TIGA.

Di kota ini memang aku hampir tak punya teman, semua kontak di hp ku adalah teman -teman ku di Luar Negeri. Aku memang tak pernah sekolah di sini, sejak kecil aku selalu pindah -pindah dari Luar negeri ke sini, hingga akhirnya aku memutuskan menetap dan sekolah di luar negeri. Meskipun saat itu Bunda menolak keras keinginan ku karena dianggap nya aku masih sangat kecil. Tapi aku sangat keras kepala, hingga ayah mengizinkanku, itu pun aku harus di bawah pengawasan dari kerabat Ayah yang menetap disana.Sekarang, aku sedikit menyesalinya karena bahkan Aku tak ingat dulu bermain dengan siapa saat kembali kesini dan begitupun dengan sekarang.

Semua tempat di kota ini, jalan yang tak ku hafal membuat ku galau.

' Ahh sial, aku ingin jalan-jalan, tapi dengan siapa? bahkan teman pun aku tak punya ' , Aku berkata pada diriku sendiri.

Seminggu di kota ini, tanpa kegiatan dan tanpa teman membuatku merasa bosan dan kesepian.

Aku melihat hp ku lagi, ada nomor Juna disana yang belum ku simpan.

' Haruskah aku menghubunginya ?', pikirku dalam hati.

Ini baru tiga hari berlalu setelah perjamuan makan malam ku dengan keluarga Juna. Sebenarnya kami belum bertukar cincin atau melangsungkan acara pertunangan, kemaren om Hendri hanya datang untuk menyampaikan maksud dan tujuannya dan keluarga ku menyetujuinya. Yahh, hanya sebagai formalitas pertemuan kedua keluarga.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.30 pagi, Aku benar-benar ingin me.time.

Aku ingin menghubungi Juna, satu-satunya kenalan yang ku punya. Berada di kota ini seperti kurungan penjara bagiku, karena aku tak kenal siapa pun dan malah hanya om.om duda yang ku kenal.

' hmmm, apa dia sibuk? haruskah ku telpon , ahhh tidak tidak .... aku chat saja ' , aku pun mengiriminya pesan .

~ Yth Tuan Juna , kau sibuk tidak hari ini ?

Isi chat ku pada Arjuna.

Sepuluh menit kemudian, dia membalas chatku.

~ Kenapa?

Balasnya singkat,

~ Ajak aku berkeliling kota ini,

*

~ Haruskah aku? temanmu dimana nona Elena ?

*

~ Aku tak punya teman dan tak kenal siapapun di kota ini , jika tuan Juna bersedia, sungguh merupakan kehormatan untukku..

*

~ Aku sibuk nona, tapi aku bisa menyuruh bawahan ku untuk menemanimu

*

~ Baguslah. Itu lebih baik. Cepat Kirimkan aku salah satu yang paling tampan, seumuran denganku dan juga pandai bicara yang kau punya. suruh jemput aku satu jam lagi.

*

~ Hahahaha...

*

'Sial. Kenapa hanya di balas tertawaan, awas saja kalau satu jam lagi orangnya tidak datang menjemput ku', kataku dalam hati. Lalu aku pergi bersiap-siap.

***

Arjuna Side...

di kantor Juna.

' Dia sangat lucu ' , gumam ku sambil tersenyum nakal.

' Apa dia berpikir aku benar - benar akan menyuruh bawahan ku datang untuk menjemputnya dan membiarkan dia bersenang - senang sendirian '

" Rina.. batalkan semua janjiku siang ini. Aku harus keluar ", kataku menelpon sekretaris ku.

" Baik Pak, " suara Rina di seberang telepon menjawab perintahku.

Arjuna Mulya. Aku seorang lelaki dewasa yang tahun ini genap berusia 32 tahun. Sosok yang mampu dibilang sangat sukses. Sejak umur 24 tahun aku sudah menduduki jabatan CEO di Mulya Group, karena Presiden direktur masih dipegang oleh Hendri Mulya, ayahku.

Aku cukup tinggi, gagah, atletik dan yang paling penting sangatlah tampan. Wanita mana yang tidak terpesona dengan paras ku ini. Sekali tunjuk aku yakin, wanita manapun akan setuju menjadi milik ku.

Di kantor ku saja aku punya banyak fans , ditambah lagi aku sangat murah senyum pada bawahan .Tentu saja semua demi kepentingan pekerjaan. Aku tak mau di cap sebagai bos yang kasar, sombong dan galak.

