Satu-satunya yang bisa diandalkan dari Wan Tian adalah kerja kerasnya. Ia memang serba kekurangan dalam setiap aspek. Su Menglan yakin, Wan Tian akan hidup dengan baik jika berada di tempat kakeknya kelak.
Mereka mulai dengan langkah pertama. Melewati hutan yang dipenuhi berbagai jenis obat dan tanaman biasa. Beberapa kali Wan Tian terus berlarian untuk memetik beberapa tanaman obat.
"Kak Menglan, di sana sepertinya ada tanaman bagus," tunjuk Wan Tian pada salah satu tanaman yang memiliki aura spiritual.
"Ah, di mana?" Su Menglan menengok ke arah yang ditunjuk Wan Tian dan membelalakan matanya. "Wah, kita sangat beruntung. Itu adalah gingseng darah ratusan tahun."
Melihat tanaman bagus, Su Menglan berlari meninggalkan Wan Tian. Gadis itu langsung menunduk untuk mencabut gingseng tersebut. Ia mengeluarkan sebuah benda untuk menggalinya.
"Wah, hari ini kita mendapatkan harta karun. Aku akan membawa ini, bolehkah?" pinta Su Menglan memohon. Setelah mendapatkan ginseng darah seratus tahun lebih.
"Yasudah. Itu untuk kak Menglan saja. Kita harus melanjutkan perjalanan." Wan Tian tidak mempermasalahkan jika tanaman obat yang ia temukan diambil oleh orang lain.
Melewati hutan dan sungai, barulah mereka bisa mencapai tujuan. Mereka sangat lelah setelah seharian berjalan. Namun mereka tetap menikmati perjalanan bersama. Hingga sore hari, mereka baru sampai di sebuah tempat yang indah.
"Tunggu dulu, Wan Tian. Aku merasakan sesuatu yang tidak asing. Lebih baik istirahat di sekitar sini malam ini." Yang Yue menghentikan Wan Tian. Karena ia merasakan sesuatu di sekitar.
Memang hari sudah sore. Seharusnya mereka berjalan lebih jauh lagi. Permintaan sang Dewi, membuat Wan Tian memikirkan cara agar Su Menglan mau berhenti.
"Uh, begini, Kak Menglan. Kita sudah berjalan cukup jauh. Melihat tempat ini sangat indah, bagaimana kalau malam ini kita bermalam saja?"
Su Menglan memang merasa betah di tempatnya sekarang. Jika melanjutkan perjalanan lagi, maka hanya akan berada dalam tempat yang menyeramkan. Ia dapat melihat dari atas pohon, di depan adalah hutan yang berbahaya. Jika mereka beristirahat malam ini di sana, maka hanya membuat was-was.
"Baiklah. Ini juga sudah sore. Kita istirahat saja di sini. Kebetulan pemandangannya juga sangat indah. Aku akan membuat tempat berteduh sementara. Kamu juga bisa pergi mencari makanan di sekitar sini. Jangan jauh-jauh dariku."
"Baiklah. Kalau begitu, aku akan mencari bahan makanan. Kak Menglan tunggu aku kembali." Wan Tian berlari meninggalkan Su Menglan. Menuruti petunjuk dari Yang Yue.
Karena ada sesuatu yang tidak asing bagi Yang Yue, mereka pun menuju tempat yang seharusnya. Setelah menempuh perjalanan, Wan Tian sampai di depan sebuah pohon besar. Dimana ranting dari daun tersebut sangat panjang dan menjulur ke bawah. Dengan daun panjang dan kecil.
"Willow Sutera Langit. Ini adalah salah satu pohon Willow yang berasal dari alam Dewa. Sekarang pohon ini sudah besar tapi tidak bermanfaat untukku. Tunggu dulu, kau bisa mengambil cabangnya untuk ditanam baik-baik. Aku memintamu merawatnya untuk dijadikan ragaku nanti."
"Apakah ini bisa menjadi tubuhmu? Bagaimana mungkin?" Wan Tian seakan tidak percaya dengan ucapan Yang Yue. Namun ia tetap melakukan perintahnya.
Pertama, Wan Tian memangkas satu batang pohon. Mengambil tanah dibungkus dengan daun dan diikat. Lalu ditancapkan batang pohon willow ke tanah yang dibungkus tersebut.
