Tika

...~Happy Reading~...

“Gila! Gue gak nyangka kalau tempat lo di jadiin plus plus begini!” Taka langsung menghempaskan tubuh nya kembali di atas sofa, setelah menyelesaikan permasalahan yang terjadi di depan room nya.

“Lo aja gak nyangka, apalagi gue!” saut Franky berdecak.

Sejak tadi, dirinya sedang berusaha untuk menghubungi ayah nya untuk menanyakan hal tersebut. Pasal nya, laki laki paruh baya berperut buncit yang membuat masalah tadi mengatakan bahwa sebelum nya ia sudah pernah melakukan hal seperti itu.

Namun bedanya, karyawan sebelum nya menerima dengan senang hati, Apalagi karena imbalan yang ia berikan tidak lah sedikit. Dan itu sudah ia lakukan lebih dari dua kali.

Dan sial nya, kali ini laki laki itu menyentuh salah seorang anak baru yang memang masih suci dan tidak pernah di sentuh. Maka dari itu, karyawan baru itu menolak dan bahkan langsung menyiram wajah tamu nya dengan minuman hingga terjadilah pertikaian.

“Heh, Tika lo ngapain masih berdiri disitu, duduk sini. Gak lagi bisulan kan?” tanya Taka kepada seorang gadis yang tadi ia tolong, karena sejak tadi ia hanya berdiri sambil menundukkan kepala nya di pojokan.

“Anjirr mulut lo, Taka! Cewek cakep begitu di kata bisulan!” seru Hardi yang langsung melemparkan bantal sofa ke arah Taka.

“Ya lagian diem aja di pojokan udah kaya mbak Kun aja,” jawab Taka dengan ketus sambil menyeruput minuman kaleng nya.

Dengan perlahan dan sedikit ragu, gadis bernama Tika itu berjalan mendekat dan mendudukkan dirinya di ujung sofa, dengan kepala yang masih menunduk sambil tangan nya saling meremas satu sama lain.

“Gak pegel itu leher di ajak nunduk terus. Di kaki lo ada apaan sih, sampai lo lihatin mulu dari tadi, takut sepatu lu ilang hah?” ucap Taka lagi lagi yang terlihat begitu kesal lantaran gadis yang sudah ia tolong itu tidak memiliki rasa terimakasih sama sekali.

“Angkat kepala lo, sekarang jelasin ke kita, kenapa lo siram itu pala botak!” imbuh Taka yang selalu bicara los dol tanpa filter, hingga membuat kedua sahabat nya hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat Taka.

“Aku gak suka di pegang pegang, tujuan ku disini kerja sebagai karyawan bukan untuk jadi pelacurr!” jawab gadis bernama Tika itu kembali kesal kala mengingat kejadian beberapa saat yang lalu.

“Tapi lo gak sadar ya, kalau penampilan lo emang udah kaya—“

“Ini seragam! Karena aku anak baru, jadi aku pakai seragam seadanya. Ini seragam bekas milik karyawan sebelum nya,” jawab Tika sedikit menggerutu.

Memang benar, penampilan Tika terlihat cukup seksi. Sebuah mini dress yang begitu ketat dan pres body, dengan lengan sabrina hingga memperlihatkan bagian dada nya ter ekspos.

Terlebih, Tika memiliki body yang lumayan berisi di bagian dada, maka tak heran jika tamu kepala botak itu tergoda dengan penampilan Tika.

“Eh tunggu dulu, nama lo siapa? Tika?” tanya Hardi yang langsung di balas anggukkan kepala oleh gadis itu, “Ckckck bisa pas banget ya, Tika sama Taka!”

Bugg!!!

“Mulut setan kalau ngomong suka ngasal jeplak!” pekik Taka langsung melemparkan bantal nya ke arah Hardi.

“Anjingg, lo kalau ngomong juga gak suka ngaca diri sendiri. Sakit bego!” seru hardi membalas lemparan bantal itu tak kalah kencang dari Taka.

“Kalian berdua bisa diem dulu gak sih. Bokap gue gak di angkat angkat ini! Bikin kesel aja sumpahh!” bentak Franky yang sudah pusing memikirkan ayah nya, namun kedua sahabat nya justru malah membuat ke berisikan yang tiada tara di ruangan itu hingga membuat kepala nya semakin berdenyut pusing.

“Ya udah sih, besok aja juga bisa. Ini udah jam berapa, bokap lo lagi asik buatin dede emes buat lo!” jawab Taka sambil memasukkan kacang ke mulut nya.

“Anjir itu mulut!” umpat Franky kesal, karena Taka sudah tahu bahwa ayah nya seorang duda, lantas bagaimana ceritanya sedang membuat kan adik untuk Franky.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***