Bab 2 Adam tak Pulang

Biasanya Adam pulang kerja dan sampai di rumah pukul 7 malam. Lain halnya jika dia ada lembur, pasti akan memberi kabar dahulu pada Elfira melalui pesan. Tapi malam ini, hingga pukul 10 malam pun, Adam masih belum pulang juga. Tak ada kabar apapun yang masuk ke ponselnya. Elfira mencoba menghubungi ponsel suaminya, tapi yang menjawab hanya operator. Ponsel suaminya tidak aktif.

"Kemana kamu mas, kenapa jam segini masih belum pulang juga. Apa kamu masih bersama wanita itu" gumam Elfira cemas sambil mondar-mandir di depan rumahnya. Sedangkan Anindya sudah terlelap di kamarnya sejak satu jam yang lalu.

Karena suaminya tak kunjung pulang juga, akhirnya Elfira memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya dan beristirahat. Karena memang rasa kantuk yang sudah menyerang sejak tadi. "Mungkin besok pagi aku akan menanyakan mas Adam kenapa dia pulang telat" Elfira mengunci pintu rumahnya dan masuk ke dalam kamarnya.

Keesokan paginya, Elfira terbangun pukul 4.30 pagi. Saat melirik kesamping, Elfira tetap tak melihat suaminya. Ranjang sebelahnya kosong, itu berarti Adam tak pulang semalaman.

Elfira mengambil ponsel yang ia letakkan diatas nakas dan mencoba untuk menghubungi Adam lagi. Namun tetap saja sama, ponsel Adam tak aktif.

"Kemana sebenarnya kamu mas" Elfira benar-benar khawatir mengetahui suaminya tak pulang dan tak bisa dihubungi. Pikirannya mulai kalut, Elfira pun segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu melaksanakan sholat subuh.

Setelah membersihkan diri dan berwudhu, Elfira mengambil mukenah dari dalam lemari dan memakainya. Kemudian dia membentang sajadah menghadap kiblat. Elfira pun melaksanakan sholat subuh dengan khusyuk.

Selesai sholat dan menyimpan mukena nya ke dalam lemari, Elfira pun bergegas keluar dari kamar dan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Untuk pekerjaan rumah yang lain, seperti mencuci pakaian, menyetrika dan membersihkan rumah, sudah ada Bi Siti yang bekerja di rumahnya. Hanya saja, beliau akan datang jam 7 pagi dan pulang jam 5 sore.

***

"Ayah kemana, Bun. kok gak ikut sarapan" tanya si kecil Anindya. Meskipun usianya baru 4 tahun, namun bicaranya sudah lancar.

"Emmm, ayah sudah berangkat kerja tadi pagi-pagi sekali. Ayah juga minta maaf tadi karena gak sempat pamit sama Anin." ucap Elfira berbohong. Elfira tak mungkin mengatakan yang sebenarnya jika ayahnya tak pulang semalaman.

"Yaah, padahal Anin pengen makan disuapin sama ayah" Anin tertunduk lesu karena sang ayah sudah berangkat kerja, setidaknya itulah yang ada dalam pikiran anak itu.

"Di suapin sama bunda aja yah makannya. Nanti siang, kita ke kantor ayah sekalian bawa makan siang untuk ayah" Elfira mencoba membujuk Anin untuk mengalihkan kekecewaannya.

"Beneran, Bun. Nanti siang kita ke kantor ayah" tanya Anin antusias.

"iya sayang"

"yeee, asiiik. Kita ke kantor ayah" Anin sangat senang sampai berdiri di atas kursi dan berlompatan.

"Anin, hati-hati nak, nanti jatuh" ucap Elfira mengingatkan Anindya. Anin pun kembali duduk, dan Elfira menyuapinya hingga makanannya habis.

***

Tepat pukul 12.00 Elfira dan Anin sampai di kantor Adam. Setelah membayar ongkos taksi, Elfira menggandeng tangan Anin dan berjalan menuju gedung kantor tempat suaminya bekerja.

"Maaf Bu, ada keperluan apa ibu datang ke kantor ini" tanya seorang satpam yang berjaga di depan gedung tersebut.

"Saya mau bertemu dengan pak Adam Said, pak. Mau mengantarkan makan siang untuk nya" jawab Elfira.

"Ibu, siapanya pak Adam ya" tanya satpam itu lagi karena memang tak mengenali Elfira.

"oh, saya istrinya pak. Dan ini anak kami"

Satpam tersebut tampak memperhatikan Elfira dan Anindya dari atas sampai bawah.

"Pak adamnya hari ini gak masuk Bu, bahkan dari kemarin. Emangnya pak Adam gak ada bilang sama ibu"

Deg

Elfira terkejut mendengarkan fakta baru tentang suaminya. Jadi, selain tidak pulang ke rumah, Adam juga tidak masuk kerja. Bahkan kemarin pun dia juga tidak masuk, padahal dari rumah Adam pamitnya mau berangkat kerja.

"Oh, gitu ya pak. Kalau gitu saya permisi ya pak. Terimakasih atas informasinya"

"Iya Bu, sama-sama"

Elfira pun pulang dengan perasaan kecewa. Ternyata suaminya sudah membohonginya.