Kini Yang Yue telah memikirkan untuk memiliki tubuh sendiri. Ia juga tidak bisa terus-terusan menjadi benalu yang menempati tubuh Wan Tian untuk bertahan hidup. Setelah pohon willow tumbuh cukup, maka ia dapat membentuk tubuhnya dengan Willow Sutera Langit.
Di bawah pohon willow sangat rindang. Jika ada hujan, maka air hujan tidak akan sampai ke bawah. Namun saat melihat ke langit, sepertinya cuaca akan cerah. Maka Wan Tian memutuskan untuk bermalam di bawah pohon willow tersebut. Setelah memastikan tempat tersebut, Wan Tian hendak memanggil Su Menglan.
"Tunggu! Aku merasakan sesuatu yang luar biasa di sekitar sini. Sepertinya bukan hanya pohon ini yang berasal dari alam dewa. Sepertinya ini adalah tempat peninggalan Dewa atau paling tidak, ada hubungannya dengan Dewa."
"Apa kita akan mencari sumbernya? Kita akan menemui kak Menglan setelah menemukannya." Wan Tian bersiap untuk menuju ke tempat yang akan dituntun sang Dewi.
"Tidak. Kita sebaiknya jangan gegabah. Pertama, tolong kamu teteskan darahmu ke batang willow yang kamu bawa. Maafkan karena tidak memberitahumu sebelumnya. Menumbuhkan pohon willow dengan darah adalah cara yang paling efektif untuk membentuk tubuh. Jadi selama merawatnya, butuh darahmu satu dua tetes dalam sehari."
"Tidak masalah. Hanya satu dua tetes sehari, bukan? Bahkan aku bisa memberikan seluruh darahku agar Dewi bisa memiliki tubuh lagi," ucap Wan Tian bertekad besar.
"Tidak perlu semua darahmu. Ini harus dilakukan secara perlahan. Jika langsung menghabiskan darahmu, malah tidak ada gunanya. Pohon tetap mati dan kamu juga mati. Jadi temui gadis itu terlebih dahulu lalu malam ini kita baru mencari sumber energi yang tidak biasa ini."
Seperti yang dikatakan Yang Yue, Wan Tian tidak ragu-ragu mengeluarkan darahnya. Ia membuat tusukan kecil pada jarinya lalu meneteskan darah pada batang pohon yang baru ditanam itu.
Wan Tian meletakan tanaman willow itu di bawah pohon besarnya. Karena ia juga akan datang lagi nanti malam. Sementara untuk mengisi waktu, tidak lupa mencari beberapa tanaman obat. Wan Tian juga makan pil-pil yang dibuatnya. Ada beberapa tanaman juga yang perlu dimasak untuk menjadi obat penambah stamina.
Karena belum dapat berlatih menyerap energi spiritual, maka membentuk fisik yang kuat sangatlah perlu. Pertama dengan adanya tanaman obat yang dicerna oleh tubuh. Serta latihan keras yang harus dijalani Wan Tian. Jalan ke depannya akan melewati rintangan yang tidak mudah.
Saat sampai di tempat Su Menglan, gadis itu telah membuat sebuah bivak sederhana. Biasa untuk tempat menginapnya malam ini. Namun kedatangan Wan Tian mengacaukan semuanya. Ia sudah berusaha keras membuat semuanya. Namun Wan Tian malah mengajaknya pergi.
"Apa yang kamu katakan? Aku tidak bisa pergi meninggalkan ini. Sudah capek-capek membuat tempat ini menjadi tempat berlindung dari hujan." Rasa kecewa Su Menglan karena usahanya malah tidak dihargai Wan Tian.
"Maafkan aku, Kak Menglan. Kalau begitu, kita lihat saja terlebih dahulu. Setelah itu, kita akan kembali lagi. Aku hanya menunjukkan tempat yang kutemui saja."
"Baiklah. Kamu pimpin jalannya." Akhirnya karena terpaksa, Su Menglan mengikuti Wan Tian di belakangnya. Meski kecewa, tetapi juga tidak ingin mengecewakan orang lain.
Alangkah terkejutnya Su Menglan karena melihat pohon willow yang luar biasa indahnya. Ia merasa berada di dunia lain dengan keindahan ini. Pohon willow memiliki daun yang cukup indah. Dengan bunga berwarna merah muda yang beterbangan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
2025-01-24
1
Qing shan
💪💪💪💪
2025-01-24
1
Mahayabank
triuus lanjuuut
2024-08-19
2