Pernikahan..

Pagi itu di kediaman Rumah Darwin Sanjaya, Rumah Besar itu sudah di penuhi Para kerabat, teman Bisnis dan tamu undangan.

Keluarga Mahesa sudah berkumpul diRuang Tamu, tempat yang telah di sulap menjadi Ruang ijab kabul, mereka masih menunggu kehadiran wanita mempelai nya

Delena Berjalan menuruni anak tangga di bantu Dua wanita pelayan Darwin, semua mata menatap menuju Delena yang sedang berjalan mendekat, sumua yang hadir disana terpesona oleh kecantikan dan keanggunan Delena,Bak Seorang Putri Raja.

Delena dituntun duduk di tempat yang sudah disediakan, berdampingan dengan Reno Mahesa, Rasa gugup terpacar dari wajah Delena, ia tidak berani menatap orang orang yang terus memandang dirinya, Delena hanya tertunduk, tak jauh beda dengn Reno, ia tidak menatap Delena sedikit pun, pandangan nya terus mengarah ke depan, paras tampan nya memancar Aura dingin.

Tiba lah Penghulu Memulai ijab-kabul, Reno memberikan Seperangkat Perhiasan berlian

dengan wali ayah kandung nya sendiri Darwin Sanjaya, saat ijab Kabul dibaca Reno, luluh sudah Airmata Delena, ia menikah tanpa ada ibunya disisi nya, dan bukan dengan orang yang ia cintai. usai dinyatakan Syah, Delena mencium punggung tangan Reno Mahesa.

Acara Resepsi pun usai sudah, para tamu undangan, meninggal kan kediaman Darwin, setelah menyantap hidangan, dan berfoto bersama dengan kedua mempelai.

kluarga Reno Mahesa pun pulang,dan Delena ikut bersama Reno pulang dikediaman nya, sebelum ikut kerumh Reno, Delena minta ijin pada Reno suami nya, untuk menjenguk ibunya yang sedang koma, dirumh sakit.

Reno mengizin kan,tapi ia tidk bisa ikut karna masih ada urusan Bisnis.

Reno Mahesa sudah pergi meninggalkan Rumah Besar Darwin, setelah berganti baju. Delena pergi kerumh sakit bersama Supir dan Asisten Tomy, Delena membawa satu tas baju yang ia minta ke pada mang jaja untuk mengambil pakaian di kontrakan nya.

"Pah..Aku berangkat dulu, setelah ini Aku akan tinggal selama nya di Rumah suami ku. walau aku tidak pernah mengenal suami ku, tapi aku tetap harus menghormati dia,walau pun aku menikah atas nama Davina"

Airmata Delena sudah menetas membasahi pipi nya.

"Aku harap papah tidak ingkar janji untuk mengobati ibu, walau nanti ka Davin kembali dan mengganti kan posisi ku" hiks...hiks... delena terisak.

"Baik lah...kau jangan takut, Papa tidak akan ingkar janji, setelah kau menengok ibu mu, besok papa akan membawa ibu mu berobat di Singapura, Rumh sakit nya sudah dipersiap kan"

Setelah pamitan, Delena masuk kedalam Mobil, dan meninggalkan Rumah Darwin.

Sejam kemudian, sampailah Delena di Rumah sakit, bersama asisten Tomy, Delena masuk kedalam Ruangan khusus ibunya, dirawat dalam keadaan koma, Delena mendekati ranjang ibunya, sedang berbaring lemah diatas pembaringan, ada selang infus, selang oksigen dihidung, dan mesin jantung yang berada di tubuh helena, Delena menangis terisak, sambil memegang jemari tangan Helena.

"Ibu..Maaf kan anak mu Dena, yang belum bisa bahagiain ibu..hiks..hiks..hiks.."kini dena sudah menikah ibu.., dena tidak tau apa kah akan bahagia menikah untuk mengganti kan saudra kembar ku Davina, Dena harap ibu cepet pulih kembali, dan kita bisa berkumpul bersama lagi"

Tanpa disadari, keluar tetesan Air mata dari sudut mata helena, Delena melihat Air mata ibunya, ia bertambah sedih, dan diusap nya pelan Airmata itu.

"ibu jangn bersedih, dena tau ibu mendengar suara ku, besok ibu akan berobat di Singapur kita akan jarang bertemu, tapi dena janji akan menengok ibu, dena pamit dulu ya bu, doakan dena semoga bisa kuat menjalani hidup ini, walau ibu tidak ada disisi dena, semoga ibu cepet sembuh" Delena mencium kening dan tangan ibunya.