"Kok kita pulang Bun, kita gak jadi ketemu sama ayah" tanya Anindya bingung.

"Ayah gak ada dikantor sayang, lagi ada kerjaan di luar" dusta Elfira.

"Yaah, gak jadi ketemu ayah dong"

"Maaf ya sayang, kita tunggu ayah di rumah aja ya"

Anindya pun mengangguk dengan tak semangat. Akhirnya Elfira dan Anin pulang ke rumah dengan perasaan kecewa.

Sementara itu, di kantor tempat Adam bekerja. Erlangga yang merupakan CEO di perusahaan tersebut, melihat Elfira sedang berbicara dengan satpam. Setelah Elfira pergi, Erlangga mendatangi satpam tersebut dan bertanya tentang Elfira.

"Pak Anton, perempuan yang tadi itu siapa" tanya Erlangga pada satpam yang bernama Anton.

"Itu istrinya pak Adam, pak"

"Mau apa dia kemari"

"Katanya mau bertemu dengan pak Adam, padahal kan pak Adam gak masuk kerja dari kemarin"

Erlangga mengangguk paham sambil terus memandangi Elfira yang berjalan terus hingga akhirnya sosok Elfira menghilang di dalam taksi yang ditumpanginya.

***

POV Elfira

Malam hari saat aku dan Anin sedang makan malam, aku mendengar suara mobil mas Adam memasuki halaman rumah.

Hatiku marah dan kecewa, dari kemarin mas Adam tidak pulang bahkan dengan teganya dia membohongiku. Tak ada satu pun kabar darinya. Rasanya aku ingin meluapkan kemarahanku sekarang juga. Tapi itu tak mungkin ku lakukan, mengingat ada Anindya diantara kami.

"Assalamualaikum" mas Adam mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam" jawabku malas.

"Ayah" Anindya langsung berlari begitu mendengar suara ayahnya. Mas Adam berjongkok lalu menggendong Anin sambil berjalan menuju ruang makan.

Mas Adam mendudukkan Anin di kursinya dan meminta Anin untuk melanjutkan makannya yang tadi sempat tertunda. Lalu dia menghampiriku dan mengecup puncak kepalaku. Biasanya aku akan menyambutnya dengan senyuman, namun tidak dengan malam ini.

Tanpa menghiraukan mas Adam, aku tetap melanjutkan makanku dengan memasang wajah datar.

"Sayang, tolong ambilkan makanan untuk mas dong" pinta mas Adam tanpa rasa bersalah. Tanpa menjawab aku langsung mengambilkan mas Adam sepiring nasi beserta lauk dan sayurnya. Setelah itu ku letakkan di depannya. Dan tak lupa ku tuangkan air dari ceret ke dalam gelas lalu ku letakkan juga di hadapannya, setelah itu aku kembali melanjutkan makanku.

Sepanjang kami menghabiskan makan malam, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutku. Hanya suara Anindya yang sejak tadi berceloteh menceritakan tentang apa saja yang dia lakukan hari ini, bahkan Anin juga menceritakan tentang kedatangan kami ke kantor yang ingin menemuinya.

Sambil terus mendengarkan cerita Anin, mas Adam juga sesekali melirik ke arah ku, namun tetap tak ku hiraukan.

Selesai makan malam, aku membereskan meja makan. Membawa piring dan gelas kotor ke wastafel untuk ku cuci. Mas Adam langsung masuk ke dalam kamar karena dia harus mandi dan mengganti bajunya. Aku lihat baju yang di pakainya saat ini adalah baju yang sama dengan yang dipakai mas Adam kemarin.

Setelah selesai mencuci piring, aku mengajak Anin untuk masuk ke dalam kamarnya. Dia sudah tampak mengantuk, terlihat sejak tadi dia terus-terusan menguap.

Seperti biasanya Anin selalu minta untuk dibacakan buku cerita saat hendak tidur. Aku pun membacakan buku cerita yang sudah dipilih oleh Anin tadi. Baru saja setengahnya ku baca, Anin sudah tertidur lelap. Ku matikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur. Ku tarik selimut hingga sebatas dadanya, setelah itu ku kecup keningnya dan ku bisikkan ucapan selamat tidur untuknya.

Aku pun keluar dari kamar Anin dan langsung menuju kamar ku dan mas Adam. Aku bertekad untuk bertanya pada mas Adam, kemana saja dia sejak kemarin tidak pulang ke rumah bahkan sampai tak masuk kerja. Aku harus menyelesaikan masalah ini malam ini juga.

POV end

***

bersambung....

Terpopuler

Comments

Eliyani Elieboy

Eliyani Elieboy

dasar kadal buaya buntung gak ada otaknya....
isinya cuma selang kangan ajha

2024-01-20

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kamu harus jadi wanita tangguh Dura, jgn kasi cela buat suami yg jelas berselingkuh dan sengaja berbohong... babat habis..

