Bab 7

 

Flasback on.

 

Di restoran XX papa Hendra dan Indri ingin bertemu dengan mitra bisnis sekaligus teman deket papa Hendra, pak Gunawan beserta anak nya Dimas baru datang di restoran XX tersebut. Mereka ingin membicarakan proyek yang akan mereka bangun bersama.

"Selamat siang, sahabat ku." Ucap Gunawan yang ingin berjabat tangan dengan Hendra. Hendra berdiri dari tempat duduknya menyambut uluran tangan sang sahabat.

"Selamat siang juga pak Gunawan, senang bisa bertemu lagi dengan mu kawan, perkenalkan ini putri aku Gun, namanya Indri." Ujar Hendra dan Indri mengulurkan tangannya kepada Gunawan.

"Indri om"

"Gunawan, aku tak menyangka anak gadis mu begitu cantik Dra." Ucap Gunawan dan Indri hanya tersenyum kecil.

"Dan ini perkenalkan Dra, putra ku Dimas." Ucapnya lagi.

"Dimas om." Dimas mengulurkan tangan pada Hendra.

"Hendra, putra mu pun sangat tampan Gun."

Indri dan Dimas pun berjabat tangan memperkenalkan diri masing masing.

"Ayo silakan duduk." Ujar Hendra.

Dan mereka pun memulai maksud dan tujuannya bertemu untuk membahas pekerjaan yang di sepakati bersama.

Di tengah pembicaraan mereka, Hendra melihat putrinya itu, sesekali melirik Dimas dengan tatapan yang berbeda, Dimas hanya tersenyum kecil.

Gunawan pun menyadari hal itu, dan kedua orang tua itu saling pandang yang mengisyaratkan ingin kedua anaknya mengikat suatu hubungan.

Tanpa sepengetahuan kedua anaknya, kedua orang tua itu berlanjut membicarakan hal mengenai perjodohan antara keduanya.

 

Flashback off.

 

Ketiga saudara itu masih asyik berbincang bincang di ruang keluarga, sesekali terdengar canda tawa dari mereka yang memenuhi ruangan tersebut.

"Aku pikir cinta pada pandangan pertama itu tidak ada kak, tapi setelah melihat kak Indri begitu tertarik kepada pria yang baru ia temui, aku baru percaya cinta pada pandangan pertama tuh ada kak." Ujar Merlisa.

"Kakak juga gak tau dek, begitu kakak melihat sosok pria itu, kakak langsung tertarik padanya, kakak ingin lebih dekat lagi dengannya.

Dan tanpa sepengetahuan kakak, papa dan om Gunawan menjodohkan kami." Sahut Indri.

"Tapi kamu yakin dek, calon tunangan kamu juga tertarik kamu, sama halnya dengan kamu rasakan?" Tanya Andri.

"Aku juga kurang tau kak, yang aku tau dia juga menerima perjodohan ini, dan kemarin waktu kita bersama membeli cincin pertunangan, ia memperlakukan ku dengan baik kak. Aku yakin masalah cinta akan tumbuh seiring waktu berjalan kak." Ucap Indri panjang lebar.

"Kakak hanya mendoa kan kamu bahagia dengan pilihan hidup kamu dek." Ucap Andri mengelus kepala Indri seraya menyalurkan kasih sayangnya.

"Terus kalau kak Andri kapan nih mau kenalin wanita kakak sama kita kita?" tanya Merlisa kepada Andri.

"Kalau kakak belum ke pikiran dek untuk urusan yang satu itu, buat kakak melihat kalian bahagia udah bikin kakak bahagia juga. Sebelum kakak melihat kalian mendapatkan pendamping hidup, kakak tidak akan memikirkan diri kakak sendiri dek." Ujar Andri panjang lebar.

"Jangan seperti itu kak, kita juga ingin melihat kakak bahagia." Ucap Merlisa yang di angguki Indri.

"Karena itu janji kakak terhadap almarhumah mama." Ucap Andri yang mulai berkaca kaca mengingat ke bersamaannya dengan mendiang mama Diana.

"Kami sangat menyayangi kakak." Ucap Merlisa dan Indri serempak sambil mendekap Andri yang berada duduk di tengah antara Merlisa dan Indri. Mereka saling menyalurkan kasih sayang di antara satu sama lain.

"Ya udah kita tidur yuk, besok kita harus memulai aktivitas lagi dan ingat kalian harus cukup istirahat." Ucap Andri.

"Iya kak." Sahut Merlisa dan Indri serempak.

