Bab 6

Sore hari Merlisa pulang di kediamanya, setelah jalan ke mall bersama kawan - kawannya, Merlisa memutuskan untuk segera pulang karena moodnya tidak baik setelah pertemuanya dengan Dimas tadi siang.

Merlisa memasuki rumah yang nampak begitu sepi seperti tidak berpenghuni. Hanya ada beberapa art yang sedang melakukan kegiatan bersih bersihnya. Merlisa melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya berada.

Di rebahkan badannya di atas kasur yang empuk, membuat Merlisa begitu nyaman.

Pandangannya menatap langit langit kamarnya, sambil ia mengingat kejadian tadi siang saat bertemu dengan Dimas.

'"Nama mu masih tetap ada di hati ku kak, meski kamu membuat ku terluka." Gumam Merlisa sambil membuang nafas kasar.

Tak terasa Merlisa memejamkan matanya dan terlelap dalam hanyutnya mimpi indah.

Merlisa menggeliat badannya saat merasakan kalau ada yang sedang menggangu tidurnya.

"Dek bangun udah malam nih, anak gadis jam segini masih tidur aja." Ucap Andri menepuk nepuk pipi Merlisa.

"Hhmmm, aku masih ngantuk kak." Gumam Merlisa yang enggan membuka matanya.

"Kamu tu gadis apa buka si dek, jam segini masih tidur aja. Kakak yang baru pulang kerja aja udah mandi dan wangi, ini kamu masih enak enak tidur." Ujar Andri.

Namun tidak ada pergerakan dari Merlisa membuat Andri kesal dengan tingkah adiknya yang satu ini dan pikiran jahil terlintas di dalam kepala Andri.

"Ya udah kalau kamu belum bangun juga, jangan salahkan kakak ya, kalau kakak berbuat sesuatu sama kamu dek." Ujar Andri dengan senyum jailnya. Tanpa menunggu lama Andri segara menggelitik pinggang Merlisa dan Merlisa membuka matanya.

"Hahahaha... Kakak aku geli, iya nih aku bangun." Ucap Merlisa masih dengan tawanya.

"Anak gadis jam segini belum mandi, kamu tuh jorok banget si dek." Ucap Andri masih menggelitiki Merlisa.

"Hahaha ampun kak, perut ku sakit." Ujar Merlisa masih dengan tawanya, dan Andri menghentikan aktivitas menggeletiki adiknya.

"Ya sudah sana mandi, udah malam." Ucap Andri.

"Aku walau belum mandi, tapi masih tetap wangi tau kak." Ucap Merlisa mengendus endus bau tubuhnya.

"Mana ada belom mandi wangi dek, yang ada juga bau asem tau." Ucap Andri memencet hidungnya sendiri.

"Iya kak aku mandi, tapi peluk dulu." Ucap Merlisa manja sambil membentangkan kedua tangannya dan Andri segera menyambut tangan Merlisa.

"Kamu kenapa dek, akhir - akhir ini kamu manja banget sama kakak. Biasanya kalau kamu seperti ini, kamu lagi ada masalah." Ucap Andri yang masih memeluk Merlisa.

"Gak ada apa apa kak, aku cuma lagi banyak tugas kuliah dan toko kue ku lagi banyak pesanan." Bohong Merlisa.

"Oohhh begitu, tapi kamu juga jangan cape - cape dek nanti kamu sakit." Ucap Andri yang di angguki Merlisa.

"Iya kak, dengan memeluk kakak seperti ini membuat cape ku hilang kak." Ujar Merlisa tersenyum lebar pada Andri.

"Dasar kamu ini dek, ya udah sana mandi dulu, kakak tunggu di bawah nanti kita makan malam bersama pasti kamu belum makan juga kan." Ucap Andri seraya mengacak acak rambut Merlisa.

"Iya kakak ku yang bawel, aku mandi dulu." Ucap Merlisa sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

"Kamu masih tetap adik kecil ku dek." Guman Andri seraya melihat kepergian Merlisa menuju kamar mandi, hingga tidak terlihat di balik pintu.

Lima belas menit merlisa menyelesaikan ritual mandinya, ia menggunakan kaos berlengan pendek berwarna biru tua, celana jins berwarna hitam pendek di atas lutut, dengan rambut di lilit asal.

Merlisa keluar kamarnya menuju ruang makan yang sudah berada kak Andri yang menunggu Merlisa sambil memainkan benda pipih miliknya.

"Yang lain pada kemana kak, kok cuma ada kakak aja?" tanya Merlisa sambil menghampiri Andri.

"Papah belum pulang dek, kalau Indri di kamar tadi dia bilang katanya udah makan di luar." Jawab Andri

dan Merlisa hanya ber "oohh" ria saja.

Tanpa menunggu lama, mereka pun segera menyantap makanan yang berada di hadapanya tanpa ada obrolan dari keduanya.

Selesai melakukan ritual makan malam mereka, keduanya menuju ruang keluarga untuk bersantai sambil melihat acara di televisi, sesekali keduanya bercengkrama dan tertawa bersama.

"Eekhmm... Asyik banget si kalian, gak ajak aku." Ucap Indri yang baru tiba di ruang keluarga.

"Aahh kakaknya aja dari tadi di kamar terus, iya kan kak andri." Ucap Merlisa yang di angguki Andri.

"Hee iya si, abis kakak cape dek dari kantor trus ke mall cari cicin pertunangan buat minggu depan." Ujar Indri.

"Wwooww sepertinya kak Indri sangat mempersiapkan pertunangan kakak itu ya." Tanya Merlisa

"Gak juga kok dek, kalau yang lain udah di urus sama pihak WO dek kan kalau cicin harus kakak yang pilih." Ujar Indri.

"Kamu hutang penjelasan sama kita Dri, tadi pagi kamu bilang kalau malam kamu akan cerita sama kita, iya kan dek." Ujar Andri.

"Iya bener banget tu kak Andri, kak Indri berhutang cerita sama kita." Ucap Merlisa menimpali

dan Indri hanya tersenyum belum membuka suaranya, Merlisa dan Andri hanya terkekeh melihat tikah Indri yang senyum senyum sendiri seperti orang aneh.

bersambung....

Terpopuler

Comments

ⓘ ⓝ ⓐ ⓨ

ⓘ ⓝ ⓐ ⓨ

baik bgt ni kak Andri..

2021-02-25

0

Princess Shalala

Princess Shalala

ku menangiiis, membayangkan.......

2020-12-22

0

Yani Risky Yani

Yani Risky Yani

tak bisa kubayangkn perasaan merlisa stlh tau kk y akn menikah dgn siapa...

2020-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!