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Melihat Suami Bersama Wanita Lain
2 Bab 2 Adam tak Pulang
3 Bab 3 Kemarahan Elfira
4 Bab 4 Erlangga
5 Bab 5 Terbongkarnya kebusukan Adam (1)
6 Bab 6 Meminta kejujuran Adam
7 Bab 7 Bertemu Erlangga
8 Bab 8 Sandra dan Adam
9 Bab 9 Terbongkarnya kebusukan Adam (2)
10 Bab 10 Pertengkaran
11 Bab 11 Peringatan pertama
12 Bab 12 Adam di usir dari rumah
13 Bab 13 Adam sakit
14 Bab 14 Panggilan sidang
15 Bab 15 Adam meminta maaf
16 pengumuman
17 Bab 16 Kedatangan Bianca
18 Bab 17 Bertemu Erlangga (2)
19 Bab 18 Adam cemburu
20 Bab 19
21 Bab 20 Menjenguk Tasya
22 Bab 21 Erlangga dan Elfira
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24 Adam di pecat
26 Bab 25 Resmi Bercerai
27 Bab 26 Adam Di Penjara
28 Bab 27 Awal Baru
29 Bab 28 Sandra Pulang
30 Bab 29 Airmata Sandra
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60 (S1 end)
62 S2 Bab 1
63 S2 Bab 2
64 S2 Bab 3
65 S2 Bab 4
66 S2 Bab 5
67 S2 Bab 6
68 S2 Bab 7
69 S2 Bab 8
70 S2 Bab 9
71 S2 Bab 10
72 S2 Bab 11
73 S2 Bab 12
74 S2 Bab 13
75 S2 Bab 14
76 S2 Bab 15
77 S2 Bab 16
78 S2 Bab 17
79 S2 Bab 18
80 S2 Bab 19
81 S2 Bab 20
82 S2 Bab 21
83 S2 Bab 22
84 S2 Bab 23
85 S2 Bab 24
86 S2 Bab 25
87 S2 Bab 26
88 S2 Bab 27
89 S2 Bab 28
90 S2 Bab 29
91 S2 Bab 30
92 S2 Bab 31
93 S2 Bab 32
94 S2 Bab 33
95 S2 Bab 34
96 S2 Bab 35
97 S2 Bab 36
98 S2 Bab 37
99 S2 Bab 38
100 S2 Bab 39
101 S2 Bab 40
102 S2 Bab 41
103 S2 Bab 42
104 S2 Bab 43
105 S2 Bab 44
106 S2 Bab 45
107 S2 Bab 46
108 Epilog
109 My Annoying Lecturer (I Love You) - Novel Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 Melihat Suami Bersama Wanita Lain
2
Bab 2 Adam tak Pulang
3
Bab 3 Kemarahan Elfira
4
Bab 4 Erlangga
5
Bab 5 Terbongkarnya kebusukan Adam (1)
6
Bab 6 Meminta kejujuran Adam
7
Bab 7 Bertemu Erlangga
8
Bab 8 Sandra dan Adam
9
Bab 9 Terbongkarnya kebusukan Adam (2)
10
Bab 10 Pertengkaran
11
Bab 11 Peringatan pertama
12
Bab 12 Adam di usir dari rumah
13
Bab 13 Adam sakit
14
Bab 14 Panggilan sidang
15
Bab 15 Adam meminta maaf
16
pengumuman
17
Bab 16 Kedatangan Bianca
18
Bab 17 Bertemu Erlangga (2)
19
Bab 18 Adam cemburu
20
Bab 19
21
Bab 20 Menjenguk Tasya
22
Bab 21 Erlangga dan Elfira
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24 Adam di pecat
26
Bab 25 Resmi Bercerai
27
Bab 26 Adam Di Penjara
28
Bab 27 Awal Baru
29
Bab 28 Sandra Pulang
30
Bab 29 Airmata Sandra
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60 (S1 end)
62
S2 Bab 1
63
S2 Bab 2
64
S2 Bab 3
65
S2 Bab 4
66
S2 Bab 5
67
S2 Bab 6
68
S2 Bab 7
69
S2 Bab 8
70
S2 Bab 9
71
S2 Bab 10
72
S2 Bab 11
73
S2 Bab 12
74
S2 Bab 13
75
S2 Bab 14
76
S2 Bab 15
77
S2 Bab 16
78
S2 Bab 17
79
S2 Bab 18
80
S2 Bab 19
81
S2 Bab 20
82
S2 Bab 21
83
S2 Bab 22
84
S2 Bab 23
85
S2 Bab 24
86
S2 Bab 25
87
S2 Bab 26
88
S2 Bab 27
89
S2 Bab 28
90
S2 Bab 29
91
S2 Bab 30
92
S2 Bab 31
93
S2 Bab 32
94
S2 Bab 33
95
S2 Bab 34
96
S2 Bab 35
97
S2 Bab 36
98
S2 Bab 37
99
S2 Bab 38
100
S2 Bab 39
101
S2 Bab 40
102
S2 Bab 41
103
S2 Bab 42
104
S2 Bab 43
105
S2 Bab 44
106
S2 Bab 45
107
S2 Bab 46
108
Epilog
109
My Annoying Lecturer (I Love You) - Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!