"Ini tidak masuk akal sama sekali. Bahkan hewan saja memiliki akar spiritual. Manusia jenis apakah kau ini? Hahaha! Jika aku jadi dirimu, mungkin aku sudah membunuh diriku sendiri."
Tak disangka perkataan pemuda itu sangat kejam. Padahal Wan Tian sudah berharap akan ada orang yang menerima dia apa adanya. Setidaknya tidak mengejek soal keadaannya yang buruk.
"Aku tidak menduga ucapan seperti ini terdengar lagi. Tidak disangka manusia memang seperti ini sifatnya. Seandainya ada satu manusia saja yang mau menerima keadaanmu, mungkin aku bisa membantunya meningkatkan kultivasinya. Tapi sayang sekali, Wan Tian, kamu jangan pikirkan ucapannya, hah."
Wan Tian tidak menjawab ucapan Yang Yue. Ia memang sadar diri siapa dirinya. Bahkan sesama manusia saja saling menghina. Bahkan dikucilkan hanya karena kekurangannya. Bukan tidak mungkin bagi Wan Tian untuk mengakhiri hidupnya.
"Oh, memang tidak ada gunanya aku hidup. Kau memang benar, aku tidak memiliki dasar yang baik untuk berlatih. Dan mungkin aku tidak pantas bicara denganmu, permisi." Wan Tian berlalu meninggalkan pria yang telah menghinanya itu.
"Hahaha! Kau sadar diri juga ternyata. Tapi jangan khawatirkan hal itu, anak muda. Jika kamu mengikutiku dan menjadi pelayanku, kamu dapat hidup baik dengan di bawah kekuasaanku, hahaha!"
"Rupanya dia orang yang sombong dengan kekuatan kecilnya itu. Lupakan saja, Wan Tian. Dia tidak cocok sama sekali untuk menjadi tuanmu. Sekarang, kau harus fokus pada dirimu sendiri. Aku pasti akan membantumu menjadi lebih kuat."
Wan Tian meninggalkan orang itu dengan rasa sesak di dada. Namun mau bagaimana lagi? Dirinya memang tidak berbakat dan tidak memiliki kualifikasi yang bagus sebagai seorang kultivator.
"Pergi saja sana! Lagian tidak ada gunanya juga orang sepertimu. Yang ada hanya akan menjadi makanan binatang buas." Meski memiliki hati yang baik, pria itu tidak bisa menahan diri. Ia tidak suka membunuh manusia tapi merasa dirinya lebih tinggi dari semuanya.
Sifat tinggi hati itulah yang membuat pria itu menjadi sangat kuat. Setidaknya itu yang ada dalam pikirannya. Selain itu, ia juga telah berlatih banyak di perguruannya.
Wan Tian terus berlari meninggalkan tempat itu. Ia tidak tahu ke mana pergi. Asalkan menjauh dari orang-orang yang telah menghinanya. Meski tidak memukulinya, tetap saja itu sebuah hinaan.
"Apakah aku benar-benar tidak berguna?" Lagi-lagi Wan Tian merasa dirinya terlalu tidak berguna. Meskipun ia sudah memiliki seorang Dewi yang telah berjanji membuatnya lebih kuat.
"Jangan putus asa seperti itu. Sekarang staminamu sudah kembali, bukan? Staminamu sekarang adalah yang paling cocok untuk mulai latihan. Sekarang kamu bisa berlatih dengan arahan dariku. Juga, kita harus mencari tempat yang cocok untukmu."
Tempat yang paling cocok adalah tempat dimana tidak ada orang sama sekali. Wan Tian berjalan ke sebuah goa batu yang belum ditemui sebelumnya. Yang Yue pun tidak mengatakan apapun karena tidak merasakan bahaya.
Di dalam goa batu ini, ada banyak sumber mineral yang cocok untuk latihan. Ada salah satu mata air suci di dalamnya. Namun sepertinya akan ada kawan baru yang juga datang. Kau harus berhati-hati memasuki tempat itu."
Di dalam ada seorang kultivator yang sedang berlatih. Ia tidak mengenakan apapun dalam pelatihannya. Karena merasa goa tersebut tidak akan ada orang yang memasukinya. Ia berlatih mengatur nafas dan menggunakan pedang tipis di tangannya.
