Kepergian Delena

Malam sudah larut, Angin malam bertiup sangat kencang, langit pun tak berBintangn, biasanya menandakan akan turun hujan.

Delena terus berjalan meninggalkan Rumah Darwin، orang yang telah menghadirkan ia kedunia ini. padahal tujuan Delena bertemu darwin, ingin berbicara empat mata dari hati ke hati، curhat antara seorang Anak dan ayah, dan berharap Darwin mengerti dirinya, seorng anak yang telah berpisah bertahun tahun, tapi Sonya ibu tirinya menggagal kan semua itu. berharap Darwin tau yang sebenarnya kalau ia tidak di hargai dirumah suaminya.karna masa masalalu Davina, ternyata Papahnya, lebih peduli Sonya istrinya, dari pada anak kandung nya sendri, Delena bahkan sudah banyak ber korban untuk Darwin demi keserakahan dan nama baik klurga Sanjaya.

Delena berjalan tak tentu arah, dengan pipi yang basah Airmata, ia sudah tidak ingin kembali kerumah klurga Mahesa lagi,seperti hidup dalam penjara, tiga bulan sudah ia tinggal di Mansion Reno, hanya lah cacian dan hinaan, bukan hanya dari Reno, tapi juga dari siska dan Andini. bahkan Reno tidak pernah berubah baik dan peduli padanya, Delena sudah mengorbankn kebahagiaan nya, kuliah nya, pekerjaan nya, dan Pernikahan nya dengn Arya, orang yang ia cintai. tapi Apa? hanya derita yang Delena dapatkan.

Sudah terlintas di benak Delena saat ini, kesempatan ia ingin lari dari pernikahan yang Menyakit kan, Darwin sudah tidak bisa di percaya, harapan ia satu satu nya agar papah nya bisa menolong dirinya.

Delena mngambil ponsel dalam tas nya, ia mulai mngubungi Alissa sahabat yang paling ia percaya.

Tut. tut. tut.... telepon pun diangkat

"Hallo ! terdengar suara Alisa di ujung telpon

"Aliasa ini aku dena!"

"Dena ?! itu kau! ucap nya kaget

"Iya..Aku ganti nomor, Alisa kau bisa bantu Aku saat ini?

"Pantas aku telpon kau berulang ulang, tidak aktif! sekarang kau ada dimana?

"Aku ada dijalan, Aku ingin kabur, tidak ingin kembali ke kerumah terkutuk itu!"

"kau serius?! bagaimana kau bisa kabur?

Delena menceritakan saat di Rumah Darwin sore tadi,hingga ia tidak ingin kembali lagi ke Rumah Reno.

"Dena! kau tau tidak? Robby mendapat teror dari seseorang, Aku rasa itu dari suami mu, setelah kita bertemu di Mall waktu itu, ia di ikuti orang tak dikenal, untung waktu itu kau telpon, dan Aku bilang ke Robby agar tutup mulut tidak mengenal diri mu، aku ceritakan semua nya ke Robby, biar ia mengerti,bila ada yang bertanya, ku suruh cuma kenal di Mall"

"Jadi kau sudah ceritakan pada Robby semua nya? tentang pernikahan ku juga? kenapa Reno bisa tau tempat tinggal Robby?

"Maafkan aku Dena, Aku terpaksa cerita, semua ini demi keselamatan kalian,Aku tidak ingin dua sahabat ku mendapat masalah" ucap Alisa merasa bersalah.

"Tidak apa-apa Lis..maaf bila aku melibat kan kalian berdua, ya sudah jadi aku harus apa?

"Kalau kau kembali ke kota ini, sangat jauh memakan waktu 5 jam,dan ini sudah malam, sudah pukul 21:00, lebih baik kau cari penginapan, besok pagi kau baru berangkat ke rumah ku"

"Baiklah...nanti Aku kabarin kalau sudah dapat penginapan nya. bye..

"Hati hati Dena, perasaan ku tidak enak!

"Iya lis! Insyaallah Aku bisa jaga diri"

Delena mulai mencari penginapan malam itu.

🌷🌷🌷

Sementara itu, Mobil Reno sudah memasuki Mansion, Frans memakir Mobil di Area parkir, saat Reno turun dari Mobil, pak Amar berlari menghadap Tuan nya, dengn tubuh gemetar.

"Tu.. tuan Muda, Nona Davin, sampai hari ini belum kembali!"

"Apa! Pergi kemana? bukan kah tadi pagi dia masih sakit?

"Tadi siang Nona sudah turun panasny setelh minum obat, jam 2 ia pergi kata nya ingin menemui Tuan Darwin"

"Siapa yang mengantar dia pergi!

"Saya Tuan muda? ucap pak Anto gemetar, yang berada di belakang pak Amar.

"kenapa kau tidak jemput dia!! teriak Reno, ada Amarah diwajah nya.

"Ta..tadi..Nona bilang tidak usah di jemput, katanya ingin menginap dirumah Tuan Darwin Tuan muda"

"Frans hubungi Darwin!"

"Baik Tuan!.. Frans lngsung menghubungi Darwin dan membunyi kan speker di ponsel, telpon pun tersambung..

"Selamat Malam Tuan Darwin! Apa Nona Davina menginap disana!

"Davina sudah pulang sejak sore tadi, sekitar jam lima Tuan Frans, ada Apa?!

Reno dengn geram lngsung menarik ponsel dari tangan frans.

"kau mau bermain main dengan ku Hah! suara Reno terdengar Marah, membuat Darwin ketakutan

"Aa.. Apa maksud Tuan Muda?! tanya Darwin gugup.

"Anak mu tidak pulang kerumah!!"

"Apa ??!!! Darwin terkejut

"Ku peringat kan pada mu! jangan karna kau di lindungi kakek! kau bisa seenaknya pada ku! kakek ku sudah terlalu baik pada mu, mengembng kan Bisnis mu yang hampir bangkrut!! bila Malam ini Anak mu tidak kembali, ku pasti kan besok, saham mu akan turun hingga 0%" ancam Reno tidak main2

"Jaa..ngan Tuan..ku Mohon! aku janji akan mngembali kan Davina pada Tuan muda, Aku akan mencari nya sekarang"

"Dasar bodoh!! kau saja tidak bisa mengurus satu Anak! umpat Reno emosi.

telpon pun terputus." Frans Ayo cari wanita itu!

"Baik Tuan! mobil pun kluar dari Mansion lagi,

Mobil Reno menyusuri jalanan malam, entah apa yang sedang ia pikirkan malam ini, ada amarah dalam benak nya, sedang memuncak, hanya seorang Davina yang ia benci selama ini! ia caci dan maki, apa kah seberharga itu! kenapa ia begitu Marah saat Delena tidak pulang ke Mansion, rasa sakit kini ia rasakan, seharusnya ia senang, orang yang ia benci sudah pergi dari hidup nya. tapi kenapa Reno merasakan pedih di hati ?! begitu isi hatinya bila di gambar kan.

"Kita mau mencari kemana Tuan? setelah satu jam mencari belum ada titik terang"

"Kau sudah lacak di ponsel"

"ponsel nya tidak aktif tuan!"

"Shiit!! kemana gadis bodoh itu pergi! Apa dia ingin kabur? kau menyusah kan ku davin! bagaimana kalau kakek tau!!

"Tuan! bukan kah, waktu itu Tuan menyuruh aku memasang GPS di liontin Nona? kalung Nona tak sengaja putus saat tuan marah pada Nona, dan tuan mngambil kalung itu untuk di ganti, Tuan sendri menyuruh aku pasang"