Bab 15

Brruuuukkk...

Merlisa hampir terjatuh karena gagal menyeimbangkan tubuhnya. Dan seorang pria merangkul tubuh Merlisa agar tidak terjatuh.

Pandangan keduanya bertemu satu sama lain.

"Kamu." Ucap keduanya serempak.

Kenapa akhir - akhir ini aku sering bertemu dengan pria ini si. Batin Merlisa

"Hai nona apakah kamu begitu senang aku merangkul mu seperti ini." Ucap Rafi.

Merlisa langsung cepat berdiri membenarkan posisinya.

"Ceh... Kau ini, siapa juga yang senang, ada juga kamu yang cari - cari kesempatan pegang - pegang tubuhku." Sangkal Merlisa.

"Hahaha kau sungguh lucu nona, eemm nona siapa ya. Aahh iya nona Merlisa." Ucap Rafi

"Kenapa kau tertawa, aku lagi tidak melawak tau."

"Karena kamu begitu lucu nona Merisa. Banyak wanita yang ingin dekat dengan ku, tapi kamu malah sebaliknya." Ujar Rafi tersenyum sambil menaik turunkan alisnya.

"Kau sungguh percaya diri sekali tuan, memangnya siapa kamu, aku harus dekat - dekat dengan mu." Sahut Merlisa sambil memutar bola matanya.

"Kamu sungguh tidak mengenal siapa aku nona?" tanya Rafi sambil menujuk pada dirinya sendiri.

"Tidak." Jawab Merlisa singkat.

Acara inti yang sudah di tunggu akan segera di mulai, MC sudah membuka acara satu per satu. Pak Fandi berbicara di atas panggung bersama ibu Wina.

Fandi juga memperkenal kan kedua putra ke banggaannya Arga dan Rafi Sebastian.

Apa... ternyata pria itu anaknya tante Wina. Dan pria yang berada di sebelahnya, sepertinya aku juga tidak asing dengan wajahnya. Gumam Merlisa yang berada di sudut ruangan tersebut.

"Malam ini selain ulang tahun aniversery dan ulang tahun perusahan. Saya akan mengumumkan pada malam ini akan ada pertunangan anak saya Arga Sebastian dengan gadis manis yang memakai gaun berwarna tosca, Merlisa Putri." Ucap Wina.

Semua tamu undangan langsung tertuju kepada satu wanita yang sedang di sorot dengan lampu.

Arga yang masih bingung menoleh kepada Wina.

"Apa maksud mama dengan semua ini?" bisik Arga kepada Wina.

"Kamu diam saja, turuti kata mama kalau tidak mau mama coret dari keluarga Sebastian." Bisik Wina lagi.

Sedangkan Merlisa menganga yang membentuk O sempurna,ia masih bingung tidak mengerti dengan semua yang terjadi di depannya.

Arga sudah mengeraskan rahangnya sambil mengepalkan tangannya, menahal kekesalan yang ia rasakan.

"Mari nak, naik ke panggung." Ucap Wina kepada Merlisa yang masih mematung.

Merlisa melangkahkan kakinya menuju panggung.

"Apa maksud dengan semua ini tante?" tanya Merlisa berbisik kepada Wina.

"Memang papa mu tidak memberi tahumu nak, kalau keluarga tante ingin meminangmu." Tanya balik Wina.

"I iya sudah, tapi aku tidak tau kalau keluarga ini." Ucap Merlisa gugup

"Sudah - sudah mari kita mulai acara pertunangan kalian." Ucap Wina sambil mengeluarkan 1 kotak cicin pertunangan.

Astaga apa aku sedang bermimpi, kalau memang benar tolong bangun kan aku saat ini juga. Batin Merlisa.

Merlisa dan Arga saling berhadapan sambil menatap tak percaya. Mereka memakaikan cincin bergantian di jari manis satu sama lain.

Semua yang berada di ruangan itu, serentak bertepuk tangan untuk kedua orang yang menjadi pusat perhatian, mereka turut berbahagia atas pertunangan pewaris keluarga Sebastian. Tapi tidak dengan Merlisa dan Arga yang di hiasi dengan senyum ke palsuan.

Mama menemukan dimana jenis wanita seperti ini si, bisa bisanya mama ingin aku bertunangan dengan wanita ini." Batin Arga sambil menatap Merlisa sinis.

Merlisa yang di tatap Arga merasa risih, langsung menoleh ke arah lain, dan menangkap ke hadiran seseorang yang ia sangat kenal.

"Kak Indri, papa Hendra, sejak kapan mereka ada di sini." Gumam Merlisa.

"Dan setelah pertunangan ini, 2 hari lagi akan di adakan pernikahan keduanya." Ujar Wina lagi.