Dan ke tiganya menuju kamar masing masing untuk mengistirahatkan badannya.

****

Hari demi hari di lalui Merlisa seperti biasa, kuliah dan ke toko kue miliknya.

Hari ini Merlisa sedang disibukan membantu persiapan pertunangan kak Indri yang di langsungkan nanti malam di hotel bintang lima milik papa Hendra, Merlisa menemani kak Indri yang sedang di hias wajahnya dengan menggunakan jasa make up artis, acara yang akan berlangsung beberapa saat lagi.

"Dek belum apa apa kakak udah gugup nih." Ucap Indri yang masih di make up wajahnya.

"Kakak tenang aja ya, kan ada aku dan kak andri yang selalu temani kakak." Sahut Merlisa menggenggam tangan Indri seraya memberikan kenyamanan.

Beberapa saat Indri telah selesai di make up dengan menggunakan gaun berwarna biru langit, berhiaskan berlian di bagian dada, membuat gaun yang di gunakan Indri begitu cantik dan mewah, sangat cocok di kenakan dengan Indri.

"Wwoow kak Indri begitu sangat cantik, pasti siapa saja yang melihat kakak begitu takjub di buatnya."

"Kamu bisa aja dek." Ucap Indri tersenyum malu

Tok ... Tok ... Tok ...

Suara pintu di ketuk dari luar, dan Merlisa pun menghampiri untuk membukakan pintu melihat siapa yang datang.

"Kak Andri." Ucap Merlisa.

Andri hanya tersenyum tanpa berbicara Andri masuk ke dalam ruangan melihat Indri apakah sudah selai berhias atau belum.

"Wahh kamu cantik banget dek." Ucap Andri.

"Terima kasih kak." Sahut Indri.

"Kalau aku cantik juga kan kak." Tanya Merlisa

"Cantik apa ya, kamu tu seperti gadis jadian jadian dek, masa kamu berpenampilan seperti ini si, buka ikat rambut mu sekali kali berpenampilan seperti wanita pada umumnya." Ujar Andri panjang lebar.

"Aahh kak Andri nyebelin, aku kan gak bisa berpenampilan seperti wanita pada umumnya kak." Ucap Merlisa masih mengerucutkan bibirnya.

"Maka dari itu, kakak ke sini mau memberi mu ini." Ucap Andri memberikan paper bag pada Merlisa.

"Apa ini kak?" tanya Merlisa.

"Udah jangan banyak tanya, sana ganti baju mu dek." Perintah Andri.

"Iya iya" sahut Merlisa sambil melangkah kan kakinya menuju kamar mandi.

Sesaat kemudian Merlisa keluar dari kamar mandi menggunakan gaun selutut tanpa lengan, berwarna grey berhias bunga kecil di bagian bawah, gaun yang simpel namun sangat menawan di gunakan Merlisa.

Sesaat Andri dan Indri di buat menganga dengan penampilan yang berbeda dari Merlisa.

"Eeekhhmmm." Merlisa berdehem membuyarkan lamunan Andri dan Indri.

"Aku merasa aneh dengan penampilan seperti ini kak." Ucap Merlisa sambil berputar badan di depan cermin.

"Aneh bagai mana dek, yang ada kamu tu sangat cantik memakainya." Ucap Indri.

"Mba tolong sekalian make up adik saya yang satu ini, buat dia secantik mungkin." Ucap Andri kepada salah satu make up artis.

"Baik tuan." Ucap seorang make up artis tersebut, dan Merlisa mulai di hias wajahnya dengan make up natural karena pada dasarnya Merlisa sudah cantik hanya sedikit polesan saja untuk memperjelas bagian wajah tertentu.

"Wwooow cantik." Ucap Andri dan Indri serempak, Merlisa hanya tersenyum canggung dengan penampilan yang ia gunakan saat ini.

Acara pertunangan pun akan segera di mulai. Merlisa, Andri dan Indri masuk ke dalam ruangan yang akan di selenggarakan acara tersabut. semua mata tertuju pada sosok yang baru masuk beberapa saat lalu, semua mata tak berkedip akan terhipnotis dengan dua wanita dan satu pria yang begitu mempesona yang berjalan melewatinya.

bersambung....

Terpopuler

Comments

Arinie Ma'rifah

Arinie Ma'rifah

la nanti si Dimas apa ya GK terkesima dan mandangin Melisa terus ya...

2020-12-19

0

Pasniati Nhia

Pasniati Nhia

Visual thor...

2020-12-14

0

Fifit Apriani

Fifit Apriani

visualnya dong

2020-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!