Part 9 - Di pandang sebelah mata

"Eh eh eh...! Ternyata kamu disini ya, Mas...! Anak, istri nungguin di rumah kamu malah disini dengan janda gatal ini!."

Raisa sedang melayani beberapa pelanggan ketika tiba-tiba melihat seorang ibu muda yang marah-marah menghampiri warungnya dengan anak kecil yang digendongnya.

Ibu muda tersebut menyalahkan Raisa sebagai seorang janda atas kehadiran suaminya di warung kopinya." Gak bisa apa tidak menggangu suami orang! Dasar perempuan gatal!."

Merasa tersinggung, Raisa pun mencoba berkata baik pada ibu muda yang sedang di kuasai amarah tersebut. "Maaf Mbak, Anda jangan bicara seperti itu... Kurang enak di dengar," imbuh Raisa dengan menahan malunya.

"Kenapa? Memang benar kan, kamu janda yang suka godain suami orang!."

Keributan yang terjadi telah menarik perhatian orang-orang yang sedang melintas dan tetangga dekat rumah Raisa. Mereka semua berkumpul dan ingin tahu tentang sebab keributan yang terjadi.

"Mbak... Kalau Mbak punya masalah dengan suami Mbak, silahkan bereskan di rumah saja... Dan jangan memberi masalah di warung saya."

Ibu muda tersebut merasa lebih emosi saat Raisa bicara padanya. "Kamu tidak terima di katakan janda dan sekarang ingin membuatku malu, hah!." Raisa langsung di jambak olehnya dan terus di katakan janda pelakor.

"Dasar pelakor! Pela*ur! Akan ku beri pelajaran kau!." Raisa terus mendapat serangan meskipun orang-orang yang berada di sekitar mencoba menghalau tapi ibu muda itu tidak berniat melepaskan Sania dan mendorongnya dengan keras hingga terjerambab ke belakang.

"Akh!."

Beruntung ada seorang laki-laki yang berhasil menangkap tubuh Raisa dan menahannya. "Kamu tidak apa-apa?," tanya laki-laki yang diketahui namanya itu Radit.

"Aku tidak apa-apa, terima kasih...."

Radit menatap tajam pada ibu muda dan orang-orang yang berada di sekitaran sana. Seketika mereka menunduk seolah menakuti sesuatu.

"Jika kalian tidak berkeperluan, silahkan tinggalkan tempat ini dan jangan buat keributan." Begitulah kata Radit.

Beberapa kalimat yang keluar dari mulut Radit seolah menghipnotis orang-orang yang berada disana sehingga mereka semua pergi kecuali orang-orang yang memang sedang ngopi disana.

Raisa menatap heran pada sosok pria yang kini berada di sampingnya itu, lalu ia merapikan penampilannya setelah berantakan akibat ulah ibu-ibu tadi.

"Kamu tidak apa-apa Raisa?."

"Tidak, terima kasih... Maaf sudah merepotkanmu."

Lalu, ayah Raisa yang baru tiba dari ladang segera menghampiri putrinya dengan tergesa-gesa. Ia khawatir terjadi sesutu yang buruk saat mendengar dari orang-orang yang kebetulan berpapasan dengannya tadi di jalan.

Setelah menjelaskan bahwa tidak ada yang terjadi pada dirinya, sikap yang membuat Raisa merasa lebih heran adalah, Radit yang menyapa ayahnya dan terlihat begitu akrab lalu Radit pun membantu ayah Raisa menyimpan peralatan berkebun ke dalam rumahnya.

"Ayah, dia siapa?."

"Dia Nak Radit, tetangga yang tinggal di rumah itu... Dia menyewanya kurang lebih sudah satu bulan ini... Juga selama ini, dia banyak membantu ayah tanpa pamrih."

Kemudian, saat Radit menghampiri mereka, ayah Raisa memperkenalkan Radit pada putrinya dan di sambut baik oleh Radit.

Setelah perkenalan mereka, hari demi hari, hubungan antara Raisa dan Radit semakin erat. Radit sering kali mampir ke warung kopi Raisa untuk menikmati secangkir kopi dan memberikan bantuan kepada Raisa di warung kopi atau membantu ayah Raisa dalam pekerjaan sehari-hari.

Raisa merasa senang dengan kehadiran Radit. Mereka saling berbagi cerita, tawa, dan pengalaman hidup. Raisa merasa bahwa Radit adalah seseorang yang dapat dia andalkan dan berbicara dengan nyaman.

