Raja Belantara Kota
Di sebuah distrik hiburan di kota JTown, terlihat distrik itu tetap ramai walau diterpa hujan deras, distrik hiburan adalah sebuah tempat tujuan bagi warga Jtown untuk mencari kesenangan, setelah lelah dan penat seharian bekerja biasanya para pekerja menyempatkan diri untuk mampir ke distrik hiburan. Di tempat itu sangat lengkap, ada karaoke, bar, tempat judi, mall, rumah makan, dan lain lain. Selain tempat tempat mewah disana juga banyak kios kios kecil ataupun tenda tenda street food. Lokasi ini memang benar benar cocok untuk menghamburkan uang dan bersenang senang. Ditempat yang padat ini tentu saja angka kejahatan juga meningkat, pusat hiburan ini sekaligus pusat dari kriminalitas. Para penjahat penjahat kecil seperti preman dan tukang palak ada dimana mana, karena disini kebanyakan orang pasti membawa uang ataupun barang berharga. Distrik hiburan ini juga dikuasai oleh sebuah kelompok mafia, jadi kejahatan kejahatan besar bisa ditekan oleh kelompok mafia ini. Mereka menyuap pemerintah dan penegak hukum untuk diberi wewenang di distrik ini. Tentu para koruptor ini senang senang saja, ada uang bisnis lancar.
Disebuah mobil yang parkir dipinggir taman kota, seorang pemuda tidur dengan lelap di dalamnya. Dia adalah Rey Demonforge. Di umurnya yang masih 17 tahun ini Rey sudah menjadi tangan kanan dari bos mafia yang berkuasa di distrik hiburan. Kekejaman dan kekuatannya memang mengerikan. Dia diambil oleh bosnya dari panti asuhan sejak berumur 10 tahun dan di didik sangat keras. Karena bosnya tidak memiliki anak dan penerus, itulah alasannya. Rey juga membawa dua orang temannya dari panti asuhan, karena Rey tidak mau dipisahkan dengan dua orang ini yang sudah seperti keluarga baginya. Nick dan Lita. Nick sering ikut Rey menyelesaikan misi dari bosnya, walau tak jarang hal ini malah lebih merepotkan Rey daripada membantu. Untuk Lita, bos Rey meminjamkan modal untuk membuka bar kecil di bagian depan distrik hiburan. Karena Rey terlalu sering menghabiskan waktu di bar itu, Rey lama lama menaruh hati pada Lita. Namun karena sifat Rey yang dingin dan kaku, membuat Rey tak pernah mengungkapkannya.
Tiba tiba telepon genggam pemuda itu berdering. Pemuda itu perlahan membuka mata dan merogoh sakunya. Terlihat nomor anak buahnya disana. Rey mendengus kesal karena tidurnya terganggu.
"Kau cari mati?!" Bentak Rey.
"Maaf tuan, saya hanya diminta tolong oleh pegawai Nona Lita"
"....."
"Mmmm... Tadi tuan besar ke bar Nona Lita dan menyeret nona keluar..."
"Lita? Kenapa bos membawanya?" Rey terkejut dan wajahnya menjadi serius.
"Saya tidak tahu tuan tapi Nick langsung menyusul mereka ketika mendengar kabar itu..."
"Nick? Kemana mereka sekarang?"
"Sepertinya ke apartemen pribadi tuan besar yang didekat gedung teater, tuan..."
Tanpa pikir panjang Rey menyalakan mobilnya dan bergegas menuju ke apartemen ayah angkatnya itu. Rey mengemudikan mobilnya dengan kencang. Dalam hati terus mengumpat dan berharap tidak ada hal buruk yang akan terjadi. Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Rey tiba dan memarkirkan mobilnya sembarangan. Dia berlari dengan tergesa gesa ke dalam. Rey langsung masuk kedalam apartemen tanpa mengetuk pintu. Rey memanggil nama mereka setengah berteriak. Rey mendengar suara dari arah kamar utama dan membuka pintunya perlahan. Betapa terkejutnya Rey melihat pemandangan di dalam kamar itu. Ayah angkatnya tergeletak bersimbah darah dengan lubang dikepala. Nick masih berlutut dengan tangan gemetar hebat, menggenggam sebuah pistol yang diarahkan ke ayah angkatnya itu. Di sudut ruangan Lita memeluk lutut gemetar ketakutan dan pandangannya kosong.
"Kak Rey...." suara Nick bergetar, wajahnya berlinang air mata.
"Ayah,,mencoba memperkosa Lita,,jadi aku menembaknya Kak...." Lanjut Rey dengan tatapan kosong dan menangis.
"Aku membunuhnya Kak...Aku membunuh ayah..."
Rey berjalan ke arah Lita. Dia menanyakan keadaannya namun Lita tetap bungkam, sepertinya Lita mengalami shock berat, tatapannya kosong. Lita tidak mampu berbicara, tubuhnya bergetar hebat.
"Pergilah Nick, dan bawa Lita dari sini..." Rey buka suara.
"Tapi kak...." Nick tetap menangis.
"AKU BILANG PERGI! JAGA LITA BAIK BAIK! KEMARIKAN PISTOLMU!" bentak Rey.
"Kakak..."
"CEPAT!"
"Baik kak.." Nick mencoba berdiri dan menggendong Lita, Nick keluar apartemen dengan cepat menuju mobil Rey. Nick membawa Lita pergi dari distrik untuk sementara waktu. Mereka menuju ke panti asuhan tempat mereka menghabiskan masa kecil. Sementara di apartemen, polisi mulai berdatangan karena laporan dari warga mendengar suara tembakan. Para polisi itu langsung masuk kedalam.
"ANGKAT TANGAN! BUANG SENJATAMU!" teriak polisi.
Rey tidak melawan sama sekali. Dia membuang pistol itu. Rey akan menanggung semua hal ini, demi adik dan wanita yang dicintainya Rey mengorbankan segalanya. Kedudukan dan hartanya tidaklah penting, keluarganya adalah yang utama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments