Sesampainya di halaman kampus, Merlisa sudah di hadang oleh dua orang yang menunggu di area parkiran.
"Haiii guys." Sapa Merlisa menghampiri dua orang teman kampusnya.
"Dari mana aja Ca jam segini baru dateng loe." Ucap Anggi.
"Hhee maaf maaf gue ke siangan guys." Ucap Merlisa menyengir kuda.
"Kita sampai kering tau gk, nunggu elo Ca." Ujar Natan.
"Yah kalau kering tinggal di basahin aja, nanti juga gak kering lagi kok." Ucap Merlisa enteng.
"Yyeee, dasar loe Ca di kira kita apaan." Ujar Anggi mentoyor kepala Merlisa.
"Iiihhh Anggi, gak usah di gituin juga kali kepala gue." Merlisa mengerucutkan bibirnya.
"Wiiihh wiihhh tuh bibir udah kaya mulut bebek Ca." Ujar Natan terkekeh.
"Udah ayo ahh masuk ke kelas,bentar lagi masuk." Ujar Merlisa.
Dan ketiganya pergi meninggalkan area parkir menuju kelas yang di iringi canda tawa mereka.
Tak lama seorang dosen pun datang memulai mata pelajaran. Setelah beberapa waktu jam istirahat pun tiba.
"Ca kita kantin yuk, perut gue dari tadi udah meronta ronta nih pengen di isi." Ucap Natan yang di angguki Anggi.
"Ya udah yuk, gue juga laper." Ucap Merlisa.
Dan tiga sekawan itu menuju kantin untuk mengisi perut yang sendari tadi sudah keroncongan.
Mereka memilih tempat duduk yang berada di pojok ruangan agar tidak terlalu terganggu aktifitas orang lain di sekitarnya.
"Loe mau pesan apa Ca?" tanya Anggi.
"Hhmmm, gue pesen bakso aja deh gi sama minumnya jus mangga." Ucap Merlisa
"Kalau loe Nat mau sekalian gue pesenin juga gak?" tanya Anggi kepada Natan.
"Boleh Gi, gue pesen nasi goreng aja deh sama minumnya air mineral aja." Jawab Natan.
"Ya udah guys gue pesenin dulu ya." Ucap Anggi meninggalkan meja.
Sambil menunggu pesenan mereka datang, ke tiganya mengobrol dan di iringi gelak tawa yang membuat suasana semakin riuh dengan suara orang orang yang berada di sana.
Pesanan merekapun sampai dan tidak membutuhkan waktu lama meraka menyantap makanan yang berada di hadapannya.
"Pulang dari kampus kita jalan yuk." Ajak Anggi.
"Mau kemana emang Gi?" tanya Merlisa masih menyantap makanannya.
"Kita ke mall, keliling Ca terus kita nonton. Kan udah lama juga tuh kita gak nonton." Ujar Anggi.
"Eemmm gimana ya Gi, sebenernya gue pulang dari kampus, gue mau ke toko." Ucap Merlisa tidak enak hati kepada Anggi.
"Ayo dong Ca, sekali kali kita jalan jangan ngurusin toko terus, lagian gak tiap hari kita jalan Ca. Mau ya Ca pleas." Ucap Anggi memohon.
Merlisa terdiam sambil berfikir sejenak.
"Ya udah deh gue ikut jalan, gue gak tega liat muka elo Gi, melas begitu."
"Nat dari tadi elo diem aja, sibuk makan terus loe. Gimana elo mau ikut kita kita gak?" tanya Anggi.
"Ya gue si ikut kalian aja ledies." Ujar Natan sambil menyantap makanan di hadapanya.
"Ok berarti jadi ya guys pulang dari kampus kita jalan." Ucap Anggi lagi.
Merlisa dan Natan hanya mengangguk setuju.
Sepulangnya dari kampus, mereka pun berangkat menuju mall terbesar di ibu kota dengan menggunakan mobil Natan.
Sampainya di mall, mereka berkeliling melihat lihat dari toko ke toko namun tak ada satu pun yang mereka beli, hanya sekadar berjalan jalan ria.
"Kita nonton yuk." Ajak Anggi.
"Ayo, kita mau nonton film apa nih?" tanya Natan.
