnya, dia memang ingin menghancurkan kehidupan pria yang ada di dalam foto itu, tetapi dengan cara perlahan.
Axel akan memulai dari cucu dan anak sang pria.
"Aku bukannya tidak tahu jika Willy adalah anak dari Vandro, tapi aku membiarkan semua itu terjadi agar setelah Willy keluar dari penjara, dia bisa bertemu dengan Jekey. Friska cukup pandai berakting, cintanya kepada Willy, telah membuat anak itu tetap hidup. Haha, sikap yang menguntungkan bagiku."
Axel teringat akan masa lalunya, sang ayah yang merupakan pebisnis handal tapi dihabisi oleh Vandro cs, dia sangat sedih waktu itu.
Jasad sang ayah berada dalam peti, dia tak mampu melihatnya untuk terakhir kali.
Sejak saat itu Axel mencoba untuk belajar bela diri, dan membuat satu perkumpulan jahat.
Hingga dia menjadi ketua dari perkumpulan itu dan mendapatkan banyak bisnis diberbagai sektor, dia juga orang yang cukup disegani.
Axel baru muncul sebab selama ini menunggu waktu yang tepat, dia memantau semua hal tentang Vandro dan keluarganya.
Namun, anak buah Vandro berhasil menutup akses Axel tahu lebih diam.
Sang pria memanfaatkan sifat Willy yang memiliki banyak gadis untuk memperdaya.
Dia menggunakan Friska sebagai alat.
Sebenarnya Friska adalah kekasihnya, Axel memaksa Friska mendekati Willy.
Sang gadis benar-benar mampu membuat Willy naik ke atas ranjang dan menabur benih didalam rahimnya.
Semuanya berjalan sesuai dengan yang Axel inginkan.
Sampai dimana Willy masuk ke dalam penjara, sang pria menikahi Friska, gadis yang akan melahirkan darah daging dari Willy.
Saat Axel masih diselimuti oleh kabut dendam, Friska datang menemuinya.
Kebetulan pintu tidak dikunci, dia langsung masuk saja.
"Xel, aku lelah. Kita hentikan semua ini, aku ingin hidup bahagia. Kau adalah pria kurang ajar yang sudah membuatku berkubang dalam rasa bersalah. Seharusnya kau tidak perlu melibatkan anak itu. Dia anakku, kau jahat sekali Xel!" ucap Friska.
Sang wanita mencoba untuk bernegosiasi dengan Axel, pria yang selama ini dengan terang-terangan memanfaatkan dirinya.
"Haha, dia anak dari Willy, pria yang paling aku benci. Kau sudah berjanji akan membantuku, bagaimana bisa menjadi pembangkang?" cetus sang pria.
Axel akan tetap dengan pendiriannya, ia akan memberitahukan semuanya kepada Willy lalu menyerahkan Jekey pada ayah biologisnya, hanya saja semua itu tidak mudah.
"Jika kau masih tetap nekat, kau dan anak itu akan mendapatkan masalah!"
"Aku tidak takut dengan ancaman yang keluar dari mulutmu! semua ini sudah cukup Xel!"
Bruak!
Sang wanita menutup pintu dengan sangat keras, hingga Axel hanya bisa tersenyum sinis.
"Kita lihat, sekuat apa dia. Apakah bisa Friska melawanku?" ucap Axel.
Dia segera meminta dua anak buah untuk berjaga di depan pintu rumahnya.
Kebetulan antara rumah dan markas hanya berjarak beberapa meter saja.
Axel bisa memantau kondisi rumahnya.
.
.
.
Di depan rumah Axel ...
Sang wanita merasa aneh ketika dua penjaga tiba-tiba berada di sana, dia dengan tegas dan penuh keberanian, menerobos dua pria yang sangat kekar itu.
Namun, apa yang dia lakukan, tidak ada hasilnya.
"Kau mau apa?"
"Kau tidak boleh masuk ke dalam. Bos Axel yang menyuruh kami berdua menjaga Jekey."
"Cih, kau tahu apa tentang aku dan anakku. Kami adalah dua orang yang akan terus bersama sampai kapanpun."
"Nyonya, kami paham jika kau adalah istri dari bos Axel, tetapi tidak seharunya kau mengatakan semua itu kepada kami. Apa yang kau katakan dan kau lakukan akan membuahkan hasil yang buruk nantinya."
Sang wanita sama sekali tidak menggubris apapun yang dikatakan oleh dua orang itu, hingga salah satu penjaga membuat pingsan Friska.
Penjaga 1 membawa Friska masuk ke kamar utama, setelah itu menguncinya dari luar.
Penjaga 2 menelepon bos Axel untuk memberikan informasi mengenai Friska yang sudah berhasil diamankan.