Tiba-Tiba pintu kantor terbuka,

" Aku dengar dari Rina, kau mau keluar boss, kemana ?", tanya sosok lelaki seumuran ku yang langsung menerobos pintu kantor ku tanpa permisi.

Dia adalah Sony, tangan kanan kepercayaan ku, yang sudah aku anggap sebagai saudara sendiri.

" Elena minta ditemani berkeliling kota", kata ku mengejek nya.

" Sejak kapan kau tunduk pada wanita? Ahh, dia juga masih sangat muda. Memang kesukaan om om kaya kau ini lah Jun", Sony duduk dihadapan ku meski tak disuruh.

Aku tersenyum, Selama ini memang tak pernah aku main wanita. Aku adalah lelaki setia. Hanya Anna yang mampu membuat ku jatuh cinta dan setia hanya padanya. Anna, mantan istriku yang meninggalkan ku begitu cepat. Belum juga kami sempat merasakan kebahagiaan berumah tangga, ia harus pergi.

" Dia sedikit mengingatkan ku pada sosok Anna ", kata ku santai.

" Sudahlah Jun..jangan lagi kau mengingat mendiang Anna, ia sudah tenang disisi-Nya" , kata Sony.

" Andai Papaku yang terhormat tidak memaksaku , aku juga tidak mau dijodohkan dengan Elena, ia lebih pantas dengan Kelvin. mereka sepertinya sangat cocok ", kata ku menerawang, aku menyandarkan punggung ku ke kursi kerja ku.

" Kelvin , adikmu ? Kenapa ia menolak? ", Sony penasaran.

" Bukanya menolak, aku tau jika Kelvin sudah melihat sosok Elena. Dirinya juga pasti tanpa berpikir panjang akan menerima nya. Sayangnya Kelvin tak membalas pesan Papa. Aku yakin dia mematikan seluruh jaringan telepon miliknya dan bersenang -senang disana ", jelas Juna.

" Yahhh, sedikit mirip denganmu bukan ? ", Sony terkekeh.

" Sialnya aku akan dipaksa mundur dari jabatan CEO kalau menolak dijodohkan dengan Elena . Mulya dan Wijaya benar-benar berniat menguasai seluruh lini bisnis di kota ini ", lanjutku lagi.

" Lalu bagaimana dengan Elena ", tanya Sony.

" Apa maksudmu ?", tanya ku.

" Cantik gak ? ", Sony tertawa.

" Tidak bisa dipungkiri, ia sangat cantik. Cantik dan muda, juga sebenarnya sangat sukses. Tapi sangat keras kepala. Kau tahu hari ini dia memintaku mengirim bawahanku yang paling tampan untuk bisa menemaninya berkeliling kota", kata ku kesal.

" Kau bisa mengutus ku Jun.. aku siapp ", Sony berdiri seakan siap diberikan perintah.

" Kalau kau mau tidak digaji bulan ini, kau bisa pergi sekarang" , Aku tertawa puas dan Sony langsung kembali duduk lagi.

" Pernikahan yang dipaksakan seperti ini, akan sangat merugikan pihak wanita, memangnya Wijaya ingin putri semata wayang nya menderita? ", Sony melanjutkan.

" Entahlah, aku juga tidak tahu.. Elena masih sangat muda, 20 tahun. Harus menikahi duda seperti ku, pasti sangat berat bagi nya", Kini aku merapikan berkas -berkas yang ada di atas meja.

" Mungkin , kamu dianggap nya sebagai menantu yang ideal Jun, kamu sangat berpengalaman, Kamu yang seorang Mulya , bisa membuat Wijaya makin bersinar ke depannya", ucap Sony.

" Kau benar, tapi aku gak ingin,gadis kecil seperti Elena yang menjadi korban. Mungkin aku jahat, tapi untuk menyakiti seorang wanita, ku pikir itu tindakan yang bodoh", kata ku.

" Kau memang idaman Jun. Kalau Bos Bos besar lainnya akan sangat senang bermain-main dengan wanita, tapi kau .. hanya mencintai satu orang saja.. ", kata Sony

Aku hanya tersenyum, bangga pada kepribadianku sendiri yang memang sangat baik dan sangat menghormati wanita.

" Oke, aku pergi dulu", kataku sambil berdiri akan keluar ruangan.

" Have fun Jun.. ", kata Sony sambil menutup pintu.

' Haruskah aku belajar untuk melupakanmu Ann? Aku benar- benar merindukanmu sekarang ' kata Juna pada dirinya sendiri.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!