Rumah Tika

...~Happy Reading~...

Setelah menempuh perjalanan hampir tiga puluh menit. Kini, motor yang di kendarai Taka sudah tiba di sebuah kontrakan minimalis, yang pernah ia kunjungi beberapa hari yang lalu saat mengantarkan Tika pulang.

Ya, Taka memutuskan untuk mendatangi rumah Tika. Akan tetapi, saat ia tiba di sana, rupanya rumah itu begitu sepi dan gelap, seperti tidak berpenghuni. Taka segera turun dari motor dan mencoba untuk bertanya kepada tetangga yang berada di sebelah rumah Tika.

“Permisi Bu,” ucap Taka sambil memeluk helm menghampiri beberapa ibu ibu yang sedang berghibah ria di sebuah teras rumah.

“Iya, ada apa ya Mas? Mau cari siapa?” tanya salah satu ibu yang memakai daster oranye.

“Saya teman nya Tika, tadi saya ke tempat kerja nya, dia gak ada. Dan sekarang di rumah nya kok sepi ya Bu,” tanya Taka sedikit kikuk hingga membuat beberapa ibu ibu di sana saling menatap satu sama lain.

“Palingan dia lagi ke rumah ibu nya Mas,” jawab ibu itu lagi, “Tuh rumah nya di komplek sana. Mas lurus aja, nanti ada pertigaan belok kanan itu udah masuk perumahan. Tanya aja rumah nya Tika gitu.”

“Rumah nya di sana? Tapi kok—“ Taka mengerutkan dahi nya sambil menggaruk tengkuk kepala yang tidak gatal.

Jika memang Tika memiliki rumah, bahkan di komplek. Mengapa gadis itu harus bekerja dan memilih untuk mengekos atau mengontrak, pikir nya bingung.

“Wah kalau itu kami gak tau Mas. Cuma dia memang udah lama kontrak disini, dan kalau sabtu minggu, dia memang di rumah nya sana. Katanya sih dia mau mandiri gitu, maklum lah Mas anak yatim piatu dia,” jawab ibu tadi membuat Taka menganggukkan kepala nya walau kurang paham.

Akhirnya, Taka memilih untuk segera pamit dan menuju rumah yang di maksud ibu tadi. Tidak begitu jauh, namun juga tidak begitu dekat. Jika berjalan kaki, mungkin bisa memakan waktu hampir dua puluh menit.

Setelah bertanya kepada sekuriti yang berada di pos penjagaan. Taka segera meluncur hingga menemukan sebuah rumah yang cukup megah dengan cat nuansa putih dengan pagar yang tidak begitu tinggi.

Halaman nya cukup luas dengan taman bunga yang menghiasi halaman itu hingga membuat nya terlihat lebih sejuk dan indah di banding rumah yang lain nya.

Saat Taka hendak menekan bel di pagar rumah itu, tiba tiba mata nya memicing saat melihat sebuah perdebatan antara dua gadis yang terlihat cukup sengit. Hingga saat Taka melihat salah satu gadis itu berjalan menuju pintu gerbang.

Taka mengurungkan niat nya dan segera menaiki motor nya kembali untuk sedikit menjauh dari rumah tersebut. Bisa Taka lihat, bahwa gadis itu tengah menangis sambil keluar bahkan sampai membanting pintu gerbang nya sebelum akhirnya ia pergi dengan berjalan kaki.

“Mau gue anter?” tanya Taka seketika menghentikan langkah kaki gadis tersebut.

Gadis berambut panjang itu langsung menoleh dan membulatkan mata nya saat melihat keberadaan Taka di kawasan perumahan itu, dengan cepat gadis yang tak lain adalah Tika itu langsung menghapus air mata nya.

“Lo ngapain disini?” ucap nya dengan suara yang masih sedikit parau.

“Nyari kamu,”

Deg!

Jantung Tika berdetak dengan begitu cepat. Ia kembali mengadah dan menatap Taka dengan begitu lekat. Entah bagaimana cara Taka bisa menemukan rumah nya, namun kini dirinya merasa sedikit takut dengan keberadaan Taka.

“Bukankah rambut mu pendek? Kenapa begitu cepat panjang? Apakah sekarang, kamu masih mau mengelak dari ku?” tanya Taka yang lagi lagi membuat jantung Tika berdetak semakin tak karuan, hingga tanpa sadar membuat kaki nya semakin melangkah mundur.

...~To be continue ......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***