"Bos, nyonya Friska sudah kami kunci di dalam kamar. Dia akan mendapatkan hukuman yang setimpal karena berani melawan perintahmu."
"Haha, kau adalah anak buah yang paling patuh. Setelah ini, kau yang menjaga anak Willy itu, buat Jekey membenci ayah dan kakeknya."
"Siap bos!"
....
Rumah Vandro ...
"Apa maksudmu membuat masalah sebesar ini? apa kau sadar efeknya di hidupmu? aku sudah berjanji untuk menjaga Riana. Bagaimana ayahnya akan tenang di sisi Tuhan jika memiliki menantu sepertimu!"
Plak!
Tamparan untuk kesekian kali terdengar sangat nyaring, kedua pipi Willy bahkan sudah berwarna merah, tidak ada yang bisa dilakukan selain meminta maaf.
Serly dan Riana, tidak ingin mencampuri apapun.
Keduanya hanya diam sambil menahan segala kata yang ingin diucapkan, sebelum Vandro memperbolehkan keduanya berbicara.
"Will! apa kau tahu kesalahanmu apa?"
"Aku salah daddy, aku minta maaf."
Plak!
Plak!
Plak!
Vandro menampar Willy sampai sang putra tersungkur, Riana sudah tidak tahan lagi.
Dia mencegah sang mertua untuk melakukan hal yang lebih lagi.
"Daddy! Cukup, dia nanti mati!" teriak Riana sambil memeluk tubuh Vandro.
"Aku akan menjadi daddy paling buruk saat tak mampu mendidik anakku sendiri seperti dirinya. Aku adalah seorang pebisnis tetapi tidak pernah menghina bahkan merendahkan seorang wanita! siapa yang kau tiru!"
Sang Daddy, sangat kesal dengan apa yang dilakukan oleh Willy.
Semua kisah yang sudah dimulai olehnya, memberikan banyak akibat yang tidak terduga di masa depan.
"Daddy, aku mohon padamu. Aku akan menyelesaikan urusanku ini dengan segera tetapi aku mohon berikan aku waktu!"
Dengan wajah yang babak belur, Sang putra menunduk di depan tubuh Vandro, meski dia sudah berumur tetapi masih saja gagah dan penuh dengan kharisma.
Di saat kondisi seperti ini terjadi, tiba-tiba terdengar dering ponsel milik Vandro, dia membiarkan sang putra mengemis di hadapannya sedangkan sang daddy sibuk menjawab panggilan telepon.
"Halo, ada apa?" tanya Vandro.
"Van, ada salah satu musuh di masa lalu yang terlihat ingin mendekati perusahaanmu," jawab sang rekan dengan nada cemas.
"Oh, kira-kira dia hanya mengancam atau hanya sekedar ingin menggertak saja?"
"Dia bagian dari masa lalu kita."
"Apa kau yakin?"
"Itu hanya praduga ku, tapi akan lebih baik kau saja yang menyelidiki."
"Bukan aku, tapi anakku!"
"Willy?"
"Iya. Besok aku akan mengirim anakku ke perusahaan."
"Kau yakin Van? bukannya dia baru saja mendapatkan hukuman?"
"Ya karena mendapatkan hukuman itu, aku menambahnya menjadi lebih berat."
"Ajari dia bisnis, buat dia paham tentang bagaimana menghargai seorang wanita dan segala kehidupannya."
"Siap Van, aku akan melakukan semuanya untukmu."
"Terima kasih."
"Oke."
Panggilan telepon itu usai, sang putra merasa bahwa hidupnya telah berakhir.
Niat hati ingin mendapatkan kebahagiaan setelah keluar dari bui, Willy ternyata harus mendapatkan hukuman yang sangat berat.
"Jangan dekat istrimu sebelum aku menghentikan semua hukuman yang aku berikan!"
Sang daddy beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam kamar, Willy sama sekali tidak mendengarkan sang daddy, tetapi Serly begitu ketat melakukan pengawasan terhadap putra pertamanya.
"Mommy akan tidur dengan istrimu, kau tidur dengan adikmu, dia sedang berada di sini dan menemanimu."
"Astaga, lukaku bagaimana?"
"Kau bisa mengobatinya sendiri."
"Astaga! tega sekali!"
Riana menatap tajam ke arah sang suami tetapi tidak bisa melakukan apapun.
Dia akan melakukan satu hal yang tersembunyi tetapi di saat semua orang sudah tidur.
"Aku akan menolongmu di saat yang tepat, kau tenanglah!" batin sang istri.
Dia mengikuti langkah ibu mertuanya dan meninggalkan sang suami sendirian di ruang tamu.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments