BAB 5

"Andra loe denger gue kan?" teriakan Tari membuyarkan lamunan Andra.

"Iya bentar gue ambilin dulu." jawab Andra lalu ia pergi membawa handuk Tari dan mengetuk pintu kamar mandi

tok tok tok " Tar nih handuknya."

"Ceklek"

Pintu kamar mandi pun terbuka,tari hanya mengeluarkan tangannya saja dan menarik handuk yang Andra sodorkan.

Namun ketika Tari menarik handuknya,Andra menarik kembali handuk hampir saja Tari terbawa ke arah luar kamar mandi.

Tari geram "Andra loe apaan sih?"

Andra tertawa karena berhasil menjahili teman sekaligus istrinya itu "Hahaha canda besti."

Tari memasangkan handuk di badannya membuka pintu kamar mandi dan keluar memasang ekspresi kesal.

Yah begitulah kelakuan Andra, ia sangat suka menjahili sahabatnya itu dari sejak dulu.

Tari keluar dari kamar mandi, kini giliran Andra masuk karena kamar mandi di rumah mereka hanya satu, jadi harus antri 🤭

Andra juga harus bersiap siap berangkat kerja.

Tiba di halaman rumah,mereka bersiap-siap untuk berangkat kerja.

Tari membuka pintu gerbang rumah mereka dan Andra mengeluarkan mobilnya.

Tari mengunci pintu rumah dan menutup kembali gerbangnya,lalu ia masuk ke dalam mobil duduk di sebelah Andra.

"Tar hari ini gue kayaknya pulang telat,soalnya mau ada kunjungan dari pusat" ucap Andra

"Iya dra, pulang kerja gue mau ke rumah bapak sama ibu dulu mau ngambil motor.

biar sat set kalo mau kemana mana." jelas Tari ia ingin membawa motor kesayangannya itu.

"Iya Tar, hati-hati yah kalo bawa motor !

kabarin gue kalau udah di rumah." seloroh Andra.

Perjalanan cukup lama karena hari ini hari kerja, akhirnya sampai di depan toko kue tempat Tari bekerja.

Tari bersiap-siap membuka seatbelt dan membuka pintu mobilnya "Dra gue masuk dulu ya."

"Eh tunggu-tunggu (Andra menahannya sambil menyodorkan tangan pada Tari) Salim dulu sama suami kalo mau berangkat kerja."

Tari pun menerima tangan Andra dan menyalaminya "Assalamualaikum SUAMI" menekan kata suami lalu ia pergi

"Hahahaha waalaikumsalam istriku." tawa Andra

"Hai Tar, loe baik-baik aja kan?" sapa Mira khawatir dengan keadaan temannya itu.

Mira tau kejadian di acara pernikahan Tari beberapa hari lalu,calon suami temannya itu tidak datang di acara peresmian mereka.

"Gue baik-baik aja kok mir." jawab Tari tersenyum tipis

"Gue turut prihatin Tar." tutur Mira merasa iba sambil memeluk Tari.

Tari terisak di pelukan Mira, ia teringat bagaimana hancur dan malu nya mengingat sang calon suami tidak datang di acara pernikahan mereka.

patah hati? tentunya, membangun rumah tangga bersama laki-laki yang ia cintai hancur begitu saja.

Perasaan yang beberapa ini Tari tahan kini meluap di pelukan Mira temannya itu.

Mira adalah teman pertama Tari di tempat kerjanya ini,pertama kali Tari masuk kerja Mira lah yang pertama mendekati Tari dan mengajak kenalan.

Mira yang terkenal humble dan ceria,ia senang berteman dengan siapa saja.

Mira yang selalu membimbing Tari,menerangkan bagaimana tata mengerjakan pekerjaan dan peraturan disini.

Hampir dua tahun mereka bersama, berbagi suka duka.

Saling membela dan melindungi ketika mengalami masalah pekerjaan dengan para senior atau atasan mereka.

Mira melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Tari "Udah Tar, loe jangan nangisin cowok gak jelas gitu ah.

