Mencari Tau

Delena menatap tubuh pria yang sedang ter kapar diatas Ranjang, laki laki yang sangat membenci dirinya, hanya cacian dan makian yang selalu keluar dari bibirnya, tapi walau bagaimnapun juga ia adalah suami yang telah papah nya nikahi dengan identitas Davina.

Delena menghela nafas panjang,ia mendekati ranjang Reno, bagaimna pun juga ia adalah seorang istri yang harus patuh dan mengurus kebutuhan suami nya, sebenarnya Delena ada lah seorang wanita penurut, lembut dan penyayang, tapi nasib dan posisinya selalu tidak mnguntung kan, hidup dalam kesulitan bersama ibunya, Darwin yang tidak pernah peduli dengn nasib delena bertahun-tahun, setelah sekian tahun berpisah, ia dipertemu kan kembali dengn papah nya, tapi bukan kebahagian yang ia dapat, malah harus menikah dengn Pria Arogan,dingin dan kejam.

Delena menatap lembut wajah suaminya yang tampan dan terlihat garis tegas diwajahnya.ia membuka sepatu, dasi dan jas Reno dengan hati hati, Bau Alkohol Sangat menyengat dari bibir dan tubuh Reno, membuat delena ingin muntah,karna ia tidak terbiasa mencium bau Alkohol. Delena ingin membuka kancing baju nya, tapi ia ragu, takut Reno marah bila ter sentuh dirinya yang dianggap kotor.

"Anjaliiii....anjaliiii...jangn pergiii..,Aku sangat Mencintai mu! kau wanita sialan! mngapa kau datang dalam kehidupan ku!!!!!..teriak Reno dengan mata masih terpejam

Reno masih Mabok,ia terus meracau tak henti memanggil nama seseorang, makian dan umpatan terus ia ucapkan.

"Anjali..? apakah dia kekasih Reno? Delena mengedar kan pandangan nya, ia melihat bingkai foto berukuran besar, diatas Ranjang, foto seorang wanita cantik sedang tersenyum dari wajahnya ia terlihat tidak seperti asli orang pribumi.

karena kemeja Reno basah dengan alkohol Delena memberanikan diri membuka kemeja itu, dengan cekatan Delena mngambil air hangat di baskom,di bersh kan dengn handuk kecil mengelap badan nya, semntra celana bahan yang masih melekat tidak berani ia lepas. ia mngambil kaos dalam lemari dan memakai kan ke badan Reno. saat delen akan beranjak, tiba-tiba Reno Menarik tangan nya

"Anjaliii... jangn pergi lagi...ku mohon, aku sangat merindukan mu.. tetap lah disini ber sama ku...

"Tidakkk..Aku bukan Anjali...sadar lah Tuan.."

Reno semakin erat pegang tangn Delena, saat ia ingin mencium bibir Delena tiba-tiba, ia muntah di baju Delena..semua isi perut Reno mengenai baju kimono Delena, ia yang dari awal sudah mual, ikut ingin muntah, Delena berlari ke kamar mandi membersihkan bekas mentahan Reno, selesai membersihkan ia keluar melihat Reno kembali tertidur dengan lelap, Delena keluar kamar dan kembali ke kamar nya, di lihatnya jam 4:15 subuh ,ia pun mandi dan menunaikan sholat subuh.

Jam 5:30 subuh Delena masuk kembali ke kamar Reno, tapi Reno masih tertidur, ia ingin membngun kan tapi takut Reno Marah, Delen masuk ke kamar mandi, menyalakan Air hangat di bathtub. setelah bak penuh Delena kluar kamar menuju dapur membantu para pelayan untuk hidangan pagi.

"Nyonya.. jangan ke dapur, biar bi sumi dan bi iyem yang masak, nyonya kan istri tuan Reno tidak pantas masuk dapur"

"Tidak apa-apa ko bii... Aku sudah terbiasa masak di dapur"

"Tapi nyonya....

" Sudah Tidak apa apa sini aku bantu.

Karena sibuk di dapur Delena sampai lupa mengurus suaminya yang galak itu.

Semua hidangan sudah tertata di meja makan semua sudah hadir duduk di kursi, Siska dan Andini menatap sinis wajah Delena, yang sedang menaruh piring pada masing-masing orang

" Cari muka...Ciihh! Cibir siska, saat Delena menaruh piring di depan siska.

"Delena...dimana Reno? tanya Ramon ramah

"Aa..anu pah masih diatas? ucap delen gugup

Ramon melirik jam tangannya, " Hah! jam segini msih tidur, pasti habis Mabok semalm"

"Kau keatas urus suami mu" perintah Andini

"Biarkan Davina makan barsama kita mah, biar nanti amar yang antarkan makan ke kamar Reno" bela Ramon

"Kenapa papah selalu bela wanita ini sih,kita harus disiplin tidak bisa seenaknya, tau Reno pulang mlam karna kerja keras untuk kita juga kan pah, memajukan bisnis papah dan Ayah mertua, wajar bukan klau wanita ini harus mengurusi Reno!"

