Episode 6

”Lalu apa yang ingin kau bicarakan?”

Ayhner memulai pembicaraan empat mata dengan Eldric. Masih berada di dalam rumah penjual wafel dengan Ivonne yang terus mengawasi dari sisi yang lain. Dia berjanji akan menyeret Ayhner jika dia memutuskan untuk kabur setelah pembicaraannya selesai. Tentu rasanya sangat tegang seperti sepasang polisi dan tahanan yang sedang mengintrogasi dan di interogasi. Eldric ingin merubah latar pembicaraan mereka berdua. Namun, Ayhner tampaknya akan mengatakan kalau Bibinya pasti akan membunuhnya jika dia berani pergi selangkah saja dari tempat ini.

Eldric menghela nafas. ”... Sebenarnya, ini tentang kemarin. Dengan siapa kau bicara? Dan mengapa ledakan itu bisa terjadi sehingga kau terjatuh ke dalam sungai.”

”Shhtt! Jangan keras-keras!” Ayhner memberi isyarat agar Eldric memelankan suaranya. ”... Kalau sampai ketahuan olehnya, aku bisa dikarantina di rumah!” lanjutnya sembari menunjuk ke arah Ivonne yang masih menatapnya.

Eldric mengangguk, menunggu jawaban darinya.

”Ah, iya. Soal kemarin. Haah, aku sudah menduga kau akan bertanya soal ini. Padahal aku sangat benci jika seseorang mengorek informasi dariku.” Ayhner bersandar malam pada kursinya sembari meminum minuman di dalam gelas.

”... Yahh, tapi karena sekarang kau dan aku mulai dekat, mungkin aku bisa menjawabnya.” Ayhner melanjutkan. ”... Sebenarnya itu hanya sebuah kecelakaan. Aku tidak sengaja menekan sebuah tombol dan ternyata tombol itu adalah tombol peledak. Jadi, aku langsung terpental keluar dan mendarat tidak mulus ke sungai. Haha!”

Jawaban Ayhner terdengar seperti sebuah candaan. Sudah tentu Eldric tidak langsung mempercayainya dan tetap ingin jawaban serius dari Ayhner. ”... Jangan menganggapnya bercanda. Lalu, mengapa kau mengatakan itu semua berada di luar rencanamu dan mengapa kau memancingku untuk mencemaskanmu dengan berpura-pura kesakitan?!”

Ayhner terdiam seakan tidak menduga Eldric begitu serius menanyakan hal ini. Untuk orang yang malas basa-basi seperti Eldric, pasti akan langsung pergi begitu jawaban yang didapatkannya tidak seperti yang diharapkannya atau langsung membentaknya sampai dia mau bicara. Namun, beruntungnya Eldric sudah sering bertemu dengan Ayhner. Jadi, dia masih bisa sabar menghadapinya.

Sementara, Eldric tidak sadar kalau dia sedang berbicara dengan Ayhner yang memiliki banyak rahasia dan tidak mudah mempercayai seseorang untuk membicarakan soal rahasianya. Hubungan mereka berdua tergolong spesial karena bisa saling berbicara sampai di titik ini.

”Kau mengira aku berbohong? Untuk apa aku membuang-buang tenaga hanya untuk membohongimu? Aku memintamu pergi ke jembatan itu, karena aku takut pulang malam malam!”

”....”

Eldric masih tidak mempercayainya. Dari ekspresinya, Ayhner seperti terpaksa mengatakannya. Dia bahkan tidak menduga Ayhner tidak pandai untuk menyembunyikan sesuatu dan membuat alasan yang jelas dan bisa masuk di akal.

”Katakan alasannya. Kau berhutang nyawa padaku karena kalau tidak, kau pasti sudah berada di alam lain.” tiba-tiba Eldric mengalihkan perhatiannya setelah dia mengingat sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. ”... Dan aku juga ingin meminta maaf karena melakukannya padamu.”

OHOOK!!! OHOOK!

Ayhner tiba-tiba tersedak minumannya sendiri. Dia tidak menduga kata-kata itu keluar dari mulut Eldric begitu saja. Meski begitu, dia tetap tidak mengerti apa yang dikatakannya barusan.

”Apa maksudmu melakukan itu? Apakah kau berusaha memancingku agar aku penasaran dan sebagai gantinya kau ingin aku mengatakan semua yang terjadi?” Ayhner nampak ragu dan perlahan dia mulai menjaga jarak.

”Itu benar! Aku sudah melakukannya karena saat itu nafasmu lemah dan aku memberikanmu nafas buatan. Kau tidak tahu saja betapa paniknya aku saat itu!”

Ayhner mengacungkan jari telunjuknya dan membentak, ”Mengapa tidak mengatakannya?! Kau tidak perlu melakukan hal itu padaku!”

”Itu salahmu sendiri karena menceburkan diri ke dalam sungai! Kalau kau tidak selamat, aku juga yang akan merasa bersalah!”

”Hentikan alasanmu yang kekanak-kanakan! Kau bisa melakukannya dengan cara yang lain kan?!”