Namun, kedekatan mereka nyatanya membuat orang-orang menilai Raisa sebelah mata. Meskipun semenjak Radit memasang badan untuk membela Raisa, dan tidak ada yang berani mengganggunya, tetap saja di belakang sana gunjingan dan celaan untuk Raisa merajalela.

"Ngomong-ngomong, kamu asal mana Radit?."

"Aku dari kota sebelah, kenapa memangnya?."

"Nggak... Hanya penasaran aja, apa kamu punya keluarga?."

Radit sempat terdiam saat Raisa bertanya tentang keluarganya lalu ia berkata masih punya dan mereka kini tinggal di kota tempat tinggalnya.

Saat mereka asyik mengobrol tiba-tiba, "Aw!." Raisa memekik karena secara tidak sengaja terkena air panas yang tumpah dari sebuah teko yang terjatuh. Dia merasakan sakit yang menusuk dan teriakan kesakitan tak terhindarkan keluar dari bibirnya.

Melihat kejadian tersebut, Radit yang berada di dekatnya langsung panik. Dia segera berlari mendekati Raisa, tanpa memedulikan risiko dirinya sendiri. Dengan cepat, Radit menggenggam tangan Raisa dan membawanya ke tempat yang aman.

Dalam kepanikannya, Radit mencari air dingin untuk meredakan rasa sakit di kulit Raisa yang terkena air panas. Setelah beberapa saat, Raisa mulai merasa lega dan rasa sakitnya mulai berkurang.

Raisa memandang Radit dengan rasa terima kasih yang dalam, menyadari betapa khawatirnya Radit terhadap dirinya. Lalu Radit pun menatap Raisa sehingga kini mereka saling memandang, tapi seketika Raisa mengalihkan pandangannya karena merasa tidak nyaman.

"Kamu ke pinggir dulu, biar aku bereskan," ucap Radit.

Raisa meringis merasakan perih yang amat sangat di tangannya. Lalu Radit menyarankan akan membawa Raisa ke rumah sakit terdekat dan di setujui Raisa.

Setelah Raisa dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan dari dokter, kondisinya perlahan membaik. Dokter meyakinkan Raisa bahwa luka di tangannya tidak terlalu serius dan akan sembuh dengan baik dalam beberapa hari.

"Raisa, kamu keluar duluan, aku akan pergi ke ruang administrasi dulu."

"Aku ikut."

"Nggak usah... Kamu tunggu di luar aja."

"Tapi...."

Sebelum Raisa menyelesaikan bicaranya, Radit sudah berlalu dari hadapan Raisa.

Saat Raisa berjalan menyusuri lorong rumah sakit, matanya tertuju pada seorang kakek yang terlihat gelisah. Kakek tersebut tampak merasa tidak nyaman dengan lingkungan rumah sakit dan berusaha keras untuk meyakinkan para dokter bahwa dia tidak perlu dirawat di sana.

"Aku sudah katakan, aku tidak apa-apa dan tidak perlu di rawat!."

Kakek tersebut mengamuk dengan keras, memprotes dan berteriak pada perawat dan petugas medis yang berusaha membantunya.

"Tapi tuan...."

"Kenapa kalian tidak mendengarkan aku! aku mau pulang sekarang juga!."

Raisa merasa iba melihat keadaan kakek yang begitu kacau. Dia mendekati kakek tersebut dengan hati-hati dan dengan penuh empati mencoba berbicara padanya dengan lembut.

"Kakek, apa yang membuat Anda begitu kesal? Bisakah saya membantu?," tanya Raisa dengan lembut kepada kakek tersebut.

Kakek itu berhenti sejenak, terkejut melihat seseorang yang mencoba memahami situasinya. Dia melihat wajah Raisa yang penuh perhatian dan kemudian memutuskan untuk berbagi ceritanya.

Raisa mendengarkan dengan penuh perhatian dan kemudian mencoba mengerti perasaan kakek tersebut.

"Aku mengerti perasaan Anda, Pak. Namun, para petugas medis di sini memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk merawat Anda dengan baik. Mereka berusaha membantu dan menjaga kesehatan Anda," ucap Raisa dengan lembut.

Lama kelamaan, kakek itu mulai tenang dan setuju untuk menerima perawatan di rumah sakit. Raisa mengantar kakek tersebut ke petugas medis yang siap membantunya.

" Siapa namamu, Nak?."

"Namaku Raisa."

Kakek itu pun manggut-manggut dan mengingat nama Raisa dengan tersenyum.