"Wanita itu.. mantu kita mah, istri Reno, klau mamh mau mngajari, dengn kata-kata yang baik, bukan dengn sindiran atau amarah"

"Maaf pah...mah.., Aku yang salah, Aku akan keatas dulu, mau lihat Reno" pamit delena.

Delena tak enak hati, dia langsung menaiki anak tangga, karena ia tidak mau kedua mertuanya ribut hanya gara gara diri nya.

"Mas! jangn bela dia terus, mas selalu membela dia, bisa besar kepala tau! sindir siska cetus.

"Kau dan Andini sama saja.. selalu melihat keburukan orang lain, sadar lah kalian, tidak pernah berubah! umpat Ramon emosi lngsung pergi meninggalkan Ruang makan.

"Pah...papah mau kemana? paph belum sarapan.

Ramon mngambil tas kerja nya dan pergi meninggalkan Andini, masuk ke dalam mobil

"Pah...!! Teriak andini sambil menghentak kaki nya kelantai.

Dasar wanita brengsek!! awas kau....

****

Delena memasuki kamar Reno, tapi ia tidak melihat Reno di ranjang nya, tak lama Reno kluar dari kmar mandi, menatap sinis kearah Delena,ia membuka lemari mengmbil pakaian kerja Reno, dan menaruh d atas ranjang

"Maaf...semalm kau Mabok, aku tak berani membngun kan mu"

"Siapa yang gantikan baju ku semalm?

"Aa..ku.karna baju mu basah bau alkohol"

"Lain kali jangn pernah buka kan baju ku! sekarang kluar lah! keluar..!! Teriak Reno

Delena bergidik, ia kluar kamar Reno, dan kembali ke kamar nya.

*****

Delena, Mengirim kan sebuah pesan pada Asisten Frans, kalau ia ijin berkunjung ke rumah Darwin.

Pak Yanto supir pribadi klurga Mahesa, mengantar Delena pergi ke rumah Darwin.

Dua jam kemudian sampai lah ia di kediaman Darwin, Delena masuk ke dalm rumah megah itu, pelayan mnyambut nya.

"Aku ingin bertemu papah!

"Maaf Non.. Tuan pulang nya larut malam"

"Baiklah aku akan menunggu nya"

"Non mau minum apa? atau mau makan biar saya siap kan Non? ucap pak alim ART

"Tidak usah pak...nanti aku ambil sndri ajh, Aku mau istirahat dikmar dulu"

"Baik Non..!

Delena sengaja mencari Darwin, untuk minta penjelasan apa yang terjadi pada Davina, sampai semua orang membenci kaka nya. Delena mulai ingin mencari tau kebenran nya, ia membuka lemari davina, mengobrak abrik isi lemari, meja nakas, hingga ia menemukan sebuah foto dalm album kecil, di buka nya album itu, hanya album masa Davina sekolah dan ada beberpa foto masa kecil dia bersama davina, Delena tersenyum.

"Ternyata kaka masih menyimpan foto ini"

Delena mngambil dua lembar foto dia ber sama davina dan memasukkan nya kedalam tas.karna tidak menemukan apa yang ia cari, Delena berdiri di depan jendela, Angin siang itu menerpa wajah Delena yang cantik, tiba tiba tatapannya tertuju pada Pria paruh baya, seorang tukang kebun, ia mengingat sosok pria itu, "Mang dady? gumam nya. Delena lngsung berlari keluar menuruni anak tangga dan menuju pintu belakang, mencari ke beradaan nya, sampai lah ia disebuah taman belakang yang Luas, sedang berdiri seorang pria sambil menggunting ranting yang kering.

"Mang Dady..." panggil delena setengah berteriak

Pria paruh baya itu, membalik kan badannya dan ia melonjak kaget.

"Kenapa mng dady kaget? apa mng dady lupa dengn Aku Delena?

"Neng Delena? ucap nya kaget

"Iya.. Mang.., Delena mnghmpiri mng dady dan merangkul pundak ny, matanya berkaca kaca.

Mang dady adalah supir pribadi Paphnya dulu waktu Delena dan davina masih kecil, ia bekerja sudah sangat lama, bersama istri nya bi ratmi, mereka berdua lah mengurus delena dan davina dari bayi, hingga akhirnya paph dan mamh nya harus bercerai karna orang ketiga.

Dan dari mang dady lah Delena akan mencari tau kehidupan kakanya Davina.

🌷🌷🌷

****** **BERSAMBUNG ******

Haiii Guuyyss...jangn lupa bantu Author

untuk Like... VOTE... komennya, biar author semngat nulisnya.🌷

🌷 Selamat Membaca 🌷**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***