Kunodai Pernikahanku
Sore itu … Ayline, gadis lulusan terbaik dari sebuah Universitas terkenal di Kota M, sedang duduk dengan perasaan yang kesal di sebuah restoran mewah. “Siapa sih pria ini?! Dia pikir karena dia bosnya Ayah, lalu dia bisa datang telat di pertemuan pertama kami?!”
Beberapa detik setelah menggerutu, Ayline dibuat ternganga saat seorang pria tampan berdiri di hadapannya dengan beberapa bulir peluh di dahinya. “Maaf, ka-kamu Ayline kan?” tanyanya.
Ayline masih bergeming. Ia bisa melihat jelas bagaimana napas pria itu memburu. Ditatapnya pemuda tampan di hadapannya, “I-iya, aku Ayline.”
Refleks Ayline memberikan sapu tangan yang selalu ia bawa di dalam tasnya. Sapu tangan berwarna salem dengan sulaman inisial AX dibagian tepinya. “Pakailah, hem ….”
“Oswald. Namaku Oswald,” sela pria itu.
Pria bernama lengkap Oswald Pallas itu merasa sangat malu, saat menyadari maksud Ayline memberinya sapu tangan. Walau begitu ia tetap menerima sapu tangan pemberian gadis cantik di hadapannya, Ia tak ingin menyinggung perasaan Ayline di pertemuan pertama mereka.
“Terima kasih, Ayline,” ucapnya. “Maafkan aku. Karena tahu aku sudah terlambat, aku segera berlari ke sini dari perusahaanku. Jika mengendarai mobil, aku yakin akan lebih lama tiba di sini,” jelasnya.
“Tak masalah, dan terima kasih sudah bergegas ke sini untuk menemuiku,” balas Ayline.
“Sebaiknya kamu duduk dan kita pesan minuman. Kamu pasti sangat kehausan setelah berlari ke sini.”
“Benar, Ayline. Aku sangat haus,” ucap Oswald menyetujui usulan Ayline. “Tapi, kurasa semua ini pantas kulakukan untuk bertemu dengan wanita secantik dirimu.”
Semua yang diucapkan Oswald jujur dari dalam hatinya. Ayline memang cantik. Wanita tercantik dari semua wanita yang mengejar-ngejar Oswald selama ini. Jika pada awalnya, Oswald berencana menentang rencana perjodohan ini, maka sepertinya keputusannya akan berubah.
Ayline pun sama, bagai tersihir dengan ketampanan Oswald, dia bahkan melupakan jika beberapa menit yang lalu dia baru saja menggerutu mengenai pria itu. Ingatkan Ayline untuk berterima kasih pada Ayah dan Ibunya yang telah merencanakan perjodohan ini untuknya.
Dalam hatinya, Ayline tak sabar untuk segera pulang ke rumah, dan mengatakan pada Ayah juga Ibunya, jika dia bersedia seandainya Oswald memintanya menjadi istri.
...…...
Oswald, presiden direktur dari Pallas Textile, sebuah perusahaan tekstil terbesar di Kota M. Oswald adalah pria yang terkenal gila kerja. Setiap harinya, dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dibandingkan menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri.
Namun, ketekunannya inilah yang membawanya pada kesuksesan di usia mudanya. Juga hal inilah yang menjadi kekhawatiran terbesar bagi Ayah dan Ibunya.
Hingga akhirnya, Tuan dan Nyonya besar- pemilik perusahaan tersebut memutuskan untuk mengatur perjodohan Oswald putranya dengan putri dari salah seorang direktur di perusahaannya. Dialah, Ayline. Putri semata wayang pasangan Damian Xanthe dan Melanie,
Nampaknya, rencana dua keluarga akan membuahkan hasil yang memuaskan. Setelah pertemuan pertamanya dengan Ayline, gadis cantik itu terus menari-nari di benak Oswald. Hingga ia akhirnya memberitahu pada kedua orang tuanya jika ia bersedia menikah dengan Ayline.
Rupanya bukan hanya Oswald, Ayline pun tak jauh berbeda. Setelah pulang dari kencan pertama, gadis itu tak hentinya memikirkan Oswald. Sikap Oswald yang tegas namun penuh perhatian selama mereka makan malam, berhasil menyentuh hati Ayline. Hingga, saat keluarga Oswald datang melamar, gadis itu dengan yakin menerima.
...…...
Setelah Ayline juga Oswald menyampaikan jika keduanya setuju dengan perjodohan itu, segala persiapan untuk pernikahan segera diatur oleh kedua keluarga besar mereka. Tugas Oswald dan Ayline adalah semakin mendekatkan diri, mengenal satu sama lain sebelum membangun biduk rumah tangga bersama.