🌷🌷🌷🌷🌷

Kini Delena sudah berada di dalam mobil, menuju pulang ke rumah Reno suaminya, dan diantar asisten tomy.

sampai lah mereka tiba di Rumah Besar dan Mewah berlantai Empat milik keluarga Besar Mahesa, di kelilingi tembok menjulang tinggi.

Empat orang satpam yang sedang berjaga di pintu gerbang, Membukakan gerbang pintu itu, sebelum masuk ada pemeriksaan dulu, Mobil pun masih terus masuk ke dalam, sekitar 300 meter lagi, dan sampailah mereka di depan Mansion Mewah nan Megah, yang sudah terlihat dari luar gerbang kemewahan Mansion itu.

Delena turun dari Mobil dan berdecak kagum, tidak menyangka Pria yang menikahi nya, seorang kaya Raya,belum lagi 8 mobil mewah dan bermerek berjejer didalam garasi

Delena mengikuti langkah asisten Tomy, masuk kedalam Rumah klurga Reno, setelah Tomy menekan bel, pintu rumah pun terbuka, Mereka disambut oleh Andini mama Reno, fany adik Reno, Siska tantenya Reno, adik dari ayah nya Reno.

Setelah beramah tamah dengan keluarga Mahesa، Asisten Tomy pun pamit undur diri.

Delena masih bingung dengan sikap klurga Reno yang terkesan cuex dan tidak ramah.

"Kau harus tau peraturan tinggal di Mansion klurga Besar Mahesa!" ucap ibu Andini sambil melipat kedua tangan didada, dengan tatapan dingin dan Angkuh.

"Dan kau! jangan buat Malu klurga Besar Mahesa, dengn tingkah laku mu, seperti diluar sana! Mengerti !" maki siska, sambil menunjuk telunjuk tangannya kedada delena.

Apa yang dikatakan mereka berdua,membuat Delena bingung dan mengerutkan keningnya,

ia hanya terdiam dan menatap ketiga orang yang berada di depan nya.

"Dan kau kak,,, jangan suka ganggu cowok cowok kaya itu lagi !" kelakuan mu buruk di mata kami, walau kak Reno sudah menikah dengan mu, bukan berarti kak Reno jatuh cinta pada mu! karena kak Reno sudah punya kekasih" sindir fany jutek sambil menggigit kuku jari nya.

"Pak amar,,bawa wanita ini ke kamar nya" teriak Andini pada ART (Assten Rumhtngga)

" iya Nyonya besar" ucap pak Amar memberi hormat

"Mari Nona...saya antar ke kamar Nona" ucap pak Amar ramah,sambil membawa tas besar milik Delena, Delena berjalan mengikuti pak Amar sambil pamit pada ketiga orang itu dengan sopan.

Delena menaiki anak tangga berukir, mata nya terus menyapu seluruh Ruangan itu, akhirnya Delena sampai di sebuah kamar paling ujung, pak Amar Membuka pintu kamar itu, dan mempersilakan nya masuk, Ruangan yang cukup besar untuk ukuran seorang Delena.

pak Amar menaruh tas baju milik Delena.

" Nona silahkan istirahat dulu, nanti jam19:00 waktu nya Nona turun untuk makan malam.

" Baik Pak! mengangguk kan kepala

" Apa ada yang Nona butuh kan lagi?

" Tidak ada pak..,heemm..tunggu pak!

Pak Amar membalikkan badannya "Ada apa lagi Nona?

" Kira kira..jam berapa Tuan Reno pulang?

" Tidak tentu jam berapa nya ia pulang?

" Ya sudah, Terima kasih pak amar" ucap delena tersenyum manis.

Delena menutup pintu kamar,dan ia menaiki ranjang, merebahkan tubuhnya

"Empuk sekali kasur nya, beda sama kasur Aku dan ibu, hanya berlapis kasur busa lepek.." hhee.. Delena terkekeh dan guling guling dikasur.

"Rumah ini sungguh besar, tiga kali lipat lebih besar dari rumah Papah, dan tadi ku lihat pelayan nya pun sangat banyak, eehh..tunggu tunggu... Apakah Tuan Reno tidur disini juga? satu kamar dengn ku? Delena beranjak dari ranjang nya dan membuka lemari tiga pintu itu, ooohh ..baju baju wanita punya siapa ini?..

🌷🌷🌷🌷

-

-

-

- BERSAMBUNG.....

🌷jangan lupa ya bantu Author untuk

like ,vote ,rate bintang 5..dan komennya🌷

Happy Reading 😍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***