"Kakek, apa ada keluarga yang bisa aku hubungi?."

"Tidak usah, nanti mereka juga akan datang kemari dengan sendirinya," jawab kakek sambil tersenyum.

Di rasa kakek tersebut sudah aman bersama para dokter, Raisa pun pamit undur diri meninggalkan kesan yang baik untuk kakek yang di kenal dengan nama Romeo dan lebih akrab di panggil kakek Romi.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Diana Subar

Diana Subar

harusnya rumah org kaya ada CCTV.. jadi ketauan yg jahat adalah si dion..

2024-05-14

2

Ani Ani

Ani Ani

mesti orang kaya

2024-05-10

2

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

semoga Radit jadi jodoh Raisa

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Sah
2 Part 2 - Suami idaman
3 Part 3 - Bagai di sambar petir
4 Part 4 - Kepergian yang tiba-tiba
5 Part 5 - Janda kembang
6 Part 6 - Obsesi kakak ipar
7 Part 7 - Pulang ke rumah ayah
8 Part 8 - Kecantikan yang memikat
9 Part 9 - Di pandang sebelah mata
10 Part 10 - Radit & Raisa?
11 Part 11 - Gadis yang malang
12 Part 12 - Kediaman Aryana
13 Part 13 - Spot jantung
14 Part 14 - Majikan dan asisten yang akrab
15 Part 15 - Galak
16 Part 16 - Ternyata oh ternyata
17 Part 17 - Kejadian tak terduga
18 Part 18 - Kejadian tak terduga 2
19 Part 19 - Buka baju?
20 Part 20 - CINLOK?
21 Part 21 - Toko kue
22 Part 22 - Momen pulang kampung
23 Part 23 - Bak Pahlawan
24 Part 24 - Buaya darat
25 Part 25 - Belum nyadar juga
26 Part 26 - Ketahuan!
27 Part 27 - Makin seru nih...
28 Part 28 - Kopi asin
29 Part 29 - Mol
30 Part 30 - Ada - ada saja
31 Part 31 - Di dalam lemari
32 Part 32 - Perjodohan
33 Part 33 - Momen tidak di duga
34 Part 34 - Menolak pernikahan
35 Part 35 - Pernikahan Raisa & Bian
36 Part 36 - Main kasar
37 Part 37 - Pengantin baru?
38 Part 38 - Satu ranjang
39 Part 39 - Romantis?
40 Part 40 - Bau-Bau pelakor nih!
41 Part 41 - Ketahuan!
42 Part 42 - Bertengkar
43 Part 43 - Rencana jahat
44 Part 44 - Janda Tapi Perawan
45 Part 45 - Perawan tulen kan...
46 Part 46 - Salah paham
47 Part 47 - Akhirnya 'Ekhem' juga
48 Part 48 - Bahaya mengintai
49 Part 49 - Di sekap
50 Part 50 - Ternyata dia dalangnya
51 Part 51 - Semakin cinta
52 Part 52 - Ingin fokus tapi tergoda juga
53 Part 53 - Positif hamil
54 Part 54 - Satu hari 10 kali
55 Part 55 - Keguguran
56 Part 56 - Pahit, tapi itu yang terbaik
57 Part 57 - Wanita tangguh
58 Part 58 - Keputusan tepat
59 Part 59 - Bulan madu
60 Part 60 - Bulan madu 2
61 Part 61 - Laut ganas
62 Part 62 - Masih misteri
63 Part 63 - Keterpurukan Raisa
64 Part 64 - Dua tokoh baru
65 Part 65 - Amnesia
66 Part 66 - Keyakinan seorang istri
67 Part 67 - Waah... Bahaya!!!
68 Part 68 - Hampir saja!
69 Part 69 - Bertemu kembali
70 Part 70 - Jaga jarak
71 Part 71- Kembali secara perlahan
72 Part 72 - Akhirnya sadar
73 Part 73 - 18+
74 Part 74 - Calon?
75 Part 75 - Gagal lagi deh
76 Part 76 - Terabaikan
77 Part 77 - Suka & Duka