Hari-hari yang keduanya lalui bersama terasa sangat menyenangkan. Ayline yang riang mampu mencerahkan hari Oswald yang melelahkan. Sedangkan, Oswald yang penuh perhatian, mampu mengusir kesepian di hati Ayline.
Sebulan setelah perjodohan ditetapkan, tibalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Oswald dan Ayline. Hari ini, keduanya akan melepas masa lajang mereka.
Sejak semalam, jantung Ayline tak henti-henti berdetak lebih cepat saat ia memikirkan mengenai hari ini. Hari di mana dia akan resmi menjadi Nyonya Muda di Keluarga Pallas. Hari di mana dia akan menjadi istri dari seorang Oswald.
Kegugupan Ayline tak hanya saat janji suci terucap dari bibir Oswald untuk mempersuntingnya. Bahkan setelah rangkaian prosesi pernikahan selesai, kegelisahan Ayline masih saja mengusiknya.
“Kenapa kamu masih gugup juga? Sekarang aku adalah suamimu, Ay,” ucap Oswald saat keduanya sudah masuk ke dalam kamar pengantin.
Ayline menelan salivanya. Bukannya tenang, ia malah makin gugup dan gelisah. Dirinya kadang merasa semua ini seperti mimpi. Hanya dalam kurun waktu satu bulan sejak pertemuan pertama, dan kini mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri.
“A-aku masih merasa ini seperti mimpi,” jawab Ayline jujur.
Mendengar jawaban istrinya, Oswald tersenyum seraya menahan tawanya. Polos sekali Istriku, pikirnya.
Dengan kaki jenjangnya, Oswald hanya butuh beberapa langkah hingga ia berhasil mengikis jarak dengan Ayline. Ia peluk Ayline dari belakang. Dagunya bertumpu di pundak Ayline, hingga embusan hangat napasnya bisa dirasakan jelas oleh Ayline.
Cup.
Oswald mengecup pipi Ayline tiba-tiba, membuat tubuh Ayline sontak menegang. “Bagaimana, masih berpikir semua ini hanyalah mimpi?” tanyanya.
Ayline menutup kedua netranya saat embusan napas Oswald seperti menggelitik di ceruk lehernya. Ayline menggeleng, “Terkadang aku takjub dengan kekuatan cinta di antara kita, Mas,” ucapnya.
“Tak butuh waktu lama untuk membuat kita yakin dengan pernikahan ini,” lanjutnya.
Oswald melepas pelukannya membuat Ayline bingung. Apakah ada sesuatu yang salah dari ucapanku? Tanyanya dalam hati.
“Kamu benar, Sayang. Kita tak perlu waktu lama, sebab itu adalah kamu dan aku. Seandainya bukan kamu, maka aku akan ragu. Begitupun denganmu, aku yakin seandainya itu bukan aku prianya, tak mungkin kamu akan yakin secepat ini,” ujar Oswald.
Pria yang kini telah berstatus sebagai seorang suami, membuka kancing kemejanya satu per satu. Ia tatap lurus pada istrinya, tepat di kedua netranya. “Namun, jika kamu terus memikirkannya, maka keyakinanmu akan berubah menjadi keraguan, Sayang,” ucapnya.
“Sekarang bukan waktunya memikirkan itu lagi, Sayangku,” lanjutnya. “Sekarang waktunya kita berdua mulai menjalani kehidupan bahagia kita sebagai suami dan istri.”
Ayline menyambut semua ucapan suaminya dengan senyuman. Dalam hati ia benarkan semua ucapan suaminya.
“Sayang,” panggil Oswald.
“Ya.”
“Aku akan mandi, air hangat di bath tub sudah siap. Kamu ingin bergabung denganku?”
Sontak saja kedua pipi putih mulus milik Ayline merona. Ayline sudah cukup dewasa untuk paham maksud dari ajakan suaminya. “Ya, aku ikut. Tunggulah, aku akan menyusulmu setelah aku selesai melepaskan semua aksesoris yang tepasang di rambutku.”
“Baiklah, Sayang. Cepatlah! Aku menunggumu.”
...———————...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Fenti
aku mampir, masih mau nyicil..
jika berkenan mampir dikaryaku judulnya Karena Amin Yang Sama🙏
2023-11-15
1
B⃟cMarwa
apa itu pujian? atau cuma sekedar gombalan?
2023-07-29
0
B⃟cMarwa
iya emang gitu kebiasaan lama atasan , sukanya datang mepet sampai kantor 😅
2023-07-29
0