"Terserah kalian mau nonton apa, gue mau pergi ke toilet dulu ya." Ujar Merlisa.
"Ya udah Ca gue mau beli tiket dulu, dan loe Gi pergi beli cemilan buat nanti kita nonton." Ujar Natan.
"Ya udah ayo Nat." Ajak Anggi yang di ikuti oleh Natan.
Merlisa pergi menuju toilet. Setelah keluar dari toilet, Merlisa berjalan sambil memainkan benda pipih miliknya, memberi kabar kepada pegawai toko miliknya bahwa hari ini ia tidak ke ke sana, dengan pandangan yang tidak memperhatikan di depan, Merlisa menabrak seseorang.
"Bruuuukkk"
"aaawww, maaf saya tidak sengaja." Ucap Merlisa yang terduduk di lantai.
"Tidak apa apa mba, apa ada yang sakit." Tanya seseorang yang menabrak Merlisa.
Merasa mengenal suara yang tidak asing oleh nya, Merlisa mendongakan kepala.
"Kak Dimas."
"Ica"
Merlisa berdiri yang di bantu oleh Dimas." Terima kasih kak." Ucap Merlisa.
"Iya Ca, kamu sedang apa di sini?" tanya Dimas.
"Aku mau nonton sama temen kak, kak sendiri sedang apa di sini?" tanya Merlisa.
"Aku mau beli cicin pertunangan aku Ca." Ucap Dimas merasa tak enak hati.
"Oohh, kakak sendiri aja?" tanya Merlisa lagi.
"Gak Ca, aku sama calon tunangan ku, dia tunggu di sana." Dimas menunjuk salah satu toko perhiasan.
Mendengar kata calon tunangan yang di ucap kan Dimas, hati Merlisa begitu sakit, ia tidak dapat menutupi kalau ia kecewa karna perasaan Merlisa masih ada untuk Dimas.
"Ya sudah kak kalau begitu, aku permisi dulu." Ucap Merlisa ingin meninggalkan Dimas, ia tidak bisa menahan perasaannya dengan Dimas kalau berlama lama dengannya.
"Tunggu Ca." Ucap Dimas seraya menggenggam tangan Merlisa.
"Ada apa lagi kak?"
"Aku minta maaf Ca, jangan pernah benci sama aku." Ujar Dimas masih menggenggam tangan Merlisa.
"Aku gak berhak untuk membenci kakak. Ini semua sudah menjadi pilihan kakak kan, Ica terima itu semua." Ucap Merlisa berusaha melepaskan genggaman tangan Dimas.
Dengan segera Merlisa pergi neninggalkan Dimas yang berdiri sambil menundukan kepalanya.
Tak terasa cairan bening keluar di pelupuk mata Merlisa, dengan segera Merlisa menghapusnya.
"Gue gak boleh cengeng, cuma hanya seorang pria yang tidak bisa memperjuangkan cintanya. Ayo Merlisa elo pasti bisa." Batin Merlisa.
Merlisa berjalan menuju teman temanya yang sedari tadi menunggu ke beradaanya.
"Elo habis dari mana si Ca, ke toilet kok lama banget si." Gerutu Anggi.
"Kira gue elo tenggelam di kamar mandi Ca." Ledek Natan.
"Banyak omong elo pada, ayo mau jadi nonton gak nih." Ucap Merlisa enggan menanggapi omongan ke dua temannya itu.
"Lahh tuh anak kenapa Gi,kesambet kali ya?" tanya Natan.
"Gak tau Nat, ya udah ayo ahh." Ucap Anggi.
Dan keduanya menyusul Merlisa yang berjalan terlebih dahulu.
Merlisa yang sendari tadi memang moodnya sudah tidak baik, entah kemana pikiranya ia tidak menikmati film yang berada di depanya.
Kedua sahabatnya hanya saling pandang melihat tingkah aneh sahabatnya itu.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Bara Ayu
garis bawhi "w gk boleh cengeng hanya karna seorang laki2 yg gk bisa memperjuangkan cintax"😝🤣
2023-10-03
1
Shin Gao
ternyata indri tunangan ama dimas
2021-05-01
0
Rini Widyaningsih
Ga ngebayangin perasaan Merlisa kl tau tunangan Dimas adalah Indri kakaknya
2020-12-22
0