78 Part 78 - Akhirnya belah duren
79 Part 79 - Nimas
80 Part 80 - Bertubi-tubi
81 Part 81 - Sekuat itukah?
82 Part 82 - frustasi
83 Part 83 - Rival
84 Part 84 - Dasar pelakor!
85 Part 85 - Berbesar hati
86 Part 86 - Anak siapa?
87 Part 87 - Sekongkol
88 Part 88 - Curiga
89 Part 89 - Raisa, hati-hati!
90 Part 90 - Jebakan
91 Part 91 - Amarah Bian
92 Part 92 - Terbongkar
93 Part 93 - R.I.P
94 Pacarku Seorang Gangster
95 Part 95 - 'Baku hantam'
96 Part 96 - Kabar buruk
97 Part 97 - Sandera
98 Part 98 - Kehilangan lagi
99 Part 99 - Yatim piatu
100 Part 100 - Cinta dan sayang
101 Part 101 - Was-was
102 Part 102 - Ada apa dengan Raisa?
103 Part 103 - Berbadan dua
104 Part 104 - Baby boy
105 PENGUMUMAN
106 Will and Love
107 Jangan Salahkan Aku Miskin
108 Pacarku Seorang Gangster
109 Kisah unik seorang gadis
110 Part 110 - RAYYAN , Raisa & Bian
111 Part 111 - RAYYAN, Raisa & Bian
112 Part 112 - RAYYAN, Raisa & Bian
113 Part 113 - RAYYAN, Raisa & Bian
114 Part 114 - RAYYAN, Raisa & Bian
115 Part 115 - RAYYAN, Raisa & Bian
116 Part 116 - RAYYAN, Raisa & Bian
117 Part 117 - RAYYAN, Raisa & Bian
118 Part 118 - RAYYAN, Raisa & Bian
119 Part 119 - RAYYAN, Raisa & Bian
120 Part 120 - RAYYAN, Raisa & Bian
121 Part 121 - RAYYAN, Raisa & Bian
122 Part 122 - RAYYAN, Raisa & Bian
123 Part 123 - RAYYAN, Raisa & Bian
124 Part 124 - RAYYAN, Raisa & Bian
125 Part 125 - RAYYAN, Raisa & Bian
126 Part 126 - RAYYAN, Raisa & Bian
127 Part 127 - RAYYAN, Raisa & Bian
128 Part 128 - RAYYAN, Raisa & Bian
129 Part 129 - RAYYAN, Raisa & Bian
130 Part 130 - RAYYAN, Raisa & Bian
131 Part 131 - RAYYAN, Raisa & Bian
132 Part 132 - RAYYAN, Raisa & Bian
133 Part 133 - RAYYAN, Raisa & Bian
134 Part 134 - RAYYAN, Raisa & Bian
135 Part 135 - RAYYAN, Raisa & Bian
136 Part 136 - RAYYAN, Raisa & Bian
137 Part 137 - RAYYAN, Raisa & Bian
138 Part 138 - RAYYAN, Raisa & Bian
139 Part 139 - RAYYAN, Raisa & Bian
140 Part 140 - RAYYAN, Raisa & Bian
141 Part 141 - RAYYAN, Raisa & Bian
142 Part 142 - RAYYAN, Raisa & Bian
143 Part 143 - RAYYAN, Raisa & Bian
144 Part 144 - RAYYAN, Raisa & Bian
145 Part 145 - RAYYAN, Raisa & Bian
146 Part 146 - RAYYAN, Raisa & Bian
147 Part 147 - RAYYAN, Raisa & Bian
148 Part 148 - RAYYAN, Raisa & Bian
149 Part 149 - RAYYAN, Raisa & Bian
150 Part 150 - RAYYAN, Raisa & Bian
151 Part 151 - RAYYAN, Raisa & Bian
152 Part 152 - RAYYAN, Raisa & Bian
153 Part 153 - RAYYAN, Raisa & Bian
154 Part 154 - RAYYAN, Raisa & Bian
155 Part 155 - RAYYAN, Raisa & Bian
156 Part 156 - RAYYAN, Raisa & Bian
157 Part 157 - RAYYAN, Raisa & Bian
158 Part 158 - RAYYAN, Raisa & Bian
159 Part 159 - RAYYAN, Raisa & Bian
160 Part 160 - RAYYAN, Raisa & Bian
161 Part 161 - RAYYAN, Raisa & Bian
162 Part 162 - RAYYAN, Raisa & Bian
163 Part 163 - RAYYAN, Raisa & Bian
164 Part 164 - RAYYAN, Raisa & Bian
165 Part 165 - RAYYAN, Raisa & Bian
166 Promo karya baru
167 Part 167 - RAYYAN, Raisa & Bian