Sekarang loe udah punya pengganti dia,gue yakin suami loe lebih baik dari Gery.

Gue denger suami loe sahabat loe dari kecil yah?"

"Iya Mir dia udah kayak Abang gue sendiri,dari kecil dia selalu melindungi gue, selalu ada kalau gue butuh, selalu berusaha memenuhi apa yang gue pinta." jawab Tari datar.

"Harusnya loe bersyukur punya suami kayak dia Tar, dia suami siaga tau." imbuh Mira.

"Tapi gue gak cinta Mir, dia itu sahabat gue tiba-tiba jadi suami gue, geli tau Mir hahaha." tiba-tiba Tari tertawa geli

"Ya ga apa apa Tar, nanti juga loe terbiasa,cinta akan jalan seiring berjalannya waktu" terang Mira

"Tapi masalahnya bukan cuma gue yang gak cinta, dia juga sama Mir gak cinta sama gue.

kita gak saling cinta." jelas Tari.

"Kan udah gue bilang, seiring berjalannya waktu nanti juga kalian akan saling mencintai.

Eh tunggu, tapi loe udah ritual malam pertama kan?" tanya Mira ragu.

"Belum Mir,gue belum siap" jawab Tari.

"Dosa lho Tar, nolak suami nanti kalo suami loe jajan di luar gimana? mau?" jelas Mira.

"Ih amit-amit gue gak mau Mir" jawab Tari panik sambil mengetok ngetok kepalanya terus beralih ke tembok.

"Nah kan? gau mau? makanya loe harus layanin suami loe,kasihlah hak dia." Mira menasihati Tari seperti sudah berpengalaman padahal ia sendiri belum menikah 🤭

"Ia deh gue pikirin dulu" jawab Tari bimbang

"Jangan banyak mikir, yasudah yuk kita mulai kerja." ajak Mira.

Sementara di sebuah Departemen store yang hanya menyediakan pakaian, tas, sepatu, accesories dan pertalatan rumah tangga itu seorang supervisor sedang berkumpul dengan para karyawan dan SPG/SPB dia adalah Andra.

Andra di percayai memegang divisi fashion remaja,mereka sedang melakukan briefing pagi.

"Teman-teman semuanya,hari ini akan ada kunjungan Pak Darmawan general manager kita.

Kerjakan tugas kalian dengan baik, perhatikan pajangan jangan sampai ada barang yang kosong, lengkapi size size nya, bersihkan counter kalian pastikan tidak ada debu yah.

Siapkan data pencapaian omset kalian, bisa saja pak Darmawan menanyakan kepada salah satu dari kalian, bisa jadi semuanya.

Jangan lupa perhatikan penampilan kalian, harus sesuai SOP yang berlaku." terang Andra ia mengingatkan bawahannya agar tidak melakukan kesalahan.

Karena jika bawahannya melakukan kesalahan dia yang pertama di adili oleh sang atasan.

"Ada yang ditanyakan?" tanya nya.

Hening, tidak ada jawaban dari para karyawan sama sekali.

"Oke saya anggap kalian paham ya,mohon kerja samanya teman-teman.

Kita disini satu tim jadi kita harus kompak.

tetap tenang dan konsentrasi." jelas Andra

"Baik pak" jawab mereka kompak.

"Oke briefing pagi ini saya tutup,selamat berkativitas teman-teman semua.

semangat!" ucap Andra sambil mengangkat kepalan tangan nya ke atas.

Selesai briefing ia pergi ke ruangan para supervisor,ia duduk di tempatnya sambil memeriksa beberapa berkas laporan data stok barang yang ada di divisinya.

lalu ia menghubungi salah satu supplier yang hampir dua bulan ini tidak mengirim barang terupdate.

beberapa hari lalu Andra menerima keluhan dari salah satu SPG dari brand A, ia mengalami penurunan omset karena suppliernya tidak mengirim barang terbaru.

Kini saatnya Andra beraksi memecahkan masalahnya.

.

.

.

semangat mas Andra 😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!