Bab 12

 

Flashback on.

 

13 tahun yang lalu.

Mama Diana, Andri dan Indri menghabiskan waktu weekand bersama, sekedar jalan jalan ke mall dan makan bersama. Di perjalanan pulang di jalan dekat taman kota, mobil mama Diana melaju dengan kecepatan sedang melintasi jalan tersebut.

"Awas mamaaaa." Teriak Indri.

Dengan cepat Diana menginjak rem, untuk menghindari kecelakaan.

Setelah mobil tepat berhenti di depan seorang gadis kecil yang berusia 5 tahun itu yang tengah menangis.

Dengan segera Diana, Andri, dan Indri keluar dari mobil dan menghampiri gadis kecil itu.

"Apakah kamu tidak apa apa nak?" tanya Diana kepada gadis kecil tersebut.

Gadis kecil itu hanya menggeleng kepala yang masih terus menangis.

Diana memeluk gadis tersebut untuk menenangkan nya.

"Siapa namamu nak?" tanya Diana lagi, setelah gadis kecil itu sudah berhenti menangis.

"Ica, nama aku Merlisa." Ucap Merlisa kecil.

"Nama yang cantik seperti mu nak, mana orang tua mu?" tanya Diana sambil mengedarkan pandangan mencari sosok orang tua Merlisa kecil.

Merlisa kecil hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tau ante, tadi aku di suruh duduk di situ." Ucap Merlisa kecil sambil menunjuk bangku taman dekat pinggir jalan.

"Ya sudah ayo kita cari orang tua mu nak." Ucap Diana.

Diana, Andri dan Indri mengelilingi taman mencari orang tua dari Merlisa kecil, namun hasilnya nihil sampai mama Diana melaporkan ke pihak ke polisian.

Satu tahun pencarian tidak membuahkan hasil, dan mama Diana akhirnya mengadopsi Merlisa kecil. Andri dan Indri sungguh senang mendapatkan adik kecil.

Diana, Andri dan Indri sangat menyayangi Merlisa kecil, namun tidak dengan papa Hendra yang tidak ingin menerima ke beradaan Merlisa sebagai anak angkatnya.

Hendra semakin membenci Merlisa semenjak Merlisa berusia 10 tahun, mama Diana meninggal dunia setelah berusaha menggagalkan penculikan Merlisa di area parkir sebuah mall.

 

Flashback off.

 

Pagi hari Melisa dan Indri tengah menyantap sarapan paginya bersama. Sedangkan papa Hendra pergi keluar kota menyelesaikan pekerjaan bisnisnya, yang makin bertambah semenjak ke kepergian Andri.

"Dek nanti siang temani kakak pilih gaun pengantin ya." Ucap Indri.

"iya aku temani kak, kalau siang aku bisa temani kakak tapi aku mau ke toko dulu ya kak, ada yang harus aku cek." Sahut Merlisa sambil menyantap sarapan paginya.

"Baik lah nanti kakak jemput kamu di toko setelah jam makan siang. Kamu gak kuliah emang dek?"

"Ok. Gak kak, hari ini aku gak ada mata kuliah kak." Jawab Merlisa.

"Udah yuk berangkat dek, takut Dimas udah datang." Ajak Indri.

Ke duanya menyelesaikan sarapan paginya dan melangkahkan kakinya keluar rumah bersama.

Dimas sudah menunggu di depan rumah sambil menatap kedua gadis yang baru keluar dari rumah. Lebih tepatnya menatap Merlisa.

Ca bagaimana aku bisa melupakan mu, kalau setiap hari aku bertemu dengan wajah cantik mu itu. Batin Dimas.

"Mas maaf udah lama nunggu ya?" tanya Indri.

"Gak kok, mas baru datang." Ucap Dimas yang masih mencuri curi pandang kepada Merlisa.

"Udah yuk berangkat." Ucap Indri yang di angguki Dimas.

"Dek kamu mau sekalian bareng kita?" tanya Indri kepada Merlisa.

"gak kak, aku jalan kaki aja. Sekalian olah raga." Sahut Merlisa sambil tersenyum seceria mungkin.