168 Part 168 - RAYYAN, Raisa & Bian
169 Part 169 - RAYYAN, Raisa & Bian
170 Part 170 - RAYYAN, Raisa & Bian END
171 BONCHAPT
172 Takdir & Ramalan Cinta
173 Promo karya baru
174 Pengumuman Spesial!
175 Novel baru, PULAU ANGKER
176 Promo karya baru 'SINGLE MOM'
177 Hati Seorang Ibu
178 Karya baru 'Kafilah Cinta'
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Part 1 - Sah
2
Part 2 - Suami idaman
3
Part 3 - Bagai di sambar petir
4
Part 4 - Kepergian yang tiba-tiba
5
Part 5 - Janda kembang
6
Part 6 - Obsesi kakak ipar
7
Part 7 - Pulang ke rumah ayah
8
Part 8 - Kecantikan yang memikat
9
Part 9 - Di pandang sebelah mata
10
Part 10 - Radit & Raisa?
11
Part 11 - Gadis yang malang
12
Part 12 - Kediaman Aryana
13
Part 13 - Spot jantung
14
Part 14 - Majikan dan asisten yang akrab
15
Part 15 - Galak
16
Part 16 - Ternyata oh ternyata
17
Part 17 - Kejadian tak terduga
18
Part 18 - Kejadian tak terduga 2
19
Part 19 - Buka baju?
20
Part 20 - CINLOK?
21
Part 21 - Toko kue
22
Part 22 - Momen pulang kampung
23
Part 23 - Bak Pahlawan
24
Part 24 - Buaya darat
25
Part 25 - Belum nyadar juga
26
Part 26 - Ketahuan!
27
Part 27 - Makin seru nih...
28
Part 28 - Kopi asin
29
Part 29 - Mol
30
Part 30 - Ada - ada saja
31
Part 31 - Di dalam lemari
32
Part 32 - Perjodohan
33
Part 33 - Momen tidak di duga
34
Part 34 - Menolak pernikahan
35
Part 35 - Pernikahan Raisa & Bian
36
Part 36 - Main kasar
37
Part 37 - Pengantin baru?
38
Part 38 - Satu ranjang
39
Part 39 - Romantis?
40
Part 40 - Bau-Bau pelakor nih!
41
Part 41 - Ketahuan!
42
Part 42 - Bertengkar
43
Part 43 - Rencana jahat
44
Part 44 - Janda Tapi Perawan
45
Part 45 - Perawan tulen kan...
46
Part 46 - Salah paham
47
Part 47 - Akhirnya 'Ekhem' juga
48
Part 48 - Bahaya mengintai
49
Part 49 - Di sekap
50
Part 50 - Ternyata dia dalangnya
51
Part 51 - Semakin cinta
52
Part 52 - Ingin fokus tapi tergoda juga
53
Part 53 - Positif hamil
54
Part 54 - Satu hari 10 kali
55
Part 55 - Keguguran
56
Part 56 - Pahit, tapi itu yang terbaik
57
Part 57 - Wanita tangguh
58
Part 58 - Keputusan tepat
59
Part 59 - Bulan madu
60
Part 60 - Bulan madu 2
61
Part 61 - Laut ganas
62
Part 62 - Masih misteri
63
Part 63 - Keterpurukan Raisa
64
Part 64 - Dua tokoh baru
65
Part 65 - Amnesia
66
Part 66 - Keyakinan seorang istri
67
Part 67 - Waah... Bahaya!!!
68
Part 68 - Hampir saja!
69
Part 69 - Bertemu kembali
70
Part 70 - Jaga jarak
71
Part 71- Kembali secara perlahan
72
Part 72 - Akhirnya sadar
73
Part 73 - 18+
74
Part 74 - Calon?
75
Part 75 - Gagal lagi deh
76
Part 76 - Terabaikan
77
Part 77 - Suka & Duka
78
Part 78 - Akhirnya belah duren
79
Part 79 - Nimas
80
Part 80 - Bertubi-tubi
81
Part 81 - Sekuat itukah?
82
Part 82 - frustasi
83
Part 83 - Rival
84
Part 84 - Dasar pelakor!
85
Part 85 - Berbesar hati
86
Part 86 - Anak siapa?
87
Part 87 - Sekongkol
88
Part 88 - Curiga
89
Part 89 - Raisa, hati-hati!
90
Part 90 - Jebakan
91
Part 91 - Amarah Bian
92