”Siapa tahu saja kau tiba-tiba tidak bisa bernafas lagi! Aku ini sudah pernah menyelamatkan orang lain, kau tahu!?”

MANIPULASI WAKTU.

Ayhner langsung menghadap belakang, kemudian menangkap sebuah pisau yang sedang meluncur ke arahnya. Dengan cepat, waktu pun berhenti. Semuanya berwarna abu-abu dan tidak bergerak sama sekali seperti patung. Bahkan mereka tidak akan bisa mendengar detak jantung semua orang yang ada di sini.

Beberapa yang tidak terkena sihir manipulasi waktu hanya Eldric dan Ayhner yang masih bertahan dalam posisinya begitu juga sesosok laki-laki berambut oranye dan berpakaian merah kehitaman sedang berjalan menghampiri mereka. Bola matanya berwarna biru, tampak sedang serius menatap mereka berdua. Orang ini sengaja membiarkan mereka bergerak bebas disaat semua orang terdiam agar tidak ada seorang pun yang bisa mendengarkan percakapan mereka bertiga.

”Ada apa ini? Kenapa semua orang berhenti?” Eldric yang tidak mengerti apa pun mulai panik dan berusaha mencari tanda-tanda kehidupan dari semua orang yang tampak seperti patung.

”Tenanglah, Eldric! Jangan khawatirkan mereka. Khawatirkan dirimu sendiri pada orang yang ada di hadapanmu.” ucap Ayhner berusaha menenangkan Eldric.

Derap. Langkah kaki pemuda itu terdengar sangat jelas di telinga mereka berdua. Tatapannya yang tidak biasa itu, sempat membuat Ayhner bergidik ngeri. Sudah pasti, orang ini bukanlah orang biasa. Melainkan salah satu dari tujuh spesies manusia yang sangat istimewa diantara spesies-spesies yang lain. Dia adalah Monster penjaga gerbang waktu, Gill Arcrey.

”Anak manusia, kau tidak sadar dengan siapa kau saat ini?” tanya Gill sembari menatapnya.

Ayhner langsung menjawab, ”Tentu saja dia sedang bersamamu dan juga bersamaku! Sudah pasti, dia tahu kalau kau ini salah satu spesies manusia!”

”Spesies manusia? Tapi kenapa yang satu ini berbeda dari yang aku lihat kemarin?” batin Eldric yang mulai membandingkannya dengan zombi yang waktu itu mengamuk di rumahnya.

”Aku tidak sedang berbicara tentangku. Aku, sedang berbicara tentangmu, Ayhner Leory. Kau juga salah satu dari kami dan lebih berbahaya dariku. Kau adalah monster pembawa kematian yang hanya akan membuat orang-orang di sekitarmu mati dengan penuh kesengsaraan.”

DORR!!

Sebuah tembakan peluru langsung melesat ke arah Gill dengan sangat cepatnya. Namun, berkat kemampuannya itu, peluru yang meluncur tepat di depan matanya langsung berhenti dan akhirnya terjatuh ke lantai. Sudah pasti, Ayhner lah yang melakukannya. Dia tidak akan pernah tahan pada seseorang yang kerjaannya hanya bisa membuat deduksi tanpa bukti.

”Tutup mulutmu sebelum aku menjahitnya!” ucap Ayhner penuh ancaman.

Gill terlihat tidak senang. Sementara Eldric masih mencoba mencerna situasinya saat ini. Dia mungkin berada dalam bahaya atau dia sendiri yang memancing bahaya itu agar datang padanya dengan berbicara dengan Ayhner. Itu pun kalau ucapan Gill benar.

”Ayhner, apa yang terjadi di sini?” Eldric mencoba bertanya.

Namun, Ayhner langsung menatapnya dengan perasaan sangat marah bahkan dia sampai membentak, ”Apakah kau tidak bisa melihat keadaannya sekarang?! Cepatlah pergi dari sini kalau kau memang menghargai nyawamu!”

Eldric yang mendengarnya langsung terdiam seketika. Tidak menyangka Ayhner akan sangat marah seperti ini. ”... Apakah kau marah karena orang itu mengatakan yang sebenarnya? Kau marah karena kau adalah Monster pembawa kematian?! Kau takut aku akan mati dengan penuh kesengsaraan?!”

Ayhner mulanya terdiam untuk beberapa saat. Tak lama, dia terlihat menyeringai kemudian berkata, ”Mati? Apakah selama ini kau tidak sadar? Kau itu sudah mati sejak awal. Lihatlah ke belakang.”

Eldric sangat terkejut mendengar ucapan Ayhner. Dengan cepat, dia langsung menoleh ke belakang dan dia melihat tubuhnya, bersandar pada sebuah dinding dengan lubang di kepalanya akibat serangan peluru. Belum lagi yang membuatnya semakin sengsara adalah dengan kendaraan semua orang yang mengitarinya seakan tidak percaya dengan hal yang baru saja terjadi padanya.

Apakah aku, memang sudah mati sejak awal?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!