Merlisa dan Arga sontak kaget untuk kedua kalinya.

"Kenapa mama harus melakukan hal konyol seperti ini si." Ujar Arga.

Wina membawa Arga ketempat ruangan lain yang di susul dengan Fandi, dan Rafi. Sebelumnya Fandi mempersilakan tamu undangan melanjutkan acara tersebut.

"Mama tidak mau ada penolakan dari kamu arga, 2 hari lagi kamu akan menikah dengan Merlisa." Tegas Wina.

"Tapi mah, aku sudah mempunyai kekasih, jika mama ingin aku cepat menikah, aku akan menikah dengan kekasih ku bukan dengan gadis itu mah." Protes Arga.

"Mama sudah bilang, mama tidak mau ada penolakan dari kamu Arga. Kalau kamu tidak setuju dengan keputusan mama, mama tidak main - main untuk mencoret mu dari keluarga Sebastian dan kamu tidak mempunyai hak apapun." Ancam Wina.

"Papaaa." Ucap Arga menatap papa Fandi agar dapat membantunya.

"Sudah lakukan saja, apa kata mama mu Arga, ini semua demi ke baikkan mu." Sahut Fandi menepuk bahu Arga sambil melangkahkan kakinya keluar ruangan yang di ikuti Rafi.

"Persiapkan diri mu, dan ingat semua ucapan mama, mama tidak main - main Arga." Ujar Wina pergi dari ruangan tersebut.

"Aaaaaaaaaa." Teriak Arga memukul tembok.

Bisa bisanya mama menikahkan aku dengan gadis itu, apa yang sudah di perbuat gadis itu sampai mama ngotot menikahkan ku dengannya. Gumam Arga.

*******

Di kediaman Mahesa

Setelah acara selesai, Merlisa, Indri dan papa Hendra langsung meninggalkan hotel XX yang di adakan acara tersebut, sebelumnya sudah berpamitan kepada keluarga Sebastian.

Ketiganya sudah berada di ruang keluarga.

"Dek kenapa kamu bisa bertunangan dengan Arga Sebastian?" tanya Indri yang sedari tadi sudah menahan dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.

"Aku juga kaget tadi kak, kenapa aku bisa bertunangan dengan pria itu." Ucap Merlisa.

"Kan sebelumnya saya sudah bilang, kamu akan di pinang dengan keluarga Sebastian" Sahut Hendra kepada Merlisa.

"Eemmm iya si pah, papa sudah pernah bilang tapi kenapa begitu mengejutkan sekali."

"Sudah pokoknya kamu ikuti saja, semuanya sudah di atur oleh keluarga Sebastian. Asal kamu tau jika kamu menikah dengan keluarga Sebastian, perusahaan saya akan maju pesat." Ujar Hendra dengan begitu entengnya.

Merlisa hanya terdiam sambil menundukan kepalanya, menahan sesak di dadanya.

Jadi aku hanya sebagai tumbal untuk kemajuan perusahan papa, sungguh mengenaskan hidupku. Batin Merlisa

"Paaah, kenapa korbankan Ica untuk ke egoisan papa." Protes Indri.

"Asal kamu tau Indri, papa tidak pernah memperkenalkan gadis ini kepada siapa pun, tapi keluarga Sebastian sendiri yang datang kepada papa. Papa hanya memanfaatkan situasi yang ada saja Indri, dengan pernikahan ini perusahaan kita akan semakin maju." Ucap Hendra panjang lebar.

"Tapi pah, tidak seharusnya..." Ucap Indri yang sudah di potong dengan Hendra.

"Tidak ada tapi - tapian Indri, dan jangan ada di antara kalian untuk memberi tahu kepada Andri." Tegas Hendra pergi meninggalkan Merlisa dan Indri.

"Deekk." Ucap Indri memeluk Merlisa.

"Aku tidak apa apa kak, mungkin ini semua sudah takdir ku." Ujar Merlisa tersenyum seceria mungkin.

"Kamu masih bisa tersenyum dek di saat situasi seperti ini, maafkan kakak dek tidak bisa melakukan apapun untuk mu." Ucap Indri mendekap Merlisa dalam pelukannya.

"Aku sungguh tidak apa apa kak."

Bersambung....

Jangan lupa berikan like,rate,vote,dan komentarnya 🙏💪🙂

Terpopuler

Comments

Marlina

Marlina

coba sama Rafi az,sih

2023-06-23

0

♡👿 [V]aM|P!R} 👿♡

♡👿 [V]aM|P!R} 👿♡

Rafi nya kasian cuma tempat tubrukan doang

2021-11-28

0

Keisya Putri_A

Keisya Putri_A

kok nyesek banget ya😞

2021-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!