Part 92 - Terbongkar
93
Part 93 - R.I.P
94
Pacarku Seorang Gangster
95
Part 95 - 'Baku hantam'
96
Part 96 - Kabar buruk
97
Part 97 - Sandera
98
Part 98 - Kehilangan lagi
99
Part 99 - Yatim piatu
100
Part 100 - Cinta dan sayang
101
Part 101 - Was-was
102
Part 102 - Ada apa dengan Raisa?
103
Part 103 - Berbadan dua
104
Part 104 - Baby boy
105
PENGUMUMAN
106
Will and Love
107
Jangan Salahkan Aku Miskin
108
Pacarku Seorang Gangster
109
Kisah unik seorang gadis
110
Part 110 - RAYYAN , Raisa & Bian
111
Part 111 - RAYYAN, Raisa & Bian
112
Part 112 - RAYYAN, Raisa & Bian
113
Part 113 - RAYYAN, Raisa & Bian
114
Part 114 - RAYYAN, Raisa & Bian
115
Part 115 - RAYYAN, Raisa & Bian
116
Part 116 - RAYYAN, Raisa & Bian
117
Part 117 - RAYYAN, Raisa & Bian
118
Part 118 - RAYYAN, Raisa & Bian
119
Part 119 - RAYYAN, Raisa & Bian
120
Part 120 - RAYYAN, Raisa & Bian
121
Part 121 - RAYYAN, Raisa & Bian
122
Part 122 - RAYYAN, Raisa & Bian
123
Part 123 - RAYYAN, Raisa & Bian
124
Part 124 - RAYYAN, Raisa & Bian
125
Part 125 - RAYYAN, Raisa & Bian
126
Part 126 - RAYYAN, Raisa & Bian
127
Part 127 - RAYYAN, Raisa & Bian
128
Part 128 - RAYYAN, Raisa & Bian
129
Part 129 - RAYYAN, Raisa & Bian
130
Part 130 - RAYYAN, Raisa & Bian
131
Part 131 - RAYYAN, Raisa & Bian
132
Part 132 - RAYYAN, Raisa & Bian
133
Part 133 - RAYYAN, Raisa & Bian
134
Part 134 - RAYYAN, Raisa & Bian
135
Part 135 - RAYYAN, Raisa & Bian
136
Part 136 - RAYYAN, Raisa & Bian
137
Part 137 - RAYYAN, Raisa & Bian
138
Part 138 - RAYYAN, Raisa & Bian
139
Part 139 - RAYYAN, Raisa & Bian
140
Part 140 - RAYYAN, Raisa & Bian
141
Part 141 - RAYYAN, Raisa & Bian
142
Part 142 - RAYYAN, Raisa & Bian
143
Part 143 - RAYYAN, Raisa & Bian
144
Part 144 - RAYYAN, Raisa & Bian
145
Part 145 - RAYYAN, Raisa & Bian
146
Part 146 - RAYYAN, Raisa & Bian
147
Part 147 - RAYYAN, Raisa & Bian
148
Part 148 - RAYYAN, Raisa & Bian
149
Part 149 - RAYYAN, Raisa & Bian
150
Part 150 - RAYYAN, Raisa & Bian
151
Part 151 - RAYYAN, Raisa & Bian
152
Part 152 - RAYYAN, Raisa & Bian
153
Part 153 - RAYYAN, Raisa & Bian
154
Part 154 - RAYYAN, Raisa & Bian
155
Part 155 - RAYYAN, Raisa & Bian
156
Part 156 - RAYYAN, Raisa & Bian
157
Part 157 - RAYYAN, Raisa & Bian
158
Part 158 - RAYYAN, Raisa & Bian
159
Part 159 - RAYYAN, Raisa & Bian
160
Part 160 - RAYYAN, Raisa & Bian
161
Part 161 - RAYYAN, Raisa & Bian
162
Part 162 - RAYYAN, Raisa & Bian
163
Part 163 - RAYYAN, Raisa & Bian
164
Part 164 - RAYYAN, Raisa & Bian
165
Part 165 - RAYYAN, Raisa & Bian
166
Promo karya baru
167
Part 167 - RAYYAN, Raisa & Bian
168
Part 168 - RAYYAN, Raisa & Bian
169
Part 169 - RAYYAN, Raisa & Bian
170
Part 170 - RAYYAN, Raisa & Bian END
171
BONCHAPT
172
Takdir & Ramalan Cinta
173
Promo karya baru
174
Pengumuman Spesial!
175
Novel baru, PULAU ANGKER
176
Promo karya baru 'SINGLE MOM'
177
Hati Seorang Ibu
178
Karya baru 'Kafilah Cinta'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!