Episode 3

Sudah lima belas menit aku menunggu Reno tapi dia belum terlihat juga.

Lagi-lagi seperti ini.

Tiba-tiba ada yang mencium pipiku dari samping, aku tersentak.

Ya ampun.. Dia memang seperti ini suka mengagetkanku dari dulu, melihat reaksiku dia tertawa.

Dia datang sambil mambawa buket bunga mawar merah kesukaanku dan memberikanya padaku.

"Hay honey" sapanya.

"Renooo... kamu ngagetin aku deh aku kira bukan kamu" ucapku manja.

"Bukan aku ? Lalu siapa ? kamu punya pacar lagi ? Mana orangnya biar aku hajar habis habisan" Cecar Reno.

" Gak jelas deh kamu.. Siapa sih yang punya pacar lagi aku cintanya sama kamu, ya aku pikir ada orang yang jail godain aku" Terangku pada Reno.

Handphone ku berbunyi ternyata mama buru buru aku menjawabnya dia pasti khawatir karena dari pagi jam sepuluh sampai sore ini aku belum pulang dan memberi kabar.

"Halo Sarah" Suara mama terdengar khawatir.

"Ya maa.. ada apa ? " Tanyaku.

"Kamu sekarang ada dimana ?" Mama bertanya balik padaku.

"Aku sekarang di Resto Dapoer Pandan maa sama Reno," jawabku.

"Ooohh sama Reno, ya sudah cepet pulang lain kali kasih kabar mama khawatir banget" Nada suara mama terdengar geregetan.

"Iya maa iyaaa udah dulu yaa"

Mama menutup telfon.

"Honey aku punya sesuatu buat kamu tapi tutup mata dulu dong !!" Pinta Reno.

Aku mengerutkan kening tidak mengerti tapi sekaligus penasaran.

"Kamu itu aku suruh nutup mata kok malah ekspresi kamu gitu" Ucap Reno padaku sembari menarik ujung hidupku.

"Cepet dong tutup matanya" Pinta Reno

Aku menuruti apa kata Reno, aku menutup mataku.

"Sekarang buka mata kamu" Pinta Reno

Aku membuka mata pelan pelan, aku lihat kotak perhiasan kecil di depanku.

"Apa ini ?" Aku bertanya pada Reno tidak mengerti.

"Buka dong" Pinta Reno.

Aku lantas mengambil dan membuka kotak itu, dua cincin.

"Apa maksudnya ini sayang ?" Tanyaku masih belum mengerti.

"Kalo kaya gini aku makin gemes sama kamu honey " Ucap Reno geregetan sambil menarik ujung hidungku lagi.

"Ini cincin pernikahan kita, kan uda dekat tinggal dua minggu kan " jelasnya.

Aku masih memperhatikan cincin itu, Cantik. punyaku terdapat berlian kecil di tengahnya.

"Makasih sayang cincinya cantik banget" Aku berterima kasih kepada Reno. Reno tersenyum manis padaku.

"Iya honey sama-sama, cincin cantik untuk calon istri yang paling cantik di dunia ini" Puji Reno sambil mencium tanganku.

"Gombal deh kamu kebiasaan dari jaman masih kuliah" Bantahku sambil tertawa mengingat masa Reno dulu saat kuliah memang sangat pandai gombalin aku.

Pelayan datang ke meja kami, aku dan Reno memesan menu yang sama.

Kami makan dan kemudian berbincang bincang seputar pernikahan kami yang sebentar lagi akan di gelar.

Pernikahan ini harus terlihat wah.. Spesial dan terkenang. Pernikahan yang aku impikan bersama laki laki yang aku cintai dan sudah menemaniku selama lima tahun, Aku ingin menghabiskan seluruh hidupku bersamanya.

Plak

Reno menepuk pundakku, aku tersentak kaget.

Rupanya aku melamun.

"Honey.. Kamu mikirin apa sih ? Aku bicara kamunya ngelamun ?" Tanya Reno padaku.

Aku tidak menjawab hanya tersenyum.

"Kamu itu aneh yaa di tanya malah senyum senyum" Ucap Reno heran.

Reno kemudian melihat jam tanganya.

"Honey kamu gak balik nanti tante telfon lagi takut princessnya yang cantik in kenapa napa" Reno terkekeh mengingat mama menelfon tadi menghkawatirkan keadaanku.

"Hehehe iya mama memang gitu, ya udah ayok kita pulang" ajakku.

Aku memasukkan kotak cincin ke dalam tasku dan membawa buket bunga pemberian Reno.

Aku dan Reno bangun dari tempat duduk dan berjalan keluar menuju parkiran, Reno mengantarkan aku sampai pada mobilku.

"Sampai jumpa besok honey" Ucapnya lalu mencium pipiku.

"Sampai jumpa sayang" Balasku.

Aku masuk kedalam mobil dan mulai berjalan pergi meninggalkan Reno yang masih di parkiran, Reno melambaikan tanganya akupun membalasnya.

Lima belas menit kemudian aku sampai di rumah.

Aku memasukkan mobilku ke garasi.

"Kok malem non pulangnya" Sapa mang Saleh.

"Iya mang tadi ketemuan sama Reno dulu" Jawabku kemudian aku masuk ke dalam.

Terlihat Mama dan Daniah sedang makan malam.

"Kamu habis dari mana aja dari pagi sampai malam masih pakai baju kondangan ?" Tanya Mama "Kamu gak makan dulu sayang sama kita ?" Tanya mama lagi.

"Iya kak, jarang jarang kita makan malam bareng kak Sarah lebih sering makan di luar sama temen kakak" Sela Daniah.

"Gak ma, tadi Sarah sudah makan sama Reno" jawabku.

"Tuuuhh kaaann... " Potong Daniah lagi.

"Udah diem bawel, besok sekolah habis ini jangan lupa belajar, oh ya ngajinya juga belajar dirumah yang rajin bisa-bisa kena marah ustadzmu yang sok ganteng itu jangan makan mulu jadi tumbuh kesamping itu badan" Ejekku pada adikku yang bawel.

Daniah sewot terlihat dia akan melemparkan sendok ke arahku, tapi mama melarangnya.

"Udah udah kakak adik sama saja " ucap mama sperti biasa saat melerai aku dan Daniah ketika ribut

Aku menjulurkan lidahku pada Daniah.

Aku menaiki tangga menuju kamar waktunya mandi dan tidur. Aku menciumi harumnya buket bunga mawar yang di berikan Reno untukku. Kuletakkan di meja samping tempat tidurku dekat dengan fotoku dan Reno saat bertunangan. Kusimpan cincin pernikahan di dalam laci lemari.

Aku pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju tidur dan mencuci mukaku. Ponselku berdering kubuka ternyata pesan dari Reno, aku tersenyum membaca rangkaian kalimat manis sebagai pengantar tidurku.

Tinggal dua minggu lagi aku tidak sabar menanti saat saat indah itu, setelah itu aku akan menghabiskan seluruh hidupku dengan Reno hidup bahagia denganya, dengan dua atau tiga anak kecil yang lucu-lucu, Indah sekali membayangkan semua itu.

Semoga semuanya berjalan dengan lancar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!