"Dia adalah seorang wanita berusia lebih tua darimu. Mungkin usianya tujuh belas atau lebih. Karena dilihat dari dadanya yang sudah tumbuh besar. Apakah kamu mau mengintip gadis itu?"
"Tidak. Aku tidak akan melakukannya, Dewi. Aku harus keluar dari sini sekarang." Wan Tian tidak ingin menjadi lelaki yang tidak bermoral. Ia harus meninggalkan tempat itu karena mendengar apa yang dikatakan Yang Yue.
"Begitu polosnya pikiranmu itu. Kalau begitu, aku tidak bisa melakukan apapun. Mungkin dia akan berada di sana sepanjang hari. Jadi kau tidak bisa masuk lagi untuk waktu yang lama. Sayang sekali, air berharga itu akan menjadi sia-sia."
Wan Tian tetap tidak mau mengambil kesempatan pada gadis di dalam goa. Namun saat ia berjalan hendak pergi dari sana, malah ketahuan oleh gadis itu. Sehingga membuat sang kultivator yang tengah berlatih langsung melesat ke arah anak lelaki itu.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Dengan suara membentak, gadis itu menghunuskan pedang ke arah Wan Tian. Saat ini hanya mengenakan pakaian seadanya yang ia dapatkan dengan cepat. Itu cukup menutupi bagian dada dan bagian bawahnya saja. Namun lekuk tubuhnya masih tercetak dengan jelas karena basah.
"Tidak. Aku tidak ngapa-ngapain. Aku akan pergi dari sini." Wan Tian merasa takut jika dia mati. Sang Dewi juga tidak bisa menyelamatkan dirinya saat ini. Karena Yang Yue masih belum mendapatkan kekuatannya.
"Anak tanpa energi spiritual? Kenapa ada manusia yang sangat kasihan sepertimu? Ah, sudahlah ... lagian tidak bisa melawanku juga." Gadis itu menyarungkan kembali pedangnya.
Karena percuma bertarung dengan orang tidak berguna. Gadis itu tidak akan mempermasalahkannya. Jika ia menyerang, maka ia telah menindas seorang yang tidak bisa membela dirinya sendiri.
"Kau benar-benar tidak melihatnya?" tanya gadis itu penasaran. Ia menatap wajah Wan Tian yang lumayan tampan namun terlihat sangat kurus itu menggelengkan kepala. "Air di dalam adalah air suci. Mungkin dengan berendam di sana bisa membuatmu memiliki sedikit manfaat. Kalau begitu, ayo kita ke dalam!"
"Apa kau tidak akan membunuhku?" tanya Wan Tian dengan gugup. Ketika ia berbicara pada gadis yang lebih tua darinya itu, terdengar lebih bersahabat daripada pria yang sombong barusan.
"Tidak, tidak. Lagian percuma bertarung denganmu. Namaku Su Menglan. Siapakah namamu?" tanya gadis yang memperkenalkan diri terlebih dahulu. Ia terlihat ramah dan tidak mengancam.
"Aku ... aku Wan Tian," jawab Wan Tian dengan gugup. Meski gugup dan pemalu, Wan Tian tidak merasa direndahkan. Maka ia pantas memiliki teman meski bisa saja berkhianat nantinya.
Teringat masa lalunya, Wan Tian adalah seorang yang tidak tahu keberadaan orang tuanya. Jika ada yang mendekatinya, pada akhirnya merasa bosan dan membuangnya seperti sampah.
"Wan Tian? Ayo kita masuk ke dalam! Sepertinya ada seseorang mendekat ke sini. Aku akan menutup goa ini agar aman."
"Kamu ikuti saja, Wan Tian." Kali ini Yang Yue yang berbicara. Ia melanjutkan, "Tentu saja di dalamnya ada Telaga Peri. Air itu yang digunakan gadis ini untuk berlatih. Jika kau bisa berlatih dengan dia, mungkin kau bisa jadi hebat. Apalagi dengan melakukan kultivasi ganda dengannya."
Hanya Wan Tian saja yang dapat mendengar perkataan Yang Yue. Karena posisinya sekarang berada di dalam ruang dimensi lain. Lain halnya jika Yang Yue memiliki tubuh sendiri.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
2025-02-02
0
Qing shan
👍👍👍👍
2025-01-22
1
Qing shan
🥰🥰🥰
2025-01-22
1