"Baik lah kalau begitu, kakak berangkat ya, jangan lupa nanti siang kakak jemput kamu." Ucap Indri.

Keduanya pergi meninggalkan halaman rumah. Dan Merlisa masih berdiri mematung di posisinya.

Tatapan mu masih saja sama seperti dulu kak, sepertinya pinangan yang di bicarakan oleh papa Hendra harus secepatnya. Aku tidak mau jadi orang ketiga di antara kak Indri dan kamu kak. Batin Merlisa.

*******

Siang hari di toko kue milik Merlisa.

"Li udah jam makan siang nih, kita beli makan yuk." Ajak Merlisa kepada salah satu pegawainya Lia.

"Ayo mba, ke betulan aku juga udah laper." Sahut Lia

Keduanya pergi meninggalkan toko untuk membeli makan siang.

Merlisa membeli makanan untuknya dan beberapa kariawan tokonya, di sebuah restoran XX.

Saat ingin hendak keluar restoran, Merlisa tidak sengaja menabrak seseorang pengunjung yang ingin masuk ke dalam restoran tersebut.

"Bruukk"

Saat Merlisa hampir terjatuh, dengan cepat pria tersebut menahannya, posisi keduanya saling merangkul, dan tatapan keduanya bertemu.

"kamu." Ucap Merlisa dan Rafi bersamaan. Dengan cepat Keduanya membenarkan posisi nya.

Aaahh kenapa harus bertemu lagi dengan pria aneh ini si. Batin Merlisa.

"Nona jagoan, kamu tidak apa apa?" tanya Rafi.

"Aku tidak apa apa, dan berhenti memanggil ku dengan sebutan nona jagoan." Ucap Merlisa.

"Aku kan gak tau nama anda nona, mari kita berkenalan, supaya aku tidak memanggil mu nona jagoan lagi." Ujar Rafi menyodorkan tangan nya sambil tersenyum manis.

"Baik lah, tidak buruk juga aku berkenalan dengan mu, dari pada kamu terus terusan memanggil ku nona jagoan." Ucap Merlisa sambil memutar bola matanya.

"Merlisa." Ucap Merlisa sambil menarik tangan Lia, melangkah kan kakinya pergi meninggalkan Rafi.

"Nama yang cantik seperti orangnya, nama ku Rafi nona Merlisa, jika kamu lupa nama ku." Sahut Rafi, dan Merlisa sudah jauh meninggalkan restoran tersebut.

Rafi masih mematung di tempatnya menatap punggung Merlisa yang semakin menjauh dari pandangannya.

*Aa*hh sungguh aku makin tertarik dengan mu,Merlisa. Batin Rafi.

Di dalam perjalan pulang menuju toko kue miliknya.

"Mba pria tampan tadi siapa mba?" tanya Lia.

"Gak tau, dia cuma pria aneh yang sok akrab sama aku Li." Ucap Merlisa.

"Masa si mba, sepertinya pria tampan itu suka sama mba Ica deh."

"Ahh kamu Li jangan asal bicara."

"Bener loh mba, aku liat dari cara pria tampan itu menatap mba Ica berbeda."

"Sudah sudah jangan ngaco kamu Li." Ucap Merlisa.

Gara gara pria aneh itu, aku harus repot repot menjawab pertanyaan dari Lia, menyusahkan. Batin Merlisa.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejaknya,agar author selalu semangat 🙂🙏💪

Terpopuler

Comments

itin

itin

jangan jangan andri jatuh hati nih sama merlisa yang dianggapnya adiknya. perlakuannya sangat istimewa beda bila ke indri. secara mereka ga ada hubungan sodara aplg darah bebas untuk dimiliki.

2021-05-02

0

Princess Shalala

Princess Shalala

si dimas ini lelaki macam apa. kemarin nerima aja dijodohin, sekarang nyesal. emangnya dia pikir bisa coba-coba? macam iklan minyak angin aja mau Mas

2020-12-22

0

💞my heart💞

💞my heart💞

jangan2 ica ank orang kaya thor. kok mau di culik segalak

2020-12-16

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!